Anda di halaman 1dari 44

Evaluasi Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Tatanan Rumah Tangga


di Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok
Periode Januari sampai dengan Desember 2015
RAMBU SHINTA PRAING
11 2014 - 011

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Desember 2015

Natalia Setiawan

10 Indikator PHBS

Rumusan Masalah
Riskesdas 2013

Proporsi nasional rumah


tangga dengan PHBS baik
adalah 32,3%

Provinsi Jawa Barat


berkisar 45,90%

Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2014

Persentase rumah tangga


ber-PHBS nasional
sebesar 56,58%

Provinsi Jawa Barat


sebesar 51,40%

Rumusan Masalah
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2013

Rumah tangga yang mempraktikkan PHBS sebesar 55%

Target tahun 2014 adalah 70%

Rumusan Masalah
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN
RENGASDENGKLOK
Cakupan rumah tangga yang ber-PHBS 2015
52,24%
Belum diketahuinya keberhasilan program PHBS di UPTD
Puskesmas kecamatan Rengasdengklok periode Januari sampai
dengan Desember 2015

TUJUAN UMUM
Mengetahui tingkat keberhasilan program
dan masalah serta penyelesaiannya dengan
pendekatan sistem pada program perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan
rumah tangga di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok
periode Januari sampai dengan Desember
2015.

TUJUAN KHUSUS

Diketahuinya Cakupan
1. Rumah Tangga Ber-PHBS
2. Persalinan ditolong oleh nakes
3. Pemberian ASI eksklusif
4. Menimbang Bayi dan anak balita
5. Menggunakan air bersih
6. Mencuci tangan dengan sabun
7. Menggunakan jamban sehat
8. Memberantas jentik di rumah
9. Makan buah dan sayur
10. Aktivitas fisik setiap hari
11. Tidak merokok dalam rumah

SASARAN
Seluruh masyarakat yang bertempat
tinggal di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten
Karawang, periode Januari sampai
dengan Desember 2015.

MATERI

Rekapitulasi hasil pendataan PHBS tatanan rumah


tangga Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok
Tahun 2015
Laporan Bulanan Promosi Keseharan Program
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Puskesmas
Kecamatan Rengasdengklok Tahun 2015
Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Rengasdengklok
Tahun 2015
Profil Puskesmas UPTD Puskesmas Rengasdengklok
tahun 2015

DATA GEOGRAFIS
:
Luas Wilayah

luas wilayah
g
1.575 Ha yan
ah
n
a
t
i
r
UPTD
a
d
i
ir
d
r
te
Puskesmas
darah 315 Ha
Rengasdengklo ( 20 % ), sawah
k terletak di
1260 Ha ( 20
n
wilayah
% ),kepadata
Kecamatan
penduduk 2
Rengasdengklo 497jiwa/km
k, tepatnya di
Desa
Rengasdengklo
k
selatan,Kabupat
en Karawang.

Lokasi
Puskesmas:

Data Demografis
No

Desa

Dukuh Karya

2
3

Penduduk
Laki-laki
2.544

2.415

4.959

5.341

5.069

10.410

12.295

11.671

23.966

10.634

10.094

20.728

5.826

5.530

11.356

4.311

4.092

8.403

40.951

38.871

79.822
79.822

Aman Sari
Rengasdengklok
Selatan
Rengasdengklok
Utara

Kerta Sari

Dewi Sari

Jumlah di Kec. Rengasdengklok

Jumlah

Perempuan

KERANGKA TEORI
Lingkungan

Masukan

Proses

Umpan Balik

Keluaran

Dampak

MASUKAN
Man

Kepala
Puskesmas
Petugas PHBS
Kader Posyandu

Money

APBD
BOK

Material

Method

Sarana Medis
Sarana
Non Medis

Sosialisasi
Pendataan

Proses
Perencanaan:
Sosialisasi Kader PKK
Pelatihan Kader
Pendataan Jumlah Rumah Tangga
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Penyajian Data
Penyuluhan tentang PHBS

Pengorganisasian
Kepala puskesmas
dr. Hj. Siti Yuliyana

Tata
Usaha

Koordinator PHBS
Bpk. Riabussolihin

Kader
terlatih

Pelaksanaan
Pengolahan dan penyajian data PHBS oleh petugas
puskesmas dan koordinator Promosi Kesehatan
Puskesmas (rutin dilakukan antara bulan Agustus September).
Menyusun jadwal penyuluhan kader mengenai PHBS satu
bulan sekali (rutin dilakukan sesuai jadwal).
Melakukan penyuluhan PHBS dalam bentuk konseling
atau kunjungan rumah atau penyuluhan kelompok (rutin
dilakukan setiap bulan).

Pengawasan
o Pengawasan oleh Dinas Kesehatan : Ada
o Pengawasan oleh Kepala Puskesmas : Ada

Keluaran

Keluaran

Keluaran

Lingkungan

Lingkungan Fisik
Kepadatan Penduduk
Lokasi

50 jiwa/Ha
Terdapat beberapa lokasi yang
memiliki daerah akses jauh dan
sulit

Transportasi

Sarana transportasi umum


hanya ojeg, tidak semua jalan
dapat dilalui dengan kendaraan
roda empat.

Fasilitas kesehatan

Terdapat fasilitas kesehatan lain


seperti klinik dan praktek dokter
dan bekerja sama dengan baik.

SAB

PDAM : Belum ada, Sumber


sarana air bersih dari SPT dan
SGL umum serta pompa listrik

Kebersihan lingkungan

Terjaga

Lingkungan Non-Fisik
Peran serta masyarakat
Perilaku masyarakat

Kurang
Kurang

Sosial budaya
Sosial ekonomi

Tidak menghambat program


Menghambat program karena
mayoritas memiliki tingkat sosial
ekonomi rendah.

Status pendidikan

Rata-rata penduduk di wilayah


Rengasdengklok berstatus
pendidikan rendah

Umpan Balik

DAMPAK
Belum
dapat dinilai

Pembahasan
Masalah

Masalah Menurut Variabel Keluaran


No.

Variabel

Tolak Ukur

Pencapaian

Masalah

1.

Cakupan rumah tangga sehat

65 %

56,8 %

12,95 %

100%

86,6 %

13,4 %

2.

Persalinan ditolong oleh tenaga


kesehatan

3.

Memberi bayi ASI eksklusif

100%

5,14 %

94,86 %

4.

Menimbang bayi dan anak balita

100%

54,62%

45,38%

5.

Menggunakan air bersih

100%

87,21 %

12,79 %

100%

53,46%

46,54 %

6.

Mencuci tangan dengan air


bersih dan sabun

7.

Menggunakan jamban sehat

100%

39,52 %

60,48 %

8.

Memberantas jentik di rumah

100%

56,30 %

43,7 %

9.

Makan sayur dan buah

100%

77,8 %

22,2 %

10.

Melakukan aktivitas fisik

100%

88,3%

11,7 %

11.

Tidak merokok di dalam rumah

100%

42,85 %

57,15 %

Masalah Menurut Variabel Masukan


No Variabel

Tolok Ukur

1. Tenaga

Tersedia kader
yang telah
dilatih dan aktif
membina
tentang PHBS
di rumah
tangga.

(Man)

Pencapaian
Tersedia

Masalah
(-)

No.
2.

Variabel Tolok Ukur


Dana

Tersedianya pembiayaan

(Money)

kegiatan PHBS dari

Pencapaian
Tersedia

Masalah
(-)

desa/kelurahan,
kecamatan dan
kabupaten/kota baik
bersumber dari
pemerintah, swasta,
dunia usaha maupun dari
swadaya masyarakat.

3.

Sarana
(Material)

Tersedia media pendukung


untuk pembinaan PHBS
di rumah tangga

Tersedia

(-)

No.
4.

Variabel
Metode
(Methode)

Tolok Ukur
Adanya kebijakan
penyelenggaraan PHBS di
rumah tangga mulai dari
Provinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan dan
Desa/Kelurahan
Adanya dukungan kebijakan
untuk 7 indikator PHBS
dan 3 Gaya Hidup Sehat di
rumah tangga
Pendataan dilakukan setiap
tahun
Penyuluhan kelompok
tentang PHBS Rumah
Tangga dilakukan minimal
1 kali per bulan

Pencapaian

Masalah

- Tersedia

(-)

- Tersedia

(-)

- Dilaksanakan

(-)

- Dilaksanakan

(-)

No
1

Masalah Menurut Variabel Proses


Variabel

Perencanaan

Tolok Ukur

Pencapaian

Masalah

Dilaksanakan

(-)

Dibentuk struktur organisasi,

Struktur organisasi sudah

(+)

kepala puskesmas sebagai

jelas, namun koordinasi di

penanggung jawab program,

lintas sektoral belum

melimpahkan kekuasaan

optimal.

Dibuatnya perencanaan
kegiatan peningkatan PHBS
rumah tangga

Pengorganisasian

kepada Koordinator program


(programmer), kemudian
melakukan koordinasi dengan
pelaksana program

No

Variabel

3.

Pelaksanaan

4.

Pengawasan

Tolok Ukur
Adanya pelatihan PHBS di
rumah tangga untuk kader
Adanya konseling/kunjungan
rumah/penyuluhan PHBS
di rumah tangga
Adanya gerakan masyarakat
ddalam penerapan PHBS
Adanya kegiatan inovatif
dalam peningkatan PHBS
di rumah tangga
Pencatatan setiap tahun dan
pelaporan secara berkala
tentang kegiatan
pembinaan PHBS rumah
tangga ke tingkat
Kabupaten.

Pencapaian

Masalah

- Dilaksanakan

(-)

- Dilaksanakan

(-)

- Dilaksanakan

(-)

- Dilaksanakan

(-)

- Dilaksanakan
(-)

Masalah Menurut Variabel Lingkungan


No. Variabel

Tolok Ukur

Pencapaian

Masalah

Terdapat daerah yang jarak tempuh dari puskesmas

1.

Fisik

Lokasi

yang jauh dan masih ada beberapa jalan yang

(+)

belum diaspal
Pada saat musim hujan beberapa tempat sulit

Iklim

dijangkau karena jalanan becek dan beberapa

(+)

tempat terkadang banjir.


Sebagian besar penduduk bermata pencaharian

2.

Non Fisik

Keadaan

sebagai petani dan sekitar 6.187 penduduk

sosial dan

termasuk keluarga miskin. Hal tersebut akan

ekonomi

mempengaruhi penduduk untuk menerapkan PHBS

masyarakat

rumah tangga terutama dalam hal memiliki jamban

(+)

sehat
Tingkat

Tingkat pengetahuan tentang PHBS rumah tangga

Pengetahuan yang masih rendah

(+)

Perumusan Masalah

Masalah Sebenarnya (Menurut Keluaran)


Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan besar masalah 13,4

%.
Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif dengan besar masalah 94,86 %.
Cakupan penimbangan balita dengan besar masalah 45,38%
Cakupan penggunaan air bersih dengan besar masalah 12,79 %
Cakupan perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun dengan
besar masalah 46,54 %.
Cakupan penggunaan jamban sehat dengan besar masalah 60,48 %.
Cakupan pemberantasan jentik di rumah dengan besar masalah 43,7 %
Cakupan perilaku makan sayur dan buah setiap hari dengan besar
masalah 22,2 %.
Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari dengan besar masalah
11,7%.
Cakupan tidak merokok di dalam rumah dengan besar masalah 57,17 %.

Masalah dari Unsur Lain


Proses
Struktur organisasi sudah jelas, namun koordinasi di lintas sektoral belum
optimal.
Lingkungan
Terdapat daerah yang jarak tempuh dari puskesmas yang jauh dan masih ada
beberapa jalan yang belum diaspal. Selain itu, dari factor iklim, musim hujan
beberapa tempat sulit dijangkau karena jalanan becek dan beberapa tempat
terkadang banjir.
Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai pedagang dan sekitar
6.187 penduduk termasuk keluarga miskin. Hal tersebut akan mempengaruhi
penduduk untuk menerapkan PHBS rumah tangga terutama dalam hal memiliki
jamban sehat.

Prioritas Masalah

Yang Menjadi Prioritas Masalah


Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif periode Januari
sampai dengan Desember 2015 sebesar 94,8 % dari
target hingga bulan Desember 100 %;
Cakupan penggunaan jamban Sehat periode Januari
sampai Desember 2015 sebesar 60,8 % dari target
hingga bulan Desember 100 %.

Penyelesaian Masalah
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif
PENYEBAB :
Tenaga:
Koordinator program sekaligus
pelaksana program merangkap jabatan
dalam melaksaakan tugas di Puskesmas
Kutawaluya.
Material:
Belum ada tempat-tempat umum yang
menyediakan tempat khusus bagi ibu-ibu
untuk menyusui bayinya atau memeras
susu.

PENYELESAIAN MASALAH :
Tenaga:
Sedapat mungkin menghindari adanya
rangkap jabatan untuk optimalisasi
kinerja.
Material:
Melakukan advokasi kepada pihak
yang berwenang untuk menyediakan
tempat khusus bagi ibu-ibu yang mau
menyusui atau memeras susu
sehingga ibu yang bekerja atau sedang
berada di tempat umum dapat tetap
menyusui anaknya.

Penyelesaian Masalah
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif
PENYEBAB :
Pengorganisasian:
Struktur organisasi sudah jelas, namun
koordinasi di lintas sektoral belum
optimal.
Pelaksanaan:
Kurangnya sosialisasi mengenai ASI
eksklusif, cara pemberian, pentingnya
pemberian ASI eksklusif dan
keuntungan pemberian ASI eksklusif
serta pentingnya dukungan dari
keluarga atau masyarakat sekitar dalam
keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

PENYELESAIAN MASALAH :
Pengorganisasian:
Berusaha mengoptimalisasi koordinasi
di lintas sektoral.
Pelaksanaan:
Menggalakkan sosialisasi mengenai
mengenai ASI eksklusif, cara
pemberian, pentingnya pemberian ASI
eksklusif dan keuntungan pemberian
ASI eksklusif serta pentingnya
dukungan dari keluarga atau
masyarakat sekitar dalam keberhasilan
pemberian ASI eksklusif.

Penyelesaian Masalah
Cakupan penggunaan jamban sehat
PENYEBAB :
Tenaga:
Koordinator program sekaligus
pelaksana program merangkap jabatan
dalam melaksanakan tugas di
Puskesmas Kutawaluya.
Pengorganisasian:
Struktur organisasi sudah jelas, namun
koordinasi di lintas sektoral belum
optimal.
Pelaksanaan:
Kurangnya sosialisasi mengenai
penggunaan jamban sehat di
masyarakat.

PENYELESAIAN MASALAH :
Tenaga:
Sedapat mungkin menghindari
adanya rangkap jabatan untuk
optimalisasi kinerja.
Pengorganisasian:
Berusaha mengoptimalisasi
koordinasi di lintas sektoral.
Pelaksanaan:
- Melakukan penyuluhan kepada
masyarakat mengenai pentingnya
penggunaan jamban sehat.
- Menggalakan masyarakan untuk
membuat jamban

Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program PHBS rumah tangga yang dilakukan
dengan cara pendekatan sistem di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Rengasdengklok periode Januari sampai dengan
Desember 2015 belum berjalan dengan baik melihat berbagai
masalah yang ditemui
Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif dan cakupan
penggunaan jamban sehat belum memenuhi target dikarenakan

Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap PHBS yang masih


rendah.
Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai PHBS
Terbatasnya sarana dan prasarana masyarakat yang
mendukung untuk mengatasi masalah tersebut.

Saran
Sedapat mungkin menghindari adanya rangkap
jabatan untuk optimalisasi kinerja.
Menggiatkan penyuluhan
Meningkatkan motivasi terhadap kader
Membuat kegiatan inovatif
Membina hubungan yang baik dan melakukan
koordinasi lintas program dan lintas sektoral
Melakukan advokasi

Anda mungkin juga menyukai