Disusun Oleh :
1
LAPORAN PENDAHULUAN
PEMERIKSAAN VISUS DENGAN SNELLEN CHART
A. Pengertian
Pemeriksaan visus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai adanya gangguan
ketajaman penglihatan pada pasien. Pemeriksaan ini bertujuan melihat kemampuan resolusi
spasial mata dalam membedakan 2 titik, serta kemampuan membedakan bentuk dan detail
suatu objek pada jarak tertentu.
Pemeriksaan visus dilakukan pada pasien yang datang dengan gangguan penglihatan yang
memerlukan evaluasi ketajaman penglihatan, seperti nyeri pada mata, cedera
mata, floaters/flashes, pandangan kabur, atau mata merah. Pemeriksaan ini juga dilakukan
pada kondisi berikut ini:
Catatan awal ketajaman penglihatan pada mata yang sehat
Penilaian visus pada gangguan refraksi atau bukan refraksi (misalnya ablatio
retina atau retinopati)
Menilai dan mengevaluasi hasil tindakan pembedahan pada daerah mata, misalnya
akibat katarak atau glaukoma
2
B. Etiologi
Konsumsi alkohol
Nutrisi
Kebiasaan merokok
Konsumsi ultivitamin
3
C. Patofisiologi
Lensa yang normal dapat ditandai dengan struktur posterior iris yang jernih,
transparan, berbentuk seperti kancing baju dan mempunyai daya refraksi yang baik.
Lensa tersusun dari tiga komponen anatomis. Pada daerah tengah terdapat nukleus
yang dilapisi korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan
posterior. Dengan bertambahnya usia, nukleus mengalami opasitas atau perubahan
warna menjadi coklat kekuningan. Di sekitar opasitas terdapat densitas menyerupai
duri di daerah anterior dan posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior
merupakan bentuk katarak yang paling bermakna. Perubahan fisik dan kimia dalam
lensa mengakibatkan hilangnya transparansi. Perubahan pada serabut halus multipel
yang memanjang dari badan silier menuju daerah di luar lensa dapat menyebabkan
distorsi penglihatan. Perubahan kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan
koagulasi atau penggumpalan sehingga menghambat jalannya cahaya menuju retina,
akibatnya klien mengalami gangguan penglihatan, mulai dari gangguan penglihatan
sebagian sampai kebutaan total (Smeltzer & Bare, 2013).
D. Pemeriksaan Penunjang
4
E. Penatalaksanaan
Black dan Hawks (2014) menyatakan bahwa tidak ada terapi lain untuk
mencegah atau mengurangi pembentukan katarak selain dengan pembedahan.
Tetes mata praoperasi seperti tropikamid (mydriaciyl) adalah termasuk agen
dilator untuk memfasilitasi pembedahan. Siklopentolat merupakan agen
sikloplegik (cyclogyl) yang dapat diberikan untuk melumpuhkan otot siliaris.
Pembedahan katarak dapat dilakukan dengan teknik anestesi topikal
menggunakan agen tetes mata ataupun dengan injeksi retrobulbar sebagai
larutan anestesi lokal. Pengangkatan katarak diawali dengan membuat irisan
kecil pada bagian kornea. Katarak dipecah menjadi partikel-partikel
mikroskopik dengan menggunakan probe ultrasonic (suara berenergi tinggi).
Suatu lensa lipat buatan ditanam melalui celah irisan mikro tersebut, kemudian
lipatannya dibuka dan difiksasi pada posisi permanen. Irisan ini akan sembuh
dengan sendirinya tanpa perlu dijahit. Irisan ini akan tetap tertutup erat karena
adanya tekanan alami dari dalam mata. Tipe irisan ini sembuh lebih cepat dan
memberikan kondisi yang lebih nyaman.
5
SOP PEMERIKSAAN SNELLEN CHART
Prosedur:
a. Alat dan Bahan:
- Optotipe Snellen/Snellen Chart
- Alat petunjuk
- Alat tulis
Petugas yang melaksanakan:
Programer indra
b. Langkah – Langkah:
1. Cuci tangan
4. Mintalah pasien untuk duduk dengan jarak 5 atau 6 meter dari optotipe
snellen/snellen chart
5. Minta pasien untuk menutup satu matanya tanpa menekan bola matanya,
mulai pemeriksaan pada mata sebelah kanan pasien
6. Minta pasien untuk melihat kedepan dengan rileks tanpa melirik atau
mengerutkan kelopak mata
7. Minta pasien untuk menyebut huruf, angka atau symbol yang ditunjuk
8. Tunjuk huruf, angka tau symbol pada optotipe snellen/snellen chart dari atas
kebawah dengan menggunakan alat penunjuk
9. Lakukan pengulangan beberapa kali pada baris yang sama pada optotipe
snellen/snellen chart bila pasien salah menyebutkan angka, huruf atau
symbol pada optotipe snellen/snellen chart, dan lanjutkan penunjuk
kebawah bila pasien dapat menyebutkan dengan benar
11.Catat