Oleh:
KETERAMPILAN
INSPEKSI LENSA MATA
Tujuan
1. Mahasiswa mampu mamahami anatomi, histologi, dan fisiologi lensa mata
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan inspeksi lensa mata dengan cara
yang tepat
Pendahuluan
Lensa mata merupakan struktur mata bikonveks, tidak memiliki pembuluh
darah (avaskular), tak berwarna, dan hampir transparan sempurna. Memiliki
ketebalan sekitar 4 mm dan berdiameter 9 mm. Lensa digantung oleh serat-serat
zonula yang menghubungkannya dengan korpus siliar. Pada bagian depan
(anterior) lensa terdapat akueus humor dan pada bagian belakang (posterior)
terdapat korpus vitreus. Lensa memiliki sifat semipermeabel terutama pada bagian
kapsulnya, sehingga ion-ion elektrolit maupun air mudah melewatinya.(1)
Lensa mata juga dilengkapi dengan selapis epitel subkapsular. Nukleus pada
lensa lebih keras daripada korteksnya namun seiring bertambahnya usia serat-serat
lamelar subepitel terus diproduksi sehingga lama kelamaan lensa menjadi lebih
besar dan kurang elastik. Komponen lensa terdiri dari 65% air, 35% protein, dan
sisanya berupa mineral, kalium, asam askorbat, dan glutation yang biasa ada di
jaringan tubuh lainnya. Lensa merupakan bagian dari mata yang sangat unik
karena pada lensa tidak dilengkapi dengan pembuluh darah maupun pembuluh
saraf sehingga tidak memungkinkan lensa mengalami suatu nyeri.(2)
Pemeriksaan Slitlamp
Slitlamp merupakan sebuah mikroskop binokuler yang terpasang pada meja
dengan sumber cahaya khusus yang dapat diatur. Sebuah berkas linier sempit
cahaya lampu dijatuhkan pada bola mata, menyinari potongan optik mata. Selama
pemeriksaan, pasien duduk dan kepala ditopang dengan penunjang dagu yang
dapat diatur dan penahan dahi. Berkas celah cahaya menampakkan potongan
melintang optik mata, lokasi antero-posterior kelainan secara tepat dapat
ditetapkan pada setiap struktur mata yang bening termasuk lensa mata.(7)
Pemeriksaan Oftalmoskop
Pemeriksaan oftalmoskop merupakan pemeriksaan standar pemeriksaan
medis umum untuk mata. Melalui oftalmoskop dapat dilihat berbagai komponen
mata seperti fundus dan segmen anterior mata. Pemeriksaan oftalmoskop kini
sering digunakan selain karena sederhana namun dapat melihat keadaan patologis
interna mata. Oftalmoskop dipegang menggunakan tangan kanan di depan mata
kanan pemeriksa apabila hendak memeriksa mata kanan pasien dan sebaliknya.
Pasien diminta untuk melihat lurus kedepan dan mata terfiksasi pada sasaran yang
jauh.(1,7)
Pemeriksaan Menggunakan Senter Sederhana
Pemeriksaan yang lebih sederhana lagi adalah pemeriksaan menggunakan
sentolop namun akurasinya juga sangat minimal. Pemeriksaan ini hanya sebatas
melihat apakah lensa keruh atau tidak. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan
yang paling sering dilakukan.(7)
Keadaan patologis lensa mata yang tersering adalah katarak. Katarak
berarti kekeruhan lensa. Katarak memiliki derajat kepadatan yang sangat
bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, tetapi biasanya berkaitan
dengan penuaan. Lensa katarak memiliki ciri berupa edema lensa, perubahan
proein, peningkatan proliferasi, dan kerusakan kontinuitas normal serat-serat
lensa. Secara umum, edema lensa bervariasi sesuai stadium perkembangan
katarak. Katarak imatur (insipien) hanya sedikit opak sedangkan katarak matur
keruh total dengan mengalami sedikit edema.(1,8)
Referensi
1. Vaughan DG, Asbury T, Eva PR. Oftalmologi Umum Edisi 14. Jakarta : Widya
Medika; 2000: p. 11-12
2. Leeson CR, Leeson TS, Paparo AA. Buku Ajar Histologi Edisi 15. Jakarta :
EGC; 1996: p. 550-554
3. http://www.eyecalcs.com/DWAN/pages/v8/v8c010.html (diakses pada tanggal
10 Februari 2015)
4. Delaye M and Tardieu A. Short-range order of crystallin proteins accounts for
eye lens transparency. Nature. 1983; 302: p. 415-417
5.
http://www.lab.anhb.uwa.edu.au/mb140/corepages/eye/images/len20he.jpg
(diakses pada tanggal 10 Februari 2015)