Anda di halaman 1dari 5

PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK MATA

Nama Mahasiswa : __________________________________


NIM : __________________________________
Semester/Kelas : IV /______________________________ ( A atau B)
Hari/Tanggal : __________________________________

DILAKUKAN
NO ASPEK YANG DINILAI KET
YA TIDAK
A. FASE PRE INTERAKSI
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan dan cek alat-alat :
1. Senter kecil
2. Surat kabar, buku atau majalah
3. Bagan snellen atau kartu gambar
4. Penutup mata
5. Stetoskop
6. Kapas
7. Sarung tangan jika perlu
NILAI POIN A =
B. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik & panggil klien dengan namanya
2. Perkenalkan diri
3. Tanyakan keluhan dan kaji keadaan spesifik klien
4. Jelaskan pada klien/keluarga tentang tindakan yang
akan dilakukan, tujuan dan prosedurnya
5. Jelaskan kontrak waktu dan perkiraan lama prosedur
6. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
7. Minta persetujuan klien/keluarga (informed consent)
8. Atur posisi klien
NILAI POIN B =
C. FASE KERJA
1. Pasang sampiran
2. Cuci tangan
3. Inspeksi
Kelopak Mata :
1. Minta pasien untu melihat lurus ke depan.
2. Amati kelopak mata kiri dan kanan pasien. Amati posisi
dan warna kelopak mata
3. Minta pasien untuk memejamkan mata
4. Amati karak teristik permukaan kelopak mata dan
pinggiran kelopak mata. Dokumentasikan setiap kelainan
yang ada.
5. Amati distribusi rambut pada kelopak mata dan arah
lengkung bulu mata.
6. Untuk inspeksi kelopak mata bawah, minta pasien untuk
membuka mata. Perhatikan rekuensi kedipan mata
Konjungtiva Dan Sclera
1. Cuci tangan jika perlu, kenakan sarung tangan
2. Anjurkan pasien untuk melihat lurus ke depan
3. Tarik kebawah kelopak mata bagian bawah dengan ibu jari
4. Amati konjungtiva dan konjungtiva bagian bawah.
Dokumentasikan adanya ineksi, pus, atau kondisi anemis
5. Jika perlu, amati konjungtiva bagian atas dengan anda
berdiri di belakang pasien, kemudian membuka atau
membalikkan kelopak mata atas
6. Amati warana sclera ketika memeriksa konjungtiva.
Kornea
1. Berdiri di sisi pasien, kemudian inspeksi kejernihan dan
teksturkornea menggunakan cahaya tidak langsung.
2. Lakukan uji sensitivitas dengan menyentuhkan gulungan
kapas steril ke kornea. Normalnya pasien akan berkedip
ketika kornea diesentuh.
Pupil Dan Iris
1. Atur pencahayaan kamar menjadi sedikit redup
2. Pegang kepala dan dagu pasien agar tidak bergerak
3. Inspeksi ukuran, bentuk, kesimetrian pupil, dan reaksi
terhadap cahaya
4. Uji relfleks pupil terhadap cahya :
a. Sinari pupil pasien dengan senter dari arah samping
b. Amati konstriksi pupil yang sedang di sinari
c. Lakukan hal yang sama pada pupil lainnya
5. Kaji reflex pupil terhadap akomodasi :
a. Minta pasien untuk menatap objek yang jauh, misalnya
inding yang jauh
b. Minta pasien untuk menatap objek yang anda pegang
(baik jari atau pensil) 10 cm di depan hidung pasien,
kemudian gerakkan objek tersebut mendekati hidung
pasien
c. Amati perubahan pupil. Pupil seharusnya berkontraksi
ketika melihat objek yang dekat.
Pergerakan Bola Mata
1. Minta pasien untuk melihat lurus ke depan
2. Amati kedua bola mata, apakah diam atau nistagmus
(pergerakan involunter).
3. Kaji benuk, frekuensi atau kecepatan, dan amplitudo (luas
atau sempit) bola mata jika ditemukan nistagmus
4. Kaji apakah kedua mata memandang lurus ke depan atau
salah satu bola mata mengalami deviasi.
5. Dekatkan jari telunjuk anda ke pasien hingga berjarak 15-
30 cm dari pasien
6. Minta pasien untuk mengikuti pergerakan jari anda ke
delapan arah, yaitu atas bawah, kanan dan kiri, diagonal
ke atas dank e bawah kiri, diagonal ke atas dan kebawah
kanan.
7. Pertahankan agar jari anda tetap dalam lapang pandang
normal.
Lapang Pandang
1. Posisikan dari anda berdiri di depan pasien dengan jarak
sekitar 60 cm.
2. Tutup mata kanan pasien dan mata kiri anda
3. Minta pasien untuk melihat lurus ke depan dan
memfokuskan pandangan pada satu titik
4. Gerakan jari anda dari sisi kanan pasien ke tengah, dari
sisi kiri ke tengah, dari sisi atas ke bawah, dan dari sis
bawah ke atas.
5. Minta pasien untuk memberi tahu anda ketika jari anda
pertama kali terlihat
6. Lakukan prosedur yang sama pada mata kiri pasien
dengan proses yang berlawanan
Ketajaman Penglihatan
Pengkajian tahap I
1. Pastikan cahaya ruangan terang
2. Minta pasien untuk membaca surat kabar, majalah, atau
buku dengan bunyi lantang guna memastikan bahwa
pasien tidak buta huruf
3. Minta pasien memakai kacamata jika menggunakan lensa
korektif
4. Perhatikan jarak antara naskah yang dibaca dengan pasien
5. Jika pasien mengalami kesulitan membaca, lanjutkan
pemeriksaan ke tahap II
Pengkajian tahap II
1. Siapkan bagan Snellen untuk pasien dewasa atau kartu
gambar untuk anak-anak
2. Atur jarak antara tempat duduk pasien dengan kartu
tersebut sekitar 5-6meter
3. Pastikan penerangan ruangan cukup agar kartu terlihat
dengan jelas.
4. Minta pasien untuk menutup mata kiri
5. Priksa mata kanan pasien dengan memintanya membaca
bagan Snellen dari huruf yang paling besar hingga huruf
yang paling kecil, kemudian dokumentasikan huruf
terakhir yang masih dapat di baca oleh pasien
6. Lakukan prosedur yang sama pada mata kiri dengan
proses yang berlawanan
Pemeriksaan Buta Warna
1. Siapkan kartu Ishiara
2. Pastikan ruangan terang
3. Minta pasien untuk menyebutkan gambar atau angka yang
tertera pada kartu tersebut

Palpasi
1. Minta pasien untuk memejamkan mata.
2. Palpasi kelenjar lakrimalis, bagian lateral atas orbit,
menggunakan jari telunjuk. Kaji konsistensi dan adanya
nyeri tekan
Auskultasi
1. Minta pasien untuk menutup mata
2. Letakkan diafragma stetoskop pada kelopak mata
3. Perhatikan adanya bising
Hasil Pemeriksaan Mata Normal
1. Kelopak mata : simetris, tidak sembab, tidak ada
peradangan
2. Konjungtiva : merah muda
3. Sclera : putih
4. Kornea : coklat hingga hitam (pada orang berambut
hitam), biru hingga hijau (pada orang berambut pirang )
5. Pupil : kedua pupil isokor, yaitu memiliki bentuk dan
ukuran yang sama, dengan diameter 2-5 mm. reflek
cahaya positif, yaitu pupil berkontraksi jika terkena
cahaya. Pupil akan berakomodasi ketika melihat objek
yang jauh mendekati ke hidung pasien
6. Bola mata : bola mata dapat mengikuti delapan arah
pergerakan jari pemeriksa
7. Visus : pada mata emetrop 6/6
8. Mata : tidak buta warna
Hasil Pemeriksaan Mata Abnormal
1. Kelopak mata : tidak mampu membuka kelopak mata atau
ptosis (yang di temukan pada pasien yang mengalami
miastenia gravi atau kelumpuhan saraf cranial III); tidak
mampu menutup rapat kelopak mata (lagoftalmos); radang
pada kelopak mata (blefaritis); bintitan (hordeolum);
edema pada kelopak mata (tampak sembab); suara bising
pada kelopak mata terjadi akibat aneurisma atau fistula
arterio-venosa di dalam orbit.
2. Konjungtiva : pucat menandakan anemia; kemerahan,
pengeluaran air mata dan kadang juga secret mukopurulen
menandakan konjungtivitis.
3. Sclera : kuning menunjukkan ikterus
4. Kornea : bercak kelabu hingga putih merupakan sisa
peradangan atau luka; garis putih atau kelabu di tepi
kornea (arkus senilis) lazim ditemukan pada lansia
5. Pupil : pupil berkontraksi (miosis) yang ditemukan pada
pasien yang mengalami intoksikasi morfin; pupil
berdilatasi (miriasis) yang di temukan pada pasien yang
mengalami kerusakan saraf cranial II, nyeri, atau berbeda
dalam keadaan gelap
6. Bola mata : bola mata menonjol ke luar (eksoftalmus)
yang tampak pada pasien yang mengalami tirotoksikosis;
bola mata tertarik ke dalam (enoftalmus) yang di temukan
pada pasien dehidrasi; peningkatan tekanan intraokulasi
(glukoma); penurunan tekanan intraocular.
7. Visus : visus 6/60, yaitu pasien hanya dapat menghitung
jari dari jarak 6 meter;visus 6/300, yaitu pasien hanya
dapat melihat gerakan jari dari jarak 6 meter; pada visus
6/tak terhingga, pasien hanya dapat melihat terang atau
gelap; mata buta (hemianopsia), yaitu keadaan pasien
tidak dapat melihat terang sama sekali
4 Rapikan alat dan rapikan pasien
5 Cuci tangan
NILAI POIN C =
D. TERMINASI
1. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan (subjektif dan
objektif)
2. Berikan reinforcement positif pada klien atas
kerjasamanya
3. Lakukan kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya
4. Akhiri kegiatan dengan baik dan salam terapeutik
5. Cuci tangan
NILAI POIN D =
E. DOKUMENTASI
1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan pada
status klien
2. Catat respon klien yang ditemukan saat tindakan
NILAI POIN E =
JUMLAH

NILAI AKHIR = NILAI A + NILAI B + NILAI C + NILAI D + NILAI E


= .....................................

Catatan Pembimbing /Penguji :


______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

Tanjungpinang,..........................................................
PENGUJI

( __________________________________ )

Anda mungkin juga menyukai