Anda di halaman 1dari 2

A.

DEFINISI LANSIA
Berdasarkan Undang-Undang Dasar Republic Indonesia No 13 tahun 1998 tentang
kesejahteraan lansia, pada pasal 1 menjelaskan bahwa yang dikatakan lansia adalah
seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Menua bukanlah suatu penyakit
tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan kumulatif.
Menua merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan
dari dalam dan dari luar tubuh. Banyak diantara lanjut usia yang masih produktif dan
mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan
untuk upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia pada hakikatnya merupakan
pelestarian nilai-nilai keagamaan dan budaya bangsa. Menua atau menjadi tua adalah
suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia, proses menua merupakan proses
sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu tertapi dimulai sejak
permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang
telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua (Nugroho, 2006).
Lansia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Sebagai penghormatan dan penghargaan kepada lanjut usia diberikan hak
untuk meningkatkan kesejahteraan sosial yang meliputi :
1. Pelayanan keagamaan dan mental spiritual
2. Pelayanan kesehatan
3. Pelayanan kesempatan kerja
4. Pelayanan pendidikan dan pelatihan
5. Kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana dan prasaranan umum
6. Kemudahan dalam layanan dan bantuan hukum
7. Perlindungan sosial
8. Bantuan sosial
9. Hak untuk diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai harga diri dan
martabat
10. Hak menikmati kehidupan pada masa tua tanpa tekanan
11. Hak mendapatkan perlindungan dari keluarga dan instansi yang berwewenang
12. Hak mendapatkan perawatan dan pengobatan yang optimal
13. Hak untuk tinggal di lingkungan keluarga atau panti bila ia menginginkannya
14. Hak berkreasi dan mengatur hobinya bila diinginkan
15. Hak untuk dihargai dan menghargai dirinya dan orang lain
16. Hak menerima kasih saying dari anak, keluarga dan masyarakat

(Abdul Muhith, Sandu Siyato)

Anda mungkin juga menyukai