:
• MELINDUNGI
PERAWAT PASIEN DAN PERAWAT.PRAKTEK / LISENSI :
MENDAPATKAN
IJIN
MENYARING PROFESI AGAR DPT
MEMPERTANGGUNGJAWABKA TINDAKAN
N DILAKUKAN. YAN
MASSAGE THE DILEMMA / URUTKAN DILEMMA. KUMPULKAN DATA YANG BERKAITAN DENGAN MASALAH DAN
KAJI SIAPA SAJA YANG HARUS TERLIBAT DALAM PROSES INI.
OUTLINE OPTIONS/ TULISKAN BEBERAPA PILIHAN. IDENTIFIKASI BERBAGAI ALTERNATIVE DAN ANALISA
PENYEBAB SERTA KONSEKUENSINYA.
REVIEW CRITERIA AND RESOLVE / KAJI KRITERIA DAN PENYELESAIAN MASALAH. PERTIMBANGKAN PILIHAN-
PILIHAN YANG ADA DAN BANDINGKAN DENGAN NILAI-NILAI DARI ORANG-ORANG YANG TERLIBAT DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
AFFIRM POSITION AND ACT / TEGASKAN POSISI ANDA DAN BERTINDAK
LOCK BACK / LIHAT KEMBALI. EVALUASI KEPUTUSAN YANG SUDAH DIAMBIL
PROSES PERAWATAN (THE
NURSING PROCESS)
1. MENGKAJI (ACCESS)
2. MENGANALISIS DAN MENDIAGNOSA
(ANALYZE AND DIAGNOSE)
3. MERENCAKAN (PLAN)
4. MENGIMPLEMENTASIKAN (IMPLEMENT)
5. MENGEVALUASI (EVALUATE)
SITUASI-SITUASI ETIK LEGAL DALAM
KEPERAWATAN
1) DO NOT RESUSCITATE (DNR)
2) INFORMED CONSENT (PENJELASAN DAN PERSETUJUAN) ATAU
PENOLAKAN
3) MENINGGALKAN RUMAH SAKIT TANPA ANJURAN MEDIS /
MENINGGALKAN TANPA PENANGANAN MEDIS
4) KERAHASIAAN
5) MEMPERLAKUKAN ORANG YANG BELUM DEWASA
6) TRIASE
5 MASALAH ETIKA KEPERAWATAN
• QUALITY OF LIFE VS QUANTITY
• INDIVIDUAL FREEDOM VS CONTROL & PREVENTION OF HARM
• TRUTH TELLING VS DECEPTION / LYING
• KNOWLEDGE VS RELIGIOUS, POLITICAL, ECONOMIC & IDEOLOGICAL INTEREST
• SCIENTIFICALLY BASED THERAPY VS ALTERNATIVE NONSCIENTIFIC THERAPIES
•MISALNYA ALAT VENTILATOR YANG TERSEDIA SEMUANYA SEDANG
DIPASANG PADA PASIEN, TERMASUK PASIEN YANG SUDAH TAK
ADA HARAPAN PULIH KEMBALI.
“kelalaian” ini berkembang secara teori dalam hukum kesehatan sebagaimana Sampurno (2005),
menyampaikan bahwa suatu perbuatan atau sikap tenaga kesehatan dianggap lalai, bila memenuhi 4
unsur, yaitu :
1. Duty atau kewajiban tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan atau untuk tidak melakukan
tindakan tertentu terhadap pasien tertentu pada situasi dan kondisi tertentu. Dereliction of the
2. duty atau penyimpangan kewajiban.
3. Damage atau kerugian, yaitu segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien sebagai kerugian
akibat dari layanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan.
4. Direct cause relationship atau hubungan sebab akibat yang nyata, dalam hal ini harus
terdapat hubungan sebab akibat antara penyimpangan kewajiban dengan kerugian yang
setidaknya menurunkan “Proximate cause”
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Undang – Undang No.36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan
3. Undang – Undang No.44 Tahun
2009 Tentang Rumah Sakit
3 Standar
berkewajiban untuk mematuhi Standar Profesi, Standar
Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur Operasional.
(2)Standar Profesi dan Standar Pelayanan Profesi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) untuk masingmasing jenis Tenaga
Kesehatan ditetapkan oleh organisasi profesi bidang kesehatan
dan disahkan oleh Menteri. Standar Prosedur
(3)Standar Pelayanan Profesi yang berlaku universal
ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Operasional
(4)Standar Prosedur Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat Suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang dibakukan
(1) ditetapkan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan. untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu dengan
(5)Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan Standar Profesi memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan
Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur Operasion diatur konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan
dengan Peraturan Menteri. dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh Fasilitas Pelayanan
Kesehatan berdasarkan Standar Profesi.
Standar Profesi
Batasan kemampuan minimal
berupa pengetahuan, Standar Pelayanan Profesi
keterampilan, dan perilaku
profesional yang harus dikuasai
dan dimiliki oleh seorang
individu untuk dapat edoman yang diikuti oleh Tenaga esehatan
melakukan kegiatan dalam melakukan pelayanan
profesionalnya pada kesehatan.
masyarakat secara mandiri
yang dibuat oleh organisasi
profesi bidang kesehatan.
Dasar Standard
Sebelum
Proses
Proses
Perawat sbg Tersangka hukum
hukum Perawat yg tdk memiliki izin
Proses Penyidikan
praktik
Izin praktik di tingkat pelayanan & izin
praktik mandiri
Perawat sbg Terlapor
Proses Penyelidikan
Tantangan dalam Proses Pembelaan Perawat
Pemberi perawatan
Pelindung dan advokat klien
Manajer kasus/koordinasi
Rehabilitator
Pemberi kenyamanan
Komunikator
Penyuluh/edukator
Kolaborator
Peneliti
Peran Perawat sbg P e m be r i
Perawatan
Menggali untuk
meningkatkan
masalah asuhan keperawatan
Perawat peneliti dapat di
lingkungan
bekerja akademik, rumah
sakit/pemberi
pelayanan kesehata
swasta/komunitas
n
FUNGSI P E R A W A T
dengan perannya
Fungsi Independen
1.
Fungsi Dependen
2.
Fungsi Interdependen
3.
FUNGSI INDEPENDEN
1. Melaksanakan ketentuan –
ketentuan sbg kebijakan yang telah
digariskan pemerintah
2. Berperan aktif
menyumbangkan
dalam pemikiran demi
peningktan pelayanan keperawatan
kepada masyarakat
KOMPETENSI PERAWAT