Telp : 081331969954
Wa : 0821-4538-7476
Email : khusnulhuda042@gmail.com
a. Etika keperawatan
SUB MATERI b. Kode etik keperawatan
c. 8 prinsip etika dalam
POKOK keperawatan
d. Permasalahan etika dalam
praktek keperawatan saat ini
1.Otonomi ( Autonomi )
2.Berbuat baik ( Beneficence )
3.Keadilan ( Justice )
4.Tidak merugikan ( Non- Maleficence )
5.Kejujuran ( Veracity )
6.Menepati janji ( Fidelity )
7.Kerahasian ( Confidentiality )
8.Akuntabilitas ( Accountability )
Permasalahan Etika
Dalam Praktik Keperawatan Saat Ini
1. Malpraktik : pelaksanaan atau tindakan yang
salah. Perawat profesional, seperti
halnya tenaga kesehatan
Malpraktik terbagi kedalam 3 jenis, yaitu lain mempunyai tanggung
malpraktik kriminil (pidana), malpraktik sipil jawab terhadap setiap
(perdata), malpraktik etik bahaya yang ditimbulkan
dari kesalahan tindakannya.
2. Negligence (Kelalaian): segala tindakan yang
Tanggungan yang
dilakukan dan dapat melanggar standar dibebankan perawat dapat
sehingga mengakibatkan cidera/kerugian berasal dari kesalahan yang
orang lain dilakukan oleh perawat baik
berupa tindakan criminal
3. Liability (Liabilitas) : pertanggungan jawab kecerobohan dan kelalaian
yang dimiliki oleh seseorang terhadap setiap
tindakan atau kegagalan melakukan tindakan
Criminal Malpractice atau
Malpraktik kriminal (pidana)
Merupakan kesalahan dalam menjalankan praktek yang berkaitan dengan
pelanggaran UU Hukum “pidana” seperti:
melakukan tindakan medis yang tidak sesuai dengan SPO yang menyebabkan
pasien meninggal/luka karena kelalaian; ( Pasal 359,360 KUHP )
melakukan pelanggaran kesusilaan/kesopanan; ( Pasal 281 KUHP )
membuka rahasia kedokteran /keperawatan; ( Pasal 322 KUHP )
Dengan sengaja tidak memberikan pertolongan pada orang yang dalam
keadaan bahaya. ( Pasal 304 KUHP )
Pertaggungjawaban didepan hukum pada criminal malpraktik adalah bersifat
individual/personal dan oleh sebab itu tidak dapat dialihkan kepada orang lain atau
kepada instansi yang memberikan sarana pelayanan jasa tempatnya bernaung
Civil malpractice
atau Malpraktik sipil (perdata)
Malfeasance:
yaitu melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak
tepat/layak.Misal: melakukan tindakan gawat darurat tanpa indikasi yang
memadai / tepat.
Misfeasance:
yaitu melakukan pilihan tindakan gawat darurat yang tepat tetapi
dilaksanakan dengan tidak tepat. Misal: melakukan tindakan gawat darurat
dengan menyalahi prosedur.
Nonfeasance:
Adalah tidak melakukan tindakan keperawatan yang merupakan
kewajibannya. Misalnya Pasien seharusnya dipasang pengaman tempat tidur
tapi tidakdilakukan.
ASPEK LEGAL DALAM KEPERAWATAN
ASPEK LEGAL PERAWAT DALAM
PEMBERIAN LAYANAN
KEPERAWATAN GADAR
STR
SIPP
KOMPETENSI
Bekerja
sesuai
dengan SPO
RKK /SPKK
Tenaga Medis
TERBATAS
Peraturan Perundang –
undangan
LEGALKAH SEORANG PERAWAT
MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS ......
UNDANG –UNDANG KEPERAWATAN
PERAWAT
PELAYANAN KEPERAWATAN
Pasal 1 ayat 2 .....
Pasal 1 ayat (4)
Seorang yang telah lulus
pendidikan tinggi
keperawatan,baik didalam Pelayanan yang diselenggarakan oleh
maupun diluar negeri yang diakui perawat dalam bentuk Asuhan
oleh pemerintah sesuai dengan Keperawatan
ketentuan peraturan perundang -
undangan
Emergency Nurse
REGISTRASI Pasal 19
(1) Perawat yang menjalankan praktek
Pasal 18 Keperawatan wajib memiliki ijin
(1) Perawat yang menjalankan praktek (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat
keperawatan wajib memiliki STR (1) diberikan dalam bentuk SIPP
(3) SIPP sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan (2) diberikan oleh Pemerintah daerah
dapat diregistrasi ulang setiap 5 kabupaten/kota atas
(lima) tahun rekomendasi pejabat kesehatan yang
berwenang dikabupaten/kota
tempat perawat
menjalankan prakteknya
UNDANG-UNDANG TENAGA
KESEHATAN NOMER 36 TAHUN 2014
Pasal 85
1. Setiap tenaga Kesehatan yang
dengan sengaja menjalankan Pasal 86
praktek tanpa memiliki STR 1.Setiap tenaga kesehatan yang
sebagaimana di maksud dalam menjalankan praktek tanpa
pasal 44 (1) dipidana memiliki izin sebagaimana
dengan pidana denda paling dimaksud dalam pasal 46 ayat (1)
banyak Rp.100.000.000,00 ( dipidana dengan pidana
seratus juta rupiah ) denda paling banyak Rp. 100.000.000
(seratus juta)
UNDANG-UNDANG KEPERAWATAN
NOMOR 38 TAHUN 2014