Anda di halaman 1dari 21

MEDIKO LEGAL PLEBOTOMY

 AHMAD HASAN BASRI.,NS.,M.KEP


Setiap aspek pelayanan RS mengutamakan keselamatan
pasien

Keselamatan pasien di laboratorium ???

70% penatalaksanaan terhadap


pasien tergantung pada hasil Kesalahan
laboratorium Laboratorium
(Ogden:2005)

Akibat buruk bagi pasien


KEMATIAN
Isu
Medikolegal :
1. Siapa pelaksana phlebotomi (kompetensi dan
kewenangan) ?
2. Bagaimana prosedur standarnya ?
3. Perlukah supervisi ?
4. Siapa yang bertanggungjawab atas resiko
yang terjadi ?
HUBUNGAN HUKUM Pelayanan KESEHATAN

Pemberi Pelayanan Proses Penerima Pelayanan


(Health Providers : dokter,
nakes lainnya) (Health Receivers : Pasien)

Saling
Produsen Jasa Berkomunikasi Konsumen Jasa
(Subjek Hukum) (Subjek Hukum)

Objek
Hak dan (Upaya Kesehatan) Hak dan
Kewajiban Kewajiban

Harus cermat
dan Hati2 Ikatan kontrak terapeutik
Perdata Hubungan dengan pasien

Tanggung jawab: Pidana Perilaku amoral


Pidana administratif
-Inform concent Ijazah / sertifikat
- Rekam Medik Administrasi STR
SIK
- SP, SPO, Etika, Hukum SOP/Penugasan
Siapa Pelaksana
Phlebotomi ?

Tenaga Kesehatan Profesional


(PROFESI KESEHATAN) – TENAGA KESEHATAN
Phlebotomi
(Kompetensi & Kewenangan)
Ahli Teknologi
Laboratorium Medik

Perawat
KOMPETENSI
Bidan

KEWENANGAN ?
TTD
Kewenangan Phlebotomi ?

 Tindakan Medik (intervensi tubuh, efek samping, alat medis)


 Kewenangan dokter (UU Praktek Kedokteran)
 Pendelegasian wewenang :
- Standar Profesi (regulasi)

- Standar Operating Prosedur/SOP (Hospital by law atau


laboratory by law)
- Permintaan pemeriksaan laboratorium
PELAKSANA
PHLEBOTOMI
 Didalam praktek, phlebotomi di rumah sakit atau di
laboratorium dilakukan oleh perawat atau analis laboratorium
atau orang yang dilatih khusus untuk itu, yang disebut teknisi
phlebotomi.
 Kemampuan atau competency diperoleh seseorang dari
pendidikan atau pelatihannya. Sedangkan kewenangan atau
authority diperoleh dari penguasa atau pemegang otoritas
dibidang tersebut melalui pemberian ijin.
 Sebagai dokter, perawat dan bidan, kompetensi dan kewenangan
melakukan tindakan phlebotomi telah dimilikinya, tanpa
disebutkan secara eksplisit didalam sertifikasi kompetensinya
dan atau surat ijin praktek profesinya.
Tanggung Jawab Hukum
Aspek Legal Flebotomi
 Masalah aspek legal flebotomi erat kaitannya dengan
masalah hukum, etika, dan bioetika yang saling terikat
satu sama lain.
 Hukum melindungi kesejahteraan rakyat dan memberi
jalan keluar suatu konflik
 Etika adalah standar moral dari prilaku yang dianut
masyarakat
 Bioetika adalah masalah moral disebabkan oleh
pengobatan modern
Etika
 Petugas kesehatan harus
memperhatikan etika dalam
hubungan antara petugas
(flebotomis) dengan
pelanggan seperti berbuat
baik dan adil dengan cara
memberikan perlakuan yang
sama tanpa
mempertimbangkan ras,
agama, dan satus sosial.

 Petugas kesehatan suatu


saat akan dihadapkan pada
keputusan etik, yang masing-
masing akan merespon sesuai
dengan standar kebiasaan
yang mereka miliki.
Prinsip-Prinsip Hukum Dasar
Sekarang konsumen kesehatan dan pasien telah menjadi
lebih waspada, kritis, dan lebih punya kemauan untuk
membawa suatu kasus ke jalur hukum, termasuk
kesalahan yang dibuat oleh flebotomis.

Flebotomis diharapkan mengerti tentang konsep-konsep


hukum dasar dan perundang-undangan, karena
pengertian ini dapat membantu menjelaskan
bagaimana seorang flebotomis yang terlibat proses
sampling dapat bertanggungjawab atas kegiatan yang
terjadi di lapangan kerja kesehatan.
Prinsip-Prinsip
Hukum Dasar
Agar dapat bekerja dengan
nyaman seorang flebotomis
harus melakukan pekerjaannya
sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan oleh instansi
tempatnya bekerja.
Hal ini berguna jika terjadi
komplikasi atau
ketidaknyamanan dari pasien,
tindakan yang dilakukan telah
terlindungi oleh aturan dan
hukum yang sah.
UU & Peraturan Kesehatan di
Indonesia
 UUD RI NO. 23 TAHUN 1992 TENTANG KESEHATAN
 Tenaga kesehatan bertugas menyelenggrakan
atau melakukan kegiatan kesehatan sesuai dengan
bidang dan atau kewenangan tenaga kesehatan yang
bersangkutan.

 AKREDITASI LABORATORIUM KESEHATAN 2007


TENTANG STAF DAN PIMPINAN DAN LATAR BELAKANG
(S3; P2)
 -Memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan kualifikasinya, yang dibuktikan dengan ijazah.
 -Mengikuti pelatihan-pelatihan yang bersifat
tekhnis kelaboratoriuman, yang dibuktikan sertifikat.
 KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN RI
NO. 04/MENKES/SK/I/2002
TANGGAL 2 Januari tentang tugas dan
tanggung jawab tenaga analis kesehatan
di laboratorium swasta :
-Melaksanakan kegiatan tehnis sesuai
dengan pola dan tata kerja yang telah di
terapkan.
 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL RI
NO. 141/Menkes/Kesos/SK/II/2001, tentang petunjuk tehnis
pelaksanaan jabatan fungsional Pranata Laboratorium
Kesehatan Nomor :
21. Melakukan persiapan pasien sebelum dilakukan sampling
22. Menyiapkan peralatan dan bahan penunjang terlebih dahulu
26. Mengambil sample dengan tindakan sederhana dan
mencatat identitas sample dengan benar dan jelas
31. Mempersiapkan pengiriman sample rujukan yaitu tindakan
persiapan untuk merujuk sample ke laboratorium rujukan.
penerapan hukum dan peraturan bagi pelayanan
kesehatan oleh flebotomis:
1. flebotomis. memiliki ijazah yang sesuai
dengan bidang kerjanya.
2. flebotomis memiliki kompetensi dibidang
pengambilan spesimen dengan mengikuti
platihan tentang flebotomi.
3. flebotomis memberikan pelayanan sebaiknya
ada prosedur standar operasional
prosedur standar operasional yang harus ada adalah tentang:
a. persiapan pasien
b. pengumpulan spesimen
c. labelisasi spesimen
d. pengawetan spesimen
e. transportasi spesimen

beberapa saran yang akan bermanfaat untuk menghindari


masalah tuntutan:
1. selalu menggunakan tehnik pengambilan darah yang benar.
2. menyapa untuk berkomunikasi dengan baik dan menciptakan
rasa nyaman bagi pelanggan, serta mendapatkan persetujuan
untuk pengambilan darah.
3. memegang teguh rahasia pelanggan, misal pada pasien
penderita HIV
4. merawat peralatan flebotomi dengan tepat, termasuk alat
penunjang misal tempat sampah, sarung tangan.
5. jadilah pendengar yang baik, identifikasi kecemasan
pelanggan.
6. melaporkan insiden dengan segera dan dekomentasi masalah
yang ada.
flebotomi sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang
berada di garis depan pelayanan laboratorium harus
melengkapi dirinya dengan kompetensi dalam bidangnya
dan mengerti aspek hukum dan etika, sehingga dapat
memberikan pelayanan yang prima.
Semoga bermanfaat
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai