Anda di halaman 1dari 36

ASPEK LEGAL & SISTEM HUKUM

Prodi Sarjana Terapan Laboratorium Medis STIKES NASIONAL


Tahun Akademik 2021/2022
Kamis, 14 Oktober 2021
Phlebotomi

Phlebotomi adalah suatu tindakan untuk mendapatkan


spesiman darah melalui venipuncture, arterialpuncture
atau capillarypuncture dalam volume yang cukup guna
pemeriksaan laboratorium.
Resiko tindakan : perdarahan berlebihan, pingsan,
hematoma, infeksi, dll  masyarakat menginginkan
pelayanan yang terbaik.
Phlebotomi

Dalam tujuannya untuk


memperoleh sampel darah
harus diperhatikan :
1. Pencegahan interfensi
preanalisis.
2. Prosedur Standar (SOP).
3. Memperhatikan keselamatan
(Safety).
4. Sesedikit mungkin
menimbulkan
ketidaknyamanan pada pasien
Hak – Hak Pasien dan
Dasar Hukum

 UU Kesehatan No.36 Tahun 2009. Pasal 8.


 UU Rumah Sakit No.44 Tahun 2009. Pasal 32
 UU Praktik Kedokteran No.29 Tahun 2004. Pasal 50.
 UU Perlindungan Konsumen No.8 Tahun 1999. Pasal 4
Dasar Hukum :
 UU 36 Tahun 2009. Pasal 5 (2).
 UU 36 Tahun 2009. Pasal 58.
Posisi Phlebotomis
Aspek Medikolegal Phlebotomi

dasar hukum pelaksanaan


flebotomi Kewenangan
Flebotomi

FLEBOTOMI

Tanggung Jawab Hukum

Perlindungan Hukum bagi ATLM


Sebelum melakukan tindakan medis, petugas pelayanan
kesehatan harus memahami yang menjadi hak-hak pasien
untuk menghindari kesalahan tindakan dan keluhan
pasien yang bisa berimplikasi secara hukum.
Error Rate in the Total Testing
Process

 (15.1%) Pasien tidak


puas dengan prosedur
Post Preanaliti
Analitik k 84.32% pengambilan darah
11.13%
(Wiwanitkit, 2001);
(Wiwanitkit, 2001);
45.5%  (15,0%) Tidak
47.2% (Westgard ,
(Westgard , 2006). 2006); 77.1% tercatat di rekam medis
(Goswami et al,
15% (Goswami 2010); (Howanitz, 2005).
et al, 2010)

Analitik  (76.60%) hasil Px


4.35% (Wiwanitkit,
2001); 7.3%
laboratorium tidak
(Westgard, 2006). 13-
32% ; 7.9%
dikomunikasikan
(Goswami et al, 2010) (Bonini et al, 2002)
HUBUNGAN HUKUM Pelayanan
KESEHATAN
Pemberi Pelayanan Proses Penerima Pelayanan
(Health Providers : dokter,
nakes lainnya) (Health Receivers : Pasien)

Saling
Produsen Jasa Berkomunikasi Konsumen Jasa
(Subjek Hukum) (Subjek Hukum)

Objek
Hak dan (Upaya Kesehatan) Hak dan
Kewajiban Kewajiban

Harus cermat
dan Hati2 Ikatan kontrak terapeutik
Perdata Hubungan dengan
pasien

Tanggung jawab: Pidana Perilaku amoral


Pidana administratif
-Inform concent
- Rekam Medik Ijazah / sertifikat
STR
- SP, SPO, Etika Administrasi SIK
- Hukum SOP/Penugasan
Phlebotomis
(Kompetensi & Kewenangan)

Pendidikan/
Kompetensi
pelatihan
Phlebotomis
Pemerintah
Kewenangan
(regulasi)
Phlebotomis

• Adalah seorang tenaga kesehatan yang terlatih serta tersertifikasi


dalam melakukan pengambilan sampel darah baik itu dari vena, arteri,
maupun kapiler dengan tujuan untuk menghindari kesalahan pada saat
pengambilan darah yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.

• Phlebotomis mempunyai kemampuan dan kewenangan sesuai dengan


kompetensi yang dimiliki. Kemampuan ini dapat diperoleh dari
pelatihan, workshop, atau pendidikan yang diperoleh baik dari
institusi atau lembaga yang berwenang.
• Kemampuan yang harus dimiliki seorang Phlebotomis : teknis, mental,
pengetahuan produk.
Tugas dan Tanggung Jawab
Phlebotomis

• Identifikasi pasien dengan benar sebelum pengambilan


specimen
• Mengambil darah vena atau kapiler sesuai kebutuhan
• Memilih tabung yang benar sesuai jenis tes
• Labeling sample dengan tepat
• Mengirim sample ke laboratorium sesuai prosedur
• Melakukan interaksi yang efektif dengan pasien dan
personil bagian lain.
Tugas dan Tanggung Jawab
Phlebotomis

• Memastikan aplikasi safety , kualitas sampel dan


keamanan pasien
• POCT , Pengambilan darah Arteri
• Training paramedis lain dalam flebotomi
Phlebotomis
Kemampuan yang harus dimiliki seorang Phlebotomis :
1. Kemampuan Teknis → terampil mengambil spesimen darah
melalui teknik tusukan vena (venipuncture) dan tusukan kulit (skin
puncture).
2.Kemampuan Mental → Terampil mengorganisir pekerjaannya
secara efisisen, sekalipun dalam kondisi di bawah tekanan dan
selalu mengikuti prosedur tertulis yang telah baku.
Menjadi penghubung yang baik antara pasien dan laboratorium.
3. Kemampuan pengetahuan produk → Menguasai kriteria dan
segala macam persyaratan pengambilan darah untuk setiap
pemeriksaan laboratorium.
Kemampuan dan Kewenangan :
• Kewenangan bersifat umum diatur oleh Depkes.
• Kewenangan bersifat khusus diserahkan pada profesi
masing-masing.
• Kompetensinya ditegaskan dalam Pasal 61 ayat (3) UU no.
20 thn 2003 tentang Sisdiknas.
• PP 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
• Pasal 1367 KUH Perdata.
• KepMenKes I No. 370/Menkes/SK/III/2007 tentang
standar profesi Analis Kesehatan dalam phlebotomi.
Kemampuan dan Kewenangan :
• PerMenKes No. 411 Tahun 2010. Pasal 17 (2) tentang
laboratorium Klinik.
Aspek Legalitas pada Phlebotomy dan
Pengambilan Bahan Pemeriksaan

• Keputusan MENKES No.04/MENKES/SK/2002 tentang


Lab. Swasta.
• Peraturan MENPAN No.08 Tahun 2006 Tentang Analis
Kesehatan Pegawai Negeri.
• Keputusan Menteri Kesehatan dan Menteri Kesejahteraan
Sosial Republik Indonesia No.
141/MENKESKESOS/SK/II/2001 tentang petunjuk teknis
pelaksaan pejabat fungsional pranata laboratorium
kesehatan.
Sistem Hukum

I. Hukum Perdata
Merupakan salah satu bidang hukum yg memuat seluruh
aturan yg mengatur hubungan antar perseorangan di dalam
masyarakat dan kepentingan orang-orang yg bersangkutan.
Dapat disebabkan secara sengaja, tidak disengaja
(kelalaian), kesalahan fatal.
Contoh : - phlebotomis menelantarkan pasien (pelanggaran
kewajiban).
- phlebotomis tidak mengindahkan peringatan
pasien (kelalaian).
Sistem Hukum

II. Hukum Pidana (Hukum Kriminal)


Merupakan bagian dari hukum yg berlaku di suatu negara,
mengadakan dasar-dasar dan aturan untuk menentukan
perbuatan-perbuatan mana yg tidak boleh dilakukan, yg dilarang,
dengan disertai ancaman atau sanksi berupa pidana tertentu bagi
barang siapa yg melanggar larangan tersebut.
Dikategorikan : pelanggaran berat & pelanggaran ringan.
Contoh : - phlebotomis melakukan tindakan pengambilan
darah tanpa persetujuan dari pasien (Battery).
- phlebotomis melakukan pengambilan darah dng
tehnik yg tidak benar sehingga dpt menyebabkan
kerusakan saraf pasien.
Sistem Hukum

• Malpraktek (Kelalaian Profesional)


Adalah suatu pemberian pelayanan di bawah standar,
tidak kompeten yang mengakibatkan kerugian bagi
pasien.
Paling sering terjadi dalam dunia medis.
Contoh : - Pengambilan darah lebih dari 2 x tanpa ganti
phlebotomis.
- Pengambilan darah di tempat tidur tidak
boleh meletakkan nampan perlengkapan di
tempat tidur.
Sistem Hukum

• Informed Consent (Persetujuan Medik)


Adalah persetujuan pasien atau keluarganya secara
sadar untuk mengijinkan, diperiksa, dilakukan tindakan
medik atau diobati oleh tenaga kesehatan.
Dalam hal ini pasien dapat mengetahui tindakan-
tindakan apa saja yang akan dilakukan terhadap dirinya
Roles and Responsibilities
of the Phlebotomist
PATIENT IDENTIFICATION
• Check armband or ID
label in acute care
settings
• Check driver’s license or
picture ID in outpatient
settings
Proper Identification Is a Three-Step Process

ASK
 COMPARE

VALIDATE

Roles and Responsibilities
(cont’d)
Specimen Collection and Handling
Physician orders indicate type of specimen and time of
collection
Most Commonly Used Methods

Venipuncture Dermal Puncture

Insertion of a needle Use of puncture


into a vein to remove device to obtain
blood capillary blood by
pricking the skin
Roles and Responsibilities
(cont’d)
Professionalism

•Be professional
•Apply good interpersonal skills
•Dress professionally

Many institutions require that


phlebotomists wear a lab jacket
and specified shoes to meet
OSHA guidelines.
Roles
Roles andand Responsibilities
Responsibilities
(cont’d) (cont’d)
Verbal and nonverbal communication should
be appropriate, such as:

• Avoiding the use of slang


• Speaking in a calm, clear voice
• Avoiding inappropriate terms
• Maintaining eye contact
• Neat, well-groomed appearance
• Respecting personal space

The phlebotomist must be able to communicate using


nonmedical terms.
Roles and Responsibilities
(cont’d)

When providing customer service:

 Be empathetic

 Observe the patient’s behavior

 Listen to the patient’s concerns

 Address any situation promptly

 Be flexible
Where Do Phlebotomists Work
(Inpatient)

Inpatient Facilities
 Hospitals
 Nursing Homes
 Rehabilitation Centers

Phlebotomists employed at
inpatient facilities work
directly with several
members of the health
care team.
Where Do Phlebotomists Work
(Inpatient)
Outpatient Facilities

 Physician’s Offices
 Home Health Care Agencies
 Ambulatory Care Centers
 Reference Laboratories
 Blood Banks

Ambulatory care centers are the


fastest-growing outpatient
facilities.
Safety and Infection Control

Contact transmission of infectious agents can be


caused by either direct or indirect contact.

Direct Contact Indirect Contact

Requires transfer of Contaminated item is


pathogens from handled prior to contact
reservoir to a with a susceptible host
susceptible host (person to contaminated
(person to person) item to person)
Safety and Infection Control
(cont’d)
Prevention of Nosocomial Infections
Breaking the Chain of Infection

The Six Links


Breaking the chain of
infection at any of
these links will
prevent an infection
from developing.
Safety and Infection Control
(cont’d)
If performed correctly, will
reduce the risk of transmitting
infection

Steps to Proper
Handwashing
• Remove all rings and jewelry
• Wet hands thoroughly using
warm water
• Apply antibacterial soap and
work up a good lather
• Interlace fingers using
friction to cleanse the hands
Safety and Infection Control
(cont’d)
Alcohol-based hand rub

1. Make sure there is no visible dirt


or contamination.
2. Apply ½ to 1 teaspoon of alcohol
cleanser to one hand. Check the
manufacturer’s directions for
proper amount.
3. Rub your hands together
vigorously, making sure all
surfaces are covered.
4. Continue rubbing until your hands
are dry.
Safety and Infection Control
(cont’d)
Occupational Safety and Health Administration
OSHA is the federal organization responsible for
preventing or minimizing employee exposure to bloodborne
pathogens such as hepatitis and HIV.

• OSHA mandates that health care


facilities provide annual training
on preventing exposure to
bloodborne pathogens.
• OSHA requires that health care
facilities provide the necessary
Personal Protective Equipment to
prevent exposure.
Safety and Infection Control
(cont’d)

Needlestick Safety and Prevention Act of 2001

• Established through the recommendation of the National


Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH)
and the Occupational Safety and Health Administration
(OSHA).
• Mandated the use of safety devices on needles for the
prevention of exposure to bloodborne pathogens.
• All devices for phlebotomy should be equipped with
needlestick prevention features.
Ethics and Law (cont’d)

A phlebotomist must have clear consent from the patient


before performing any blood collection procedure!

Patients have the right to:

• Refuse care
• Be treated with respect
• Have all records and information kept confidential
• Be informed about the purpose and expected results of
treatments
• Have access to their medical records

Anda mungkin juga menyukai