ANATOMI SISTEM

REPRODUKSI
TASRIF AHMAD, S.Ked.,M.Sc.

PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI

PRODI SARJANA TERAPAN TLM STIKESNAS
ORGAN GENITALIA
LAKI-LAKI
Scrotum
Lapisan dari luar ke dalam
• Cutis & Subcutis (akan membentuk
raphe scrotii)
• Tunica dartos (akan membentuk
septum scrotii), terdiri atas Fascia
dartos & M.Dartos.
 Testis
Lapisan dari luar ke dalam
• Fascia spermatica externa : Merupakan lanjutan
dari Aponeurosis M.Obliquus Externus Abdominis
• M.Cremaster & Fascia Cremaster : Merupakanan
lanjutan dari M.Obliquus internus abdominis dan
Fascia‐nya, berfungsi dalam elevasi testis, sebagai
thermoregulator testis
• Fascia spermatica interna : Merupakan lanjutan
dari Fascia Transversalis
• Tunica vaginalis : Lamina parietal (periorchium)
dan Lamina visceral (epiorchium) Diantara lamina
parietal dan lamina visceral terdapat “Cavum
Vaginale” / “Cavum Serosum Scrotii”.
• Tunica albuginea.
 Testis
STRUKTUR TESTIS : Testis kiri lebih rendah
dibanding testis kanan,
• Funniculus spermaticus
• Batas‐batas testis:
o Extremitas superior & inferior
o Margo anterior & posterior
o Facies mediale & laterale

• Appendix testis (sisa dari ujung cranial ductus

paramesonephricus)
Epididimis
Terletak pada facies lateral dari margo posterior testis
• Caput epididimis (terdapat ligamentum epididimis
superior)
• Corpus epididimis (mengandung ductus epididimis)
• Cauda epididimis (terdapat ligamentum epididimis
inferior)
• Conus epididimidis (kumpulan ductuli efferentes
testis)
• Sinus epididimis (yaitu bagian dari cavum vaginale
yang terletak diantara testis dan epididimis)
• Appendix epididimis (sisa dari ujung cranial ductus
mesonephricus)
• Paradidimis (sisa dari tubulus mesonephricus)
 Perjalanan Sperma
Tubulus seminiferous tubulus recti

ductus efferentes rete testis

ductus epididimis ductus deferens

Funniculus Spermaticus
KOMPONEN FUNNICULUS SPERMATICUS
• Dinding funniculus spermaticus, terdiri atas: Fascia
spermatica externa, M.Cremaster & Fascia
Cremaster, Fascia spermatica interna
• Isi dalam funniculus spermaticus, terdiri atas: Vas
deferens, A.Testicularis (cabang A.Spermatica
Interna), A.Cremasterica (cabang A.Epigastrica
inferior), A.Deferensialis (cabang A.Vesicalis
inferior), Plexus Pampiniformis (akan bermuara
menuju V.Testicularis), N.Genitofemoralis,
R.Genitalis (Inervasi M.Cremasterica), Pembuluh
limfatik (menuju lnn.aortici)
Termoregulator Testis
• Plexus pampiniformis
• M.Cremaster bekerja pada otot lurik, sehingga terjadi elevasi testis.
• M.Dartos mengkerutkan otot polos scrotum, sehingga testis akan mengalami
elevasi tidak langsung
Vaskularisasi Scrotum
• A.Scrotalis Anterior
• Cabang dari A.Pudenda Externa
• Memvaskularisasi bagian anterior scrotum
• A.Scrotalis Posterior
• Cabang dari A.Pudenda Interna
• Memvaskularisasi bagian posterior
scrotum
• A.Spermatica Externa /
A.Cremasterica
• Cabang dari A.Epigastrica inferior
• Memvaskularisasi bagian interna scrotum
• Nama vena mengikuti nama arteri
bermuara pada V.Pudenda Externa
Inervasi & Limfonodi Scrotum
INERVASI SCROTUM
• N.Scrotalis Anterior (Cabang N.Illioinguinalis)
Inervasi aspek anterior scrotum
• N.Spermaticus externus (Cabang N.Genitofemoralis,
Rr.Genitalis) Inervasi aspek antero‐lateral scrotum
• N.Scrotalis Posterior (Cabang N.Pudendus,
R.Perinealis superficialis) Inervasi aspek posterior
scrotum
• N.Cutaneus femoris posterior , Rr.Perinealis
Inervasi aspek postero‐lateral scrotum
• “N.Pudendus, R.Perinealis profundalis akan
menginervasi diafragma urogenital”
LIMFONODI SCROTUM!
• Lnn.Inguinalis superficialis
Inervasi & Limfonodi Testis
INERVASI TESTIS!
• Plexus testicularis (plexus spermaticus
internus)
• Simpatis: Corda Spinalis Segmen T7
• Parasimpatis: N.Vagus

LIMFONODI TESTIS
• Lnn.lumbales (aortici lateral) &
Lnn.preaortici
Vas deferens
• Merupakan lanjutan dari cauda epididimis, dimana terdapat bagian yang paling
besar dari struktur vas deferens yaitu ampulla vas deferens.
• Vas deferens akan menyilangi A.Illiaca externa & masuk ke dalam pelvis melalui
dinding lateral pelvis.
• Vas deferens juga akan menyilangi aspek superior dari ureter. Dimana vas deferens
akan berkelanjutan menjadi ductus ejaculatorius (Gabungan dari ampulla ductus
deferens & ductus excretorius vesikula seminalis).
Vas deferens
VASCULARISASI VAS DEFERENS
• A.Vesicalis inferior A.Deferensialis akan
beranastomosis dengan A.Testicularis
INERVASI VAS DEFERENS!
• Plexus hipogastricus inferior,
• Simpatis: N.Splanchnicus Lumbalis
• Parasimpatis: N.Splanchnicus Pelvici

LIMFONODI VAS DEFERENS!

• Lnn.Illiaca externa
Vesicula seminalis
• Vesikula seminalis terletak oblique‐superior terhadap prostat.
• Bagian superior dari vesikula seminalis diliputi oleh peritoneum dan terletak
posterior dari ureter,
• sedangkan ujung inferior berhubungan dengan rectum (septum rectovesical).
• Vesicular seminalis memiliki ductus excretorius vesicula seminalis, yang akan
bergabung dengan vas deferens, menjadi ductus ejaculatorius.
• BATAS‐BATAS VESICULA SEMINALIS
• Anterior: fundus vesica urinaria
• Posterior: fascia Denonvillier (rectum)
Vesicula seminalis
VASKULARISASI VESIKULA
SEMINALIS
• A.Vesicalis inferior
• A.Rectalis medius
INERVASI VESICULA
SEMINALIS!
• Plexus hypogastricus inferior,
• Simpatis: N.Splanchnicus Lumbalis
• Parasimpatis: N.Splanchnicus Pelvici

LIMFONODI VESICULA
SEMINALIS!
• Lnn.Illiaca interna
Ductus ejaculatorius
• Ductus ejaculatorius merupakan saluran lanjutan dari gabungan ductus ekskretorius
(vesikula seminalis) dan vas deferens.
• Dimana ductus ejaculatorius muncul didekat cervix vesica urinaria dan berjalan
secara anteroinferior untuk menembus bagian posterior dari prostat (pada colliculus
seminalis).
Prostat
STRUKTUR PROSTAT
• Basis prostat (didekat cervix vesicae
urinaria)
• Apex prostat (bersinggungan dengan
fascia pada aspek superior dari
M.Perineal Profundus)
• Facies anterior (berbatasan dengan lemak
retroperitoneal)
• Facies posterior (berbatasan dengan
ampulla rectum)
• Facies inferolateral (berhubungan dengan
M.levator ani)
Prostat
STRUKTUR PROSTAT
• Sinus Prostatica
• Urethra pars prostatica
• Crista urethralis merupakan lanjutan
uvula vesicae pada dinding dorsal pars
prostatica urethrae
• Colliculus seminalis / veromontanum
(homolog dengan hymen pada wanita)
• Utriculus prostaticus (homolog dengan
vagina pada wanita, dan merupakan sisa dari
sinus urogenitalis)
• Ductus ejaculatorius

• Ductus prostatica
Prostat
LOBUS PROSTAT
• Isthmus (terletak didepan dari urethra)
• Lobus posterior (terletak posterior dari
urethra dan terletak inferior dari ductus
ejaculatorius)
• Lobus lateral dextra et sinistra (terletak
disamping urethra)
• Lobus medius
• Bagian yang ditembus oleh uretra & ductus
ejaculatorius (terletak diantara urethra dan
ductus ejaculatorius)
• Dapat membesar pada BPH, jika membesar
akan menekan uvula vesicae
Prostat
ZONA PROSTAT
• Zona peripheral
• Zona central
• Zona transitional
Prostat
VASKULARISASI PROSTAT INERVASI PROSTAT
• A.Vesicalis Inferior, Rr.Prostaticus Plexus prostaticus
• A.Rectalis Media • Simpatis: Nukleus intermediolateralis
L1‐3 N.Splanchnicus Lumbalis
• A.Pudenda interna Ganglion Mesenterica inferior Plexus
• Plexus venosus prostaticus, V.Illiaca hypogastricus inferior N.Hypogastricus
interna dexter et sinister Plexus
hemorrhoidalis medius Plexus
LIMFONODI PROSTAT prostaticus
• Lnn.Illiaca interna & Lnn.Sacral • Parasimpatis: Nukleus intermedius S2‐4
N.Splanchnicus pelvicus (S2‐S4)
Plexus hemorrhoidalis medius Plexus
prostaticus
Urethra
• Urethra pria memiliki panjang
18‐20cm, dimana pada kondisi flaccid
(non‐erect) memiliki 2 buah
kurvatura.
Urethra
STRUKTUR DARI URETHRA
• Ostium urethrae internum
• Urethra pars intramuralis / pre‐prostatica
• Urethra pars membranacea (bagian
urethrae yang menembus trigonum
urogenital. Paling pendek, sempit &
susah berdilatasi).

• Urethra pars prostatica (merupakan • Urethra pars spongiosa, (bagian uretra

urethra yang paling lebar & paling mudah paling panjang), terdapat pelebaran
dilatasi), terdapat: urethra yaitu:
• Sinus prostatica • Fossa intrabulbaris pada bulbus penis,
sebagai muara Gl.Bulbourethralis
• Crista urethralis
• Fossa navicularis / terminalis sebelum
• Colliculus seminalis / veromontanum muara ostium urethrae externum
• Utriculus prostaticus
• Ductus ejaculatorius • Ostium urethrae externum (Lokasi yang
• Ductus prostatica paling sempit & susah berdilatasi)
Kelenjar pada urethra
• GLANDULA BULBOURETHRALIS / GLANDULA COWPER
• Homolog dengan gl.vestibularis major (Bartholini) pada wanita. Glandula
bulbourethral terletak didalam diafragma urogenital. Letaknya pada aspek
posterolateral dari urethra.
• GLANDULA URETHRALES
• Homolog dengan gl.vestibularis minor pada wanita, terdiri atas:
• Gl.Paraurethral (didalam trabeculae corpus cavernosum)
• Gl.Lacunae (didalam epitel, pada dinding dorsal fossa navicularis)
Urethra
VASKULARISASI URETHRAE INERVASI URETHRAE
• Pars Pre‐prostatica & Prostatica • Simpatis N.Pudendus
A.V.Vesicalis Inferior & A.V.Rectalis
Medius • Parasimpatis N.Splanchnicus Pelvici
• Pars Membranacea & Spongiosa • Serabut afferent N.Splanchnicus
A.V.Urethralis (Cabang A.Pudenda pelvicus
interna) LIMFONODI URETHRAE
• Pars prostatica & membranacea
• Pada wanita vaskularisasi urethra oleh Lnn.Illiaca interna
A.Pudenda interna & A.Vaginalis • Pars spongiosa Lnn.Inguinal
profundal, (sedikit aliran limfonodi juga
menuju Lnn.Illiaca Externa)
Penis
BAGIAN PENIS
• Pars fixa, terdiri atas:
• Crus penis
• Bulbus penis
• Pars libera, terdiri atas:
• Corpus cavernosa
• Corpus spongiosum
• Glans penis
Penis
PELAPIS PENIS - Dari superficial ke
profundal:
• Cutis
• Fascia Colles (Fascia Penis Superficial) :
Berasal dari fascia Scarpa (dari abdomen),
Akan menjadi fascia perineum superficial
(pada perineum)
• Fascia Buck (Fascia Penis Profundal):
Akan menjadi fascia perineum
profundal/fascia Galaudet (pada perineum)
• Tunica albuginea: Hanya melapisi corpus
cavernosa penis, Akan membentuk septum
penis, diantara 2 corpus cavernosa.
Penis
STRUKTUR PADA BAGIAN
DORSAL PENIS
• Struktur pada sub‐kutis (Fascia
Colles),
• V.Dorsalis penis superficial

• Strukturpada fascia penis profunda

(Fascia Buck),
• N.Dorsalis penis
• A.Dorsalis penis
• V.Dorsalis penis profunda
Penis
STRUKTUR PENIS
• Lig. Fundiforme berasal dari linea alba, dimana
akan membentuk menjadi septum scrotii
• Lig. Suspensorium penis merupakan kondensasi
dari fascia penis profundal dari permukaan anterior
simfisis pubis.
• Radix Penis terletak pada spasium perineum
superficial, diantara membrane perineal & fascia
perineum profundal. Tersusun atas:
• Bulbus penis, dengan M.Bulbospongiosus
berfungsi untuk memijat fossa intrabulbaris
(mencegah stasis urin/semen yang ada dalam
daerah tersebut)
• Crus penis, dengan M.Ischiocavernosis
berfungsi dalam ereksi dengan menegangkan
tunica albuginea
• Corpus spongiosum penis : Merupakan kelanjutan
dari bulbus penis, didalamnya terdapat urethra &
A.Urethrales
• Corpus cavernosum penis : Merupakan kelanjutan
dari crus penis, didalamnya terdapat caverna yang
pada saat ereksi akan terisi oleh darah. Terdapat juga
A.Profundal Penis dengan cabangnya A.Helicinae.
Bentuk A.Helicinae adalah: Pada kondisi flaccid
(non‐erect) – Helix. Pada kondisi erect - Lurus
• Raphe penis
• Preputium penis
• Frenulum preputii
• Corona glandis & Sulcus coronarius
• Glans penis : Hanya terdiri oleh satu corpus, yaitu
corpus cavernosa glandis, yang merupakan lanjutan
dari corpus spongiosum penis. Terdapat septum
glandis
Penis
VASKULARISASI PENIS INERVASI PENIS
• A.Illiaca interna A.Pudenda Interna: • N.Dorsalis penis (lanjutan dari N.Pudendus
• A.Dorsalis penis (jaringan fibrosa & kulit) Segmen S2‐4)
• A.Profundal penis (jaringan erektil) A.Helicinae
• N.Illioinguinal somatis afferent radix penis
• A.Urethralis (bagian posterior corpus spongiosum
& kelenjar bulbourethral) • N.Pudendus Rr.Perinealis Inervasi pada
M.Bulbospongiosus & M.Ischiocavernosus
• A.Pudenda Externa (kulit penis)
LIMFONODI PENIS
• Darah dari superficial V.Dorsalis penis
superficial bermuara menuju V.Pudenda • Lnn.Inguinal superficial Cutis penis &
externa V.Saphena magna V.Femoralis Preputium penis
• Darah dari cavern V.Dorsalis penis profunda • Lnn.Inguinal profundal Glans Penis & Urethra
distal
• Sejumlah darah juga bermuara pada V.Pudenda
lateral • Lnn.Illiaca interna Corpus cavernosa &
Urethra proximal
Refleks Ereksi
Refleks parasimpatis,
• Ereksi adalah kondisi dimana penis mengalami perubahan dari kondisi flaccid
(non‐erect) menjadi erect.
• Reseptor refleks ereksi: Glans penis
• Afferen: N.Dorsalis penis N.Pudendus Cornu posterior S2‐4 Centrum
• Centrum (Pusat refleks): Nukleus intermedius S2‐4 (Centrum genitospinale)
• Efferen: N.Splanchnicus Pelvici Plexus cavernosus
• Efektor: Vasodilatasi A.Helicinae, sehingga cavernae akan terisi darah dan tunica
albuginea menegang, menyebabkan vena terbendung.
Refleks Ejakulasi
Refleks simpatis dan parasimpatis,
• Reseptor: Glans penis
• Afferen: N.Dorsalis penis N.Pudendus Cornu posterior S2‐4 Centrum
• Centrum (Pusat refleks): Nukleus intermediolaterale L1‐3
• Efferen: Ganglion mesenterica inferior Plexus hypogastricus Plexus hemorrhoidalis medius, kemudian
berlanjut pada:
• Plexus prostaticus (mensekresikan semen)
• Plexus vesicalis (menutup sphincter urethra interna)
• Plexus deferentialis (melakukan kontraksi peristaltic untuk melakukan emisi sperma)

• Efektor:
• Emisi: terjadinya pengisian semen & spermatozoa dari ductus Ejaculatorius ke dalam urethra pars prostatica.
• Ekspulsi: terjadinya pengeluaran sperma dari urethra ke luar penis.
Orgasme
ORGASME
• Sensasi yang terjadi pada saat tepat sebelum terjadinya ejakulasi
• Rangsangan berasal dari dinding ductus deferens, vesicula seminalis, prostat,
urethra pars cavernosa & otot dasar pelvis cornu posterior segmen L1‐3
Tractus spinothalamicus anterior Thalamus pars lateral Cortex gyrus
post‐centralis
POLLUTIO
• Dikenal juga sebagai mimpi basah, pada prinsipnya mekanisme sama seperti
ejakulasi. Namun rangsangan terjadi akibat reseptor pada dinding vesicular
seminalis, prostat & cauda epididimis terisi penuh oleh cairan ejakulat.
ORGAN GENITALIA
WANITA
Ovarium, Tuba uterina, Uterus
Ovarium
“Ovarium terletak dalam pelvis minor pada Penggantung ovarium,
fossa ovarica (fossa ovarica dibatasi
Bifurcatio A.Illiaca communis)” • Mesovarium (merupakan bagian dari
lig.latum uteri)
• Lig.Suspensorium ovarii
Batas‐batas ovarium: • Melekatkan ovarium (ekstremitas tubaria)
menuju lateral
• Ekstremitas tubaria • Dilalui oleh A.V.Ovarica
• Ekstremitas uterine
• Lig.Ovarii propium
• Facies medialis • Melekatkan ovarium (ekstremitas uterine)
menuju uterus
• Facies lateralis • Dilalui oleh A.Uterina, Rr.Ovaricus
• Margo mesovaricus
• Margo libera
Ovarium
VASKULARISASI OVARIUM INERVASI OVARIUM
• Aorta abdominalis A.Ovarica • Plexus ovaricus,
• Simpatis: Corda Spinalis Segmen T10
• A.Uterina, Rr.Ovaricus
• Parasimpatis: N.Vagus
• V.Ovarica dextra Vena cava
inferior LIMFONODI OVARIUM!
• V.Ovarica sinistra V.Renalis • Lnn.Aortici
sinistra
Tuba Uterina
STRUKTUR TUBA UTERINA Dari
medial ke lateral :
• Ostium Uterine
• Tuba uterine
• Pars Uterina Tuba uterine
• Isthmus Tuba uterine
• Ampulla Tuba uterine
• Infundibulum Tuba uterine (memiliki
tangan‐tangan yang dikenal sebagai
Fimbriae)
• Ostium Abdominale
Struktur yang menggantung tuba uterine :
• Mesosalphinx (merupakan bagian dari
Lig.Latum uteri)
• Mengandung epoophoron
• Terdiri atas:
• Ductus transversus
• Ductus longitudinalis epoophori
• Appendix vesiculosa (merupakan
pembesaran dari ductus transversus
pertama)
Tuba Uterina
VASKULARISASI TUBA UTERINA INERVASI TUBA UTERINA
• A.Uterina, Rr.Tubarius • Plexus ovarian

• A.Ovarica, Rr.Tubarius • Plexus uterina

• Plexus venosus uterina LIMFONODI TUBA UTERINA!

• Lnn.Aortici (lumbalis)
Uterus
STRUKTUR UTERUS
• Fundus uterus
• Corpus uterus & Cavitas uterus
• Memiliki 2 permukaan yaitu facies
vesicalis dan facies intestinalis
• Isthmus uterus, memiliki struktur:
• Ostium uteri internum histologicum
• Ostium uteri internum anatomicum
• Cervix uterus, memiliki stuktur:
• Portio vaginalis
• Portio supravaginalis
• Canalis cervicis, terdapat:
• Muara dari gl.cervicalis
• Plica palmatae / arbor vitae
• Ostium uteri externum
“uterus disokong oleh diafragma pelvis.
Adanya peningkatan tonus dan tekanan
intra‐abdominal akan ditransmisikan
melalui organ pelvic sekitar & fascia
endopelvina”
Uterus
STRUKTUR YANG MEMBENTUK LIGAMENTUM PENGGANTUNG
DINDING UTERUS UTERUS
• Perimetrium (dilapisi peritoneum) • Lig.Teres Uteri / Lig.Rotundum
• Melekat pada uterus – labium major
• Myometrium
• Akan masuk kedalam canalis inguinalis
• Endometrium • Fungsi: mempertahankan posisi uterus
(anteversi‐antefleksi), sehingga
mencegah prolapse uterus
Uterus
• Lig.Latum Uteri • Lig.Cardinale / Lig.Transversus
• Merupakan bagian dari peritoneum cervicalis
• Membungkus parametrium (jaringan di • Menghubungkan cervix dan fornix
lateral uterus) lateral – dinding lateral cavum pelvis
• Akan membentuk Mesometrium • Terdapat A.Uterina
(merupakan bagian dari Lig.Latum
uteri)
• • Lig.Uterosacral
• Melekat pada sisi cervix – pertengahan
sacrum
• Terdapat M.Uterosacralis dan plica
rectouterina
• Membentuk cavum Douglas
Uterus
VASKULARISASI UTERUS VASKULARISASI BERDASARKAN
LAPISAN UTERUS
• A.Uterina
• Rr.Vaginalis • Perimetrium A.Arcuata
• Rr.Ovaricus
• Myometrium A.Radialis
• Rr.Tubarius
• Endometrium
• Plexus venosus uterine bermuara • Stratum basale A.Basalis
menuju V.Illiaca interna • Stratum fungsional A.Spiralis
Uterus
INERVASI UTERUS LIMFONODI UTERUS!
• Plexus uterovaginal • Fundus uterus Lnn.Aortici
• Simpatis N.Splanchnicus Lumbalis
• Corpus uterus
• Parasimpatis N.Splanchnicus Pelvici
• Lnn.Illiaca interna (berjalan bersama
A.Uterina)
• Lnn.Inguinalis superficialis (berjalan
bersama lig.teres uterus)
Vaskularisasi Genitalia wanita bagian
Dalam
Vagina
STRUKTUR VAGINA • Fornix vaginae (suatu alur pelebaran dari
vagina yang mengelilingi portio cervix uteri)
• Batas vagina: • Fornix lateral
• Anterior : basis vesica urinaria & urethra • Fornix anterior
• Lateral : M.Levator ani, fascia pelvic viscera, • Fornix posterior (fornix yang dilapisi oleh
ureter. peritoneum, dan berhubungan dengan cavum
• Posterior (inferior atau superior) : canalis rectouterina/Douglas)
analis, rectum, spasium rectouteri
• Introitus vaginae / ostium vaginae
• Rugae vaginae (pelipatan mukosa pada
vagina)
• Hymen (terletak pada 1/3 distal dari introitus
vaginae)
• Sisa dari hymen setelah hymen robek disebut
“Caruncula hymenalis” / “Caruncula
Mirtiformis”
Variasi Hymen
• Hymen annularis (membentuk cincin) • Hymen septata (terdapat septum pada
hymen)
• Hymen semilunaris (membentuk bulan
sabit) • Hymen perforasi incomplete (perforasi
sebagian hymen)
• Hymen cribiformis (membentuk
jaring‐jaring) • Hymen microperforata (hanya terdapat
perforasi kecil dari hymen)
• Hymen fimbriata (membentuk
jari‐jari) • Hymen imperforata (hymen abnormal,
tidak berlubang)
Vagina
OTOT‐OTOT VAGINA VASKULARISASI VAGINA
• Otot‐otot pada vagina berfungsi • A.Uterina, Rr.Vaginalis (1/3 proximal
dalam mengkontraksikan vagina, vagina)
yaitu:
• M.Pubovaginalis
• A.Rectalis media, Rr.Vaginalis &
A.Pudenda interna (bagian medial &
• M.Bulbospongiosus
distal vagina)
• Diafragma urogenital (M.Sphincter
Urethra Externa & M.Sphincter • Plexus venosus vaginalis & Plexus
Uretro Vagina) venosus uterovaginalis
Vagina
INERVASI VAGINA
• 4/5 superior vagina di‐inervasi oleh
plexus uterovaginal
• Simpatis N.Splanchnicus lumbalis
• Parasimpatis N.Splanchnicus pelvicus
• 1/5 inferior vagina di‐inervasi oleh
N.Pudendus (sensitive terhadap
sentuhan dan temperature)
LIMFONODI VAGINA
• Lnn.Illiaca interna & externa
Bagian superior vagina
• Lnn.Illiaca interna Bagian medial
vagina
• Lnn.Sacral, Lnn.Illiaca communis &
Lnn.Inguinalis superficial Bagian
inferior vagina
Uterus dan Vagina
Genitalia Wanita bagian Luar
VULVA
• Mons pubis :Sebagai bantalan lemak
pada aspek anterior symphisis pubis dan
suprapubis.
• Labium major
• Memiliki ruangan didalamnya yang
dinamai sebagai “rima pudendi”
• Terdapat “pudendal cleft” yaitu alur
yang terbentuk yang dikelilingi oleh labium
major.
• Batas‐batas labium major:
• Anterior: Commisura labialis anterior
• Posterior: Commisura labialis posterior
• Facies lateralis & facies medialis
• Vaskularisasi Labium major: A.Labialis
anterior & A.Labialis posterior
• Inervasi Labium major:
• N.Labialis Anterior (Cabang
N.Illioinguinalis) Inervasi aspek anterior
labium major
• N.Genitofemoralis, Rr.Genitalis Inervasi
aspek antero‐lateral labium major
• N.Labialis Posterior (Cabang N.Pudendus,
R.Perinealis superficialis) Inervasi aspek
posterior labium major
• N.Cutaneus femoris posterior, Rr.Perinealis
Inervasi postero‐lateral labium major
 • Labium minor : Memiliki ruangan diantara 2
Genitalia Wanita labium minor yang dinamai sebagai
“vestibulum vaginae”. Batas‐batas labium
bagian Luar minor:
• Anterior: frenulum clitoridis
• Posterior: frenulum labiorum minorum
• Clitoris
(fourchette)
• Terdiri atas:
• Corpora cavernosa clitoridis • Struktur ketika labium minora dibuka,
• Glans clitoridis terdapat:
• Ostium urethra externum
• Preputium clitoridis (bagian yang
menutupi klitoris) • Introitus vaginae / ostium vaginae
• Fascia clitoridis, akan membentuk: • Muara dari gl.paraurethralis (ada disisi
• Fascia superficialis abdominis
lateral ostium urethra externa) homolog
dengan prostat
• Fascia superficialis perinealis
• Muara dari gl.vestibularis minor (ada
• M.Ischiocavernosus diantara ostium urethra externa dan introitus
• Lig.Suspensorium clitoridis vaginae) homolog dengan gl.urethrales
• Vaskularisasi: A.Pudenda Interna • Muara dari gl.vestibularis major/Bartholini
A.Clitoridis (ada disisi lateral introitus vaginae)
• Inervasi: N.Clitoridis homolog dengan gl.bulbourethrales
Genitalia Wanita bagian Luar
• Bulbus vestibuli
• Merupakan jaringan erektil yang terdiri
dari plexus venosus
• Terletak pada sisi kaudal trigonum
urogenitale & sisi lateral vestibulum
vaginae
• Vaskularisasi: A.Bulbi Vestibuli
(cabang A.Clitoridis)
VASKULARISASI VULVA
• A.Pudenda externa
• A.Pudenda interna (bagian kulit, sex
organ & otot perineum)
• Selain itu juga bercabang menjadi
A.Labialis
• Bermuara menuju V.Pudenda Interna
• LIMFONODI VULVA
• Lnn.Inguinalis superficialis
Refleks ereksi wanita
Refleks parasimpatis,
• Reseptor refleks ereksi: Glans clitoridis, labia minora, vestibulum vaginae, mukosa
vaginae (vagina pars distal)
• Afferen: N.Dorsalis clitoridis N.Pudendus Cornu posterior S2‐4 Centrum
• Centrum (Pusat refleks): Nukleus intermedius S2‐4 (Centrum genitospinale)
• Efferen: N.Splanchnicus Pelvici Plexus uterovaginalis
• Efektor: Vasodilatasi arteri clitoridis, bulbus vestibule & labia minora
Refleks Orgasme Wanita
• Reseptor : Vagina, Cervix, Uterus
• Afferen: N.Dorsalis clitoridis N.Pudendus Cornu posterior S2‐4 Centrum
• Centrum (Pusat refleks): Nukleus intermediolateralis L1‐3 (Centrum genitospinale)
• Efferen: Plexus hypogastricus superior Plexus hypogastricus inferior Plexus
uterovaginalis
• Efektor: kontraksi vagina & uterus, kontraksi otot‐otot:
• M.Levator ani (mengecilkan vagina)
• M.Bulbocavernosus (mengecilkan vestibulum vagina) & M.Ischiocvernosus
• M.Sphincter ani eksternus
• Otot abdomen
 Daftar Homolog
Pria Wanita
Penis Clitoris
Scrotum Labia Majora
Prostat Gl. Paraurethral
Colliculus seminalis/Veromontanum Hymen
Utriculus Prostaticus Vagina
Gl. Urethralis Gl. Vestibularis Minor
Gl. Bulbourethralis / Cowper Gl. Vestibularis Major / Bartholini
SELAMAT
BELAJAR