Anda di halaman 1dari 6

04/04/2022

Penanganan Bahan Infeksius

4/4/2022 Fitria Diniah Janah Sayekti, S.Si., M.Sc 1

Pengertian Bahan Infeksius


• Bahan infeksius adalah bahan yang
mengandung mikroorganisme hidup seperti
bakteri, virus, parasit, jamur atau suatu
rekombinan, hybrid atau muatan yang dapat
menimbulkan penyakit pada manusia dan
hewan.

4/4/2022 Fitria Diniah Janah Sayekti, S.Si., M.Sc 2

1
04/04/2022

Tujuan Penanganan Bahan


Infeksius
• Mencegah terjadinya penularan dan infeksi
baik kepada petugas maupun lingkungan dari
segala sesuatu yang disebabkan oleh bahan
infeksius yang berada di laboratorium sebagai
akibat dari proses kerjanya.
• Tidak membahayakan diri kita sendiri dan
lingkungan disekitarnya

4/4/2022 Fitria Diniah Janah Sayekti, S.Si., M.Sc 3

Limbah Medis dan Limbah Infeksius

• Limbah medis berarti limbah atau sampah-


sampah yang dihasilkan dari aktifitas manusia
dalam bidang pengobatan baik dari rumah
praktik dokter / petugas medik lainnya hingga
rumah sakit-rumah sakit besar.
• Infeksius berarti bisa menimbulkan "penularan
bibit penyakit" dari orang yang terinfeksi bibit
penyakit (pasien) kepada orang lain yang
berhubungan dengannya.

4/4/2022 Fitria Diniah Janah Sayekti, S.Si., M.Sc 4

2
04/04/2022

Katagori Limbah Medis


• Limbah benda tajam, adalah materi padat yang memiliki sudut kurang dari 90 derajat, dapat
menyebabkan luka iris atau tusuk, misalnya : Jarum suntik; Kaca sediaan (preparat glass);
Infus set; Ampul/vial obat, dll.
• Limbah infeksius, adalah limbah yang diduga mengandung patogen (bakteri, virus, parasit,
dan jamur) dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan penyakit pada penjamu yang
rentan, misalnya : Kultur dan stok agen infeksius dari aktifitas laboratorium; Limbah hasil
operasi atau otopsi dari pasien yang menderita penyakit menular; Limbah pasien yang
menderita penyakit menular dari bagian isolasi; Alat atau materi lain yang tersentuh orang
sakit.
• Limbah Patologis, adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh manusia, misalnya : organ
tubuh, janin dan darah, muntahan, urin dan cairan tubuh yang lain.
• Limbah Farmasi, adalah limbah yang mengandung bahan-bahan farmasi, misalnya :
mencakup produk farmasi, obat, vaksin, serum yang sudah kadaluwarsa, tumpahan obat, dll;
Termasuk sarung tangan, masker, dll.
• Limbah Kimia, adalah limbah yang mengandung zat kimia yang berasal dari aktifitas
diagnostic, pemeliharaan kebersihan, dan pemberian desinfektan, misalnya : formaldehid,
zat kimia fotografis, solven, dll.
• Limbah Kemasan Bertekanan, adalah limbah medis yang berasal dari kegiatan di instansi
kesehatan yang memerlukan gas, misalnya : gas dalam tabung, carteidge dan kaleng aerosol.
• Limbah Logam Berat, adalah limbah medis yang mengandung logam berat dalam konsentrasi
tinggi termasuk dalam sub kategori limbah berbahaya dan biasanya sangat toksik, misalnya :
Limbah
4/4/2022 logam merkuri yang berasal dariJanah
Fitria Diniah bocoran peralatan
Sayekti, S.Si., M.Sc kedokteran (thermometer,5 alat
pengukur tekanan darah).

Hal yang perlu diperhatikan


• Petugas laboratorium harus dilatih sehingga memiliki keahlian
khusus untuk menangani mikroorganisme patogen atau bahan
infeksius.
• Petugas laboratorium yang pertama datang, harus mematikan
lampu uv yang terpasang.
• Pekerjaan dilakukan dalam kabinet keamanan biologis bila dapat
menghasilkan aerosol.
• Pintu laboratorium harus dalam keadaan tertutup.
• Petugas laboratorium dengan resiko tinggi untuk terkena infeksi,
tidak diperbolehkan masuk laboratorium.
• Semua bahan dari laboratorium sebelum dibuang harus
didekontaminasi sesuai dengan peraturan yang ada. Semua bahan
yang akan didekontaminasi diluar ruang kerja
• Petugas laboratorium yang terakhir pulang harus menyalakan
lampu
4/4/2022 uv. Fitria Diniah Janah Sayekti, S.Si., M.Sc 6

3
04/04/2022

Beberapa hal yang perlu


diperhatikan dalam pemberantasan
infeksi silang
• Selalu memasukkan alat suntik bekas ( yang telah digunakan untuk
menginjeksi ) ke dalam wadah tertentu ( disposafe box ) segera
setelah pemakaian.
• Selalu menggunakan alat suntik sekali pakai yang baru untuk setiap
satu penyuntikan ( 1 al sun = 1 pasien )
• Selalu memusnahkan disposafe box pada tempat pembakaran
tersendiri, tidak dicampur dengan limbah-limbah lainnya.
• Tidak boleh menggunakan kembali alat suntik yang telah dipakai
untuk menyuntik pasien ataupun hanya dengan mengganti
jarumnya saja
• Tidak melepas / mengganti dan menutup kembali jarum suntik
bekas sebelum dimasukkan ke dalam disposafe box
• Tidak memegang jarum suntik yang telah digunakan tanpa proteksi
yang aman, semisal sarung tangan dari karet

4/4/2022 Fitria Diniah Janah Sayekti, S.Si., M.Sc 7

Teknik pengelolaan limbah medis


tajam dapat dilakukan dengan :
• Safety Box
• Needle Cutter
• Needle Burner

4/4/2022 Fitria Diniah Janah Sayekti, S.Si., M.Sc 8

4
04/04/2022

Teknik pengelolaan limbah medis


tajam dapat dilakukan dengan :
• Safety Box → Jarum dan syringe langsung
dimasukkan ke dalam safety box pada setiap selesai
satu penyuntikan, setelah penuh safety box dan
isinya dikirim ke sarana kesehatan lain yang
memiliki incinerator dengan suhu pembakaran
minimal 1000⁰C atau memiliki alat pemusnah
carbonizer. Alternatif lain Jarum dan syringe
langsung dimasukkan ke dalam safety box pada
setiap selesai satu penyuntikan. Setelah penuh,
safety box dan isinya ditanam di dalam sumur galian
yang kedap air.
4/4/2022 Fitria Diniah Janah Sayekti, S.Si., M.Sc 9

Teknik pengelolaan limbah medis


tajam dapat dilakukan dengan :
• Needle Cutter→ Jarum dipatahkan dengan needle
cutter pada setiap selesai satu penyuntikan
kemudian dilanjutkan dengan proses penanganan
seperti yang dijelaskan dalam penanganan
menggunakan safety box.

4/4/2022 Fitria Diniah Janah Sayekti, S.Si., M.Sc 10

5
04/04/2022

Teknik pengelolaan limbah medis


tajam dapat dilakukan dengan :
• Needle Burner → Jarum dimusnahkan dengan
needle burner langsung pada setiap selesai satu
penyuntikan, Syringe selanjutnya diproses seperti
dijelaskan dalam penanganan dengan needle cutter.
Hasil proses pemusnahan dengan needle burner
dimasukkan ke dalam kantong plastic warna hitam,
karena sudah tidak infeksius. Sisa proses bersama
kantong plastiknya langsung dibawa ke tempat
penampungan sementara limbah domestic.

4/4/2022 Fitria Diniah Janah Sayekti, S.Si., M.Sc 11

• Terimakasih ☺

4/4/2022 Fitria Diniah Janah Sayekti, S.Si., M.Sc 12

Anda mungkin juga menyukai