Anda di halaman 1dari 92

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI
dr. Wahyu Indah Dewi Aurora
Alat
Reproduksi
Pria
Bagian
Luar
1 Penis
Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons.
1 Penis
Uretra pada penis dikelilingi jaringan erektil yang rongga-rongganya
banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf
Apabila ada rangsangan pada rongga tersebut maka rongga tersebut akan

1
terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang
(ereksi).
Penis
2 Scrotum (Scrotum adalah suatu kantung yang didalamnya
berisi sepasang testis)

Otot dartos, berfungsi untuk menggerakkan scrotum mengkerut dan


mengendur. Scotum memiliki adaptasi pada udara panas atau dingin. Pada
waktu udara panas akan mengendur dan pada waktu udara dingin akan
mengkerut mendekati badan supaya tetap hangat.
2 Scrotum (Scrotum adalah suatu kantung yang didalamnya
berisi sepasang testis)

Otot kremaster, merupakan otot penerus otot lurik di dalam perut, otot
kremaster berfungsi mengatur suhu lingkungan testis tetap stabil karena
spermatogenesis dapat berjalan dengan baik apabila suhu stabil yaitu derajat
dibawah suhu tubuh.
Alat
Reproduksi
Pria Bagian
Dalam
Testis
1
Disebut juga buah zakar
terletak dibawah penis,
dalam scrotum (kantung
zakar
Testis
1
Pria memiliki sepasang
testis yang berbentuk
oval berada dikiri dan
kanan , berfungsi
memproduksi sperma
dan hormone kelamin
jantan yang disebut
hormone testoteron.
Saluran

Pengeluaran
2
Saluran pengeluaran pada
alat reproduksi pria terdiri
darisaluran epididimis, vas
deferens,saluran ejakulasi
dan uretra.
GENITALIA INTERNA
A. TESTIS dan EPIDIDYMIS
TESTIS
◈ Organ primer untuk reproduksi pria
◈ Mengalami penurunan dari daerah asalnya, melalui kanalis inguinalis
ke dalam skrotum
◈ Fungsi & struktur diatur o/ hormon gonadotropin
◈ Fungsi :
Kelenjar endokrin : hormon testosteron
Kelenjar eksokrin : penghasil sel sperma
Bungkus luar :
A. Tunika vaginalis : 2 lapis sbg kantong
→mesothelium,melapisi permukaan testis bgn
anterior
B. Tunika albugenia : jar. Ikat padat fibrosa mrpk
kapsula yg lbh tebal sepanjang permukaan
posterior → mediastinum testis
C. Tunika vasculosa : sangat tipis

Struktur Dalam:
A. Septa : mrpk perluasan T. albugenia,membagi
testis mjd ± 250 lobulus
B. Lobulus : t.d 1-4 tubulus seminiferus → eksokrin
dan jaringan ikat longgar diantara tubulus tdpt
endocrynocytus interstitialis ( Leydig) → endokrin
Epididymis
• Saluran transport sperma pertama
• caput, corpus and the cauda
• Mempunyai 4 fungsi :
• 1) Transpor sperma Transport
• 2) konsentrasi sperma
• 3) Penyimpanan sperma
• 4) Maturasi/pematangan sperma
(khususnya di daerah cauda)
B. Saluran Keluar Testis
Komponen :
a. Tubulus semineferus convolutus
spermatogenesis
b. Tubulus semiferus rectus
c. Rete Testis
d. Duktuli Efferentes
e. Duktus Epididymidis pematangan sperma
f. Duktus Deferen (Vas deferen)
g. Duktus Ejaculatorius
C. Kelenjar Aksesoris Pria

1. Vesikula Seminalis
2. Glandula Prostata
3. Kelenjar Bulbo uretral
4. Kelenjar Littre
Fungsi-Fungsi Kelenjar Aksesoris
1. Sekret Vesikula Seminalis
fruktosa (sumber energi spermatozoa) untuk motilitas
dan Flavin (forensik) mendeteksi adanya semen
2. Sekret Glandula Prostata
asam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan memelihara
keseimbangan osmotik plasma semen),
spermin,spermidin, IgA dan IgG (menstimulasi
kehidupan spermatozoa)
3. Kelenjar Bulbouretra ( Kelenjar Cowperi) dan
4. Kelenjar Littre ( kelenjar uretra) : membasahi bagian
pangkal uretra.
SPERMATOGENESIS
1. Fase proliferasi : saat pubertas sel
primordial mitosis menghasilkan
spermatogonia
2. Fase Pertumbuhan : spermatogonia
menjadi spermatocytus primarius
3. Fase Pematangan : spermatocytus
primarius bermeiosis I menjadi
secundaris, bermeiosis ke II menjadi
spermatidium kromosom (haploid) 23,
XY atau XX
4. Fase Transformasi : spermatid menjadi
spermatozoon Spermiogenesis
TESTOSTERON:
1.diperlukan dalam proses pembentukan sperma
(spermatogenesis)
2. Turut menentukan pematangan organ reproduksi
dan sifat seks sekunder : kumis, jenggot, rambut
dada, suara dan libido
Air mani sperma dan plasma semen.
sperma : kecebong, panjang 50 mikron, 20 juta/ml,
bergerak aktif 8-24 jam
semen : 2-6 ml, bau bunga akasia, warna putih keruh
Perbedaan oogenesis dan
spermatogenesis
1.Spermatogenesis berlangsung setelah akil
balig sampai seumur hidup sedangkan
oogenesis dimulai semenjak embrio,
terhenti sebagian waktu lahir dan
dilanjutkan sampai akil balig sampai
menopause
2. Spermatogenesis tidak memiliki siklus
sedangkan oogenesis memiliki siklus
(menstruasi)
Alat Reproduksi
Wanita
Bagian Luar
Mons Pubis
1
Adalah Daerah yang menggunung di atas simphisis, yang akan ditumbuhi
rambut kemaluan (pubes) apabila wanita berangkat dewasa. Pada wanita,
rambut ini tumbuh membentuk sudut melengkung sedangkan pada pria
membentuk sudut runcing ke atas.
Labia Majora
Berada pada bagian kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita

2
menjelang dewasa ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan dari mons veneris.
3
Labia Minor
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Di sini
dijumpai frenulum klitoris, preputium, dan frenulum pudenti.
Klitoris
4
Berada di ujung anterior labia minor. Terdiri dari 2 buah corpus
cavernosum yang merupakan jaringan erektil di dalam selaput
tipis jaringan ikat dan sebagian diantaranya menyatu sepanjang
tepi medial untuk membentuk korpus klitoris.Glans klitoris ini
mudah berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki
serabut saraf.
Vulva
Bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong, berukuran

5
panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai ke
belakang dibatasi perinium.
Vestibulum
Terletak dibawah selaput lendir vulva, terdiri dari bulbus vestibuli kanan dan

6
kiri. Di sini dijumpai kelenjar vestibuli major (kelenjar bartholini) dan kelenjar
vestibulum minor.
7 Introtius Vagina
Pintu masuk ke vagina
Hymen
8
Selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang
membentuk semiunaris, anularis, lapisan, septata, atau fimbria.
Bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau himen
imperforata. Himen akan robek pada koitus apalagi setelah
bersalin. Sisanya disebut kurunkula himen atau sisa himen.
9
Lubang Kemih
Tempat keluarnya air kemih yang terletak dibawah klitoris. Di sekitar
lubang kemih bagian kiri dan kanan didapati kelenjar skene.
10Perineum
Terletak diantara vulva dan anus
Alat Reproduksi
Wanita
Bagian Dalam
1 Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam
pada wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding
yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir,
2 Uterus
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan
oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian
bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim).
3 Ovarium
Ovarium (indung telur) adalah sepasang organ berbentuk seperti buah
almond yang berada disamping uterus didekat dinding lateral pelvis
dan berada pada lapisan posterior ligamentum latum, postero-caudal
tuba falopii.
4 Tuba Falopii
Sepasang tuba falopii melekat pada fundus uteri memanjang kerah
lateral dan berlekuk-lekuk mengelilingi setiap ovarium. Panjang tuba
kira-kira 10 cm dengan diameter 0,6 cm.Setiap tuba mempunyai
lapisan-lapisan

Tuba
Falopii
Hormon yang berperan
◈ Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH)
hipotalamus
◈ FSH dan LH hipofisis anterior
◈ Estrogen dan progesteron ovarium
◈ Estrogen disekresi oleh folikel de Graaf dan
dirangsang oleh FSH.
◈ Estrogen berfungsi untuk menimbulkan
dan mempertahankan tanda-tanda kelamin
sekunder pada wanita.
◈ Progesteron disekresi oleh Korpus Luteum
dan dirangsang oleh LH. Progesteron
berfungsi mempersiapkan dinding uterus
agar dapat menerima ovum yang sudah
dibuahi.
SIKLUS OVARIUM

Sebelum lahir oosit primer dikelilingi


oleh satu lapis sel granulosa.

Folikel primordial pada masa


kanak-kanak tidak berkembang,
ovarium tidak aktif sebab hormon
gonadotropin tidak disekresi oleh
hipofisis anterior.
40
SIKLUS OVARIUM

Folikel primordial akan


berkembang menjadi folikel
primer, perkembangan ini dapat
terjadi dibawah pengaruh atau
tanpa pengaruh FSH dan LH.

Setelah pubertas, usia 8 tahun


sekresi hipofisis anterior
meningkat dan mencapai
puncaknya pada usia 11-15 tahun
(tiap awal siklus), 41
Ovarium mengalami 2 fase :

Fase folikuler
Fase ini ditandai dengan folikel yang
matur.

Fase luteal
Fase ini ditandai dengan dibentuknya
korpus luteum

42
KORELASI ANTARA KADAR HORMON,
SIKLUS OVARIUM DAN PERUBAHAN
UTERUS

Pada fase folikel disekresi estrogen


dibawah pengaruh FSH dan LH.
Kadar estrogen yang rendah tapi terus
meningkat akan menyebabkan umpan
balik negatif terhadap hipofisis
anterior dan hipotalamus sehingga
menghambat sekresi FSH.

43
FSH menurun selama bagian akhir
fase folikuler dan menekan LH,
tetapi tidak seluruhnya sehingga
sekresi LH meningkat terus selama
fase folikuler. Bila kadar estrogen
sudah mencapai puncak,
merangsang sekresi LH dan FSH
pada pertengahan siklus (umpan
balik positif).

44
Kira-kira 18 jam sebelum ovulasi
kadar LH meningkat 6 – 10 kali
lipat dan FSH meningkat 2 kali
lipat. Konsentrasi estrogen plasma
yang tinggi bekerja langsung pada
hipotalamus untuk meningkatkan
frekwensi GnRH sehingga sekresi
FSH dan LH meningkat.

45
Pada awal fase folikel terdapat
banyak pembuluh darah pada
endometrium uterum dan pada
akhir fase folikuler peningkatan
progesteron dan estrogen
membentuk lingkungan yang baik
untuk implantasi (fase sekresi).

46
Peningkatan kadar LH menyebabkan 4
perubahan dalam folikel
1. Penghentian pembentukan estrogen oleh
sel folikel, sel granulosa mulai
memproduksi progesteron.
2. Perkembangan folikel.
3. Merangsang produksi prostaglandin
lokal, untuk merangsang ovulasi dengan
merusak diding folikel.
4. Terjadi deferensiasi sel folikel menjadi
sel luteal.

47
LH menginduksi perubahan
marfologi sel granulose dan sel
theka menjadi sel luteal.
Pembentukan korpus luteum
selesai ± 5 hari setelah ovulasi
dan umur korpus luteum kira-kira
12-15 hari. Dibawah pengaruh LH
korpus luteum menghasilkan
estrogen dan progesteron.

48
Plasma progesteron meningkat pada
awal fase luteal. Pada folikuler
tidak dibentuk progesteron, oleh
karena itu fase folikuler
didominasi oleh estrogen dan
fase luteal oleh progesteron.
Progensteron menghambat LH
dan FSH sehingga kadarnya
terus menurun.

49
Selama fase luteal korpus luteum
berdegenerasi ± setelah 2 minggu
jika tidak terjadi pembuahan. Bila
korpus luteum berdegenerasi
progesteron dan estrogen dengan
nyata menghilangkan hambatan
terhadap FSH dan LH sehingga
kadar kedua hormon ini
meningkat lagi, merangsang
pembentukan folikel kembali.

50
Pada fase luteal tidak disekresi
inhibin. Penurunan estrogen dan
progesteron menyebabkan
menstruasi.

51
Siklus menstruasi di
endometrium terdiri dari 3 fase :

Fase menstruasi.
Fase proliferatif.
Fase sekresi.
.

52
FASE MENSTRUASI
Menstruasi umumnya berlangsung selama
3-5 hari (yang terpendek 1 hari dan yang
terpanjang 8 hari) pada seseorang dengan
siklus 28 hari. Penurunan hormon
estrogen dan progesteron merangsang
pengeluaran prostaglandin uterus dan
mencapai puncaknya pada saat
menstruasi.

53
Prostaglandin menyebabkan spasme
pembuluh darah endometrium, pnrnan aliran
darah shgg jaringan yg diperdarahi mjd
nekrosis. Disamping itu dgn menurunnya
estrogen dan progesteron dilepaskan enzim
lisosom yg melisiskan jaringan serta
kontraksi uterus yg ritmik dan ringan dari
miometrium dibwh pengaruh prostaglandin,
maka lapisan endometrium yg mati akan
terlepas bersama darah.

54
Darah menstruasi dilepaskan ke
rongga uterus dan dikeluarkan melalui
vagina. Selama menstruasi
dikeluarkan darah kira-kira 30 ml
(spotting sampai 80 ml). pada keadaan
normal darah menstruasi tidak beku
oleh karena fibrinolisis dikeluarkan
bersama jaringan yang fibrotik.

55
Pada darah dan jaringan
emdometrium yang rusak dijumpai
sejumlah leukosit untuk pertahanan
endometrium yang terbuka terhadap
infeksi. Bila kadar prostaglandin
berlebihan, kontraksi uterus
meningkat menimbulkan
“dysmenorrhea”.

56
Faktor psikis dapat menyebabkan
gangguan/ketidakteraturan siklus
seksual wanita.

57
FASE PROLIFERATIF
Sesudah menstruasi berhenti,
hanya tinggal satu lapis tipis
stroma endometrium. Dibawah
pengaruh estrogen terjadi
perangsangan proliferasi epitel,
kelenjar dan pembuluh darah di
endometrium yang berlangsung
dengan cepat. Waktu ovulasi
tebal endometrium ± 3-4 mm.
58
Pada fase ini kelenjar serviks
mensekresi mukus yang encer
seperti benang-benang
membentuk saluran untuk
mengarahkan sperma masuk ke
uterus. Fase proliferatif
berlangsung ± 14 hari (dari akhir
menstruasi pertama sampai
terjadi ovulasi).

59
FASE SEKRESI
Setelah ovulasi akan terbentuk
korpus luteum yang mensekresi
sejumlah estrogen dan
progesteron. Progesteron
merangsang perkembangan
sekretorik endometrium, kelenjar
berkelok-kelok dan pertumbuhan
pembuluh darah endometrium.

60
Kelenjar endometrium
mensekresi glikogen yang
diperlukan untuk pertumbuhan
awal embrio. 3-4 hari sebelum
menstruasi estrogen dan
progesteron menurun dengan
mendadak sehingga terjadi
menstruasi

61
Fase sekresi berlangsung
kira-kira 14 hari yaitu dari ovulasi
sampai menstruasi berikutnya.
Fase sekretorik lamanya selalu
tetap (14 hari), jika siklus
menstruasi berubah, yang
berubah adalah fase proliferatif.

62
FUNGSI ESTROGEN
Fungsi utama yaitu merangsang
proliferasi sel dan pertumbuhan
jaringan organ kelamin dan
jaringan organ lain yang
berhubungan dengan organ
reproduksi. Pada masa
kanak-kanak estrogen disekresi
sedikit, pada pubertas sekresi
meningkat sampai 20 kali lipat
dibawah pengaruh hipofisis
anterior. 63
EFEK ESTROGEN
1. Pertumbuhan uterus, vagina,
tuba Falopii, labium mayora
dan lanbium minora
menyerupai dewasa.
2. Pembentukan epitel vagina
dari tipe kuboid menjadi epitel
bertingkat yang lebih tahan
terhadap infeksi dan trauma.
3. Kelenjar berproliferasi untuk
memberikan nutrisi kepada
ovum dan uterus. 64
EFEK ESTROGEN
4. Pembuluh darah dan sel epitel
bersilia yang mengelilingi tuba
Falopii bertambah banyak,
bergerak kearah uterus untuk
mendorong ovum.
5. Pada payudara, pertumbuhan
jaringan stroma,
perkembangan sistem duktus
dan penambahan deposit
lemak meningkat.
65
EFEK ESTROGEN
6. Aktivitas osteoblas meningkat
pada tulang rangka, sehingga
laju pertumbuhan waktu
pubertas meningkat beberapa
tahun, pada wanita lebih cepat
berhenti.
7. Merangsang proliferasi sel
granulosa dan pematangan
folikel.

66
EFEK ESTROGEN
8. Pematangan telur.
9. Meningkatkan transport
sperma dengan merangsang
kontraksi uterus kearah atas
dan kontraksi tuba Falopii.
10. Merangsang pertumbuhan
endometrium dan miometrium.

67
EFEK ESTROGEN
11. Merangsang sintesis reseptor
progesteron di endometrium
dan reseptor oksitosin di
miometrium pada kehamilan.
12. Mengontrol sekresi GnRH dan
gonadotropin.
13. Menghambat aksi prolaktin
terhadap sekresi ASI selama
kehamilan.

68
EFEK ESTROGEN
14. Protein total tubuh meningkat,
terjadi keseimbangan nitrogen
tubuh.
15. Deposisi lemak pada subkutan,
payudara dan bokong.
16. Kulit jadi lembut dan halus akibat
peningkatan androgen adrenal,
jumlah keringat meningkat sehingga
timbul akne.
17. Retensi air dan natrium di tubulus
ginjal, tetapi jumlahnya kecil.
69
EFEK
FUNGSI
ESTROGEN
PROGESTERON

1. Merangsang sekretorik pada


endometrium selama setengah akhir
siklus seksual wanita dan menyiapkan
lingkungan yang baik untuk memberi
makan embrio/fetus yang tumbuh.
2. Merangsang pembentukan mukus
serviks yang kental.
3. Menghambat sekresi GnRH dan
gonadotropin.

70
EFEK
FUNGSI
ESTROGEN
PROGESTERON

4. Merangsang perkembangan alveolus


dan lobuler kelenjar mammae.
5. Pada tuba Falopii meningkatkan sekresi
untuk nutrisi dari ovum yang dibuahi.
6. Menghambat aksi prolaktin terhadap
pengeluaran ASI selama kehamilan.

71
EFEK
FUNGSI
ESTROGEN
PROGESTERON

7. Menghambat kontraksi uterus selama


kehamilan
8. Katabolisme protein yang dialirkan ke
janin.

72
Pra Pubertas

◈ Pada masa kanak2 : belum berfungsi


◈ Usia +9 thn -> mulai berfungsi dan
menghasilkan hormon -> mulai ada
perubahan fisik -> haid
◈ Fetus 5 bln: 6-7 juta oogonia
◈ Lahir : 2 juta oocyte primer (diliputi folikel)
◈ Pubertas 2 ovarium mengandung ± 300 ribu
ovum, tp yg berkembang 400 saja !
Oogenesis
-> Pembentukan sel telur dalam ovarium
-> dimulai ketika janin berusia 5 bulan
-> sampai bayi berusia 6 bulan oosit primer akan membelah
secara meiosis, tetapi tidak dilanjutkan sampai pubertas
-> Saat pubertas oosit primer akan melanjutkan meiosis I,
menjadi satu oosit sekunder dan satu polosit primer
◈ Oosit sekunder melanjutkan meiosis II tetapi tidak selesai
sampai terjadinya ovulasi.
◈ Jika tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder akan
berdegenerasi, jika terjadi fertilisasi meiosis II akan
dilanjutkan kembali dengan hasil satu ootid dan satu polosit
sekunder, sedang polosit primer mebelah menjadi dua
polosit sekunder.
◈ Hasil akhir dari oogenesis adalah satu buah ootid yang akan
tumbuh menjadi ovum dan 3 buah polosit sekunder.
Pubertas
◈ Hormon GnRH hipotalamus disupresi
◈ Hipotalamus aktif GnRH hipofisis FSH dan LH
ovarium menghasilkan estrogen
◈ Sekresi estrogen ovarium aktif induksi pertumbuhan
dan pematangan saluran reproduksi wanita & perkembangan
karakteristik seks sekunder wanita
Perkembangan Primer
◈ Organ reproduksi wanita tumbuh
◈ Berat uterus anak usia 11 atau 12 tahun berkisar 5,3 gram, pada
usia 16 rata-rata beratnya 43 gram.
◈ Tuba falopi
◈ ovarium dan vagina
◈ Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi anak
perempuan menjadi matang adalah datangnya menstruasi.
Perkembangan Sekunder

◈ pertumbuhan payudara (telarche)


◈ tumbuh bulu-bulu halus disekitar ketiak dan vagina
(puberche)
◈ panggul mulai melebar; tangan dan kaki bertambah besar;
◈ tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar;
◈ vagina mengeluarkan cairan;
◈ keringat bertambah banyak; kulit dan rambut mulai
berminyak;
Menstruasi
◈ Menstruasi proses keluarnya darah dari dalam rahim yang
terjadi karena luruhnya lapisan dinding rahim bagian dalam
(endometrium)
◈ Awalnya tidak teratur -> Tertatur
◈ Siklus menstruasi normal 21-35 hari rata2 28 hari
◈ 2-8 hari adalah waktu keluarnya darah haid
◈ 20-60 ml per hari
◈ Fase : folikuler, luteal, menses
◈ Melibatkan kompleks hipotalamus-hipofisis-ovarium
Tanda Gejala
Fertilisasi
◈ Terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi
oleh sperma.
◈ Saat satu sperma menembus oosit sekunder, segera
terbentuk senyawa tertentu pada zona pelusida sehingga
tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya.
◈ Masuknya sperma ke dalam oosit sekunder merangsang
penyelesaian meiosis II.
◈ Segera setelah masuk ke dalam oosit sekunder, nukleus pada
kepala sperma membesar, eko berdegenerasi. Kemudian inti
sperma yang mengandung 23 kromosom dengan ovum yang
juga mengandung 23 kromosom bersatu, menghasilkan zygot
dengan 23 pasang kromosom.
Kehamilan
◈ Sesampainya di dalam rahim zygot akan dimplantasikan
(ditanam) pada endometrium uterus
PREMENOPAUSE

◈ Masa sekitar 40 tahun


◈ Dimulainya siklus yang tidak
teratur, memanjang,
sedikit/banyak, kadang disertai
nyeri
◈ Pd wanita tertentu timbul gejala
vasomotor
◈ Kadar FSH & estrogen bisa
normal atau meningkat
Menopause

◈ Perhentian daur haid seorang wanita ± 45 – 55 tahun


terbatasnya jumlah folikel ovarium saat lahir
◈ Sekresi hormon estrogen menurun perubahan
pasca menopause
◈ Klimakterium masa transisi periode seksual
menjadi menopause
◈ 40% wanita memiliki siklus anovulatorik
◈ Kadar FSH, LH dan estrogen bervariasi dapat rendah,
normal atau tinggi
◈ Gejala : daur haid tidak teratur, estrogen , emosi
labil, perubahan fisik
Mekanisme Terjadinya Menopause

◈ Pembentukan sel telur dlm ovarium (indung telur) terjadi sejak dlm
kandungan

◈ Setelah lahir jumlah oosit (sel telur) terus berkurang sampai


menopause krn :
~ proses ovulasi
~ proses atresia
PERUBAHAN PERUBAHAN YANG TERJADI
SAAT MENOPAUSE
1.Perubahan Hormonal 2. PERUBAHAN TINGKAH LAKU
✔ Penurunan kadar Estrogen &
Progesteron (E & P) ✔ Depresi
✔ Masa reproduksi : E & P ✔ Cemas
dihasilkan secara siklik oleh
✔ Hilangnya libido
ovarium utk terjadinya
menstruasi
✔ Menopause : fungsi ovarium ↓
estrogen & progesterone (-)
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai