Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN LIMBAH INFEKSIUS Ditetapkan oleh

DAN NON INFEKSIUS Penanggungjawab

No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP
Tanggal terbit :
dr.Ery Mufaridah
Halaman : 1/3
KLINIK MEDIS 24 JAM
“ BDS TEBEL “

1. Pengertian 1. Limbah klinik adalah semua limbah yang dihasilkan dari


kegiatan klinik daam bentuk padat, cair dan gas.
2. Limbah padat klinik adalah semua limbah klinik yang
berbentuk padat sebagai kegiatan klinik yang terdiri dari
limbah medis dan non-medis.
3. Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi
organisme pathogen yang tidak secara rutin ada di
lingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah dan
virulensi tertentu dapat menimbulkan penyakit pada
manusia.
4. Limbah non-infeksius adalah limbah padat yang tidak
terkontaminasi organisme pathogen, seperti limbah non-
medis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan Langkah-langkah dalam melaukan
pengelolaan limbah dengan tujuan memutus rantai penularan
penyakit infeksi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Penanggungjawab Klinik Medis 24 Jam ”BDS
Tebel” No.................. tentang Prosedur Kewaspadaan Standar dan
Kewaspadaan Transmisi
4. Referensi 1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Menkes/SK/II/2004
Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1428/Menkes/SK/XII/2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan Puskesmas
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004
Tetang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
PENANGANAN LIMBAH INFEKSIUS Ditetapkan oleh
DAN NON INFEKSIUS Penanggungjawab

No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP
Tanggal terbit : 1 Agustus 2022
dr.Ery Mufaridah
Halaman : 2/3
KLINIK MEDIS 24 JAM
“ BDS TEBEL “

1 1.
PENANGANAN LIMBAH INFEKSIUS Ditetapkan oleh
DAN NON INFEKSIUS Penanggungjawab

No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP
Tanggal terbit : 1 Agustus 2022
dr.Ery Mufaridah
Halaman : 3/3
KLINIK MEDIS 24 JAM
“ BDS TEBEL “

2. Prosedur /Langkah 1. Pengelolaan limbah harus memperhatikan prinsip sebagai


langkah berikut:
a. Semua limbah berisikko tinggi harus diberi label/tanda yang
jelas
b. Wadah/container diberi alas kantong plastic dengan warna:
1.) Kuning untuk limbah infeksius
2.) Merah untuk limbah radioaktif
3.) Ungu untuk limbah sitotoksis
4.) Coklat untuk limbah kimia dan farmasi
5.) Hitam untuk limbah non-medis/domestik
c. Limbah tidak boleh dibiarkan atau disimpan > 24 jam
d. Kantong plastic tempat limbah tidak diisi terlalu penuh
(cukup 2/3)
3. Wadah/container harus tertutup, tahan bocor, tidak berkarat,
mudah dikosongkan atau diangkat, mudah dibersihkan dan
berada ditempat yang aman dari jangkauan binatang atau
serangga.
4. Pemilihan limbah harus dilakukan mulai dari sumber yang
menghasilkan limbah.
5. Limbah benda tajam harus dikumulkan dalam satu wadah anti
bocor dan tahan tusukan (safety box), tanpa memperhatikan
terkontaminasi atau tidak.
6. Jarum atau syringe harus dimasukkan ke dalam safety box
7. Pengangkutan limbah dari masing-masing ruangan harus
menggunakan troli khusus yang tertutup. Pengangkutan
dilakukan sehari 1 kali.
8. Petugas yang menangani limbah harus menggunakan alat
PENANGANAN LIMBAH INFEKSIUS Ditetapkan oleh
DAN NON INFEKSIUS Penanggungjawab

No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP
Tanggal terbit : 1 Agustus 2022
dr.Ery Mufaridah
Halaman : 2/3
KLINIK MEDIS 24 JAM
“ BDS TEBEL “

pelindung diri (APD) seperti sarung yangan khusus, masker,


sepatu boot, apron, pelindung mata dan bila perlu topi/helm
9. Saluran pembuangan libah cari haris menggunakan system
saluran tertutup, kedap air, mengalir lancer dan terpisah dari
saluran air hujan.
A. Unit terkait 1. Petugas Pencegahan Pengendalian Infeksi
2. Petugas Unit Pengelolaan Limbah
3. Bidang Pelayanan
2

Anda mungkin juga menyukai