Anda di halaman 1dari 14

KLINIK MEDIS 24 JAM “ BDS“ TEBEL

JL. Raya Tebel Barat No. 1- 3 Gedangan – Sidoarjo


Telp. 031–8911555 Fax. 031 - 8919019
Email :klinik_bds@yahoo.com

KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”


Nomor : /BDS –TBL/VII/2022

TENTANG

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PENANGGUNGJAWAB KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”

Menimbang : a. Bahwa klinik harus mengurangi resiko infeksi


terkait pelayanan kesehatan, maka diperlukan
adanya pedoman pelayanan pencegahan dan
pengendalian infeksi;
b. Bahwa untuk kepentingan tersebut, perlu
diterbitkan surat keputusan direktur klinik;

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran;
3. Pedoman upaya pencegahan dan pengendalian
infeksi di KLINIK dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, Depkes RI, 2011;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS


TEBEL” TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI.
Kesatu : Memberlakukan pedoman pelayanan pencegahan dan
pengendalian infeksi sebagaimana tercantum dalam
lampiran surat keputusan ini.
Kedua : Penerapan kewaspadaan standar difasilitas pelayanan
kesehatan Klinik Medis 24 Jam “BDS TEBEL”
bertanggung jawab kepada Penanggung Jawab Klinik

“ Memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien adalah harapan kami “
KLINIK MEDIS 24 JAM “ BDS“ TEBEL
JL. Raya Tebel Barat No. 1- 3 Gedangan – Sidoarjo
Telp. 031–8911555 Fax. 031 - 8919019
Email :klinik_bds@yahoo.com

Medis 24 Jam “BDS TEBEL”.


Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan perubahan
sebagiamana mestinya.

Ditetapkan di : Sidoarjo
Pada tanggal :
Penanggung Jawab Klinik Medis 24 Jam “BDS TEBEL”

Ery Mufaridah

“ Memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien adalah harapan kami “
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK
MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”
NOMOR : /BDS –TBL/VII/2022

TENTANG : PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR


DIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”

PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR DIFASILITAS PELAYANAN


KESEHATAN

A. KEBIJAKANORGANISASI PENCEGAHANDANPENGENDALIANINFEKSI
KLINIK
1. Kepala Penanggungjawab Klinik membentuk Tim PPI Klinik
sesuai dengan SK Kepala Penanggungjawab Klinik yang
mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yang jelas
sesuai dengan Pedoman Manajerial PPI Rumah Sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Tim PPI merupakan unit kerja non struktural langsung
di bawah Kepala Penanggungjawab Klinik, yang disusun
terdiri dari ketua, sekretaris merangkap IPCN, dan
anggota.
3. Anggota Tim PPI terdiri dari dokter umum, dokter gigi,
petugas laboratorium, perawat , bidan, petugas
farmasi, ahli gizi, dan tenaga medis lain.
4. Tim PPI dalam menyusun regulasi, wajib mengacu Pedoman
Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya
yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
5. Semua unit kerja di Klinik harus melaksanakan kegiatan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
6. Tim PPI mengadakan rapat tiap bulan untuk mengevaluasi
hasil surveillance, kinerja tim dan menentukan tindak
lanjut.
7. Tim PPI harus melaporkan hasil rapat bulanan kepada
Kepala Penanggungjawab Klinik, managemen, staf medis,
staf penunjang medis dan umum.
8. Tim PPI harus mengevaluasi kembali tindak lanjut yang
telah dilakukan pada bulan berikutnya.
9. Klinik mengalokasikan anggaran untuk mendukung
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi yang
dimasukkan dalam anggaran PPI.

B. PROGRAMPENCEGAHANDANPENGENDALIAN INFEKSIDIKLINIKMEDIS 24
JAM “BDS TEBEL”
1. Pelaksanaan Kewaspadaan Isolasi
2. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan
3. Pencegahan Infeksi Pada Pemasangan Alat Kesehatan
4. Penggunaan Antibiotika Rasional untuk Profilaksis dan
Terapeutik
5. Surveilans

“ Memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien adalah harapan kami “
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK
MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”
NOMOR : /BDS –TBL/VII/2022

TENTANG : PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR


DIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”

C. KEBIJAKAN UMUM KEWASPADAAN ISOLASI


1. Kewaspadaan isolasi diterapkan untuk mengurangi risiko
infeksi penyakit menular pada petugas kesehatan baik
dari sumber infeksi yang diketahui maupun yang tidak
diketahui.
2. Dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit
setiap petugas harus menerapkan kewaspadaan isolasi
yang terdiri dari dua lapis yaitu kewaspadaan standar
dan kewaspadaan berdasarkan transmisi.
3. Kewaspadaan standar harus diterapkan secara rutin
dalam perawatan di klinik yang meliputi :
a. Kebersihan tangan,
b. Pemrosesanperalatanpenggunaan Alat Pelindung Diri
(APD),
c. Perawatanpasien,
d. Pengendalianlingkungan,
e. Penatalaksanaan linen,
f. Pengelolaan limbah,
g. Perlindungan kesehatan karyawan,
h. Penempatanpasien,
i. Hygienerespirasi(etikabatuk),dan praktek
menyuntikyang aman.
4. Kewaspadaan berdasarkan transmisi diterapkan sebagai
tambahan kewaspadaan standar pada kasus–kasus yang
mempunyai risiko penularan melalui kontak, droplet,
udara (airborne), common vehicle (makanan, air, obat,
alat, peralatan), dan vektor (lalat, nyamuk, tikus).
5. Penyelenggaraan kewaspadaan isolasi di Klinik Medis 24
Jam “BDS TEBEL” selengkapnnya diatur dalam pedoman dan
prosedur, sesuai kebijakan Kepala Penanggungjawab
Klinik Medis 24 Jam “BDS TEBEL”.

D. KEBIJAKAN PELAKSANAAN KEWASPADAAN STANDAR


1. Kebersihan Tangan (Hand Hygiene)
a. Semua karyawan klinik, pasien dan pengunjung harus
menjaga kebersihan tangan dengan melakukan cuci
tangan menggunakan air bersih dan sabun atau
handrub menggunakan cairan antiseptik berbasis
alkohol.
b. Kebersihan tangan dilakukan pada 5 keadaan yaitu:
1) Sebelum kontak dengan pasien,
2) Sebelum melakukan tindakan aseptik,

“ Memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien adalah harapan kami “
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK
MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”
NOMOR : /BDS –TBL/VII/2022

TENTANG : PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR


DIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”

3) Setelah melakukan tindakan invasif yang


berhubungan cairan tubuh pasien,
4) Setelah kontak dengan pasien,
5) Setelah kontak dengan lingkungan pasien.
c. Bila tangan tampak kotor, maka cuci tangan dengan
sabun dengan air mengalir. Bila tangan tidak tampak
kotor, cuci tangan dengan handrub cairan antiseptik
berbasis alkohol.
d. Cuci tangan dengan sabun dilakukan dengan 12
langkah selama 40-60 detik, dengan prosedur yang
sesuai dengan rekomendasi WHO.
e. Handrub dengan cairan antiseptik berbasis alkohol
dilakukan dengan benar 8 langkah selama 20-30
detik, dengan prosedur yang sesuai dengan
rekomendasi WHO.
f. Tim PPI melakukan evaluasi kepatuhan cuci tangan
melalui survey terhadap seluruh petugas klinik
setiap bulan.
g. Apabila hasil survey kepatuhan cuci tangan dari
unit kerja belum memenuhi standard dilakukan
sosialisasi/training ulang kebersihan tangan pada
unit tersebut.

2. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)


a. Alat pelindung diri (APD) adalah alat yang
berfungsi sebagai pelindung barrier untuk
melindungi dari mikroorganisme yang ada dan petugas
kesehatan.
b. Semua petugas yang melakukan kontak dengan pasien
yang berisiko menularkan penyakit infeksius wajib
memakai APD sesuai dengan prosedur yang benar.
c. Semua petugas yang melakukan tindakan septik
aseptik harus memakai APD sesuai dengan prosedur
yang benar.
d. Jenis-jenis APD yaitu: sarung tangan, masker, alat
pelindung mata (goggles plastic bening, kacamata
pengaman, pelindung wajah dan visor), topi, gaun
pelindung, apron, pelindung kaki (sepatu boot karet
atau sepatu kulit tertutup).
e. Pemakaian APD hendaknya sesuai dengan indikasi
pemakaian.
f. Untuk APD yang disposable setelah dipakai dibuang
ditempat sampah infeksius yang telah disediakan,

“ Memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien adalah harapan kami “
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK
MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”
NOMOR : /BDS –TBL/VII/2022

TENTANG : PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR


DIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”

sedangkan untuk APD yang akan dipakai kembali,


dilakukan penatalaksanaan sesuai prosedur.

3. Pengelolaan limbah
a. Klinik berkewajiban menurunkan resiko infeksi salah
satunya dengan cara pengelolaan limbah yang tepat.
b. Pengelolaan Limbah dapat dilakukan mulai dari
identifikasi, pemisahan, labeling,
packing,penyimpanan, pengangkutan dan penanganan
sesuai jenis limbah.

4. Pengendalian lingkungan
a. Pengendalian lingkungan rumah sakit atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya merupakan salah satu
upaya pencegahan pengendalian infeksi di Klinik
Medis 24 Jam “BDS TEBEL”
b. Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan
dapat diminimalkan dengan melakukan pembersihan
lingkungan, disinfeksi permukaan lingkungan yang
terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh
pasien, melakukan pemeliharaan peralatan medik
dengan tepat, mempertahankan mutu air bersih,
mempertahankan ventilasi udara yang baik.

5. Perlindungan Kesehatan karyawan


a. Karyawan Klinik Medis 24 Jam “BDS TEBEL” diwajibkan
menerapkan prinsip-prinsip PPI yaitu kewaspadaan
standar dan kewaspadaan berbasis transmisi sesuai
dengan indikasi dalam melaksanakan tugasnya sehari-
hari.
b. Karyawan Klinik Medis 24 Jam “BDS TEBEL” terutama
karyawan medis dan paramedis, berhak mendapatkan
vaksinasi hepatitis B secara bertahap.
c. Karyawan yang terpajan infeksi harus melakukan
prosedur paska pajanan, kemudian Tim PPI
menindaklanjuti dan mengevaluasi.
d. Karyawan Klinik Medis 24 Jam “BDS TEBEL” yang
merawat pasien menular melalui udara harus
mendapatkan pelatihan mengenai cara penularan dan
penyebaran, tindakan pencegahan dan pengendalian
infeksi yang sesuai prosedur bila terpajan.
Karyawan yang tidak terlibat langsung dengan pasien
harus diberi penjelasan umum mengenai penyakit
tersebut.

“ Memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien adalah harapan kami “
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK
MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”
NOMOR : /BDS –TBL/VII/2022

TENTANG : PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR


DIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”

6. Praktek menyuntik yang aman


a. Semua petugas medis dan paramedis Klinik Medis 24
Jam “BDS TEBEL” wajib melakukan praktik menyuntik
yang aman sesuai dengan prosedur.
b. Praktek menyuntik menggunakan jarum yang steril,
sekali pakai, pada tiap suntikan untuk mencegah
kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi.
c. Bila menggunakan vial multidose, sebaiknya tetap
digunakan sekali pakai karena jarum atau spuit yang
dipakai ulang untuk mengambil obat dalam vial
multidose dapat menimbulkan kontaminasi mikroba
yang dapat menyebar saat obat dipakai untuk pasien
lain.

7. Hygiene respirasi (etika batuk)


a. Kebersihan pernapasan dan etika batuk adalah dua
cara penting untuk mengendalikan penyebaran infeksi
di sumbernya.
b. Semua pasien, pengunjung, dan petugas kesehatan
harus dianjurkan untuk selalu mematuhi etika batuk
dan kebersihan pernapasan untuk mencegah sekresi
pernapasan.
c. Etika batuk dilakukan dengan cara saat batuk atau
bersin : Tutup hidung dan mulut, segera buang tisu
yang sudah dipakai, lakukan kebersihan tangan.

8. Pemrosesan peralatan perawatan pasien


a. Pemrosesan peralatan perawatan pasien yang
dianjurkan untuk mengurangi penularan penyakit dari
instrumen yang kotor, sarung tangan bedah, dan
barang-barang habis pakai lainnya adalah
(precleaning/prabilas), pencucian dan pembersihan,
sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT)
atau sterilisasi).
b. Precleaning/prabilas: Proses yang membuat benda
mati lebih aman untuk ditangani oleh petugas
sebelum dibersihkan (umpamanya menginaktivasi HBV,
HBC, dan HIV) dan mengurangi, tapi tidak
menghilangkan, jumlah mikroorganisme yang
mengkontaminasi. Proses ini adalah dengan melakukan
perendaman dengan memakai detergen atau larutan
enzymatic sampai seluruh permukaan alat terendam.

“ Memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien adalah harapan kami “
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK
MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”
NOMOR : /BDS –TBL/VII/2022

TENTANG : PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR


DIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”

c. Pembersihan : Proses yang secara fisik membuang


semua kotoran, darah atau
cairantubuhlainnyadaribendamatiataupunmembuangsejum
lahmikroorganisme untuk mengurangi risiko bagi
mereka yang menyentuh kulit atau menangani objek
tersebut. Proses ini adalah terdiri dari mencuci
sepenuhnya dengan sabun atau detergen dan air atau
enzymatic, membilas dengan air bersih, dan
mengeringkan.
d. Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT): Proses
menghilangkan semua mikroorganisme, kecuali
beberapa endospora bakterial dari objek, dengan
merebus, menguapkan atau memakai disinfektan
kimiawi.
e. Sterilisasi: Proses menghilangkan semua
mikroorganisme (bakteria, virus, fungi dan parasit)
termasuk endospora bakterial dari benda mati dengan
uap tekanan tinggi (otoklaf ), panas kering (oven),
sterilan kimiawi, atau radiasi.
f. Seluruh pemrosesan peralatan perawatan pasien
dilakukan sesuai prosedur.

9. Penatalaksanaan linen
a. Klinik berupaya menjamin manajemen laundry dan
linen yang benar.
b. Klinik berupaya mencegah terjadinya kontaminasi
pada pakaian atau lingkungan.
c. Semua linen yang sudah digunakan harus dimasukkan
ke dalam kantong/wadah yang tidak rusak saat
dingkut.
d. Pengantongan ganda tidak diperlukan untuk linen
yang sudah digunakan

10. Penempatan pasien


a. Prosedur isolasi harus dilakukan dalam pelayanan
untuk melindungi pasien, pengunjung dan staf
terhadap penyakit menular dan melindungi pasien
yang immunosuppressed dari infeksi.
b. Pasien immunosupresi ditempatkan di ruang isi satu
yang terpisah dengan pasien infeksius.
c. Pasien dengan penyakit menular melalui udara /
airbone maupun melalui kontak harus dirawat di
ruang isolasi (bila memungkinkan) untuk mencegah
transmisi langsung atau tidak langsung.

“ Memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien adalah harapan kami “
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK
MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”
NOMOR : /BDS –TBL/VII/2022

TENTANG : PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR


DIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”

d. Bila tindakan isolasi tidak memungkinkan maka


dilakukan kohorting (pasien dengan diagnose yang
sama ditempatkan secara berdekatan).
e. Penunggu pasien infeksius harus menggunakan masker.
f. Akses transfer pasien infeksius harus terpisah
dengan pasien non infeksius.
g. Setiap pasien infeksius harus diberikan masker pada
saat transportasi/transfer, karena belum ada jalur
khusus pasien infeksius.

E. KEBIJAKAN PELAKSANAAN KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI


1. Kewaspadaan transmisi kontak
a. Penempatan Pasien Tempatkan pasien di ruang rawat
terpisah, bila tidak mungkin kohorting, bila
keduanya tidak mungkin maka pertimbangkan
epidemiologi mikrobanya dan populasi pasien.
Tempatkan dengan jarak >1 meter (3 kaki) antar TT
(tempat tidur). Jaga agar tidak ada kontaminasi
silang ke lingkungan dan pasien lain.
b. Transport pasien Batasi gerak, transport pasien
hanya kalau perlu saja. Bila diperlukan pasien
keluar ruangan perlu kewaspadaan agar risiko
minimal transmisi ke pasien lain atau lingkungan.
c. Penggunaan APD petugas
1) Petugas memakai sarung tangan bersih non steril,
lateks saat masuk ke ruang pasien, ganti sarung
tangan setelah kontak dengan bahan infeksius
(feses, cairan drain), lepaskan sarung tangan
sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci
tangan.
2) Petugas memakai gaun bersih, tidak steril saat
masuk ruang pasien untuk melindungi baju dari
kontak dengan pasien, permukaan lingkungan,
barang diruang pasien, cairan diare pasien,
ileostomy, colostomy, luka terbuka. Lepaskan
gaun sebelum keluar ruangan. Jaga agar tidak ada
kontaminasi silang ke lingkungan dan pasien
lain.
d. Pengelolaan peralatan perawatan pasien Bila
memungkinkan peralatan nonkritikal dipakai untuk 1
pasien atau pasien dengan infeksi mikroba yang
sama. Bersihkan dan disinfeksi sebelum dipakai
untuk pasien lain.
2. Kewaspadaan transmisi droplet

“ Memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien adalah harapan kami “
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK
MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”
NOMOR : /BDS –TBL/VII/2022

TENTANG : PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR


DIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”

a. Penempatan Pasien Tempatkan pasien di ruang


terpisah, bila tidak mungkin kohorting. Bila
keduanya tidak mungkin, buat pemisah dengan jarak >
1 meter antar TT dan jarak dengan pengunjung.
Pertahankan pintu terbuka, tidak perlu penanganan
khusus terhadap udara dan ventilasi.
b. Transport pasien Batasi gerak dan transportasi
untuk batasi droplet dari pasien dengan mengenakan
masker pada pasien dan menerapkan hygiene respirasi
dan etika batuk.
c. Penggunaan APD petugas Masker dipakai bila bekerja
dalam radius 1 meter terhadap pasien, saat kontak
erat. Masker seyogyanya melindungi hidung dan
mulut, dipakai saat memasuki ruang rawat pasien
dengan infeksi saluran nafas.
d. Pengelolaan peralatan perawatan pasien
e. Tidak perlu penanganan udara secara khusus karena
mikroba tidak bergerak jarak jauh.
3. Kewaspadaan transmisi udara (airborne)
a. Penempatan Pasien Tempatkan pasien di ruang
terpisah yang mempunyai ; tekanan negative,
pertukaran udara 6-12 X /jam sebelum udara mengalir
ke ruang atau tempat lain di Klinik. Usahakan pintu
ruang pasien tertutup. Bila ruang terpisah tidak
memungkinkan, tempatkan pasien dengan pasien lain
yang mengidap mikroba yang sama, jangan dicampur
dengan infeksi lain (kohorting) dengan jarak >1
meter. Konsultasikan dengan Tim PPI Klinik sebelum
menempatkan pasien bila tidak ada ruang isolasi dan
kohorting tidak memungkinkan.
b. Transport pasien Batasi gerakan dan transport
pasien hanya kalau diperlukan saja. Bila perlu
untuk pemeriksaan pasien dapat diberi masker bedah
untuk cegah menyebarnya droplet nuclei.
c. Penggunaan APD petugas Kenakan masker respirator
(N95 / Kategori N pada efisiensi 95%) saat masuk
ruang pasien atau suspek TB paru. Orang yang rentan
seharusnya tidak boleh masuk ruang pasien yang
diketahui atau suspek campak, cacar air kecuali
petugas yang telah imun. Bila terpaksa harus masuk
maka harus mengenakan masker respirator untuk
pencegahan. Orang yang pernah sakit campak atau
cacar air tidak perlu memakai masker. Bila
melakukan tindakan dengan kemungkinan timbul

“ Memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien adalah harapan kami “
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK
MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”
NOMOR : /BDS –TBL/VII/2022

TENTANG : PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR


DIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”

aerosol maka APD yang digunakan adalah masker


bedah, gaun, goggle, dan sarung tangan.
d. Pengelolaan peralatan perawatan pasien Pengelolaan
peralatan perawatan pasien sesuai pedoman TB CDC
”Guideline for Preventing of Tuberculosis in
Healthcare Facilities”
e. KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN DALAM
RANGKA PPI
1. Semua anggota Tim PPI Klinik Medis 24 Jam “BDS
TEBEL” wajib memiliki sertifikat Pelatihan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Tingkat
Dasar.
2. Semua pegawai baru Klinik Medis 24 Jam “BDS
TEBEL” baik tenaga medis maupun non medis wajib
menjalani program orientasi pegawai baru baik
orientasi umum maupun khusus yang salah satu
materinya adalah pelatihan tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi yang diselenggarakan oleh
Tim PPI.
3. Semua pegawai Klinik Medis 24 Jam “BDS TEBEL”
wajib mengikuti pelatihan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi tingkat dasar (bagi yang
belum pernah pelatihan) secara bertahap yang
diselenggarakan oleh Tim PPI.
4. Tim PPI harus mengembangkan program PPI yang
mengikutsertakan seluruh karyawan Klinik, pasien
dan keluarga, serta pengunjung lainnya.
5. Tim PPI harus memberikan pendidikan tentang PPI
kepada karyawan Klinik, pasien dan keluarga,
serta pengunjung lainnya.
f. KEBIJAKANUPAYAPENCEGAHANINFEKSIDALAMPEMASANGANALATK
ESEHATAN
1. Kebijakan Upaya Pencegahan Infeksi Saluran Kemih
(ISK) terkait pemasangan kateter (CAUTI /
Catheter Assosiated Urinary Tract Infection)
1) Pemasangan kateter dikerjakan oleh petugas
yang memahami dan trampil dalam tehnik
pemasangan secara aseptic dan perawatan
kateter sesuai prosedur.
2) Penggantian urin dilakukan setiap 8 jam atau
bila pada keadaan tertentu.
3) Kateter dipasang pada saat diperlukan saja
berdasarkan indikasi.

“ Memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien adalah harapan kami “
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK
MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”
NOMOR : /BDS –TBL/VII/2022

TENTANG : PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR


DIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”

4) Kebijakan Upaya Pencegahan Phlebitis terkait


pemasangan infus
5) Pemasangan infuse dikerjakan oleh petugas yang
memahami dan terampil dalam teknik pemasangan
secara aseptic dan perawatan infuse sesuai
prosedur.
6) Pemilihan tempat penusukan untuk menghindari
resiko inflamasi dan infeksi.
7) Pemindahan tempat penusukan setiap 32 jam.

g. KEBIJAKAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA RASIONAL UNTUK


PROFILAKSIS DAN TERAPEUTIK
1. Klinik membatasi penggunaan beberapa antibiotika
tertentu yang dicadangkan untuk menghadapi kasus
infeksi nosokomial yang resisten terhadap obat
yang lazim dipakai.
2. Klinik melakukan pengawasan yang ketat terhadap
pemakaian obat-obatan lainnya seperti
kortikosteroid, imunosupresif dll.
h. KEBIJAKAN PELAKSANAAN SURVEILANS
1. Tim PPI menyusun dan menerapkan program
komprehensif untuk mengurangi resiko dari infeksi
terkait pelayanan kesehatan pada pasien, tenaga
pelayanan kesehatan dan pengunjung termasuk
mengembangkan program surveillance infeksi yang
relevan, yang dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan, terintegrasi dengan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien yaitu
indikator mutu yang berhubungan dengan masalah
infeksi, dalam hal ini pemantauan CAUTI dan
phlebitis.
2. Surveilance HAIs merupakan suatu kegiatan
pengumpulan data yang sistematis, analisis dan
interpretasi yang terus-menerus dari data HAIs
yang penting untuk digunakan dalam perencanaan,
penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang
berhubungan dengan pencegah dan pengendalian
infeksi di klinik yang didesiminasikan secara
berkala kepada pihak-pihak yang memerlukannya.
3. Metode yang digunakan adalah metode surveillance
target yang meliputi surveillance proses dan
surveillance hasil.
4. Surveilance dilakukan oleh tim PPI.

“ Memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien adalah harapan kami “
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK
MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”
NOMOR : /BDS –TBL/VII/2022

TENTANG : PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR


DIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”

5. Laporan hasil surveillance dibuat setiap bulan


dan tahunan yang dibuat oleh Tim PPI yang
diserahkan kepada Kepala Penanggungjawab Klinik.
6. Hasil surveillance disosialisasikan kepada
seluruh karyawan melalui rapat bulanan, kemudian
evaluasi bersama untuk mendapatkan solusi dan
tindak lanjut
7. Apabila terjadi infeksi yang tinggi dilakukan
analisa dan tindak lanjut.
8. Tindak lanjut disampaikan ke setiap unit kemudian
dievaluasi pada bulan berikutnya.

i. KEBIJAKAN PENGADAAN BAHAN DAN ALAT UNTUK PPI


1. Tim PPI mengusulkan kepada Kepala Penanggungjawab
Klinik tentang pengadaan alat dan bahan yang
sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi yang
menggunakan.
2. Pengadaan bahan dan alat tersebut dilaksanakan
oleh Unit Farmasi.
j. KEBIJAKAN PEMELIHARAAN FISIK DAN SARANA TERKAIT PPI
1. Tim PPI memberikan masukan kepada Kepala
Penanggungjawab Klinik yang menyangkut konstruksi
bangunan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat,
penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip
PPI.
2. Untuk pemeliharaan fisik dan sarana bekerjasama
dengan penanggung jawab pemeliharaan sarana dan
prasarana klinik.
3. Tim PPI Klinik harus melakukan pemeriksaan
kualitas udara secara berkala untuk mengurangi
resiko infeksi selama pembangunan / renovasi.
k. KEBIJAKAN KESEHATAN KARYAWAN
1. Karyawan Klinik Medis 24 Jam “BDS TEBEL”
diwajibkan menerapkan prinsip-prinsip PPI yaitu
kewaspadaan standar dan kewaspadaan berbasis
transmisi sesuai dengan indikasi dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari.
2. Karyawan yang terpajan infeksi harus melakukan
prosedur paska pajanan, kemudian Tim PPI
menindaklanjuti dan mengevaluasi.
3. Karyawan Klinik Medis 24 Jam “BDS TEBEL” yang
tidak memiliki kartu BPJS atau asuransi kesehatan
lainnya, berhak mendapatkan pelayanan kesehatan
gratis di Klinik Medis 24 Jam “BDS TEBEL”baik

“ Memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien adalah harapan kami “
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK
MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”
NOMOR : /BDS –TBL/VII/2022

TENTANG : PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR


DIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”

rawat jalan, maupun rawat inap sesuai kebijakan


Kepala Penanggungjawab Klinik.
l. KEBIJAKAN PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
1. Tim PPI segera melakukan investigasi masalah atau
KLB nosokomial.
2. Tim PPI segera melaporkan adanya KLB kepada
Kepala Penanggungjawab Klinik
3. Tim PPi melakukan upaya mencari sumber infeksi
dengan pemeriksaan mikrobiologik.
4. Tim PPI mengusulkan kepada Kepala Penanggungjawab
Klinikuntuk menutup ruangan rawat bila diperlukan
karena potensial menyebarkan infeksi.
5. Bila memungkinkan pasien yang mengalami KLB
infeksi nosokomial dirawat di ruang isolasi, bila
tidak memungkinkan maka dilakukan kohorting.
6. Petugas yang merawat pasien tersebut wajib
menggunakan APD sesuai dengan kewaspadaan standar
dan kewaspadaan berbasis transmisi.
7. Apabila terjadi outbreak bencana alam seperti
gunung meletus, gempa bumi dan sebagainya Tim PPI
harus sigap melakukan pencegahan infeksi,
misalnya membagikan masker, menutup ruangan,
pembersihan ruangan secara berkala dll.
m. KEBIJAKAN PENCEGAHAN INFEKSI DALAM PENGELOLAAN
MAKANAN
Kegiatan pelayanan makanan harus memperhatikan
standar hygiene dan prosedur yang aman sesuai
rekomendasi Tim PPI guna mencegah penularan
infeksi.

PENANGGUNGJAWAB KLINIK MEDIS 24 JAM “BDS TEBEL”

Ery Mufaridah

“ Memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien adalah harapan kami “

Anda mungkin juga menyukai