Anda di halaman 1dari 4

BUNDLES PENCEGAHAN HAIs ( ISK, HAP, VAP, PHLEBITIS DAN

DEKUBITUS)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/IRNA / I / 2018
RSU RACHMA 00 1/4
HUSADA
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR RSU Rachma Husada Bantul
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Agus Purnomo


1. ISK adalah infeksi pada saluran kemih akibat penggunaan alat folley
kateter atau tindakan aseptic lain melalui saluran kemih.
2. HAP adalah infeksi saluran nafasbawah yang mengenai parenkim
paru tanpa intubasi yang terjadi lebih dari 48 jam hari rawat dan
tidak dalam masa inkubasi.
3. VAP adalah infeksi saluran nafas bawah yang mengenai parenkim
paru pasca diintubasi yang terjadi lebih dari 48 jam hari rawat dan
tidak dalam masa inkubasi.
4. IDO adalah kejadian infeksi akibat tindakan pembedahan yang
mengenai :
PENGERTIAN
a. Superfisical (superficial incicinal site) adalah IDO yang
terjadi 30 hari setelah pembedahan dan hanya mengenai kulit
dan jaringan sub kutan.
b. Profunda ( Deep incicional) adalah IDO yang terjadi 30 hari
setelah tindakan pembedahan bila tidak ada implant atau
infeksi terjadi dalam satu tahun bila ada
pemasanganimplant, mengenai jaringan lunak dalam dari
tempat insisi ( Fasia dan otot)
c. Organ/ rongga adalah IDO yang terjadi 30 hari pasca bedah
tanpa implant, mengenai semua organ yang dimanipulasikan
BUNDLES PENCEGAHAN HAIs ( ISK, HAP, VAP, PHLEBITIS DAN
DEKUBITUS)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/IRNA / I / 2018
RSU RACHMA 00 2/4
HUSADA
Selama operasikecuali jaringan lunak superficial dan dalam.
5. Phlebitis adalah peradangan dan pembekuan darah di dalam vena
superficial ( vena permukaan)
6. Decubitus terinfeksi adalah kerusakan / kematian kulit sampai
PENGERTIAN
jaringan dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai
tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus
menerus sehingga gangguan sirkulasi darah setempat dan telah
terjadi infeksi.
TUJUAN Mencegah dan menanggulangi kejadian infeksi di RSU Rachma Husada
1. PERMENKES RI No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
KEBIJAKAN
Lainnya.
2.
PROSEDUR Pencegahan ISK
1. Lakukan kebersihan tangan.
2. Segera lepas kateter jika sudah tidak diperlukan (kaji kebutuhan)
3. Gunakan technik aseptiksaat pemasangan kateter. (sarung tangan
steril. Tirai, cairan antiseptic yang tepat dan membersihkan bagian
meatus uretra).
4. Kembangkan balon dengan jumlah air yang direkomendasikan
pabrik.
5. Fiksasi kateter untuk mencegah Gerakan dantrauma pada meatus.
6. Tidak meletakkan urine bag di lantai.
7. Lakukan perawatan perineal sehari hari da tiap selesai buang air
besar.
8. Letakkan urine bag lebih rendah dari kandung kemih dan buang tiap
8 jam ( pershift) bila perlu.
Pencegahan HAP/ VAP
1. Kebersihan tangan.
2. Posisi pasien semifowler
BUNDLES PENCEGAHAN HAIs ( ISK, HAP, VAP, PHLEBITIS DAN
DEKUBITUS)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/IRNA / I / 2018
RSU RACHMA 00 3/4
HUSADA
PROSEDUR 3. Oral hygiene dengan menggunakan antiseptic tiap 4 jam, sikat
gigi tiap 12 jam.
4. Managemen sekresi oropharyngeal dan tracheal ( suction bila
diperlukan, gunakan cairan steril untuk membersihkan jika
kateter dimasukkan kembali ke ETT).
5. Pengkajian setiap hari sedasi dan ekstubasi.

Pencegahan IDO
1. Lakukan pencukuran 1 jam sebelum operasi.
2. Antibiotika profilaksis diberikan sesuai pedoman.60 menit
sebelu operasi atau 48 jam untuk pasien jantung.
3. GDS ( gula darah sewaktu) dan suhu tubuh normal.
4. Mandi pasien dengan antiseptic malam dan pagihari sebelum
tindakan operasi
5. Tidak memakai kutek, kuku tidak panjang, tidak memakai
perhiasan ( cincin, gelang jam tangan, kalung dll)
6. Lakukan kebersihan tangan bedah sebelum menggunakan
sarung tangan.
7. Gunakan APD sebelum masuk kamar bedah.
8. Kamar operasi/ lingkungan dibersihkan mengguanakan
desinfektan ( tidak ada fogging atau uv) setiap selesai
melakukan tindakan operasi.

Pencegahan Plebitis.
1. Lakukan kebersihan tangan.
2. Preparasi kulit yang tepat, tunggu kering baru dilakukan
penusukan.
BUNDLES PENCEGAHAN HAIs ( ISK, HAP, VAP, PHLEBITIS DAN
DEKUBITUS)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/IRNA / I / 2018
RSU RACHMA 00 4/4
HUSADA
3. Pemilahan lokasi vena tepat.
4. Gunakan intravene line yang sesuai dengan ukuran vena.
5. Tidak menyuntik KCL, Bicnat, MgSo4, Calsium glukonas dan
NACL 3% secara bolus tanpa pengenceran.
6. Pemasangan IV line dilakukan oleh petugas yang terlatih bukan
siswa.
7. Gunakan dressing transparent untuk mempermudah pemantauan.
8. Lakukan fiksasi untuk pasien anak dan bayi.
PENGERTIAN 9. Bila IV line dipasang dari rumah sakit luar, segera lakukan
penggantian IV line setelah sampai diruang perawatan.
10. Monitoring dan evaluasi intra vena line dilakukan setiap shift.

Pencegahan Dekubitus.
1. Ubah posisi miring kanan dan kiri tiap 2 jam.
2. Gunakan Kasur decubitus.
3. Mengurangi regangan kulit dan lipatan kulit dengan menjaga posisi
penderita, bantuan balok penyangga/ bantal kecil.
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat.

Anda mungkin juga menyukai