dr.

Isabella Kurnia Liem, MBiomed, PhD, PA

Departemen Anatomi FKUI
Email: bellajo04@gmail.com
§ Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan:
§ anatomi organ dalam pelvis, yaitu morfologi dan sintopi
§ Struktur dalam rongga perineum
§ Vaskularisasi, aliran limfe dan persarafan pelvis dan perineum
§ Ada 3 macam berdasarkan sistemnya, yaitu:
§ Organ sistem pencernaan (systema digestorium)
§ Organ sistem kemih (systema renale)
§ Organ sistem reproduksi (systema genitale)

§ Tersusun pada garis tengah

§ Suplai neurovaskuler melalui cabang-cabang pembuluh darah dan saraf dinding
pelvis yang berjalan ke medial
Sistem Organ

Sistem Rectum
pencernaan
Canalis analis

Sistem kemih Ureter

Vesica urinaria

Urethra

Sistem Pria testis

reproduksi
epididimis

Ductus deferens

Ductus ejaculatorius

Penis + (urethra)

Kelenjar aksesori: prostat,

vesicula seminalis,
glandula bulbourathralis
Wanita ovarium

Uterus + tuba uterina

Vagina

Clitoris
§ Lokasi: posterior, anterior sacrum
§ Bentuk:
§ mengikuti kontur cekung sacrum
§ 3 kurvatura lateral: atas & bawah = ke
kanan; tengah = ke kiri
§ Ampula recti: bagian bawah yang meluas
§ Batas anorectalis tertarik ke depan
(flexura perinealis) oleh kontraksi m.
puborectalis
§ Taenia coli (-), appendices
epiploicae/omentales (-), haustra coli (-)
§ Hubungan:
§ Atas: colon sigmoideum (VS III)
§ Bawah: canalis analis
§ Canal lanjutan ampula recti, berakhir sebagai anus

§ Dikelilingi m. sphincter ani in ternus dan externus à menutup

§ Bangunan:
§ Columnae anales, valvulae anales, sinus anales,
§ linea pectinea – posisi membrana analis
§ pecten analis: zona peralihan; epitel squamous kompleks, noncornificatum
§ Linea anocutanea (‘garis putih’)
§ Masuk pelvis melewati PAP – di anterior a. iliaca communis à berlanjut di
sepanjang dinding & dasar pelvis à bermuara di basis vesica urinaria
§ Disilang oleh:
§ Pria: ductus deferens
§ Wanita: a. uterina
Bentuk, Lokasi dan Proyeksi Usia:
Bayi : dalam abdomen à turun perlahan
Pubertas: posisi dewasa
Bentuk, Lokasi dan Proyeksi

Jumlah kandungan urine:

N: 250-300ml (max. 500ml)
Kosong à - tetrahedral
- dalam pelvis
Penuh à - ovoid
- meluas ke dalam cavum abdomen
Morfologi
- Apex, Basis (fundus), Collum
- 3 permukaan: 1 superior, 2 inferior
- 4 tepi: 2 lateral, anterior, posterior
 Struktur Internal
§ Dinding= otot potos; M. detrusor; mucosa =
epitel transisional à penuh = sangat teregang;
kosong = berlipat
§ Trigonum vesicae

§ Ostium ureteris = katup uterovesikal (Sampson)

 Wanita
- lurus
- Total: 4 cm

PRIA
- Berbentuk S atau J
- Total: 18~20 cm
1. 1 cm
2. 3~4 cm
3. 1.5~2 cm
4. 15 cm
§ =testicles
§ Sepasang, oval (2.5x 4 cm)
§ Menggantung eksternal di inferior abdomen, pada radiks penis
§ Terbungkus kantong musculofasciale yang memanjang dan
bersinambung dengan dinding anterior abdomen = funiculus
spermaticus
§ Tunica albuginea à septum antar lobulus (250-300)
§ Fungsi: produksi spermatozoa + hormon testosteron
§ Lapisan pembungkus
Scrotumà testis:
§ Kulit + rambut jarang
§ Fascia superficialis
§ M. dartos
§ Fascia spermatica externa
§ M. cremaster
§ Fascia spermatica interna
§ Tunica vaginalis pars parietalis
§ Tunica vaginalis pars visceralis
§ Tunica albuginea testis
§ Saluran tunggal bergelung
panjang di sisi posterolateral
testis
§ Komponen:
§ Ductuli efferentes testis à caput
epididymis
§ Corpus epididymis
§ Cauda epididymis

§ Fungsi: menyimpan spermatozoa

§ Saluran musculare panjang
§ Perjalanan:
§ Naik dari dalam scrotum (dalam funiculus
spermaticus) à canalis inguinalis (melalui annulus
inguinalis profundus) à medial, di sisi a. epigastrica
inferior à menyilang a/v. iliaca externa (pada
apertura pelvis superior) à cavum pelvis à turun ke
medial à menyilang ureter di posterior vesica
urinaria àinferiomedial di basis vesica urinariaà
bergabung dengan ductus excretorius vesicula
seminalis à ductus ejaculatorius (posterior prostat)à
bermuara ke urethra pars prostatica.
§ Fungsi: menyalurkan spermatozoa dari cauda
epididymis ke ductus ejaculatorius
§ Sepasang tabung buntu,
bergelung, tumbuh keluar
dari ductus deferens
§ Di lateral ductus deferens
pada basis vesica urinaria
§ Ductus excretorius + ductus
deferens = ductus
ejaculatorius
§ Fungsi: produksi sekret à
semen
§ Sepasang, berbentuk kacang, kecil,
§ dalam spatium perinei profundum, lateral dari urethra pars
membranacea
§ Saluran berjalan inferomedial à muara: urethra pars
spongiosa dalam bulbus penis
§ Fungsi:
§ melumasi urethra (bersama mukus gland. uretral [Littre] sepanjang
pars spongiosa)
§ Emisi pre-ejakulasi
§ Tunggal, kerucut terbalik,
mengelilingi urethra
§ Batas-batas;
§ Superior: vesica urinaria
§ Inferior: m. sphicnter urethra
externum-dlm spatium
perinei profundum + m.
levator ani
§ Ventral: symphysis pubis
§ Dosal: rectum

§ Muara: sinus prostaticus pada

aspek posterior lumen urethra
§ Organ kopulasi, saluran keluar urin dan semen
§ Komponen: akar, badan (corpus), kepala (glans)
§ Terdiri dari 3 badan silindris: corpora cavernosa (2) +
corpus spongiosum
§ Penggantung: Lig. fundiforme, dan Lig. suspensorium
§ Kantong fibromuscular untuk testes

§ Lokasi: Postero-inferior penis, inferior symphisis pubis.

§ Sepasang, berbentuk almond, 3x1.5x1cm
§ Lokasi: lateral uterus, di dinding lateral pelvis (fossa ovarica Waldeyer)
§ Penggantung:
§ mesovarium (perluasan ke posterior lig. Latum uteri)
§ Lig. Suspensorium ovarii
§ Lig. Ovarii proprium
§ Berdinding otot tebal, berbentuk buah pir
§ antara vesica urinaria dan rectum dalam pelvis minor
§ Anteversi (thd vagina) dan anterfleksi (thd cervix)
§ Bagian: corpus + cervix
§ Dinding: perimetrium, myometrium, endometrium

§ Tapi atas mesosalpinx

§ ~10cm àbermuara dalam sudut superior cavum uterus.
§ 4 struktur jaringan fiksasi:
§ Lipatan/refleksi peritoneum
§ Jaringan asal lig. Genitale caudale (homolog gubernaculum testis)
§ Penebalan fascia pelvis
§ Diafragma pelvis

§ Lipatan/reflesi § Penebalan fascia pelvis

§ Plica uterovesicalis (lig. Anterior) § Lig. Cardinale (cervicale transversum)
§ Plica rectovaginalis (lig. Posterior) § Lig. Pubocervicale,
§ Plica rectouterina
§ Lig latum uteri

§ Diafragma pelvis:
§ Jaringan asal lig. Genitale caudale
§ M. levator ani
§ Lig. Teres uteri
§ M. coccygeus
§ Lig. Ovarii proprium
§ Tabung musculomembranosa,
subperitoneal
§ Fungsi:
§ Saluran keluar cairan menstruasi
§ Bagian inferior saluran lahir
§ Alat kopulasi
§ Berhubungan di superior dengan canalis
cervicis dan di inferior dengan vestibulum
§ Kolaps à dinding anterior dan posterior
berkontak, kecuali di ujung superior (oleh
keberadaan cervix)
§ Kubah vagina:
§ Fornix anterior, posterior dan lateral
§ Fornix posterior paling dalam,
berhubungan dengan kantung
rectouterina
Plexus Somaticae Plexus Viscerales

§ Plexus sacralis § Truncus symphaticus paravertebralis

§ Plexus coccygeus § Perluasan bagian pelvis plexus
prevertebralis
§ Simpatis
§ Parasimpatis
§ Visceral afferents
§ Dibentuk oleh rami anteriores S1-S4
dan truncus lumbosacralis (L4 dan
L5)
§ S1-S4:
§ Di permukaan anterior m. piriformis
§ Keluar dari foramina sacralia anteriora
dan berjalan ke lateral dan inferior
dinding pelvis.
§ L4-L5:
§ Berjalan vertical ke dalam cavitas
pelvis dari abdomen, berjalan tepat di
anterior sendi sacroiliaca
§ Sebagian besar meninggalkan pelvis
melalui foramen ischiadicum majus
di inferior m. piriformis, dan masuk
ke regio glutealis extremitas inferior
§ Rami communicans griseus (ganglia
truncus sympathicus) berhubungan dg
tiap rami-membawa serabut2 simpatis
postganglion ke perifer untuk nn.
somaticae
§ Nn. splachnici pelvici (S1-S4) mengirim
serabut parasympathicum preganglion
ke bagian pelvis plexus prevertebralis
§ Cabang:
§ N. ischiadicus
§ N. gluteus superior
§ N. gluteus inferior
§ N. pudendus
§ N. untuk m. obturator internus + m.
gemellus superior
§ N. untuk quadratus femoris + m.
gemellus inferior + n. cutaneus femoris
posterior
§ N. ischiadicus:
§ Nervus terbesar dalam tubuh
§ L4-S3
§ Terbentuk di anterior m. piriformis
§ Meninggalkan cavitas pelvis melalui
foramen ischiadicum majus di inferior
m. piriformis
§ Dari regio glutea menuju regio
femoralis – terbagi dua: n. fibularis
communis, n. tibialis
§ Inervasi: otot kompartemen posterior
regio femoralis, regio cruralis, dan
pedis. Membawa serabut sensoris dari
kulit pedis dan regio cruralis bagian
lateral.
§ N. Pudendus
§ Terbentuk di anterior bagian bawah m.
piriformis
§ Dari divisi ventralis S2-S4
§ Meninggalkan cavitas pelvis melalui
foramen ischiadicum majus, inferior m.
piriformis, dan masuk regio glutealis
§ Menuju perineum langsung-
mengelilingi lig. sacrospinale,
melewati foramen ischiadicum minus
§ Perjalanan bersama dengan a.
pudenda interna
§ Inervasi: kulit, otot rangka perineum
(termasuk m. sphincter ani externus
dan m. sphicnter urethrae externum
§ Dibentuk sedikit dari S4, terutama
dari S5 dan Co
§ Menembus m. coccygeus untuk
masuk cavitas pelvis dan bergabung
dengan ramus anterior S4—
membentuk batang tunggal –
mempercabangkan nn. anococcygei
– menembus musculus dan di atas lig.
sacrospinale dan lig. sacrotuberale
dan berjalan superficial untuk
mempersarafi kulit pada trigonum
anale perineum
§ Truncus masuk pelvis di atas ala
sacralis (di medial truncus
lumbosacralis, di posterior vasa iliaca)
– ke inferior di sepanjang permukaan
sacrum (di media foramina sacralia
anteriora) – 4 ganglia terbentuk di
sepanjang masing-masing truncus. Di
anterior coccyx, kedua truncus
bergabung- membentuk ganglion kecil
= ganglion impar.
§ Fungsi utama: mengirimkan serabut-
serabut sympathicum postganglionares
menuju rami anteriores nn. sacralis
untuk disttribusi perifer, terutama
extremitas inferior dan perineum. –
dilakukan oleh rami communicans
griceus, atau n. splanchnici sacrales.
§ Membawa serabut simpatis,
parasimpatis, dan viseral afferens
§ Berkaitan dengan persarafan viscera
pelvis dan jaringan erektil perineum
§ Masuk pelvis sebagai n. hypogastricus
(ka-ki)-dibentuk oleh pemisahan
serabut-serabut plexus hypogastricus
superior
§ Bila bergabung dengan n. splanchnici
pelvici – terbentuk plexus
hypogastricus inferior – mempersarafi
viscera pelvis:
§ Plexus rectalis
§ Plexus uterovaginalis
§ Plexu prostatitcus
§ Plexus vesicales
§ Membawa serabut simpatis,
parasimpatis, dan viseral afferens
§ Berkaitan dengan persarafan viscera
pelvis dan jaringan erektil perineum
§ Masuk pelvis sebagai n. hypogastricus
(ka-ki)-dibentuk oleh pemisahan
serabut-serabut plexus hypogastricus
superior
§ Bila bergabung dengan n. splanchnici
pelvici – terbentuk plexus
hypogastricus inferior – mempersarafi
viscera pelvis:
§ Plexus rectalis
§ Plexus uterovaginalis
§ Plexu prostatitcus
§ Plexus vesicales
§ Cabang terminal yang melewati spatium
perinealis profundus – mempersarafi
jaringan erektif penis dan clitoris –
§ pada pria disebut n. cavernosi penis
(perpanjangan dari plexus prostaticus
§ Pada wanita distribusi tidak jelas,
mungkin perpanjangan dari plexus
uterovaginalis
§ Serabut-serabut simpatis
§ Memasuki plexus hypogastricus
inferior dari n. hypogastricus dan
cabang2 (n. splanchnici sacrales)
bagian atas sacralia truncus
sympathicus – serabut-serabut
preganglion meninggalkan medula
spinalis pada radix anterior (segmen
T10-L2)
§ Serabut-serabut parasimpatis:
§ Memasuki plexus pelvicus pada n.
splanchnici pelvici yang berasal dari
S2-S4
§ Serabut-serabut visceral afferen
§ Mengikuti perjalanan serabut-serabut
simpatis dan parasimpatis menuju
medula spinalis