Anda di halaman 1dari 80

FISIOLOGI SISTIM REPRODUKSI

dr. ANIS KUSUMAWATI, M.Sc., M.Med.Ed

1
SISTIM PRERPODUKSI

Organ reproduksi laki-laki dan perempuan bekerja bersama untuk menghasilkan


keturunan
Reproduksi seksual: proses organisme menghasilkan keturunan melalui
pembentukan gamet (sel sperma dan ovum)
Kelompok organ reproduksi sesuai fungsinya
Gonad: testis dan ovarium menghasilkan gamet dan hormon seks
Duktus: mentransport gamet
Kelenjar seks asesoris: menghasilkan substansi yang melindungi gamet dan
memfasilitasi gerakan
Struktur pembantu: penis dan uterus: membantu fungsi gamet

2
ANATOMI ALAT REPRODUKSI

ALAT REPRODUKSI LAKI-LAKI TERDIRI DARI :

ALAT REPRODUKSI EXTERNA: SKROTUM, PENIS


ALAT REPRODUKSI INTERNA: TESTIS, EPIDIDIMIS, VASA DEFFERENS, VESICULA
SEMINALIS, PROSTAT, URETRA.

ALAT REPRODUKSI WANITA TERDIRI DARI :

ALAT REPRODUKSI EXTERNA: VULVA, LABIA MAYORA, LABIA MINORA, CLITORIS,


MONS PUBIS, GLANDULA VESTIBULARIS MAJOR DAN MINOR
ALAT REPRODUKSI INTERNA: VAGINA, UTERUS, TUBA FALLOPII, OVARIUM.

3
GENETALIA PRIA

4
.PENIS

Bekerja sebagai alat untuk mengeluarkan urin (air seni), cairan semen
(ejakulat) dan untuk kopulasi.
Bentuk silindrik, terdiri dari 2 bagian: corpus cavernosum (ada 2) dan corpus
spongiosum (ada 1).
a. Corus cavernosum : bagian distal, terdiri dari jaringan erektil
terbungkus di dalam jaringan fibrous yang kuat. Ke arah proximal
menempel pada ramus inferior ossis pubis. Bagian proximal ini
membentuk crus penis (2 kanan dan 2 kiri). Jaringan fibrous sebelah
anterior membentuk septum penis.
b. Corpus spongiosum: terdiri dari jaringan erektil. Bagian anterior
membesar, menutupi ujung anterior corpus cavernosum dan disebut
sebagai glans penis. Corona gladis adalah bagian glans yang paling
lebar. Bulbus penis letaknya menempel pada diaphragma urogenital.
Seluruhnya ditembus/dilalui oleh urethra.

5
Kulit: tipis, tidak berbulu, subcutisnya tidak berlemak. Sebagian menutupi sampai
melampaui glans penis disebut sebagai praeputium penis.

Pembuluh darah :
1. Arteri : cabang-cabang arteri pudenda interna di dalam diphragma urogenitale.
a. A. dorsalis penis, menembus diphragma urogenitale disebelah anteriornya, terletak
di kanan dan kiri v. dorsalis penis, subfascialisnya tertutup oleh fascia penis
profundus.
b. A. profunda penis di diaphragma urogenitale, memasuki crura penis dan terletak di
dalam corpus cavernosum.
c. A. bulbaris menuju bulbus urethrae.
2. Vena: berasal dari trabecula di dalam corpus cavernosum.
a. Superficial: dari preputium penis, berjalan subcutan dan bermuara ke dalam v.
pudenda externa.
b. Profundus: dari jaringan cavernosus ke vena dorsalis penis subfascialis, ke v.
perinealis dan v. iliaca interna.

6
Organ genetalia pria: externa dan interna (1)

7
Organ genetalia pria: externa dan interna (2)

8
Organ genetalia pria externa: scrotum dan penis

9
SCROTUM

Suatu kantong dengan dinding tipis, terdiri dari cutan dan subcutan.
Lapisan kulit pigemennya berminyak, berkerut-kerut. Sub cutannya berisi
serabut-serabut otot polos: tunica dartos yang mengatur suhu testis.
Fascia spermatica externa: lanjutan m. obliquus abdominis externus.
M. cremaster: lanjutan m. obliquus abdominis internus.
Processus vaginalis peritonei: lanjutan peritoneum parietalis, setelah
menutup disebut ligamnentum vaginale. Pada testis memecah menjadi 2 :
periorchium dan epiorchium

10
TESTIS
Sepasang, di dalam scrotum. Kiri lebih berat dari yang kanan.
Ukurannya: 41/2x21/2x2 cm
Lapisan luarnya: tunica albuginea, sebelah dalam membentuk septula,
diantaranya diisi tubuli seminiferi contorti. Dari tubuli seminiferi contorti
tubuli recti rete testis vassa efferentes epididimis (caput,
corpus, cauda) menuju ductus defferens.
Fungsi: pembentukan spermatozoa (spermatogenesis) dan pembentukan
hormon testosteron. Hormon ini mempengaruhi tanda-tanda sex sekunder
pada pria dan fertilitas (kesuburan).

EPIDIDIMIS
Vassa efferens bersaatu disini, berbelok-belok, mengarah ke corpus makin
lurus, dan setelah cauda epididimis menjadi ductus deferens.
Terjadi pematangan spermatozoa
11
Organ genetalia interna pria

12
Testis dan saluran sperma

13
Spermatogenesis

14
Spermatozoa berumur 5 minggu

15
Tahapan sel selama spermatogenesis

16
Regulasi spermatogenesis

17
Spermatogenesis
Merupakan proses terus menerus dalam 3 tahap:
1. Produksi sel gamet
Embriogenesis awal, germ cells priordial migrasi terdapat di tubulus
seminiferus testis
Sel akan berkembang menjadi spermatogonia
Spermatogonia tidak aktif sampai pubertas. Ketika pubertas akan
membelah terus menerus dengan mitosis, jumlahnya bertambah
menghasilkan sel baru
2. Diferensiasi fungsional untuk fertilisasi
Beberapa sel berhenti membelah dan dan berdiferensiasi menjadi
spermatosit primer
Setiap spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis
menghasilkan 2 spermtosit sekunder
Ketika pembelahan kedua lengkap terbentuk 4 spermatid haploid
3. Diferensiasi struktural agar lebih motil
18
DUCTUS DEFERENS

Terdiri dari 3 bagian: pars abdominalis, pars inguinalis, pars scrotalis.


Keluar dari anulus inguinalis praeperitonealis, membelok ke mediodorsal, menyilang arteri
illiaca externa pada sebelah ventralnya, berjalan diantara ureter dan vesica urinaria, medial dari
vesicula seminalis, menuju ke basis prostat. Disini melebar, namanya ampulla. Menggabung
dengan saluran dari vesicula seminalis, menjadi ductus ejaculatorius, menembus prostat,
bermuara ke dalam urethhra menjadi colliculus seminalis.

VESICULA SEMINALIS

Kantong bergelembung kecil-kecil, menempel pada bagian postero-inferior vesica urinaria,


kaudal dari bagian ureter dan ductus deferens bermuara bersama dengan ductus deferens ke
dalam pars prostatica urethrae. Kelenjar ini menghasilkan cairan seminal yang kental (bagian
dari cairan semen).

19
PROSTAT

Suatu kelenjar yang terdapat pada kaudal dari vesica urinaria, mempunyai capsula, sebesar
buah duku.
Berlobus 5: anterior, 2 lateral, posterior dan medius.
Mengandung banyak jaringan ikat dan otot polos.
Basisnya menghadap ke vesica urinaria, apexnya mengarah ke diaphragma urogenital.
Terpisah dari rectum oleh excavatio rectovesicalis.
Anterior terpisah dari symphisis pubis karena adanya plexus venosus praevesicalis.
Dilalui oleh urethrae (pars prostatica)
Pada dinding lumen terdapat colliculus seminalis. Pada puncak coliculus ini terdapat utriculus
prostatrica/vagina maskulina.
Cekungan di kanan dan kiri colliculus dinamakan sinus prostaticus.
Di kanan dan kiri utriculus prostaticus bermuara ductus ejaculatorius. Pada sinus prostaticus
bermuara saluran-saluran kelenjar prostat.
Kelenjar ini menghasilkan cairan encer seperti susu, mengandung banyak asam
phosphatase (konsentrasi dalam darah tinggi, pada karsinoma prostat)

20
Kelenjar prostat dan kantong kemih

21
22
Sintesis hormon steroid laki-laki

23
Efek hormon sex laki-laki

24
25
GENETALIA WANITA

26
GENETALIA INTERNA

OVARIUM
Ada 2, kanan dan kiri
Organ yang menghasilkan telur (ovum), juga merupakan kelenjar endokrin
karena menghasilkan hormon yang mempengaruhi pertumbuhan genetalia
externa dan mengatur terjadinya menstruasi.
Letaknya pada dinding lateral pelvis
Homolog dengan testis.

27
Organ genetalia wanita: externa dan interna

28
TUBA UTERINA (FALLOPII)

Merupakan saluran yang fungsinya membawa ovum dari ovarium ke cavum uteri (ruang
dalam uterus).
Ada 2 kiri dan kanan, terbagi atas (dari lateral ke medial) :
a. Infundibulum ( + fimbrae)
b. Ampulla (tempat tersering terjadinya pembuahan)
c. Isthmus
d. Pars uterina tubae (bagian tuba yang masuk ke dalam dinding uterus)

UTERUS (RAHIM)

Adalah organ berongga dengan dinding muskuler tebal, terletak dalam cavum pelvis minor
antara vesica urinaria (disebelah ventral) dan rectum (disebelah dorsal).
Fungsinya untuk tempat nidasi ovum yang telah dibuahi sampai aterm.
Bentuk seperti buah pir, dengan dinding ventral dan dorsal saling berimpit.
Ukuran : panjang 7, lebar 5 cm, tebal 2 cm
Posisi uterus normal anteversi dan antefleksi.

29
Bagian-bagian uterus :

1. Fundus: bagian uterus yang terletak cranial dari garis yang menghubungkan ke dua
osteum tuba.
2. Corpus: adalah bagian yang terpenting dari uterus, di dalamnya terdapat cavum uteri,
yang dalam keadaan tidak hamil pipih dalam arah antero-posterior dan berbentuk
segitiga.
3. Isthmus: bagian yang menyempit setelah corpus, yang dibagian dalam sesuai dengan
osteum uteri internum.
4. Cervix uteri (leher rahim): bagian uterus mulai dari osteum uteri internum sampai osteum
uteri externum dan berhubungan dengan vagina.

30
Organ genetalia wanita interna

31
Uterus

32
VAGINA

Adalah organ berbentuk tabung, yang berfungsi untuk: alat kopulasi, jalan
kelahiran, jalan keluar darah menstruasi.
Dinding sangat elastis.
Menghubungkan uterus dengan dunia luar dan bermuara ke dalam
vestibulum vaginae pada lubang yang disebut introitus vagianae.
Arterialisasi: dari arteri vaginalis.

HYMEN (SELAPUT DARA)

Adalah lipatan mucosa yang menutupi sebagian dari introitus vagina.


Bentuknya bermacam-macam: hymenanularis, hymen elastica, hymen
cribiformis, hymen lobatus, semilunaris, fimbriatus dll
Sisa-sisa hymen disebut caruncula hymenalis.
33
34
GENETALIA EXTERNA WANITA
MONS PUBIS
Adalah daerah dengan peninggian dibagian median, di depan symphisis pubis
Sebagian besar terisi jaringan lemak
Setelah pubertas, tertutup kulit berambut.

LABIUM MAJUS
Homolog dengan scrotum
Merupakan dua lipatan memanjang (kanan dan kiri), berjalan ke caudodorsal dari mons pubis
dan menutupi rima pudendi.
Bagian luarnya tertutup kulit yang mengandung banyak pigmen, banyak kelenjar lemak.
Setelah pubertas tertutup kulit berambut.
Permukaan dalam licin dan tidak berambut.
Kedua labium majus ke ventral bertemu, tempat pertemuan ini disebut: comisura anterior.
Ke arah dorsal tidak menggabung, tetapi bagian centrum tendineum perinei masuk ke rima
pudendi, disebut: comisura posterior.
Dibawah kulit, terdapat jaringan ikat subcutan yang sebagian besar terdiri dari lemak,
beberapa berkas otot polos, saraf, pembuluh darah dan limfa.

35
Organ genetalia externa

36
LABIUM MINUS

Adalah 2 lipatan kulit kecil, terdapat diantara kedua labia majora.


Tiak mengandung jaringan lemak, permukaannya licin, basah dan berwarna merah muda.
Kedua labium minus membatasi suatu celah, yang disebut vestibulum vaginae.
Kesebelah ventral, lipatan kulit pecah menjadi 2 (medial dan lateral). Yang bagian lateral
bertemu di sebelah cranial clitoris, disebut praeputium clitoridis. Yang bagian medial bertemu
di sebelah caudal clitoris disebut Frenulum clitoridis.
Ke arah dorsal kedua labium minus bertemu, disebut Frenulum labii.

VESTIBULUM VAGINAE
Adalah celah antara kedua labium minus.
Berisi: introitus vaginae, urethrae pada orificium urethrae externa, orificium dari glandula
vestibularis major (greater vestibular gland).
Orficium urethrae externa, terletak dorsal dari clitoris dan tepat ventral dari introitus vaginae.
Fossa navicularis, adalah cekungan di vestibulum vaginae, antara introitus vaginae dengan
frenulum labii.

37
CLITORIS
Homolog denga penis
Merupakan jaringan erektil, tidak dilalui urethrae
Terdiri dari: 2 crura clitoridis, yang melekat pada ramus inferior ossis ischii bagian dalam. 2
corpora cavernosa clitoridis (letaknya caudal dari symphisis pubis) menjadi corpus clitoridis,
glans clitoridis.

BULBUS VESTIBULI
Homolog dengan penis
Merupakan massa memanjang dari jaringan erketil, pada sisi lateral introitus vaginae,
terbungkus m. bulbo cavernosus, barjalan sampai glans clitoridis.

GLANDULA VESTIBULARIS MAJOR


Ada sepasang, bentuk bulat/ovoid
Letaknya tepat dorsal atau tertutup bagian posterior bulbus vestibuli.
Muaranya terdapat pada celah antara labium minus dengan batas perlekatan hymen.
Homolog dengan glandula bulbourethralis pada pria.
Kelenjar ini tertekan selama coitus, sehingga mengeluarkan sekresi mukus yang berfungsi
untuk lubrikasi bagian distal vagina.
38
Proses konsepsi

39
Fertilisasi

40
Pertumbuhan hasil konsepsi (hari ke 14)

41
Pertumbuhan hasil konsepsi (minggu ke 4)

42
Pertumbuhan hasil konsepsi (minggu ke 4)

43
Pertumbuhan hasil konsepsi (minggu ke 5)

44
Pertumbuhan hasil konsepsi (minggu ke 8)

45
Pertumbuhan hasil konsepsi (minggu ke 10)

46
Placenta

47
Pertumbuhan hasil konsepsi (minggu ke 16)

48
Pertumbuhan hasil konsepsi (genap bulan)

49
Persalinan kala I (pembukaan)

50
Persalinan kala I (pembukaan lengkap)

51
Persalinan kala II (pengeluaran janin)

52
Persalinan kala III (pengeluaran placenta)

53
Glandula mammae untuk proses laktasi

54
Masa pertumbuhan

55
MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASI
Fase: menstruasi, proliferasi dan sekretori
Berhubungan dengan fase folikuler dan luteal dari
siklus ovarium
Fase menstruasi (hari ke 1-5)
Fase proliferasi (hari ke 5-14)
Fase sekretori (hari ke 14-28)

SIKLUS MENSTRUASI: siklus endometrium, ovarium,


servikal/ vaginal
56
Perubahan histologi di endometrium selama siklus ovulasi
Tujuan 2/3 lapisan fungsionalis endometrium adalah untuk
persiapan implantasi blastokist
Tempat tersebut merupakan tempat proliferasi, sekresi dan
degenerasi
Tujuan 1/3 lapisan basalis adalah untuk menyediakan untuk
regenarasi endometrium setelah hilangnya lapisan fungsional
saat menstruasi

57
Pengaturan fase proliferasi dan diferensiasi

58
Fase proliferasi
Disebabkan oleh kenaikan kadar -estradiol (E2)
Terjadi mitosis di sel epitel dan stroma
Jaringan menebal menyeluruh
Pertumbuhan kelenjar (pseudostratified)

59
Fase sekretori awal
Dimulai saat hari ovulasi
Terjadi kenaikan progesteron luteal (P4)
Vakuola sekretori sub nuklear berkembang dalam
epitel kelenjar (hari ke 14-20)
Kelenjar menjadi corkscrew-shape, stroma
mendapatkan vakuola

60
61
62
63
64
65
66
Estrogen dalam konsentrasi rendah menyebabkan pituitari
anterior menyekresi sedikit FSH dan LH sebagai respon
terhadap GnRH dan juga menghambat neuron hipotalamus
yang menyekresi GnRH
Inhibin bekerja di pituitari untuk menghambat sekresi FSH
Estrogen meningkat drastis menyebabkan pituitari anterior
menyekresi lebih banyak LH dan FSH sebagai respon
terhadap GnRH. Estrogen juga merangsaang neuron
hipotalamus untuk menyekresi GnRH
Konsentrasi progesteron plasma yang tinggi menghambat
neuron hipotalamus menyekresi GnRH

67
Sel granulosa
Menutrisi oosit
Menyekresi chemical mesenger yang mempengaruhi
sel oosit dan tekaH dalam mengontrol perkembangan
folikel selama fase folikuler awal dan pertengahan
Mengekspresikan aromatase yang mengubah
androgen menjadi estrogen
Menghasilkan inhibin yang menghambat sekresi FSH
melalui aksinya di pituitari
Tempat kerja induksi LH dalam mengubah oosit dan
folikel saat ovulasi dan pembentukan korpus luteum

68
69
HORMON
(estrogen, progesteron, FSH, LH, inhibin, prolaktin, oksitosin

PERAN ESTROGEN
Dalam sistim reproduksi:
Pertumbuhan organ repro
Siklus M: folikulogenesis dan oogenesis
Siklus vaginal
Kehamilan laktasi
Non reproduksi:
Otak, kulit, ginjal, pertumbuhan, metabolisme
deposit klasium, kardiovaskuler

70
71
72
73
74
75
PERAN PROGESTERON
Siklus menstruasi
Siklus vagina
Implantasi-kehamilan
laktasi

76
77
Female feedback Diagram

78
Hormone-Receptor Activation
Gland Hormone Chemical Class Principal Functions
Ovary
Graafian Follicle
Estrogens (Estradiol) Steroid Mating behavoir, Secondary
sex characteristics,
Maintenance of female duct
system, Mammary growth

Inhibin (Folliculostatin) Protein Regulates release of FSH


from anterior pituitary
Corpus Luteum
Progestins (Progesterone) Steroid Maintenance of pregnancy,
Mammary growth &
secretion
Relaxin Polypeptide Expansion of pelvis
Dilation of cervix

79
Hormone-Receptor Activation
Gland Hormone Chemical Class Principal Functions
Placenta
Human Chorionic Glycoprotein LH-like - Involved with Gonadotropin (HCG)
establishment of pregnancy
in human. Support and
maintain CL

Endometrial Cups
Equine Chorionic
Gonadotropin (eCG) Glycoprotein FSH-like- some LH activity Old
name - Pregnant Mare Serum Gonadotropin (PMSG) Immunological protection
of foal Mare during
pregnancy Formation of
accessory CL in mare

Estrogens/Progestins Steroids Regulate placental


bloodflow
Maintenance of pregnancy

80

Anda mungkin juga menyukai