SISTEM REPRODUKSI

dr. Kartika Ratna Pertiwi, M. Biomed. Sc, Ph.D

kartika.pertiwi@uny.ac.id
 SISTEM REPRODUKSI

• STRUKTUR ALAT REPRODUKSI

• SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS
• PUBERTAS DAN SIKLUS MENSTRUASI
• FERTILISASI, KEHAMILAN DAN
KELAHIRAN
• KONTRASEPSI
ORGAN REPRODUKSI WANITA

Alat genetalia eksterna

Alat genetalia interna

 Organ Genitalia Eksterna

Mons veneris

Klitoris
Gland
Uretra
vagina
Labia mayora
Hymen Labia minora

Vestibulum
Perineum
Anus
 Organ Genitalia Interna

• UTERUS (RAHIM)
• TUBA FALLOPI
• OVARIUM
 OVARIUM
 sepasang terletak di rongga perut
 dilindungi kapsul dan mengandung folikel
 folikel  struktur seperti bulatan – bulatan yang
mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan
melindungi perkembangan sel telur
 1 folikel  mengandung 1 sel telur  diselubungi oleh sel –
sel pelindung folikel (sel Theca)
 TUBA FALLOPI
Sepasang ka & ki
Penghubung ovarium – rahim (uterus)
Ujungnya berbentuk corong berumbai (fibriae)

Terdiri atas 4 bagian yaitu :

1. Pars Interstisialis
Bagian tuba yang berjalan dlm dinding
rahim mulai dari ostium tubae
2. Pars Ismika
Bagian tuba yang keluar dari dinding
uterus (lurus/ sempit)
3. Pars Ampularis
tempat terjadinya konsepsi ( lebar dan
berbentuk S)
4. Infundibulum
ujung dari tuba dg fimbrae dan ostium
abdominale tuba.
 UTERUS
 terletak diantara kandung kemih dan rektum
 Manusia: rahim simplek  hanya satu ruang
 uterus  tempat pertumbuhan dan perkembangan
janin
•Fundus uteri :
= bagian uterus antara kedua
pangkal saluran telur

•Corpus uteri
= berbentuk segi tiga sebagai
tempat
janin berkembang.
Rongganya disebut cavum uteri

•Servik uteri
= berbentuk silindris
ujungnya disebut dg porsio
 DINDING UTERUS

Endometrium  mukosa
paling dalam, jaringan epitel,
pembuluh darah dan kelenjar.

Miometrium  otot polos,

lapisan tengah dan
berkontraksi membantu janin
keluar saat persalinan

Perimetrium  serosa
(jaringan ikat dan pembuluh
darah), paling luar, sebagai
pelindung
 ORGAN
ORGANREPRODUKSI PRIA
REPRODUKSI PRIA

1. Organ genitalia utama

 testis (skrotum) dan penis
2. Saluran sperma
 Epididimis, ductus deferens (vas deferens)
 ductus ejaculatorius, uretra
3. Organ genitalia tambahan (asesoris)
Kalenjar prostat, vesikula seminalis, kelenjar cowper
Alat genetalia eksterna Alat genetalia interna
 PENIS
• Struktur: akar (pangkal), corpus penis (batang), glans penis.
• Akar penis ‘mencantol’ pada arkus pubis (pubic arch)
• Corpus: cavernosum, spongiosum, urethra
• Corpus spongiosum membentang sampai ujung, membentuk
glans penis.
• Glans penis: corona glandis, collum glandis
• Urethra, membentang sepanjang corpus spongiosus, membuka
melalui orifium urethra eksternum pada ujung glans penis.
• Lipatan kulit longgar, preputium, menutupi glans penis
(foreskin)
• Preputium (khitan/circumsisi): Phimosis, Paraphimosis
• Frenulum
 2 fungsi
Traktus urinarius:
urin
Reproduksi penis:
ejakulasi

• Ereksi?? 
Entrapment
darah
 SCROTUM
• Struktur pensupport testis, kulit dan
jaringan sub kutan, kedalam
membagi mjd dua kantong berisi
testes, epididymis dan ductus
deferens
• Kulit scrotum tipis, berlipat, memiliki
rambut dan kel minyak (gland
sebasea)
FUNGSI: • Otot polos, musculus dartos yang
mampu berkontraksi, mengerutkan
• TO SUPPORT. skrptum. Ketika relaksasi, skrotum
melonggar
• TO PROTECT. • Muskulus kremaster, terdiri atas
serabut otot lurik yang
• TO REGULATE mengendalikan posisi skrotum dan
testes.
TEMPERATURE
 ORGAN GENITALIA INTERNA
 Testis
 Epidydymis
 Ductus efferent
 Kelenjar prostat
 Vesikula seminalis
 Urethra
 Vas deferens
 Duktus ejakulatorius
 TESTIS / TESTES
• Sepasang, ovum, dalam scrotum
•  testis menjadi lobuli testis (250-400)
• Satu lobulus tersusun atas 1-3 tubuli
seminiferi contorti
• Menghasilkan sperma  sel benih
(spermatogonia) saat lahir akan tumbuh
dan berkembang secara kontinyu
• Sekresi hormone
Sel Sertoli (diantara spermatogonia)
menghasilkan ABP (androgen binding
protein)
Sel Leydig (diantara tubulus seminiferus)
menghasilkan testosteron)
 SALURAN TRANSPORT SPERMA
• vas efferent, epididimis, vas
deferens, ductus ejaculatorius
dan urethra
• Urethra saluran akhir reproduksi
dan urinaria: melewati prostat,
diafragma urogenital dan penis
• Funikulus spermatikus: duktus
deferens proksimal, arteri dan
vena, pembuluh limfe, saraf, otot
kremaster dan jaringan ikat
 EPIDIDYMIS
• Terdiri atas kaput, korpus dan kauda epididymis
• Menyimpan sperma, mengatur pematangan fungsi sampai siap diejakulasi
• Sebagai saluran untuk lewat sperma dari testes ke duktus ejakulatorius
• Mengandung otot polos sirkuler yang membantu memberi dorongan
sperma matang ke penis melalui kontraksi peristaltik
 DUCTUS DEFERENS DAN
EJAKULATORIUS
• Ductus deferens atau vas deferens berdinding tebal mulai ujung
bawah epididymis menjalar ke atas melalui canalis inguinalis, masuk
pelvis menjalar pada bagian belakang vesika urinaria menuju kelenjar
prostat, sebelumnya membesar membentuk ampulla.

• Sperma dikumpulkan dahulu di bagian proksimal duktus deferens,

dekat epididymis

• Duktus ejakulatorius merupakan saluran besar dari vas deferens dan

vesika seminalis, melalui kelenjar prostat, terbuka ke dalam urethra
bagian prostatik
 KELAINAN PADA TESTIS
• Cryptorchidism adalah testes tidak turun ke dalam scrotum, bisa
terjadi pada salah satu atau pada kedua testis, utamanya bayi prematur
(30 %) dan bisa menyebabkan kemandulan
• 80 % cryptorchidism akan turun spontan pada tahun pertama
kehidupan
• Ketika tdk turun, dpt diperbaiki dgn operasi sebelum usia 18 bulan
 ORGAN GENITALIA TAMBAHAN
(ASESORIS)
• Prostat
• Vesikula seminalis
• Kelenjar bulbouretral/Cowper
• Glandula seminalis:
di belakang kandung kemih, sekret kental, mengandung
fruktosa, prostaglandins dan proteins.
• Kelenjar Prostata:
berbentuk konus (kerucut terbalik) dibungkus kapsul dan
otot polos, melingkari urethra ketika urethra meninggalkan
kandung kemih, sekret tipis, putih seperti susu dan bersifat
basa, berfungsi memberi nutrisi dan meningkatkan
pergerakan sperma
• Kelenjar bulbourethrale/ Cowper
Sepasang, membersihkan urethra dari sisa urine, ukurannya
kecil, sebesar kacang polong, dekat pangkal penis
Berespon thdp gairah seksual, menghasilkan cairan yang
bersifat basa, konsistensi seperti mukus
• Ketiga kelenjar mensekresi
cairan seminalis yg membawa
sperma ke dalam vagina ketika
coitus
• Fungsi : nutrisi dan proteksi
sperma dari lingkungan asam
vagina, meningkatkan gerakan
sperma dan menghanyutkan
sperma ke urethra shg dapat
maksimum masuk dalam vagina
Kelenjar
Vas deferens Prostat

Kelenjar
Bulbouretra
Epididimis
Uretra

Testis
 CAIRAN SEMEN
• Semen adalah campuran sperma dan cairan seminalis yg
mengandung sekresi dari tubulus seminiferus, vesikula
seminalis, prostat dan kelenjar bulbourethra
• Volume semen dalam ejakulasi khusus 2,5 -5 ml dengan
sperma 50 – 150 juta per mililiter
• Infertil  jika jumlahnya turun dibawah 20 juta / ml.
• Ph semen memiliki 7,2 – 7,7
• Cairan semen menyediakan sperma dalam medium
transportasi dan nutrien
• Dapat menetralisis lingkungan urethra pria dan vagina
wanita yang asam
• Semen mengandung seminal plasmin  suatu antibiotik yg
dapat membinasakan bakteri tertentu
 FISIOLOGI WANITA
- FUNGSI SEKSUAL
Ciri kewanitaan
Vulva dan Vagina
Pubertas (Haid)
Pelumas Coitus Menopause
Kepuasan Seksual Ovarium dan Uterus

- FUNGSI HORMONAL
- FUNGSI REPRODUKSI Hamil dan
Melahirkan
keturunan
 PUBERTAS

• Transisi dari anak-anak ke dewasa

• Perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi
seksual (cepat)
• Dimulai usia 8-10 th, berakhir usia 15-16 th
• Pubertas ditandai dengan menstruasi pertama
(menarche), laki-laki ditandai dengan mimpi
basah
• Diatur hormon seks : estrogen wanita,
testosteron pria
 PERUBAHAN FISIK WANITA
• Pertumbuhan payudara,
• Panggul mulai melebar dan membesar
• Menstruasi atau haid.
• Tumbuh bulu-bulu halus di ketiak dan vagina.
• Kulit dan rambut mulai berminyak
• Jerawat
• Lengan, tangan, tungkai kaki memanjang
• Tulang wajah mulai memanjang dan membesar
• Vagina mulai mengeluarkan cairan
• Keringat bertambah banyak
 ESTROGEN

• Merangsang pertumbuhan saluran susu di payudara

sehingga payudara membesar.
• Merangsang pertumbuhan saluran telur, rongga
rahim dan vagina sehingga membesar.
• Pada vagina, estrogen membuat dinding kian tebal
dan cairan vagina bertambah banyak.
• Manfaat estrogen lainnya yaitu mengakibatkan
tertimbunnya lemak di daerah panggul wanita
 PROGESTERON

• Melemaskan otot-otot halus

• Meningkatkan deposit lemak di kulit dan meningkatkan suhu
badan.
• Hormon ini mempertebal dinding di dalam rahim dan
merangsang kelenjar-kelenjar untuk persiapan melindungi sel
telur dibuahi dan memperkuat kedudukannya di dinding rahim.
 PENYEBAB PUBERTAS
• KETIKA KITA BARU LAHIR, GONAD ATAU ALAT
REPRODUKSI KITA BERSIFAT TIDAK AKTIF,
• DIAKTIFKAN OLEH HORMON GNRH
HIPOTHALAMUS
• MEMICU HIPOFISIS MENGELUARKAN HORMON  LH
DAN FSH SAAT USIA 5–10 TAHUN, SEDANGKAN
ESTROGEN SAAT 8 TAHUN DAN PROGESTERON
YANG DIPRODUKSI DI INDUNG TELUR
• PADA LAKI-LAKI DIPRODUKSI OLEH TESTIS DAN
DINAMAKAN TESTOSTERON.
 OOGENESIS
OOGONIUM (2N)

OOSIT PRIMER (2N)

OOSIT SEKUNDER (N) OOSIT SEKUNDER (N)

OOTID POLOSIT POLOSIT POLOSIT

OVUM POLOSIT POLOSIT POLOSIT

OOGENESIS
 LANJUTAN OOGENESIS

 OOGENESIS  OVARIUM  TERSEDIA CALON2

SEL TELUR (OOSIT PRIMER)
 FSH  OOSIT PRIMER  MEIOSIS  OOSIT
SEKUNDER & BADAN POLAR I
 FSH  FOLIKEL MEMBELAH BERKALI – KALI 
PEMASAKAN (FOLIKEL GRAAF)
 FOLIKEL  ESTROGEN  MERANGSANG
HIPOFISIS  LH  MENDORONG OVULASI
(PELEPASAN SEL TELUR)
OOGENESIS
 LANJUTAN
OOGENESIS
 JIKA PD SAAT OVULASI TJD
PEMBUAHAN  OOSIT
SEKUNDER  OOTID
&BADAN POLAR II  OOTID
 OVUM
 JIKA TDK TJD PEMBUAHAN 
OOSIT SEKUNDER MATI
 OOGENESIS

• OVULASI  FOLIKEL
MELURUH  OOSIT
KELUAR
• SISA FOLIKEL DI
OVARIUM  KORPUS
LUTEUM  JIKA
TIDAK ADA
PEMBUAHAN 
KORPUS ALBIKAN
 STRUKTUR SEL TELUR

Lapisan sel telur (ovum) terdiri dari :

 Corona Radiata merupakan sel-sel granulosa yang
melekat disisi luar oosit
 Zona Pellusida merupakan glikoprotein yang
membungkus oosit.
 SPERMATOGENESIS
 Spermatogenesis = proses pembentukan sperma yang
terjadi dalam tubulus seminiferus testis, satu proses butuh
65 – 75 hari
 Sel leydig adalah sel interstitiil diantara tubulus seminiferus
yang distimulasi hormon LH untuk mensekresi testosteron
 Testosteron diperlukan utk tumbuh kembang ciri seks
sekunder (bulu, jakun, suara, dada) dan juga pematangan
fungsi sperma
 Sel sertoli dlm tubulus seminiferus diantara spermatogonia
berespon thd sekresi FSH dengan memberi nutrisi dan
mensuport tumbuh kembang spermatogonia menjadi sperma
 SPERMATOGENESIS
1.SPERMATOCYTOGENESIS
•Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali
yang akan menjadi spermatosit primer.
•Nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit
primer.
•Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti
selnya dan mengalami meiosis.
•Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu
spermatosit sekunder.
2. TAHAPAN MEIOIS
• Spermatosit I (primer) menjauh dari lamina basalis, sitoplasma
makin banyak dan segera mengalami meiosis I yang kemudian
diikuti dengan meiosis II.
• Sitokenesis pada meiosis i dan ii ternyata tidak membagi sel
benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan lewat
suatu jembatan (interceluler bridge).
• Dibandingkan dengan spermatosit i, spermatosit ii memiliki inti
yang gelap.
3. SPERMIOGENESIS
•Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa
(empat)
•Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus)
dengan kromosom dan bahan genetiknya, tetapi juga ditutup
oleh akrosom yang mengandung enzim hialuronidase yang
mempermudah fertilisasi ovum.
•Leher (servix), menghubungkan kepala dengan badan.
•Badan (corpus), bertanggungjawab untuk memproduksi
tenaga yang dibutuhkan untuk motilitas.
•Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa
masak ke dalam vas defern dan ductus ejakulotorius.
 OOGENESIS

• Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel pemula

atau oogonium.
• Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer.
• Saat bayi dilahirkan oosit primer dalam fase profase
pada pembelahan meiosis.
• Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat
hingga masa pubertas.
• Pada masa pubertas terjadilah oogenesis.
• Oosit primer membelah secara meiosis, menghasilkan 2 sel yang
berbeda ukurannya.
• Sel yang lebih kecil, yaitu badan polar pertama membelah lebih
lambat, membentuk 2 badan polar.
• Sel yang lebih besar yaitu oosit sekunder, melakukan pembelahan
meiosis kedua yang menghasilkan ovum tunggal dan badan polar
kedua.
• Ovum berukuran lebih besar dari badan polar kedua.
 SIKLUS MENSTRUASI
• SIKLUS MENSTRUASI BERKISAR ANTARA 21-40 HARI.
• HANYA 10-15% WANITA YANG MEMILIKI SIKLUS 28 HARI. 
 NORMAL JIKA ?
• Poros endokrin (HIPOTHALAMUS – HIPOFISIS) ke OVARIUM
normal
• Ada folikel yang responsif
• Uterus dalam keadaan sehat
• Ada dua siklus: SIKLUS OVARIUM dan SIKLUS ENDOMETRIUM
• Siklus Ovarium: folikuler, folikulasi, ovulasi, luteal
• Siklus Uterus: proliferasi, sekresi, iskemik, menstruasi
 FASE FOLIKULER (1-10)

• Setelah menstruasi, kadar ESTROGEN dan

PROGESTERON rendah
• Memicu HIPOTHALAMUS mensekresikan gnrh
sehingga memicu HIPOFISIS mensekresikan FSH dan
LSH -> tinggi
• Akibatnya 10-20 FOLIKEL berkembang namun hanya
satu yang DOMINAN lainnya degenerasi – mati
 FOLIKULASI (HARI 9-14)

• Folikel membesar membentuk ruang penuh

cairan = ANTRUM
• Maturasi:
OOSIT dikelilingi oleh 2-3 lapis sel granulosa =
KUMULUS OOFORUS
Sel granulosa memproduksi ESTROGEN
(ESTRADIOL) puncaknya 18 jam sblm ovulasi
• Membentuk FOLIKEL de graff
 OVULASI (HARI 14)

• Estradiol meningkat -> sekresi LH meningkat

mencapai puncak (LH surge) : FEEDBACK
POSITIF
• LH surge memicu kenaikan sekresi
PROGESTERON
• Terjadi OVULASI-> keluarnya ovum yang
terbungkus kumulus ooferus
• Sisa sel granulosa menjadi KORPUS LUTEUM
 LUTEAL (HARI 15-28)

• Pasca ovulasi, corpus luteum menjadi sumber

produksi estrogen dan progesteron
• Bila terjadi konsepsi, struktur korpus luteum
dipertahankan oleh HCG yang dihasilkan trofoblast
• Bila tidak terjadi konsepsi, corpus luteum
mengalami regresi dan siklus haid dimulai kembali
 SIKLUS UTERUS
• Produksi hormon steroid secara siklik akan
memicu perubahan penting dalam uterus
• Perubahan ini terjadi di ENDOMETRIUM dan
LENDIR SERVIKS
• Endometrium terdiri dari dua lapis:
- Lap superfisial (stratum fungsional) –
mengelupas saat haid
- Lap profundus (stratum basalis) – akan tumbuh
menghasilkan lapisan yang terkelupas saat haid
 FASE PROLIFERASI

• Dimulai saat menstruasi berakhir

• Endometrium terpapar estrogen produk dari
OVARIUM
• Proses regenerasi endometrium berlangsung
cepat
 FASE SEKRESI

• Terjadi setelah ovulasi

• Progesteron yang diproduksi korpus luteum
memicu perubahan sekretorik kelenjar
endometrium
• Sekretorik: penambahan pembuluh darah baru
(angiogenesis), sekresi lendir meningkat
 FASE MENSTRUASI

• Pada akhir fase luteal terjadi penurunan

sekresi estrogen – progesteron
• Penurunan menyebabkan degenerasi jaringan
endometrium karena berkurangnya sekresi
pembuluh darah diikuti kontraksi spasmodik
arteri spiralis -> terjadi nekrosis iskemik pada
endometrium
• Terjadi pengelupasan endometrium -> HAID
 PERUBAHAN SIKLUS

• PERUBAHAN SUHU BASAL

• PERUBAHAN PAYUDARA
• PERUBAHAN MOOD
 LENDIR SERVIKS
• Perubahan kualitas dan kuantitas selama siklus -> uji
diagnostik
• Fase folikuler: lendir serviks kental
• Fase ovulasi: banyak air -> lendir encer untuk
mempermudah penetrasi sperma (pengaruh estrogen)
• Fase setelah ovulasi: progesteron membuat lendir
serviks kembali mengental
 MENOPAUSE

• Masa klimakterium: fungsi indung telur yang mulai

berkurang: haid menjadi sedikit, tidak teratur dan akhirnya
berhenti
• 1 tahun: wanita mengalami menopause.
• Sering disertai gejala-gejala panas, berkeringat, jantung
berdebar, gangguan psikhis yaitu emosi yang labil.
• Pada saat ini terjadi pengecilan alat-alat reproduksi dan
kerapuhan tulang (osteoporosis)
 FISIOLOGI WANITA

- FUNGSI SEKSUAL
- FUNGSI HORMONAL
- FUNGSI REPRODUKSI
 FUNGSI SEKSUAL

• ALAT YANG BERPERAN ADALAH VULVA DAN VAGINA.

• KELENJAR PADA VULVA MENGELUARKAN CAIRAN, PELUMAS
PADA SAAT SANGGAMA.
• CLITORIS-G SPOT : KEPUASAN SEKSUAL
 FUNGSI HORMONAL

• Peran ovarium dan uterus mempertahankan ciri kewanitaan,

pengaturan haid, perubahan fisik dan psikis saat pubertas –
menopause
 SIKLUS REPRODUKSI

• OVULASI PD WANITA  BERHUBUNGAN DG

SIKLUS YG DIKONTROL HORMON  SIKLUS
REPRODUKSI
• MANUSIA  SIKLUS MENSTRUASI 
LURUHNYA OVUM YG TDK DIBUAHI DAN
DINDING UTERUS YG TJD SECARA PERODIK 
28 – 30 HARI
• HEWAN  SIKLUS ESTRUS  PERILAKU
SEKSUAL YG AGRESIF DR HWN BETINA SAAT
OVULASI
 SIKLUS MENSTRUASI

KONTROL HORMONAL SSP

SIKLUS OVARIUM
SIKLUS ENDOMETRIUM
 SIKLUS MENSTRUASI

• siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari.

• hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari. 
 NORMAL JIKA ?

• POROS ENDOKRIN (HIPOTHALAMUS – HIPOFISIS) KE OVARIUM

NORMAL
• ADA FOLIKEL YANG RESPONSIVE
• UTERUS DALAM KEADAAN SEHAT
SIKLUS MENSTRUASI
 SIKLUS OVARIUM
• FASE FOLIKULER
• FASE OVULASI
• FASE LUTEAL
 FASE FOLIKULER (1-10)

• SETELAH MENSTRUASI, KADAR ESTROGEN DAN PROGESTERON

RENDAH
• MEMICU HIPOTHALAMUS MENSEKRESIKAN GNRH SEHINGGA
MEMICU HIPOFISIS MENSEKRESIKAN FSH DAN LSH -> TINGGI
• AKIBATNYA 10-20 FOLIKEL BERKEMBANG NAMUN HANYA SATU
YANG DOMINAN LAINNYA DEGENERASI – MATI
 FOLIKULASI (HARI 9-14)
• FOLIKEL MEMBESAR MEMBENTUK RUANG PENUH CAIRAN =
ANTRUM
• MATURASI:
OOSIT DIKELILINGI OLEH 2-3 LAPIS SEL GRANULOSA =
KUMULUS OOFORUS
SEL GRANULOSA MEMPRODUKSI ESTROGEN (ESTRADIOL)
PUNCAKNYA 18 JAM SBLM OVULASI
• MEMBENTUK FOLIKEL DE GRAFF
 OVULASI (HARI 14)
 ESTRADIOL MENINGKAT -> SEKRESI LH MENINGKAT MENCAPAI
PUNCAK (LH SURGE) : FEEDBACK POSITIF
 LH SURGE MEMICU KENAIKAN SEKRESI PROGESTERON
 TERJADI OVULASI-> KELUARNYA OVUM YANG TERBUNGKUS
KUMULUS OOFERUS
 SISA SEL GRANULOSA MENJADI KORPUS LUTEUM
 OVULASI

 FOLIKEL GRAAF PENGHASIL

ESTROGEN  HIPOFISIS 
OVULASI
 OVULASI  OVUM  TUBA
FALLOPI  PEMBUAHAN
 LUTEAL (HARI 15-28)

• PASCA OVULASI, CORPUS LUTEUM MENJADI SUMBER

PRODUKSI ESTROGEN DAN PROGESTERON
• BILA TERJADI KONSEPSI, STRUKTUR KORPUS LUTEUM
DIPERTAHANKAN OLEH HCG YANG DIHASILKAN TROFOBLAST
• BILA TIDAK TERJADI KONSEPSI, CORPUS LUTEUM MENGALAMI
REGRESI DAN SIKLUS HAID DIMULAI KEMBALI
 SIKLUS UTERUS
 PRODUKSI HORMON STEROID SECARA SIKLIK AKAN MEMICU
PERUBAHAN PENTING DALAM UTERUS
 PERUBAHAN INI TERJADI DI ENDOMETRIUM DAN LENDIR
SERVIKS
 ENDOMETRIUM TERDIRI DARI DUA LAPIS:

- LAP SUPERFISIAL (STRATUM FUNGSIONAL) – MENGELUPAS

SAAT HAID
- LAP PROFUNDUS (STRATUM BASALIS) – AKAN TUMBUH
MENGHASILKAN LAPISAN YANG TERKELUPAS SAAT HAID
 SIKLUS ENDOMETRIUM

• FASE MENSTRUASI
• FASE PROLIFERASI
• FASE SEKRESI
• FASE ISKEMIK
 FASE MENSTRUASI
 PADA AKHIR FASE LUTEAL TERJADI PENURUNAN SEKRESI
ESTROGEN – PROGESTERON
 PENURUNAN MENYEBABKAN DEGENERASI JARINGAN
ENDOMETRIUM KARENA BERKURANGNYA SEKRESI PEMBULUH
DARAH DIIKUTI KONTRAKSI SPASMODIK ARTERI SPIRALIS ->
TERJADI NEKROSIS ISKEMIK PADA ENDOMETRIUM
 TERJADI PENGELUPASAN ENDOMETRIUM -> HAID
 FASE MENSTRUASI
 BERAKHIR PD 4 – 6 HARI SUATU
SIKLUS
 ESTROGEN DAN PROGESTERON
BERHENTI DIKELUARKAN 
ENDOMETRIUM  DEGENERASI
 DARAH, MUKUS, DAN SEL – SEL
EPITEL DIKELUARKAN SEBAGAI
DARAH HAID DR RONGGA UTERUS
DAN VAGINA
 FASE PROLIFERASI

• DIMULAI SAAT MENSTRUASI BERAKHIR

• ENDOMETRIUM TERPAPAR ESTROGEN PRODUK DARI OVARIUM
• PROSES REGENERASI ENDOMETRIUM BERLANGSUNG CEPAT
 FASE PROLIFERASI

 DIKENDALIKAN  ESTROGEN  SO, ESTROGENIK FASE

 DIMULAI HARI KE 5 – 14
 SETIAP BLN SETELAH HAID  HIPOFISIS  FSH
 FSH  PERTUMBUHAN DAN PEMASAKAN OVUM
 ESTROGEN  MEMBANGUN ENDOMETRIUM DAN
MEMPENGARUHI SERVIK MENGHASILKAN CAIRAN ENCER
 ESTROGEN  MENGHAMBAT FSH DAN MEMACU LH
 PADA TAHAP AKHIR  PECAHNYA FOLIKEL GRAAF 
OVUM TERLEPAS  OVULASI  HARI KE 14
 FASE SEKRESI

• TERJADI SETELAH OVULASI

• PROGESTERON YANG DIPRODUKSI KORPUS LUTEUM MEMICU
PERUBAHAN SEKRETORIK KELENJAR ENDOMETRIUM
• SEKRETORIK: PENAMBAHAN PEMBULUH DARAH BARU
(ANGIOGENESIS), SEKRESI LENDIR MENINGKAT
FASE SEKRESI/PROGESETERONIC
FASE
• DIMULAI HARI 14 – 28
• FOLIKEL GRAAF YG PECAH  KORPUS
RUBRUM YG MENGANDUNG BANYAK
DARAH  ADANYA LH  MJD KUNING
 KORPUS LUTEUM 
MENSEKRESIKAN PROGESTERON
• ENDOMETRIUM TERUS MENEBAL 
DIPENGARUHI ESTROGEN DAN
PROGESTERON
 PERUBAHAN SIKLUS

• PERUBAHAN SUHU BASAL

• PERUBAHAN PAYUDARA
• PERUBAHAN MOOD
 LENDIR SERVIKS

• PERUBAHAN KUALITAS DAN KUANTITAS SELAMA SIKLUS -> UJI

DIAGNOSTIK
• FASE FOLIKULER: LENDIR SERVIKS KENTAL
• FASE OVULASI: BANYAK AIR -> LENDIR ENCER UNTUK
MEMPERMUDAH PENETRASI SPERMA (PENGARUH ESTROGEN)
• FASE SETELAH OVULASI: PROGESTERON MEMBUAT LENDIR
SERVIKS KEMBALI MENGENTAL
 PUBERTAS
 TRANSISI DARI ANAK-ANAK KE DEWASA
 PERUBAHAN FISIK, PSIKIS, DAN PEMATANGAN FUNGSI
SEKSUAL (CEPAT)
 DIMULAI USIA 8-10 TH, BERAKHIR USIA 15-16 TH
 PUBERTAS DITANDAI DENGAN MENSTRUASI PERTAMA
(MENARCHE), LAKI-LAKI DITANDAI DENGAN MIMPI BASAH
 DIATUR HORMON SEKS : ESTROGEN WANITA, TESTOSTERON
PRIA
• Dorongan seksual yaitu dengan mengerasnya penis (ereksi).
• Mimpi basah.
• Tumbuhnya bulu-bulu halus di sekitar ketiak, kemaluan laki-laki, janggut dan kumis
• Terjadi perubahan suara
• Tumbuhnya jerawat, kulit-rambut berminyak, cepat keringat
• Tubuh bertambah berat dan tinggi
• Pundak dan dada bertambah besar dan bidang
• Penis dan buah zakar membesar
• Lengan, tangan dan tungkai kaki bertambah panjang
• Tulang wajah mulai memanjang dan membesar
• Tumbuh jakun
• Suara berubah menjadi berat

TESTOSTERON
 ESTROGEN
• MERANGSANG PERTUMBUHAN SALURAN SUSU DI PAYUDARA
SEHINGGA PAYUDARA MEMBESAR.
• MERANGSANG PERTUMBUHAN SALURAN TELUR, RONGGA RAHIM DAN
VAGINA SEHINGGA MEMBESAR.
• PADA VAGINA, ESTROGEN MEMBUAT DINDING KIAN TEBAL DAN
CAIRAN VAGINA BERTAMBAH BANYAK.
• MANFAAT ESTROGEN LAINNYA YAITU MENGAKIBATKAN
TERTIMBUNNYA LEMAK DI DAERAH PANGGUL WANITA
 PROGESTERON
• MELEMASKAN OTOT-OTOT HALUS
• MENINGKATKAN DEPOSIT LEMAK DI KULIT DAN MENINGKATKAN
SUHU BADAN.
• HORMON INI MEMPERTEBAL DINDING DI DALAM RAHIM DAN
MERANGSANG KELENJAR-KELENJAR UNTUK PERSIAPAN MELINDUNGI
SEL TELUR DIBUAHI DAN MEMPERKUAT KEDUDUKANNYA DI DINDING
RAHIM.
 PERUBAHAN FISIK WANITA
 PERTUMBUHAN PAYUDARA,
 PANGGUL MULAI MELEBAR DAN MEMBESAR
 MENSTRUASI ATAU HAID.
 TUMBUH BULU-BULU HALUS DI KETIAK DAN VAGINA.
 KULIT DAN RAMBUT MULAI BERMINYAK
 JERAWAT
 LENGAN, TANGAN, TUNGKAI KAKI MEMANJANG
 TULANG WAJAH MULAI MEMANJANG DAN MEMBESAR
 VAGINA MULAI MENGELUARKAN CAIRAN
 KERINGAT BERTAMBAH BANYAK
 TESTOSTERON
 DORONGAN SEKSUAL YAITU DENGAN MENGERASNYA PENIS (EREKSI).
 MIMPI BASAH.
 TUMBUHNYA BULU-BULU HALUS DI SEKITAR KETIAK, KEMALUAN LAKI-LAKI, JANGGUT DAN
KUMIS
 TERJADI PERUBAHAN SUARA
 TUMBUHNYA JERAWAT, KULIT-RAMBUT BERMINYAK, CEPAT KERINGAT
 TUBUH BERTAMBAH BERAT DAN TINGGI
 PUNDAK DAN DADA BERTAMBAH BESAR DAN BIDANG
 PENIS DAN BUAH ZAKAR MEMBESAR
 LENGAN, TANGAN DAN TUNGKAI KAKI BERTAMBAH PANJANG
 TULANG WAJAH MULAI MEMANJANG DAN MEMBESAR
 TUMBUH JAKUN
 SUARA BERUBAH MENJADI BERAT
 PENYEBAB PUBERTAS
• KETIKA KITA BARU LAHIR, GONAD ATAU ALAT
REPRODUKSI KITA BERSIFAT TIDAK AKTIF,
• DIAKTIFKAN OLEH HORMON GNRH
HIPOTHALAMUS
• MEMICU HIPOFISIS MENGELUARKAN HORMON  LH
DAN FSH SAAT USIA 5–10 TAHUN, SEDANGKAN
ESTROGEN SAAT 8 TAHUN DAN PROGESTERON
YANG DIPRODUKSI DI INDUNG TELUR
• PADA LAKI-LAKI DIPRODUKSI OLEH TESTIS DAN
DINAMAKAN TESTOSTERON.
PEMBENTUKAN SEL KELAMIN
(GAMETOGENESIS)
 PROSES GAMETOGENESIS
MELIPUTI SPERMATOGENESIS
DAN OOGENESIS.
 SPERMATOGENESIS TERJADI
PADA TESTIS (PRIA) DAN
OOGENESIS TERJADI DI
OVARIUM (WANITA).

 1. SPERMATOGENESIS
 DIMULAI PADA SAAT
 PUBERTAS
 SETIAP SEL SPERMA-
 TOGONIA MENG –
 HASILKAN 4 SEL
 SPERMA FUNGSIONAL.
 PEMBENTUKAN SEL KELAMIN

2. OOGENESIS
 MERUPAKAN PROSES
PEMBENTUKAN SEL
OVUM DI DALAM
OVARIUM
 DIMULAI PADA SAAT
MASIH EMBRIO DAN
DITERUSKAN SAMPAI
PUBERTAS.
 SETIAP SEL OOGONIA
MENGHASILKAN 1
OVUM FUNGSIONAL
DAN 3 BADAN POLAR
(TAK FUNGSIONAL)
 MEKANISME PEMBENTUKAN GAMET

 GAMET JANTAN  TESTIS DALAM

SKROTUM  SPERMATOGENESIS

 GAMET BETINA  OVARIUM 

OOGENESIS
SPERMATOGENESIS
 SPERMATOGENESIS
 1.SPERMATOCYTOGENESIS
 MERUPAKAN SPERMATOGONIA YANG MENGALAMI MITOSIS
BERKALI-KALI YANG AKAN MENJADI SPERMATOSIT PRIMER.
 NUTRISI DARI SEL-SEL SERTOLI DAN BERKEMBANG MENJADI
SPERMATOSIT PRIMER.
 SPERMATOSIT PRIMER MENGANDUNG KROMOSOM DIPLOID
(2N) PADA INTI SELNYA DAN MENGALAMI MEIOSIS.
 SATU SPERMATOSIT AKAN MENGHASILKAN DUA SEL ANAK,
YAITU SPERMATOSIT SEKUNDER.
2. TAHAPAN MEIOIS
 SPERMATOSIT I (PRIMER) MENJAUH DARI LAMINA BASALIS,
SITOPLASMA MAKIN BANYAK DAN SEGERA MENGALAMI
MEIOSIS I YANG KEMUDIAN DIIKUTI DENGAN MEIOSIS II.
 SITOKENESIS PADA MEIOSIS I DAN II TERNYATA TIDAK
MEMBAGI SEL BENIH YANG LENGKAP TERPISAH, TAPI MASIH
BERHUBUNGAN SESAME LEWAT SUATU JEMBATAN
(INTERCELULER BRIDGE). DIBANDINGKAN DENGAN
SPERMATOSIT I, SPERMATOSIT II MEMILIKI INTI YANG GELAP.
 HANKAN.
 3. TAHAPAN SPERMIOGENESIS
 MERUPAKAN TRANSFORMASI SPERMATID MENJADI
SPERMATOZOA (EMPAT)
 KEPALA (CAPUT), TIDAK HANYA MENGANDUNG INTI
(NUKLEUS) DENGAN KROMOSOM DAN BAHAN GENETIKNYA,
TETAPI JUGA DITUTUP OLEH AKROSOM YANG
MENGANDUNG ENZIM HIALURONIDASE YANG
MEMPERMUDAH FERTILISASI OVUM.
 LEHER (SERVIX), MENGHUBUNGKAN KEPALA DENGAN
BADAN.
 BADAN (CORPUS), BERTANGGUNGJAWAB UNTUK
MEMPRODUKSI TENAGA YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MOTILITAS.
 EKOR (CAUDA), BERFUNGSI UNTUK MENDORONG
SPERMATOZOA MASAK KE DALAM VAS DEFERN DAN
DUCTUS EJAKULOTORIUS.
STRUKTUR SPERMA

Sperma memiliki bagian

sebagai berikut:
1. Kepala yang berinti tebal
dengan sedikit sitoplasma
diselubungi oleh selubung tebal
yang disebut akrosom
2. Badan sperma terletak di
bagian tengah sperma dan
banyak mengandung
mitokondria sebagai penghasil
energi untuk pergerakan
sperma
3. Ekor untuk alat pergerakan
sperma
BAGIAN KEPALA

TERDAPAT 23 KROMOSOM DARI SEL

AYAH. FUNGSI DARI AKROSOM
ADALAH UNTUK MELINDUNGI,JUGA
MENGHASILKAN ENZIM:

HIALURONIDASE; ENZIM YANG

MELARUTKAN HIALURONID PADA
CORONA RADIATA.
AKROSIN; PROTEASE YANG DAPAT
MENGHANCURKAN GLIKOPROTEIN
PADA ZONA PELLUSIDA
ANTI FERTILIZIN; ANTIGEN
TERHADAP OVUM
BAGIAN BADAN

Terdapat sebuah
mitokondria
berbentuk spiral dan
berukuran besar,
berfungsi sebagai
penyedia ATP/ energi
untuk pergerakan ekor
 BAGIAN EKOR

Pada bagian ekor sperma yang cukup

panjang terdapat Axial Filament pada
bagian dalam,&membran plasma
dibagian luar yang berfungsi untuk
pergerakan sperma
 FERTILISASI
• PELEBURAN ANTARA SEL SPERMA DENGAN SEL
OVUM YANG TELAH MATANG DAN MENGHASILKAN
ZYGOTE.
• ZYGOTE AKAN MENEMPEL/IMPLANTASI PADA
DINDING UTERUS DAN TUMBUH BERKEMBANG
MENJADI EMBRIO DAN JANIN.
• KEADAAN DEMIKIAN DISEBUT DENGAN MASA
KEHAMILAN/GESTASI/NIDASI.
• JANIN AKAN KELUAR DARI UTERUS SETELAH
BERUSIA 40 MINGGU/288 HARI/9 BULAN 10 HARI.
PERISTIWA INI DISEBUT DENGAN KELAHIRAN.
• PEMBUAHAN HANYA DAPAT TERJADI KETIKA WANITA SEDANG
DALAM MASA SUBUR.
• PADA MASA ITU, SEORANG WANITA AKAN MELEPASKAN SEL
TELUR YANG SUDAH MATANG DAN SIAP DIBUAHI.
• DALAM KEADAAN NORMAL, SEORANG PRIA AKAN MENGELUARKAN
JUTAAN SPERMA SAAT MELAKUKAN PERSETUBUHAN.
• DARI BERJUTA JUTA SEL SPERMA TERSEBUT HANYA SATU YANG
AKAN BERHASIL MEMBENAMKAN DIRI KE DALAM DINDING SEL
TELUR YANG SUDAH MASAK, DAN MENYATUKAN DUA INTI SEL.
KONSEPSI ATAU FERTILISASI TERJADI PADA SAAT SEBUAH
SPERMA MELAKUKAN PENETRASI PADA SEL TELUR YANG
TELAH MATANG.
 FERTILISASI

• TRANSPOR OVUM – TRANSPOR SPERMA

• KONTAK SPERMA DAN OVUM
• KAPASITASI
• SPERMA MASUK KE OVUM
• AKTIVASI OVUM – FERTILISASI
• ZIGOT
• NIDASI
• FASE DEVELOPMENT
 OVULASI

• SETIAP BULAN, SEBUAH SEL YANG MATANG DILEPASKAN

OLEH SALAH SATU DIANTARA KEDUA OVARIUM →PROSES
OVULASI

• OVULASI UMUMNYA TERJADI 2 MINGGU SETELAH HARI

PERTAMA HAID TERAKHIR.

• BERIKUT ADALAH GAMBAR DARI SEBUAH PROSES OVULASI.

 PERJALANAN DALAM TUBA
FALOPII
• SETELAH OVULASI, SEL TELUR BERJALAN DIDALAM TUBA
FALOPII DAN TETAP BERADA DISANA SAMPAI BERTEMU
DENGAN SPERMA YANG AKAN MENGADAKAN PENETRASI
DALAM PROSES FERTILISASI
 PERJALANAN SPERMA

• MELALUI EJAKULASI DIKELUARKAN 40 – 150 JUTA SPERMA YANG

SEGERA BERENANG DENGAN CEPAT MENUJU TUBA FALOPII UNTUK
MEMBUAHI SEL TELUR.
• DENGAN BERENANG SECARA CEPAT, SPERMA DAPAT MENCAPAI
TELUR DALAM WAKTU 30 MENIT.
• SPERMA DAPAT BERTAHAN HIDUP SELAMA 48 – 72 JAM.
• JUMLAH SPERMA YANG DAPAT MENDEKATI SEL TELUR HANYA
BERJUMLAH RATUSAN SAJA AKIBAT ADANYA PENGHALANG YANG
BERADA DIDALAM SALURAN REPRODUKSI WANITA.
 FERTILISASI:
SPERMA MENGADAKAN
PENETRASI TERHADAP SEL TELUR
• BILA SEL SPERMA BERTEMU DAN MENGADAKAN PENETRASI
SEL TELUR MAKA TERJADILAH SEBUAH PROSES
PEMBUAHAN ATAU FERTILISASI.
• PROSES FERTILISASI MEMERLUKAN WAKTU SEKITAR 24
JAM.
• SETELAH PROSES FERTILISASI TERJADI PERUBAHAN PADA
PERMUKAAN SEL TELUR UNTUK MENCEGAH TERJADINYA
PENETRASI OLEH SPERMA LAIN.
• SAAT PENETRASI , PROSES GENETIK TELAH BERLANGSUNG
SEMPURNA TERMASUK DALAM HAL JENIS KELAMIN
 SPERMATOZOA YANG MENGELILINGI OVUM AKAN
MENGHASILKAN ENZIM HIALURONIDASE, YAITU
ENZIM YANG MEMECAH PROTOPLASMA PELINDUNG
OVUM AGAR DAPAT MENEMBUS OVUM DENGAN
SEDIKIT LEBIH MUDAH.
 ENZIM CPE MERUSAK KORONA RADIATA DAN
MEMUDAHKAN PENEMBUSAN ZONA PELLUCIDA
HANYA UNTUK SATU SPERMA SAJA.
 BADAN DAN EKOR SPERMA TERPISAH DARI KEPALA
SEGERA SETELAH MASUK KE DALAM OVUM.
 OVUM MENGALAMI PEMBELAHAN MEIOSIS KEDUA
DAN MAMPU BERSATU DENGAN INTI SPERMA,
SEHINGGA TERBENTUK KROMOSOM DIPLOID (2N).
 PEMBELAHAN SEL

• SEL TELUR YANG TELAH DIBUAHI MEMBELAH DENGAN

CEPAT , BERTUMBUH DALAM PARS AMPULARIS TUBA
FALOPII MENJADI BEBERAPA SEL (STADIUM MORULA)
• MORULA MENINGGALKAN TUBA FALOPII DAN MASUK
KEDALAM UTERUS 3 – 4 HARI PASCA FERTILISASI
(STADIUM BLASTULA)
• KADANG-KADANG, OLEH KARENA SEBAB TERTENTU
SEL TELUR YANG TELAH MENGALAMI FERTILISASI
TETAP BERADA DIDALAM TUBA FALOPII SEHINGGA
MENYEBABKAN TERJADINYA KEADAAN YANG
MEMBAHAYAKAN JIWA IBU YAITU
KEHAMILAN EKTOPIK.
 ZIGOT - MORULA

• KIRA-KIRA 1 HARI SETELAH FERTILISASI, ZIGOT

MEMBELAH SECARA CEPAT (CLEAVAGE).
• HASIL CLEAVAGE: BLASTOMER.
• MEMBENTUK STRUKTUR SEPERTI BOLA > 16 SEL
(MORULA, MIRIP MULBERRY).
• TERBENTUK LUBANG DAN TERISI CAIRAN PADA
BAGIAN TENGAH BOLA (BLASTOKISTA).
• KUMPULAN SEL DALAM BOLA (INNER CELL MASS)
AKAN MEMBENTUK EMBRIOBLAS, SEDANGKAN
OUTER CELL MASS AKAN MENJADI TROFOBLAS.
 BLASTOSIT/ BLASTULA

• BLASTOKISTA MENEMPEL PADA ENDOMETRIUM

(IMPLANTASI) PADA 1 MINGGU KEHAMILAN.
• TROFOBLAST MENSEKRESIKAN HORMON HUMAN
CHORIONIC GONADOTROPHIN (HCG), YAITU
HORMON YANG MEMPERKUAT IMPLANTASI.
• HCG DAPAT DIDETEKSI PADA URIN ATAU DARAH
YANG MENGINDIKASIKAN KEHAMILAN.
• HCG MULAI MENINGKAT PADA 4 MINGGU
KEHAMILAN, MENCAPAI PUNCAKNYA PADA USIA
6 MINGGU, DAN MULAI MENURUN SETELAH USIA
8 MINGGU.
 IMPLANTASI

• SETELAH BERADA DALAM UTERUS, SEL TELUR YANG TELAH

MENGALAMI FERTILISASI MENEMPEL PADA ENDOMETRIUM.
• PROSES TERSEBUT DINAMAKAN IMPLANTASI.
• SEL-SEL TELUR TERUS MEMBELAH DIRI..
 IMPLANTASI / NIDASI
• KONTAK ANTARA ZIGOT STADIUM BLASTOKISTA DENGAN DINDING
RAHIM AKAN MENIMBULKAN BERBAGAI REAKSI SELULER SEHINGGA
SEL TROFOBLAS DAPAT MENEMPEL DAN MENGADAKAN INFILTRASI
PADA LAPISAN EPITEL ENDOMETRIUM UTERUS.
• TAHAP INI DISEBUT SEBAGAI IMPLANTASI / NIDASI YANG TERJADI
KURANG LEBIH ENAM HARI SETELAH KONSEPSI.
• APABILA SUDAH TERJADI IMPLANTASI / NIDASI MAKA BARU
DIKATAKAN TERJADI KEHAMILAN (GRAVID)
• HARI KE EMPAT INTI BLASTOKISTA TELAH SAMPAI PADA
PERMUKAAN STOMA ENDOMETRIUM.
• HARI KE ENAM  BLASTOKISTA MULAI MASUK KEDALAM STOMA
ENDOMETRIUM
• HARI KE SEPULUH  BLASTOKISTA TELAH TERBENAM
SELURUHNYA KE DALAM STROMA ENDOMETRIUM, SEHINGGA
TAHAP IMPLANTASI / NIDASI BERAKHIR.
 BLASTOSIT DILAPISI OLEH TROFOBLAST (LAPISAN TERLUAR
BLASTOSIT) YANG BERFUNGSI UNTUK MENYERAP MAKANAN
DAN MERUPAKAN CALON PLASENTA/ARI-ARI.
 BLASTOSIT AKAN BERGERAK MENUJU UTERUS DENGAN WAKTU
3-4 HARI.
 PADA HARI KE-6 SETELAH FERTILISASI THROPHOBLAST AKAN
MENEMPEL PADA DINDING UTERUS/PROSES IMPLANTASI DAN
AKAN MENGELUARKAN HORMONE HCG (HORMONE CHORIONIK
GONADOTROPHIN).
 HORMON KEHAMILAN
• HCG – HUMAN CHORIONIC
GONADOTROPIN ADALAH HORMON
YANG BERADA DALAM DARAH DALAM
WAKTU BEBERAPA MINGGU PASCA
KONSEPSI.
• HCG MERUPAKAN HORMON YANG DAPAT
DI DETEKSI DALAM DARAH ATAU AIR
SENI SETELAH BEBERAPA MINGGU
• HCG DIPRODUKSI OLEH SEL SEL
PEMBENTUK PLASENTA
 HORMON INI MELINDUNGI KEHAMILAN DENGAN MENSTIMULASI
PRODUKSI HORMONE PROGESTERON DAN ESTROGEN SEHINGGA
MENCEGAH MENSTRUASI.
 PADA HARI KE-12 SETELAH FERTILISASI EMBRIO TELAH KUAT
MENEMPEL PADA DINDING UTERUS.
 DILANJUTKAN DENGAN FASE GASTRULA, YAITU HARI KE-21
PALSENTA AKAN TERUS BERKEMBANG DARI THROPHOBLAST.
 MULAI TERBENTUK 3 LAPISAN DINDING EMBRIO. LAPISAN DINDING
EMBRIO INILAH YANG AKAN BERDIFERENSISAI MENJADI ORGAN-
ORGAN TUBUH.
 MINGGU KE-1

• BLASTOKISTA SEBAGIAN TERBENAM DALAM STROMA

ENDOMETRIUM.
• TROFOBLAS  SITOTROFOBLAS DAN SINSITIOTROFOBLAS
• MITOSIS TERJADI DI SITOTROFOBLAS.
• EMBRIOBLAS  LAPISAN HIPOBLAS DAN EPIBLAS.
• MUNCUL RONGGA KECIL DALAM EPIBLAS  RONGGA AMNION.
SEL-SEL YANG DEKAT EPIBLAS DISEBUT AMNIOBLAS DAN
BERSAMA SISA EPIBLAS LAINNYA MELAPISI RONGGA AMNION.
• STROMA TAMPAK EDEMATUS DAN SANGAT VASKULAR.
KELENJAR-KELENJAR BESAR YANG BERKELOK-KELOK
MENGELUARKAN BANYAK GLIKOGEN DAN MUKUS.
 MINGGU KE-2
• KADANG-KADANG
TERJADI PERDARAHAN
PADA IMPLANTASI.
• TERBENTUK VILLI
PRIMER.
• MESODERM
EKSTRAEMBRIONAL YANG
MELAPISI
SITOTROFOBLAS DISEBUT
LEMPENG KORION.
• TANGKAI PENGHUBUNG
(TALI PUSAT) 
PENGHUBUNG MESODERM
EKSTRAEMBRIONAL
MELINTASI RONGGA
KHORION.
 GASTRULA - EMBRIO

• SELAMA MINGGU KE-2 PERKEMBANGAN EMBRIO, TERBENTUK

AMNIOTIC CAVITY (RONGGA AMNION) DI ANTARA INNER CELL
MASS DAN LAPISAN TERLUAR DARI ENDOMETRIUM.
• INNER CELL MASS TERBAGI ATAS 2 LAPISAN: EKTODERM &
ENDODERM. EKTODERM TERLETAK DEKAT AMNIOTIC CAVITY,
SEDANGKAN ENDODERM DEKAT BLASTOCYST CAVITY.
DILANJUTKAN DENGAN PEMBENTUKAN LAPISAN TENGAH
(MESODERM)  GASTRULA (3 PRIMARY GERM LAYERS) 
EMBRIO
LAPISAN GERMINAL
 EKTODERM

• EPIDERMIS KULIT & DERIVAT EPIDERMAL: RAMBUT, KUKU,

KELENJAR-KELENJAR PADA KULIT, LAPISAN PADA ORAL, NASAL,
ANAL, DAN RONGGA VAGINA.
• JARINGAN SYARAF DAN ORGAN-ORGAN PERASA (SENSORIK).
• LENSA MATA, ENAMEL GIGI.
• KELENJAR HIPOFISA.
• MEDULA ADRENAL
 MESODERM

• OTOT : HALUS/ POLOS, RANGKA/ LURIK, JANTUNG

• JARINGAN IKAT: EMBRIONIK, DEWASA, TULANG
RAWAN, TULANG, DAN DARAH.
• LAPISAN DERMIS KULIT DAN LAPISAN DENTIN GIGI.
• EPITEL PEMBULUH DARAH, PEMBULUH LIMFE,
RONGGA TUBUH, DAN RONGGA PERSENDIAN/
PERSAMBUNGAN.
• ORGAN REPRODUKSI DALAM.
• GINJAL DAN URETER.
• KORTEKS ADRENAL.
 ENTODERM/ ENDODERM

• EPITEL FARINKS, SALURAN PENDENGARAN, TONSIL, TIROID,

PARA TIROID, TIMUS, LARINKS, TRAKEA, PARU-PARU,
SALURAN PENCERNAAN, VESIKA URINARIA, URETRA, DAN
VAGINA.
• HATI DAN PANKREAS.
 EMBRIO

• TERBUNGKUS DALAM DUA MEMBRAN: AMNION

(MEMBRAN DALAM) DAN KHORION (MEMBRAN LUAR).
• KANTUNG AMNION BERISI LIQUOR AMNII (CAIRAN
AMNION) YANG BERFUNGSI MEMBERI TEKANAN KE
SEMUA JURUSAN, MELINDUNGI FETUS, MEMUNGKINKAN
FETUS BERGERAK BEBAS DAN TUMBUH SECARA
SEIMBANG.
• 8 MINGGU PERTAMA KHORION BERHUBUNGAN
LANGSUNG DENGAN DARAH IBU.
PERKEMBANGAN EMBRIO
• SELAPUT JANIN TERDIRI ATAS KORION, AMNION, KANTUNG
KUNING TELUR, ALANTOIS.
• BAGIAN KORION FILI TETAP BERKEMBANG YANG KELAK AKAN
MENJADI PLASENTA.
• PLASENTA, SELAIN TERDIRI DARI KOMPONEN JANIN JUGA
YERDIRI DARI KOMPONEN MATERNAL YANG DISEBUT DESIDUA
(DESIDUA BASALIS).
 PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 4 MINGGU
• SUDAH MULAI TERLIHAT STRUKTUR
YANG AKAN MEMBENTUK MUKA DAN
LEHER.
• TERJADI PERKEMBANGAN
PEMBENTUKAN JANTUNG DAN
PEMBULUH DARAH
• TERJADI PULA PEMBENTUKAN PARU,
LAMBUNG DAN HEPAR.
• UMUMNYA TES KEHAMILAN SUDAH
POSITIP.
 MINGGU KE-4 SAMPAI KE-6

• SEBAGIAN SEL EMBRIO MEMBENTUK STRUKTUR LENGKUNG

FARING  MUKA, MULUT, RONGGA HIDUNG, LARING, FARING.
• TERBENTUK STRUKTUR ANGGOTA BADAN (JARI TANGAN DAN
KAKI), TALI PUSAT, SISTEM SIRKULASI, BAGIAN-BAGIAN PADA
KEPALA
 KEHAMILAN
- TERBENTUK PLASENTA DAN TALI
PUSAT SEBAGAI PENGHUBUNG
ANTARA EMBRIO DENGAN IBUNYA.

- EMBRIO DIKELILINGI CAIRAN

AMNION UNTUK MELINDUNGI
DARI BAHAYA BENTURAN

- USIA 4 MINGGU, EMBRIO MULAI

MEMBENTUK MATA, TANGAN DAN
KAKI

- USIA 6 MINGGU,EMBRIO
BERUKURAN 1,5 CM. OTAK, MATA,
TELINGA DAN JANTUNG SUDAH
BERKEMBANG. TANGAN DAN KAKI
BESERTA JARI-JARINYA MULAI
TERBENTUK
 MINGGU KE-8
• SUDAH DAPAT
DIBEDAKAN EMBRIO
MANUSIA DENGAN BUKAN
MANUSIA.
• TANGAN DAN KAKI
TERBENTUK SEMPURNA,
JARI-JARI TEPISAH.
• JARINGAN-JARINGAN
PRIMORDIAL INTERNAL-
EKSTERNAL BERKEMBANG
DENGAN BAIK.
• EKOR MENGHILANG.
 FETUS

• SELANJUTNYA, KANTUNG AMNION MELEBAR

MENGISI RONGGA UTERUS DAN VILLI KHORIONIK
BERKEMBANG MENJADI PLASENTA.
• MINGGU KE-12: SEMUA ORGAN TERBENTUK.
• MINGGU KE-17: GERAKAN FETUS DAPAT DIRASAKAN
IBU (PANJANG 16 CM, BERAT 7 ONS)
• MINGGU KE-28: FETUS SUDAH MAMPU HIDUP
BERPISAH DARI IBU/ PREMATUR (PANJANG 27,5 CM,
BERAT 2,3 KG).
• MINGGU KE-40: MELAHIRKAN ATERM, BB = 2,7 – 3,6
KG DAN PANJANG + 50 CM.
 PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 8 MINGGU

• UKURAN MENCAPAI SEUKURAN

BUAH ANGGUR – DIAMETER SEKITAR
2.5 CM.
• TELAH TERJADI PEMBENTUKAN
KELOPAK MATA DAN TELINGA ;
KADANG-KADANG TERLIHAT ADANYA
PANGKAL HIDUNG
• TUNGKAI DAN LENGAN SUDAH
TERBENTUK SECARA LENGKAP
• JARI-JARI SUDAH SEMAKIN
PANJANG DAN TERPISAH SATU SAMA
LAIN. .
 PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 12 MINGGU

• PANJANG JANIN SEKITAR 5 CM,

MULAI TERLIHAT GERAKAN JANIN.
• RAHIM MULAI DAPAT DIRABA PADA
PERABAAN DINDING PERUT.
• DENGAN ALAT KHUSUS, SUDAH
DAPAT DIDENGAR DETIK JANTUNG
JANIN
• ALAT KELAMIN SUDAH MULAI JELAS..
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 16 MINGGU

• PANJANG JANIN SEKITAR 11-12 CM

DAN BERAT SEKITAR 250 GRAM
• RAHIM TERABA SEKITAR
PERTENGAHAN SIMFISIS PUSAT
• MATA SUDAH DAPAT BERKEDIP DAN
PROSES PEMBENTUKAN JANTUNG
DAN PEMBULUH DARAH SUDAH
SEMPURNA.
• JARI-JARI TANGAN SUDAH
MEMILIKI SIDIK JARI.
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 20 MINGGU

• PANJANG SEKITAR 25 CM DAN

BERAT SEKITAR 450 GRAM
• TINGGI RAHIM SEKITAR PUSAR
• JANIN SUDAH DAPAT MENGISAP IBU
JARI, MENYERINGAI .
• TERASA GERAKAN JANIN
 PEMERIKSAAN
ULTRASONOGRAFI
• PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI UMUMNYA DILAKUKAN PADA
KEHAMILAN 20 MINGGU
• DOKTER MENGAMATI KEADAAN DAN LOKASI PLASENTA
• MENGAMATI TINGKAT PERTUMBUHAN JANIN DALAM RAHIM
• DAPAT DILIHAT GERAKAN JANTUNG, GERAKAN JANIN
• UMUMNYA SUDAH DAPAT DILIHAT JENIS KELAMIN
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 24 MINGGU

• BERAT JANIN SEKITAR 600 GRAM.

• MEMBERIKAN RESPON TERHADAP
SUARA, GERAKAN.
• SERINGKALI DAPAT DIRASAKAN
ADANYA GERAKAN – GERAKAN JANIN
• DAPAT MERASAKAN GERAKAN NAIK
ATAU TURUN OLEH KARENA ORGAN
TELINGA YANG SUDAH TERBENTUK
DENGAN BAIK.
 KEHAMILAN 28 MINGGU
• BERAT JANIN SEKITAR 1 KILOGRAM
• UMUMNYA SUDAH BERADA PADA
POSISINYA
• KESEMPATAN HIDUP CUKUP BESAR
BILA TERPAKSA HARUS
DILAHIRKAN SEBAGAI BAYI
PREMATUR
• WASPADA TERHADAP GEJALA
PERSALINAN PRETERM
 PERKEMBANGAN
PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

• BERAT JANIN SEKITAR 2

KG.
• KULIT SUDAH TIDAK
TERLAMPAU KERIPUT
OLEH KARENA SUDAH
MULAI TERJADI
PEMBENTUKAN LEMAK
DIBAWAH KULIT
• PERSIAPKAN LAKTASI.
Masa Kehamilan  3 trimester
 MENOPAUSE
 MASA KLIMAKTERIUM: FUNGSI INDUNG TELUR YANG MULAI
BERKURANG: HAID MENJADI SEDIKIT, TIDAK TERATUR DAN
AKHIRNYA BERHENTI
 1 TAHUN: WANITA MENGALAMI MENOPAUSE.
 SERING DISERTAI GEJALA-GEJALA PANAS, BERKERINGAT, JANTUNG
BERDEBAR, GANGGUAN PSIKHIS YAITU EMOSI YANG LABIL.
 PADA SAAT INI TERJADI PENGECILAN ALAT-ALAT REPRODUKSI DAN
KERAPUHAN TULANG (OSTEOPOROSIS)
 FERTILISASI
• PELEBURAN ANTARA SEL SPERMA DENGAN SEL
OVUM YANG TELAH MATANG DAN MENGHASILKAN
ZYGOTE.
• ZYGOTE AKAN MENEMPEL/IMPLANTASI PADA
DINDING UTERUS DAN TUMBUH BERKEMBANG
MENJADI EMBRIO DAN JANIN.
• KEADAAN DEMIKIAN DISEBUT DENGAN MASA
KEHAMILAN/GESTASI/NIDASI.
• JANIN AKAN KELUAR DARI UTERUS SETELAH
BERUSIA 40 MINGGU/288 HARI/9 BULAN 10 HARI.
PERISTIWA INI DISEBUT DENGAN KELAHIRAN.
• SPERMATOZOA YANG MENGELILINGI OVUM AKAN
MENGHASILKAN ENZIM HIALURONIDASE, YAITU
ENZIM YANG MEMECAH PROTOPLASMA PELINDUNG
OVUM AGAR DAPAT MENEMBUS OVUM DENGAN
SEDIKIT LEBIH MUDAH.
• ENZIM CPE MERUSAK KORONA RADIATA DAN
MEMUDAHKAN PENEMBUSAN ZONA PELLUCIDA
HANYA UNTUK SATU SPERMA SAJA.
• BADAN DAN EKOR SPERMA TERPISAH DARI KEPALA
SEGERA SETELAH MASUK KE DALAM OVUM.
• OVUM MENGALAMI PEMBELAHAN MEIOSIS KEDUA
DAN MAMPU BERSATU DENGAN INTI SPERMA,
SEHINGGA TERBENTUK KROMOSOM DIPLOID (2N).
 PERKEMBANGAN ZIGOT

• BEBERAPA JAM SETELAH FERTILISASI ZYGOTE AKAN

MEMBELAH SECARA MITOSIS MENJADI 2 SEL, 4, 8, 16 SEL.
PADA HARI KE-3 ATAU KE-4 TERBENTUK KELOMPOK SEL YANG
DISEBUT MORULA.
• MORULA AKAN BERKEMBANG MENJADI BLASTULA.
• RONGGA BALSTOSOEL BERISI CAIRAN DARI TUBA FALLOPI DAN
MEMBENTUK BLASTOSIT. LAPISAN DALAM BALSTOSIT
MEMBENTUK INNER CELL MASS.
• BLASTOSIT DILAPISI OLEH TROFOBLAST (LAPISAN TERLUAR
BLASTOSIT) YANG BERFUNGSI UNTUK MENYERAP MAKANAN
DAN MERUPAKAN CALON PLASENTA/ARI-ARI.
• BLASTOSIT AKAN BERGERAK MENUJU UTERUS DENGAN WAKTU
3-4 HARI.
• PADA HARI KE-6 SETELAH FERTILISASI THROPHOBLAST AKAN
MENEMPEL PADA DINDING UTERUS/PROSES IMPLANTASI DAN
AKAN MENGELUARKAN HORMONE HCG (HORMONE CHORIONIK
GONADOTROPHIN).
• HORMON INI MELINDUNGI KEHAMILAN DENGAN MENSTIMULASI
PRODUKSI HORMONE PROGESTERON DAN ESTROGEN SEHINGGA
MENCEGAH MENSTRUASI.
• PADA HARI KE-12 SETELAH FERTILISASI EMBRIO TELAH KUAT
MENEMPEL PADA DINDING UTERUS.
• DILANJUTKAN DENGAN FASE GASTRULA, YAITU HARI KE-21
PALSENTA AKAN TERUS BERKEMBANG DARI THROPHOBLAST.
• MULAI TERBENTUK 3 LAPISAN DINDING EMBRIO. LAPISAN DINDING
EMBRIO INILAH YANG AKAN BERDIFERENSISAI MENJADI ORGAN-
ORGAN TUBUH.
TERIMA KASIH