Anda di halaman 1dari 64

SISTEM REPRODUKSI

Maria Floriana Ping, S. Kep., MSN


FUNGSI
• Menghasilkan
gamet (sel
kelamin yg
berisi 1 paket
kromosom yg
haploid) yaitu
sperma pada
pria dan ovum
pada wanita
• Melanjutkan
keturunan
ALAT REPRODUKSI PRIA
STRUKTUR
• TESTIS
• EPIDIDIMIS
• DUCTUS DEFERENS
• DUKTUS EJAKULATORIS
• VESIKA SEMINALIS
• GLANDULA PROSTAT
• GLANDULA BULBOURETRA
• URETRA-PENIS
• SEMEN
TESTIS
• Terletak di dalam skrotum (kantong kulit yg berada di bagian
dalam paha) dgn ukuran rata2 4cm x 2.5 cm.
• Testis berbentuk lobus yg terdiri dari tubulus seminiforus yg
bertanggung jawab pada pembentukan spermatogenesis.
• Tubulus seminiforus memiliki sel-sel leydig (interstitial),
yang menghasilkan testosteron dan androgen. Dan sel
sertoli yg berfungsi memberi makan pada sperma
• Fungsi skrotum adalah menjaga suhu dari testis agar tetap
optimal yakni dibawah suhu tubuh. Pada
manusia, suhu testis sekitar 34 °C.
• Pada janin laki-laki, testis dibentuk dalam abdomen, lalu
turun ke dalam skrotum sesaat sebelum dilahirkan.

Kriptopkismus adalah suatu kondisi di mana testis pada bayi laki-laki yang tidak turun
ke dalam skrotum saat lahir.
EPIDIDIMIS
• Saluran yg berukuran 6 m,
merupakan saluran yang
menempel pada testis.
• Sperma menghabiskan 20 hari
didalam epididimis
• selama perjalanan di
epididimis sperma menjadi
motil dan mendapatkan
kemampuan untuk
membuahi (sperma menjadi
matang)
• Berfungsi mendorong sperma
menuju ke vas deferens
• Epididimis dan testis
dihubungkan oleh duktus
eferen
DUKTUS DEFERENS
• Juga disebut vas deferens merupakan lanjutan
dari epididimis masuk ke dalam abdomen
melalui kanal inguinalis.
• Mengangkut sperma menuju vesika seminalis
• Bersama saluran dari kelenjar kantong sperma
membentuk duktus ejakulatorius bermuara di
uretra.
DUKTUS EJAKULATORUS
• Menerima sperma dari duktus deferens dan
menyalurkan keluar tubuh melalui uretra.

VESIKA SEMINALIS
• Sepasang kelenjar yg berfungsi menghasilkan 50-60%
dari total cairan semen yg berwarna jernih dan kental
(fruktosa dan prostaglandin)
KELENJAR PROSTAT
• Kelenjar otot yg terletak dibawah kandung
kemih, berukuran 3 cm x 4 cm x 2 cm.
• Menghasilkan cairan alkali (basa) yg
bertanggung jawab pada motilitas sperma.
• Otot halus kelenjar prostat berkontraksi pada
saat ejakulasi mendorong pengeluaran semen
dari uretra.
KELENJAR BULBOURETRA
• Disebut pula Kelenjar Cowper’s
• Berukuran seperti kacang polong, terletak
dibawah kelenjar prostat.
• Sekresi cairan alkali dalam uretra sebelum
ejakulasi untuk menetralkan urin.
URETRA & PENIS
• URETRA saluran terakhir dalam perjalanan
semen.
• PENIS adalah alat reproduksi eksternal.
• Pada bagian distal penis disebut glans penis yg
ditutupi lipatan kulit yg disebut preputium atau
kulup
• Terdiri dari jaringan erektil yg berasal dari vena
dan kapiler.
• Jaringan erektil : 2 corpus cavernosum dan 1
corpus spongiosum
SEMEN & SPERMA
• Semen terdiri dari sperma dan sekresi dari
vesika semianlis, kelenjar prostat dan kelenjar
bulbouretra
• pH rata-rata adalah 7,4
• Sekresinya adalah 2-4 ml setiap kali ejakulasi
• 1 ml mengandung 100 juta sperma
Seperti lisosim
yg mengandung
enzim u/
menghancurkan
membran sel
telur
SPERMATOGENESIS
KERJA HORMON PRIA
PROSES EREKSI

Adanya rangsangan (suara, film


porno, lihat cewek seksi)

Vasodilatasi pembuluh
darah di penis

Erektil pada penis


ALAT REPRODUKSI WANITA
ALAT REPRODUKSI INTERNAL
• Sepasang ovarium
• Sepasang tuba falopi
• Uterus
• Ovum
Ovarium/indung telur
• Berukuran sekitar 4 cm dalam cavum pelvic
• Dipertahankan oleh ligamen sehingga ovarium tetap
ditempat
• Disetiap ovarium terdapat ratusan ribu folikel primer
yg didapatkan sejak lahir. Tetapi hanya 300-400 dari
folikel tersebut yang akan matang.
• Folikel primer mengandung oosit atau calon sel telur
yang mensekresikan estrogen.
• Pematangan sel telur membutuhkan hormon FSH dan
LH
• Folikel matur di sebut folikel de graaf.
• LH akan mendorong terjadinya ovulasi yakni
pengeluaran Ovum dari folikel yg matur.
• Folikel yg pecah di sebut korpus luteum
Tuba Falopi/saluran telur/oviduk

• Memiliki panjang sekitar 10 cm,


menghubungkan ovarium dan uterus. Ujung
tuba yg mendekati ovarium disebut fimbriae.

• Bertanggung jawab
menggerakkan ovum
dengan berkontraksi
(adanya otot halus)
dan dengan bantuan
silia.
Uterus
Fundus uteri
• Berbentuk seperti Kavum uteri

buah pear atau


alpukat yg terbalik.
• Berukuran 7,5 x 5 x
2.5 cm
• Terletak diatas
kandung kemih
diantara 2 ovarium
dalam cavum pelvis.
• Selama kehamilam
Korpus uteri
uterus akan
Serviks/leher
membesar rahim
Lapisan dinding Uterus
• Epimetrium : lapisan serosa terluar uterus
bersentuhan dengan peritoneum.
• Miometrium adalah lapisan otot halus yang
bertanggung jawab dalam kontraksi
• Endometrium terdiri dari dua lapisan:
lapisan basilar menempel dgn miometrium,
mengandung pembuluh darah, sangat tipis dan
permanen
lapisan functional adalah lapisan yg luruh saat
menstruasi.
• Regenerasi endometrium di pengaruhi oleh
hormon estrogen dan progesteron
Lapisan
dinding
uterus Miometrium

Epimetrium/ Endometrium
Perimetrium
Vagina
• Saluran berotot dengan panjang sekitar 10 cm
menghubungkan serviks dan vagina bagian luar
(perineum).
• Terletak dibelakang uretra, didepan rektum.
• Sebagian tertutup oleh membran tipis yg disebut
hymen.
• Berfungsi menerima sperma, sebagai jalan keluar
menstruasi dan tempat kelahiran
• Mukosa vagina setelah pubertas terdiri dari lapisan
skuamosa epitelium sebagai pertahanan terhadap
patogen.
• Normal flora menghasilkan pH asam yg menghalangi
pertumbuhan patogen.
Alat Reproduksi Eksternal (Vulva)
• Mons Pubis, bagian berlemak dan datar diatas simfisis
pubis yg terdiri dari kulit dan rambut pubis
• Klitoris bagian kecil dari jaringan erektil di depan
uretra. Berfungsi sebagai sensori, terdapat banyak
p.darah dibagian ini.
• Labia mayora bagian lateral lanjutan dari mons pubis
yg terdiri dari lipatan kulit
• Labia minora bagian medial, diantara labia minora
terdapat vestibula bagian pembuka uretra dan vagina
• Kelenjar Bartolini atau kelenjar vestibula terdiri dari
mukosa memproduksi mukus atau sekresi lubricant.
Payudara
• Secara struktur payudara berkaitan dengan kulit,
namun secara fungsi berkaitan dengan sistem
reproduksi.
• Terletak didepan otot pektoralis mayor dikelilingi oleh
jaringan adiposa.
• Kelenjar alveolar memproduksi ASI setelah kehamilan.
• ASI masuk kedalam saluran laktiferus yg menuju ke
putting susu.
• Kulit sekitar putting susu berwarna gelap disebut
areola.
• Selama kehamilan hormon estrogen dan progesteron
mempersiapkan kelenjar payudara untuk produksi ASI
• Prolaktin merangsang pembentukan ASI
• isapan bayi akan merangsang hipotalamus
mengeluarkan Oksitosin untuk pengeluaran ASI
Menstruasi
DEFINISI
• Menstruasi adalah perdarahan periodik dari
uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah
ovulasi secara berkala akibat terlepasnya
lapisan endometrium uterus.
• Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal
mulainya haid yang lalu dan mulainya haid
yang baru
• Siklus klasik = 28 hari
• Variasi : 21 – 35 hari
• Cairan menstruasi terdiri dari autolisis
fungsional, exudat inflamasi, sel darah merah,
dan enzym proteolitik.
• Lama menstruasi 2 – 8 hari
o 1 – 2 hari
o 3 – 7 hari
• Jumlah darah yang hilang sekitar 20-80 cc
Hipotalamus
• Hypothalamus memproduksi gonadotropin-
releasing hormones (GnRH)
• GnRH dibawa melalui sistem vena portal menuju
kelenjar hipofise anterior
• FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing
hormone) untuk merangsang hipofisis
mengeluarkan FSH
• LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone)
merangsang hipofisis mengeluarkan LH
Hipofisis
• FSH: merangsang perkembangan folikel-folikel
di dalam ovarium (indung telur)
• LH:
– Pematangan folikel de graaf
– Terjadinya ovulasi
– Pembentukan korpus rubrum
menjadi korpus luteum
Estrogen
• Perkembangan ciri ciri kelamin sekunder
– pertumbuhan alat genital wanita dan kelenjar
mammae
• Mempengaruhi psikologi perkembangan kewanitaan
• Menekan produksi FSH dan menyebabkan sekresi LH
• Merangsang pertumbuhan follikel didalam ovarium,
sekalipun tidak ada FSH
• Menimbulkan proliferasi dari endometrium
• Servik uteri menjadi lembek, ostium uteri terbuka
disertai lendir yang bertambah banyak, encer, alkalis
dan aselluler dengan pH yang bertambah sehingga
mudah dilalui spermatozoa
Progesteron
• Sumber : Korpus luteum; Plasenta; Adrenal.
• Menyiapkan endometrium untuk implantasi
blastokist
• Mencegah kontraksi otot polos uterus
• Servik uteri menjadi kenyal, ostium uteri tertutup
disertai dengan lendir yang kental, sedikit, lekat,
seluler dan banyak mengandung lekosit sehingga
sukar dilalui spermatozoa
• Merangsang pertumbuhan asini dan lobuli
glandula mamma pada fase luteal, sedang
estrogen mempengaruhi epitel saluran.
Siklus Menstruasi
• Siklus ovarium
– Phase follikular
– Phase luteal
• Siklus uterus
– Phase proliferasi
– Phase sekresi
Siklus Ovarium
• Phase follikuler:
– Pematangan follikel pada tengah siklus dan
mempersiapkan terjadinya ovulasi.
– Panjang phase antara 10 sampai 14 hari.
• Phase luteal:
– Waktu dari ovulasi sampai awal menstruasi
– Waktu kurang lebih 14 hari.
Siklus uterus
• Phase proliferasi
– Berhenti darah menstruasi s/d hari ke-14
– Terjadi pertumbuhan desidua fungsionalis
→ mempersiapkan rahim untuk perlekatan
janin
– Pada fase ini endometrium tumbuh kembali
– Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi
pelepasan sel telur dari indung telur
(disebut ovulasi)
• Phase sekresi
– Masa sesudah terjadinya ovulasi
– Hormon progesteron dikeluarkan dan
mempengaruhi pertumbuhan endometrium
untuk membuat kondisi rahim siap untuk
implantasi/nidasi (perlekatan janin ke
rahim)
KONSEP
KEHAMILAN
Konsepsi: pertemuan antara ovum matang
dengan sperma yg sehat
Fertilisasi : kelanjutan proses konsepsi sampai
dengan penyatuan sperma dg ovum → terjadi
perubahan fisik dan kimiawi
Fertilisasi
1. Sperma memasuki vagina
– Transport pasif: vas deferens ke vesikula seminalis
– Transport aktif (ejakulasi) → transportasi sperma di
vagina dan uterus akan berlangsung secara pasif.
2. Proses Kapasitasi: sperma mengalami
perubahan biokimiawi untuk mencapai ampula
tuba
3. Reaksi akromosom: Sperma mengeluarkan
cairan hyaluronidase dan tripsin agar bisa
menembus lapisan Oosit/ovum
Reaksi akrosomal dipicu
secara fisiologis oleh
kontak spermatozoa
dengan zona pellucida:

Lapisan akrosomal paling


luar dan membran plasma
menyatu, diikuti dengan
pelepasan hyaluronidase
dan acrosin. Kedua-duanya
mempunyai efek lysis dan
membantu penetrasi ke
zona pellucida.
4. Sperma Memasuki Zona Pellusida dan Corona Radiata:
Zat yg dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan
mengencerkan corona radiata dan zona pellusida
5. Reaksi Granula Kortikal:
Setelah sperma berpenetrasi, sel telur melepaskan
granulae yang menonaktifkan spermatozoa lain dan
membuat zona pellucida impermiabel (pencegahan
multi fertilisasi).
6. Fertilisasi:
• Kepala sperma membesar dan inti sel granulose
membentuk pronukleus pria
• Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita
• Kedua pronukleus berfusi
• Terbentuk zigot → pembelahan → 3 hari terbentuk
morrula → blastula
❑ Secara Anatomi, fertilisasi terjadi saat transisi
isthmo-ampullar tuba Falopii.
❑ Embrio pada tahap awal dinutrisi oleh piruvat dan
laktat dari uterus.
❑ Embrio mencapai cavum uteri setelah konsepsi
pada tingkat blastula.
NIDASI
• Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
• Blastula diselubungi oleh trofoblast, yg
menghancurkan/mencairkan jaringan.
• Trofoblas tumbuh secara invasif ke dalam decidua
dan stroma endometrium diikuti dengan erosi
pembuluh darah dan invasi sistem vaskuler
(pertukaran gas and nutrisi). Kemudian menjadi
plasenta,yang akan menggantikan fungsi korpus
luteum menghasilkan hormon protein yaitu HCG (hari
8-10), human plasental lactogen
• HCG mempertahankan korpus luteum menjamin
suplai estrogen dan progesteron.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai