Kriptopkismus adalah suatu kondisi di mana testis pada bayi laki-laki yang tidak turun
ke dalam skrotum saat lahir.
EPIDIDIMIS
• Saluran yg berukuran 6 m,
merupakan saluran yang
menempel pada testis.
• Sperma menghabiskan 20 hari
didalam epididimis
• selama perjalanan di
epididimis sperma menjadi
motil dan mendapatkan
kemampuan untuk
membuahi (sperma menjadi
matang)
• Berfungsi mendorong sperma
menuju ke vas deferens
• Epididimis dan testis
dihubungkan oleh duktus
eferen
DUKTUS DEFERENS
• Juga disebut vas deferens merupakan lanjutan
dari epididimis masuk ke dalam abdomen
melalui kanal inguinalis.
• Mengangkut sperma menuju vesika seminalis
• Bersama saluran dari kelenjar kantong sperma
membentuk duktus ejakulatorius bermuara di
uretra.
DUKTUS EJAKULATORUS
• Menerima sperma dari duktus deferens dan
menyalurkan keluar tubuh melalui uretra.
VESIKA SEMINALIS
• Sepasang kelenjar yg berfungsi menghasilkan 50-60%
dari total cairan semen yg berwarna jernih dan kental
(fruktosa dan prostaglandin)
KELENJAR PROSTAT
• Kelenjar otot yg terletak dibawah kandung
kemih, berukuran 3 cm x 4 cm x 2 cm.
• Menghasilkan cairan alkali (basa) yg
bertanggung jawab pada motilitas sperma.
• Otot halus kelenjar prostat berkontraksi pada
saat ejakulasi mendorong pengeluaran semen
dari uretra.
KELENJAR BULBOURETRA
• Disebut pula Kelenjar Cowper’s
• Berukuran seperti kacang polong, terletak
dibawah kelenjar prostat.
• Sekresi cairan alkali dalam uretra sebelum
ejakulasi untuk menetralkan urin.
URETRA & PENIS
• URETRA saluran terakhir dalam perjalanan
semen.
• PENIS adalah alat reproduksi eksternal.
• Pada bagian distal penis disebut glans penis yg
ditutupi lipatan kulit yg disebut preputium atau
kulup
• Terdiri dari jaringan erektil yg berasal dari vena
dan kapiler.
• Jaringan erektil : 2 corpus cavernosum dan 1
corpus spongiosum
SEMEN & SPERMA
• Semen terdiri dari sperma dan sekresi dari
vesika semianlis, kelenjar prostat dan kelenjar
bulbouretra
• pH rata-rata adalah 7,4
• Sekresinya adalah 2-4 ml setiap kali ejakulasi
• 1 ml mengandung 100 juta sperma
Seperti lisosim
yg mengandung
enzim u/
menghancurkan
membran sel
telur
SPERMATOGENESIS
KERJA HORMON PRIA
PROSES EREKSI
Vasodilatasi pembuluh
darah di penis
• Bertanggung jawab
menggerakkan ovum
dengan berkontraksi
(adanya otot halus)
dan dengan bantuan
silia.
Uterus
Fundus uteri
• Berbentuk seperti Kavum uteri
Epimetrium/ Endometrium
Perimetrium
Vagina
• Saluran berotot dengan panjang sekitar 10 cm
menghubungkan serviks dan vagina bagian luar
(perineum).
• Terletak dibelakang uretra, didepan rektum.
• Sebagian tertutup oleh membran tipis yg disebut
hymen.
• Berfungsi menerima sperma, sebagai jalan keluar
menstruasi dan tempat kelahiran
• Mukosa vagina setelah pubertas terdiri dari lapisan
skuamosa epitelium sebagai pertahanan terhadap
patogen.
• Normal flora menghasilkan pH asam yg menghalangi
pertumbuhan patogen.
Alat Reproduksi Eksternal (Vulva)
• Mons Pubis, bagian berlemak dan datar diatas simfisis
pubis yg terdiri dari kulit dan rambut pubis
• Klitoris bagian kecil dari jaringan erektil di depan
uretra. Berfungsi sebagai sensori, terdapat banyak
p.darah dibagian ini.
• Labia mayora bagian lateral lanjutan dari mons pubis
yg terdiri dari lipatan kulit
• Labia minora bagian medial, diantara labia minora
terdapat vestibula bagian pembuka uretra dan vagina
• Kelenjar Bartolini atau kelenjar vestibula terdiri dari
mukosa memproduksi mukus atau sekresi lubricant.
Payudara
• Secara struktur payudara berkaitan dengan kulit,
namun secara fungsi berkaitan dengan sistem
reproduksi.
• Terletak didepan otot pektoralis mayor dikelilingi oleh
jaringan adiposa.
• Kelenjar alveolar memproduksi ASI setelah kehamilan.
• ASI masuk kedalam saluran laktiferus yg menuju ke
putting susu.
• Kulit sekitar putting susu berwarna gelap disebut
areola.
• Selama kehamilan hormon estrogen dan progesteron
mempersiapkan kelenjar payudara untuk produksi ASI
• Prolaktin merangsang pembentukan ASI
• isapan bayi akan merangsang hipotalamus
mengeluarkan Oksitosin untuk pengeluaran ASI
Menstruasi
DEFINISI
• Menstruasi adalah perdarahan periodik dari
uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah
ovulasi secara berkala akibat terlepasnya
lapisan endometrium uterus.
• Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal
mulainya haid yang lalu dan mulainya haid
yang baru
• Siklus klasik = 28 hari
• Variasi : 21 – 35 hari
• Cairan menstruasi terdiri dari autolisis
fungsional, exudat inflamasi, sel darah merah,
dan enzym proteolitik.
• Lama menstruasi 2 – 8 hari
o 1 – 2 hari
o 3 – 7 hari
• Jumlah darah yang hilang sekitar 20-80 cc
Hipotalamus
• Hypothalamus memproduksi gonadotropin-
releasing hormones (GnRH)
• GnRH dibawa melalui sistem vena portal menuju
kelenjar hipofise anterior
• FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing
hormone) untuk merangsang hipofisis
mengeluarkan FSH
• LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone)
merangsang hipofisis mengeluarkan LH
Hipofisis
• FSH: merangsang perkembangan folikel-folikel
di dalam ovarium (indung telur)
• LH:
– Pematangan folikel de graaf
– Terjadinya ovulasi
– Pembentukan korpus rubrum
menjadi korpus luteum
Estrogen
• Perkembangan ciri ciri kelamin sekunder
– pertumbuhan alat genital wanita dan kelenjar
mammae
• Mempengaruhi psikologi perkembangan kewanitaan
• Menekan produksi FSH dan menyebabkan sekresi LH
• Merangsang pertumbuhan follikel didalam ovarium,
sekalipun tidak ada FSH
• Menimbulkan proliferasi dari endometrium
• Servik uteri menjadi lembek, ostium uteri terbuka
disertai lendir yang bertambah banyak, encer, alkalis
dan aselluler dengan pH yang bertambah sehingga
mudah dilalui spermatozoa
Progesteron
• Sumber : Korpus luteum; Plasenta; Adrenal.
• Menyiapkan endometrium untuk implantasi
blastokist
• Mencegah kontraksi otot polos uterus
• Servik uteri menjadi kenyal, ostium uteri tertutup
disertai dengan lendir yang kental, sedikit, lekat,
seluler dan banyak mengandung lekosit sehingga
sukar dilalui spermatozoa
• Merangsang pertumbuhan asini dan lobuli
glandula mamma pada fase luteal, sedang
estrogen mempengaruhi epitel saluran.
Siklus Menstruasi
• Siklus ovarium
– Phase follikular
– Phase luteal
• Siklus uterus
– Phase proliferasi
– Phase sekresi
Siklus Ovarium
• Phase follikuler:
– Pematangan follikel pada tengah siklus dan
mempersiapkan terjadinya ovulasi.
– Panjang phase antara 10 sampai 14 hari.
• Phase luteal:
– Waktu dari ovulasi sampai awal menstruasi
– Waktu kurang lebih 14 hari.
Siklus uterus
• Phase proliferasi
– Berhenti darah menstruasi s/d hari ke-14
– Terjadi pertumbuhan desidua fungsionalis
→ mempersiapkan rahim untuk perlekatan
janin
– Pada fase ini endometrium tumbuh kembali
– Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi
pelepasan sel telur dari indung telur
(disebut ovulasi)
• Phase sekresi
– Masa sesudah terjadinya ovulasi
– Hormon progesteron dikeluarkan dan
mempengaruhi pertumbuhan endometrium
untuk membuat kondisi rahim siap untuk
implantasi/nidasi (perlekatan janin ke
rahim)
KONSEP
KEHAMILAN
Konsepsi: pertemuan antara ovum matang
dengan sperma yg sehat
Fertilisasi : kelanjutan proses konsepsi sampai
dengan penyatuan sperma dg ovum → terjadi
perubahan fisik dan kimiawi
Fertilisasi
1. Sperma memasuki vagina
– Transport pasif: vas deferens ke vesikula seminalis
– Transport aktif (ejakulasi) → transportasi sperma di
vagina dan uterus akan berlangsung secara pasif.
2. Proses Kapasitasi: sperma mengalami
perubahan biokimiawi untuk mencapai ampula
tuba
3. Reaksi akromosom: Sperma mengeluarkan
cairan hyaluronidase dan tripsin agar bisa
menembus lapisan Oosit/ovum
Reaksi akrosomal dipicu
secara fisiologis oleh
kontak spermatozoa
dengan zona pellucida: