Anda di halaman 1dari 133

Pemicu 1_sis.

Reproduksi
Stevany M 405080070

LO 1
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA

ALAT REPRODUKSI PADA WANITA

ALAT REPRODUKSI LUAR

ALAT REPRODUKSI DALAM

VULVA LABIA MAYORA LABIA MINORA KLITORIS HIMEN LUBANG SAL. VAGINA OVARIUM

OVIDUCT / TUBA FALOPII


UTERUS VAGINA

Organ reproduksi dalam

Organ reproduksi wanita tampak dari (a) depan dan (b) samping.

ALAT KELAMIN DALAM WANITA

1. OVARIUM & TUBA UTERINA

Tuba uterina melintang di kanan kiri rahim (+ 12cm) Tuba uterina terdiri atas: pars uteri, ismus, ampula, dan fimbrie Ovarium berbentuk oval dan melekat pada permukaan belakang ligamentum latum uteri

2. OVIDUCT / TUBA FALOPII

DISEBUT JUGA SAL. TELUR JUMLAH SEPASANG PANJANG LK 10 CM BAGIAN PANGKAL BERBENTUK CORONG DISEBUT INFUNDIBULUM PADA INFUNDUBULUM TERDAPAT JUMBAI ( FIMBRAE ) YANG BERFUNGSI MENANGKAP OVUM YANG DILEPASKAN OVARIUM FUNGSI OVIDAK : MENYALURKAN OVUM DARI OVARIUM MENUJU UTERUS

3. UTERUS

Terdiri atas leher (serviks), korpus dan, fundus uteri Korpus uteri, ada 3 lapisan endometrium, miometrium, perimetrium Terdapat rongga (5x8cm) kavum uteri Di sudut lateral fundus uteri bermuara tuba uterina (saluran telur) ke dalam kavum uteri

4. VAGINA
MERUPAKAN SALURAN AKHIR DARI SALURAN REPRODUKSI BAGIAN DALAM WANITA VAGINA BERMUARA PADA VULVA SALURAN PENGHUBUNG VESTTIBULUM PUDENDI DAN SERVIK UTERI PANJANG DINDING DEPAN 9 CM DAN DIDING BELAKANG 14 CM MEMPUNYAI DINDING YANG BERLIPAT-LIPAT DENGAN BAGIAN

TERLUAR BERUPA SELAPUT LENDIR, BAGIAN TENGAH BERUPA


OTOT DAN BAGIAN DALAM BERUPA JARINGAN IKAT BERSERAT SELAPUT BERLENDIR MENGHASILKAN LENDIR PADA SAAT TERJADI RANGSANGAN SEKSUAL. LENDIR ITU DIHASILKAN OLEH KELENJAR BERTHOLIN JARINGAN OTOT DAN JARINGAN IKAT BERSERAT BERSIFAT ELASTIS

Sistem pembuluh GB dan KGB alat kelamin


Wanita Labium mayus
kelenjar inguinal superfisial medial, kelenjar iliaca eksterna (kadang-kadang)

Labium minus
Kelenjar inguinal superfisial medial, inguinal dalam, iliaca eksterna

Kelenjar bartolin
Kelenjar vesikal anterior

Klitoris
Anyaman PGB dangkal kelenjar inguinal superfisial medial, kelenjar inguinal dalam medial Anyaman PGB dalam kelenjar iliaca eksterna

Sistem pembuluh GB dan KGB alat kelamin


Uretra
Kelenjar inguinal superfisial medial, inguinal dalam, interiliaka, dan gluteal inferior

Ovarium
Kelenjar sepanjang aorta abdominalis

Uterus
Fundus uteri = ovarium Korpus uteri kelenjar sepanjang aorta, kelenjar inguinal superfisial, dan interiliacal Serviks uteri kelenjar iliaca dan kelenjar sepanjang aorta

Sistem pembuluh GB dan KGB alat kelamin


Vagina
Kranial beranastomosis dengan serviks uteri lalu ke kelenjar iliaca eksterna dan interiliaca Kaudal kelenjar interiliacal gluteal inferior dan beberapa kelenjar inguinal superfisial Dorsal kelenjar anorektal

Kelenjar payudara
Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah pektoral. Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak, berlobuslobus (20-40 lobus), tiap lobus terdiri dari 10100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin memproduksi air susu. Dari lobus-lobus, air susu dialirkan melalui duktus yang bermuara di daerah papila/puting..

Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin pascapersalinan. Kulit daerah payudara sensitif terhadap rangsang, termasuk sebagai sexually responsive organ

LO 2

HISTOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA

Terdiri dari:
Genitalia Interna:
Ovarium
Tuba uterina Uterus Leher rahim Vagina

Genitalia Eksterna:
Vulva

Ovarium
Letak dalam rongga panggul

Ovoid (3 x 1,5 x 1 cm)


Diliputi epitel selapis kubis Epitel germinal

Tn. Albugenia
Dibawah Tn. Albugenia terdapat jaringan ikat, vaskuler , serat & sel tersusun

paralel dgn permukaan (khas swirly


appearance) Parenkim dibagi menjadi korteks & medula

Tuba Uterina Fallopi


1. Pars intramural/ interstisialis menyatu & menembus dinding rahim. 2. Ismus bagian yang sempit

3. Ampula bagian terlebar, banyak lipatan mukosa


4. Infundibulum bentuk seperti corong, bibirnya menjulur

(fimbrae) menghadap ke arah ovarium

Tuba Uterina Fallopi


Struktur dinding:

- Dinding tuba terdiri dari 3 lapis:


mukosa, muskularis, dan serosa. - Tdk dpt dikenali dgn jelas lap. Submukosanya - Mukosa: ep. selapis torak bercilia dan tdk bercilia. - Lap. Muskularis, otot sirkular & longitudinal

Uterus
Endometrium

Lapisan mukosa berupa epitel selapis silindris, sebagian


besar tak bercilia.

Disokong oleh lamina propia Stroma endometrium.


Mengandung banyak kelenjar uterina (tubulosa simpleks).

Menjulur dari lumen yg meluas ke bagian miometrium.

Vaskularisasi diperoleh dari 2 sumber, sehingga dibagi menjadi 2 lapisan:


Stratum fungsional:
2/3 atas tebal endometrium Di bawah pengaruh hormon menebal & mengelupas mengikuti siklus haid Ada 2 lapisan: stratum kompakta (menghadap lumen) & stratum spongiosa

Stratum kompakta mempunyai jaringan penyambung banyak


dan padat, lebih sedikit pembuluh darah dibandingkan stratum spongiosa.

Stratum basal:
1/3 tebal bawah endometrium

Tidak ikut mengelupas pada saat haid


Terdapat kelenjar sumber regenerasi pasca haid

Miometrium
Lapisan paling tebal Terdiri dari 3 lapisan otot yang tidak jelas batasnya: longitudinal,

sirkuler, longitudinal
Ukuran serat dipengaruhi estrogen

Serviks Uterus
Terdiri atas 2 bagian: Portio supravaginalis mukosa: epitel selapis silindris bersilia & tidak

bersilia
Portio vaginalis mukosa: epitel berlapis gepeng Dinding terdiri dari jaringan ikat padat dan sedikit otot polos. Mukosa serviks tidak mengelupas pada saat haid. Pelebaran serviks menjelang persalinan karena kerja kolagenase pada

dinding serviks.
Terdapat glandula cervicis uteri (sekresi dipengaruhi estrogen).

Vagina
Terdiri dari 3 lapisan:
- Tunica mukosa: epitel berlapis gepeng & lamina propria. Lamina propria: Jaringan ikat padat fibrosa, banyak serat elastin, tak ada kelenjar. Dekat tunica muskularis Jaringan ikat jarang, banyak pembuluh darah submukosa - Tunica muskularis: Sirk, Long. Tdpt serat otot lurik disekitar introitus vagina sphinchter - Tunica adventitia: jaringan ikat padat fibrous bercampur jaringan ikat jarang sekitarnya.

Vulva
Terdiri dari klitoris, labia minora, labia mayora, kelenjar Bartolin dan

vestibule vagina.
Klitoris terdiri dari 2 korpora kavernosa membran mukosa vestibulus vaginae dengan epitel berlapis gepeng

Labia minora dilapisi epitel squamosa bertingkat, tidak terdapat rambut


kelenjar sebasea besar Labia mayora lapisan kulit tebal jaringan adiposa subkutan, rambut hanya permukaan luar Kel bartolini = glandular vestibularis majora kelenjar tubuloalveolar , memproduksi mukus

LO 3
FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA

Hormon reproduksi wanita


Estrogen Dihasilkan oleh ovarium Paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita : pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma. Progesterone diproduksi oleh korpus luteum. mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG. Gonadotropin Releasing Hormone diproduksi oleh hipotalamus diotak. merangsang pelepasan FSH (folikel stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone) Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH

Oogenesis
Pembentukan Ovum (oogenesis) Terjadi di dalam ovarium. Oogonium bersifat diploid. Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak. Oogonium berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan kutub ke dua Otid berkembang menjadi ovum yang haploid Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.

Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu : 1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum. 2. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH. 3. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum). 4. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitra usia 45-50 tahun.

Oogenesis

Tahapan oogenesis.

Oogenesis

Oogenesis pada ovarium.

Setelah ovum dilepas


Ovum yang dilepas oleh ovarium ostium tuba abdominale (disapu oleh mikofilamen mikrofilamen fimbria infundibulum) diteruskan kearah medial Ovum dilingkari oleh zone pellusida. Diluar zone pellusida ini ditemukan sel-sel korona radiat, dan didalamnya terdapat ruangan perivitellina, tempat benda-benda kutub.

Siklus Haid
Siklus perdarahan haid sekitar 2-6 hari. Pada siklus 28 hari :
Hari ke 5 14 adalah fase folikular / proliferasi yang dimulai setelah perdarahan berakhir dan berlangsung sampai saat ovulasi. Fase ini untuk menumbuhkan endometrium agar siap menerima ovum yang telah dibuahi. Pada fase ini, dalam ovarium terjadi pematangan folikel akibat pengaruh FSH yang nantinya menghasilkan estradiol dalam jumlah banyak, meningkat sampai sekitar hari ke 13. Puncak sekresi LH memacu terjadinya ovulasi pada hari ke 14. Hari ke 14-28 adalah fase luteal / sekresi yang punya ciri khas terbentuknya korpus luteum dan terjadinya perubahan pada kelenjar endometrium.

Pengaruh progesteron terhadap endometrium paling terlihat hari ke 22, saat nidasi seharusnya terjadi. Bila tidak terjadi nidasi, estradiol dan progesteron akan menghambat FSH dan LH korpus luteum tidak dapat berkembang lagi; penyempitan p. d. endometrium iskemia endometrium terlepas perdarahan.

DAUR HAID
FASE MENSTRUASI Pengeluaran darah dan debris endometrium dr vagina P hormon mengeluarkan PG vasokontriksi pembuluh endometrium g3 aliran darah ke endometrium P penyaluran O2 kematian endometrium Seluruh lapisan endometrium terlepas, kec lapisan dlm yg terdiri dr sel epitel dan kelenjar regenerasi endometrium. PG kontraksi ringan miometrium darah haid keluar 5-7 hari stlh degenerasi korpus luteum

FASE PROLIFERATIF Folikel ovarium yg baru mengeluarkan estrogen u/ pemulihan dan pertumbuhan endometrium. Di dominasi o/ estrogen dr akhir menstruasi ovulasi Estrogen mencapai kdr puncak lonjakan LH ovulasi FASE SEKRETORIK Bersamaan dgn fase luteal ovarium Korpus luteum mengeluarkan sejumlah besar progesteron dan estrogen Progesteron bkerja pd endometrium tebal yg sudah dipersiapkan o/ estrogen u/ mengubahnya mjd jaringan yg kaya pembuluh dan glikogen. Progestasional pembentukan lapisan endometrium subur yg mampu menunjang perkembangan mudigah. Jika tdk tjd pembuahan dan implantasi korpus luteum berdegenerasi fase folikel dan fase haid dimulai kembali.

LO 4
PERUBAHAN ANATOMI & FISIOLOGI PADA KEHAMILAN

UTERUS
Memiliki kemampuan u/ bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan kembali seperti semula dalam bbrp mg stlh persalinan
UTERUS Tidak hamil kehamilan Akhir kehamilan BERAT 70 gram VOLUME 10 mL

u/ menampung janin, plasenta dan cairan amnion 1100 gram 5 20 liter

UTERUS
Estrogen & sedikit progesteron
Awal kehamilan

Desakan hasil konsepsi


Stlh usia kehamilan 12 mg

Tanda Piscaseck: bagian uterus yg mengelilingi tempat implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat uterus tidak rata Tanda Hegar: hipertrofi ismus uteri pada mg pertama ismus menjadi lebih panjang dan lunak

Peregangan dan penebalan sel2 otot

Akumulasi jar. ikat elastik (lap.otot luar)

Pembesaran uterus

kekuatan dinding uterus

Kontraksi Braxton Hicks

AWAL kehamilan: bentuk asli (avokad) membulat

Minggu ke 12: Bentuk sferis

Akhir mg 12, uterus terlalu besar u/ rongga pelvis menyentuh dinding abdominal, mendorong usus ke samping dan ke atas, terus tumbuh sampai hampir menyentuh hati. Saat pertumbuhan uterus akan berotasi ke kanan (dekstrorotasi) disebabkan o/ adanya rektosigmoid di daerah kiri pelvis. Akhir kehamilan, otot2 uterus bagian atas berkontraksi segmen bawah uterus akan melebar dan menipis
Dengan batas yg disebut lingkaran retraksi fisiologis

Bentuk oval

Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Hal ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks. Pada akhir trimester pertama kehamilan konsentrasi kolagen secara keseluruhan berkas kolagen menjadi kurang kuat terbungkus. Pada saat kehamilan mendekati aterm penurunan lebih lanjut konsentrasi kolagen.

Ovarium
Proses ovulasi terhenti dan pematangan folikel baru akan tertunda selama kehamilan. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel berfungsi maksimal selama 6 7 minggu awal kehamilan, setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron (jumlah relatif minimal). Relaksin disekresikan oleh korpus luteum, desidua, plasenta, dan hati efek: melunakkan serviks & melemaskan jaringan ikat antara tulang-tulang panggul sebagai persiapan untuk persalinan.

Vagina dan Perineum


Selama kehamilan, peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan tanda Chadwick Dinding vagina: Ketebalan mukosa Mengendurnya jaringan ikat Hipertrofi sel otot polos Bertambah panjangnya dinding vagina Peningkatan volume sekresi vagina keputihan, menebal, pH antara 3,5 6

Kulit
Terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga mengenai payudara dan paha Striae Gravidarum Kulit di garis pertengahan perutnya (linea alba) berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut linea nigra. Muncul chloasma atau melasma gravidarum pada wajah dan leher. Pigmentasi yang berlebihan pada areola dan daerah genital.

Payudara
Awal kehamilan payudara menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya, vena-vena di bawah kulit akan terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Areola akan lebih besar dan kehitaman.

Perubahan Metabolik
Berat badan akan bertambah 12,5 kg berasal dari uterus dan isinya, payudara, volume darah, dan cairan ekstraseluler. Peningkatan jumlah cairan disebabkan oleh turunnya osmolaritas yang diinduksi oleh makin rendahnya ambang rasa haus dan sekresi vasopresin. Kehamilan normal hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh kenaikan kadar insulin, hiperglikemia post prandial, dan hiperinsulinemia. Konsentrasi lemak, lipoprotein, dan apolipoprotein dalam plasma akan meningkat.

Perubahan Metabolisme Selama Kehamilan


Jenis
Lipid total & kolesterol Air dan garam Volume plasma Jumlah eritrosit Hematokrit Sistem pembekuan Aktivitas fibrinolitik

Perubahan
Meningkat Cenderung retensi Meningkat Rendah Rendah Proses meningkat Berkurang

Sistem Kardiovaskular
Cardiac output Denyut jantung Peningkatan volume plasma preload Ventrikel kiri akan mengalami hipertrofi dan dilatasi untuk memfasilitasi perubahan cardiac output. Perubahan posisi diafragma apeks jantung bergerak ke anterior dan ke kiri pemeriksaan EKG: deviasi aksis kiri, depresi segmen ST, inverse/pendataran gelombang T pada lead III.

Penekanan vena cava inferior dan aorta bawah hipotensi arterial (sindrom hipotensi supine) Volume darah akan meningkat Volume plasma akan meningkat (40-50%) Eritropoetin ginjal akan meningkatkan jumlah eritrosit sebanyak 20-30% Penurunan Hb Jumlah leukosit meningkat (5000-12000/l) mencapai puncak saat persalinan & nifas (1400016000/l) Hiperkoagulasi faktor-faktor pembekuan darah (kec. pada faktor XI & XIII) dan fibrinogen , produksi platelet juga (hemodilusi kadarnya )

Traktus Digestivus
Bertambah besarnya uterus lambung dan usus tergeser. Penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus dan asam hidroklorid, serta peptin di lambung: Heartburn akibat refluks asam lambung ke esofagus bawah karena perubahan posisi lambung dan tonus sftingter esofagus bagian bawah Mual Konstipasi hemmorhoid

Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar sering berkemih Makin tua kehamilan akan hilang (karena uterus sudah keluar dari rongga panggul). Akhir kehamilan (kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul) keluhan timbul kembali Ginjal membesar, GFR dan renal plasma flow Glukosuria Dilatasi ureter (kanan > kiri)

Sistem Endokrin
Kelenjar hipofisis akan membesar Hormon prolaktin 10x lipat Kelenjar tiroid akan membesar akibat hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi Hormon paratiroid Kelenjar adrenal akan mengecil, sedangkan hormon androstenedion, dioksikortikosteron, aldosteron, dan kortisol akan meningkat.

PEMBUAHAN
Stlh sperma masuk kontraksi miometrium sperma tersebar di rongga uterus Sperma dapat bertahan hidup 2 hari di repro perempuan melewati canalis servikalis, uterus, dan menuju telur di 1/3 oviduktus. Tiba di oviduktus (30 menit stlh ejakulasi) Kanalis servikalis hanya dpt ditembus 2-3 hr (wkt ovulasi) Ovum dpt bertahan 24 jam stlh ovulasi u/ dpt membuahi ovum sperma melewati korona radiata dan zona pelusida. Sperma pertma yg mencapi ovum berfusi dgn membran plasma ovum perubahan kimiawi BLOCK TO POLISPERMY.

Zigot morula blaskokista Implantasi blastokista


Blastokista mengapung melekat ke permukaan dlm uterus Genjel2 sel trofoblastik membuat terowongan ke endometrium mbentuk lubang u/ blastokista Stlh implantasi selesai blastokista terbenam total di endometrium

IMPLANTASI
Implantasi dimulai ketika sel-sel trofoblastik yang melapisi massa sel dalam mengeluarkan enzimenzim proteolitik sewaktu berkontak dengan endometrium. Endometrium mengeluarkan prostaglandin yang bekerja secara lokal untuk meningkatkan vaskularisasi, menyebabkan edema, dan meningkatkan zat gizidesidua Lapisan trofoblas teru mencerna sel-sel desidua disekitarnya dan menyediakan energi bagi mudigah sampai plasenta terbentuk

pria
Dibuahi oleh Sperma dgn kromosom seks Y Embrio dgn kromosom XY

Ovum dengan kromosom x Dibuahi oleh

wanita
Sperma dgn kromosom seks X

Jenis kelamin genetik

Embrio dengan kromosom XX

Regio penentu jenis kelamin Y merangsang pembentukan Ag H-Y di membran gonad yg belum berdiferensiasi
Ag H-Y mengarahkan diferensiasi gonad menjadi testis Jenis kelamin gonad

Tidak ada kromosom Y, tidak ada SRY, tidak ada Ag H-Y

Tanpa Ag H-Y, gonad berkembang menjadi ovum

testosteron

Mullerian-inhibiting factor Degenerasi duktus Mulleri

Tidak ada Mullerianinhibiting factor Degenerasi duktus wollfi Duktus Mulleri berkembang menjadi sal.repro wanita

Tidak ada testosteron

DHT
Perkembangan gonad pria

Mengubah duktus Wolffi menjadi sal.repro pria ( epididimis, vas deferens,dll)

Genitalia eksterna berkembang menjadi wanita

Nidasi (Implatasi)
Masuk /tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium Sering terjadi pada hari ke 4-5 Hasil konsepsi telah mencapai stadium blastula (blastocyst)

Plasentasi
Proses pembentukan struktur dan jenis plasenta Dimulai setelah proses nidasi s/d 12-18 minggu setelah pembuahan PROSES Dalam 2 minggu, trofoblas berpenetrasi ke p. darah endometrium sinus intertrofoblastik (berisi darah maternal) ruanganruangan interviler vili korialis Lapisan desidua pada kehamilan terbagi atas : Desidua basalis : di antara hasil konsepsi dan dinding rahim, disinilah plasenta terbentuk Desidua kapsularis : meliputi hasil konsepsi ke arah kavum uteri bersatu dengan desidua vera Desidua vera (parietalis) : meliputi lap dalam dinding rahim lainnya

Proses
Sel-sel fibroblas mesodermal tumbuh di sekitar embrio dan melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik (chorionic membrane) yang kelak menjadi korion Vili korialis yang berhubungan dengan :
Desidua basalis tumbuh bercabang-cabang, disebut korion frondosum Desidua kapsularis akhirnya menghilang, karena kurang mendapat makanan, disebut chorion leave

Hormon yang berperan dalam kehamilan


1. Progesteron dan estrogen, merupakan hormone yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormone progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus. 2. Prolaktin merupakan hormone yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi. 3. HCG

(Hormone Chorionic Gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke- 8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.
4. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksiuterus menjelang persalianan.

MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)


Merangsang terjadinya pigmentasi pada kulit.

Dampak
Menggelapkan warna putting susu dan daerah sekitarnya, pigmentasi kecoklatan pada wajah,

Kehamilan
Kehamilan matur berlangsung kira-kira 40 minggu Kehamilan yg berlangsung antara 28-36 minggu disebut kehamilan prematur. Kehamilan yg berlangsung lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur.

Kehamilan
Masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.

Diagnosis Kehamilan
Kehamilan matur (cukup bulan) berlangsung sekitar 40 minggu (280 hari) dan tidak > 43 minggu (300 hari). Kehamilan yang berlangsung antara 28-36 minggu disebut kehamilan prematur; > 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Menurut usia kehamilan, kehamilan dibagi jadi :
Kehamilan trimester 1 : 0-14 minggu Kehamilan trimester 2 : 14-28 minggu Kehamilan trimester 3 : 28-42 minggu

Diagnosis kehamilan
Tidak menstruasi Uji hormonal kehamilan dengan hCG
Pembesaran dinding abdomen perut pendulum Kontraksi Braxton Hicks Pembesaran uterus dan penipisan dinding uterus Ballottement Tanda2 perubahan: Piscaseck, Hegar, Chadwick, Goodell

Rasa mual dan muntah yg berlebihan (hiperemesis)


Pembesaran payudara

Uji hormonal hCG


hCG dihasilkan o/ sinsitiotrofoblas pada awal kehamilan Disekresikan ke dalam sirkulasi ibu hamil diekskesikan melalui urin Dapat dideteksi 26 hari stlh konsepsi, dan peningkatan ekskresi sebanding dgn usia kehamilan antara 30-60 hr Produksi puncak pd usia kehamilan 60-70 hr Menurn dan akhirnya menetap stlh usia kehamilan 100-130 hr Hasil pemeriksaan kuantitatif hCG
Kadar rendah: kehamilan ektopik dan abortus iminens Kadar tinggi: kehamilan majemuk, mola hidatidosa, koriokarsinoma Px radioimmunoassay menentukan usia kehamilan

Tes hCG
Penggunaan antiserum hCG dari hewan yg tlh memproduksi ab hasil stimulasi dgn hCG Bila urin diteteskan ke antiserum mediasi aktivitas antiserum u/ bereaksi dgn partikel lateks yg dilapisi dgn hCG (latex particle agglutination inhibition test) atau SDM yg telah disensitisasi dgn hCG (hemagglutination inhibition test). Pada wanita hamil, hCG di dalam urinnya akan menetralisasi ab dalam antiserum tidak terjadi rx aglutinasi Pada wanita tidak hamil, tidak terjadi netralisasi ab terjadi rx aglutinasi False negative: akibat terlalu dini (< 6 mg, dari HPHT) atau terlalu lama (> 18-20 mg kehamilan) False positive: pada wanita dgn proteinuria masif, menjelang menopause (gonadotropin & fx ovarium), rx silang gonadotropin)

LO 5

ANTENATAL CARE

AnteNatal Care
Definisi : Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan untuk koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. (Dep.Kes RI, 1996). Merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal (Prawirohardjo. S, 2006 :52).

Tujuan :
1. 2. 3. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi. Mengenali secara diri adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal

4. 5. 6.

Menurut Wiknjosastro(1999) tujuan ANC :


Sekurang-kurangnya dapat menjaga kesehatan wanita hamil dari awal kehamilan sama sehatnya atau lebih sehat. Menemukan serta mengobati kelainan fisik psikologis secara dini. Wanita melahirkan tanpa mengalami kesulitan dan bayi yang di lahirkan sehat secara fisik dan mental.

Kunjungan AnteNatal Care (ANC)


Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan AnteNatal Care (ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI, 2001:31)

Bila kehamilan termasuk resiko tinggi perhatian dan jadwal kandungan harus lebih ketat Bila kehamilan normal jadwal asuhan cukup 4 kali
K1 (usia kehamilan dibawah 28 mgg) K2 (28-36 mgg) K3 ( usia kehamilan diatas 36 mgg) K4 ( usian kehamilan diatas 36 mgg)

Jadi 1 kali sebelum 28 mgg, 1 kali pada kahamilan di mgg ke 28-36, dan 2 kali pada usia kandungan diatas 36 mgg

Identifikasi dan Riwayat kesehatan dan Pemeriksaan Dalam pemeriksaan rutin, dilakukan pencatatan data pasien dan keluarganya serta pemeriksaan fisik dan obsetrik seperti dibawah ini :

Identifikasi dan Riwayat kesehatan


Data umum pribadi
Nama Usia Alamat Pekerjaan ibu dan suami Lama menikah Kebiasaan yang merugikan kesehatan

Keluhan saat ini


Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan ibu Lamanya mengalami keluhan tersebut

Riwayat haid
Hari pertama Haid terakhir (HPHT) Usia kehamilan dan taksiran persalinan ( tggl HPHT ditambah 7 dan bulan dikurang 3)

Riwayat kehamilan dan persalinan


ANC, persalinan, dan nifas kehamilan sebelumnya Cara persalinan Jumlah dan jenis kelamin anak hidup Berat badan lahir Cara pemberian asupan bagi bayi yg dilahirkan Informasi dan saat persalinan atau keguguran terakhir

Riwayat kehamilan saat ini


Identifikasi kehamilan Identifikasi penyulit (preeklampsia) Penyakit lain yg diderita Gerakan bayi dalam kandungan

Riwayat penyakit dalam keluarga


Diabetes mellitus, hipertensi atau hamil kembar Kelainan bawaan

Riwayat penyakit ibu


Penyakit yang pernah diderita DM, HDK, infeksi saluran kemih Penyakit jantung Infeksi virus berbahaya Alergi obat atau makanan tertentu Pernah mendapat tranfusi darah dan indikasi tindakan tersebut Inkompatibilitas Rhesus Paparan sinar-X / rongen

Riwayat penyakit yang memerlukan tindakan bedah


Dilatasi dan kuretase Reparasi vagina Sectio cecaria Serviks inkompeten Operasi non-ginekologi

Riwayat mengikuti program KB Riwayat Imunisasi Riwayat menyusui

Pemeriksaan
Keadaan umum
Tanda vital Pemeriksaan jantung dan paru Pemeriksaan payudara Kelainan otot rangka serta neurologik

Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
Bentuk dan ukuran abdomen Perut bekas operasi Tanda-tanda kehamilan Gerakan janin Varises atau pelebaran vena Hernia Edema

Palpasi
Tinggi fundus Punggung bayi Presentasi Sejauh mana bagian terbawah bayi masuk pintu atas panggul

Auskultasi
10 minggu dengan Doppler 20 minggu dengan fetoskop Pinard

Inspekulo vagina untuk indentifikasi vaginitis pada Trimester I / II

Laboratorium
Pemeriksaan
Analisis urin rutin Analisis tinja rutin Hb, MCV Golongan darah Hitung jenis sel darah Gula darah Antigen Hepatitis B virus Antibodi rubela HIV / VDRL

USG (rutin pada kehamilan 18 22 mgg) untuk identifikasi kelainan pada janin

Edukasi kesehatan bagi Ibu hamil


Nutrisi yang adekuat:
Kalori 2500 kal / hari Protein 85 gram / hari Kalsium 1,5 gram / hari Zat besi 30 mg / hari terutama setelah trimester II As. Folat 400 mikrogram / hari

Perawatan payudara Perawatan gigi Kebersihan tubuh dan pakaian

Pemeriksaan Antenatal rutin


AMERICAN COLLEGE OF OBSTETRICS & GYNECOLOGY
PEMERIKSAAN PERMULAAN (sedini mungkin) :
Hb ATAU HEMATOKRIT URINALYSIS GOL DARAH & Rh ANTIBODY SCREEN RUBELLA ANTIBODY TITER SYPHILLIS SCREEN CERVICAL CYTOLOGY HEPATITIS B SCREEN USG AMNIOCENTESIS CHORIONIC VILLI SAMPLING

26 28 mgg :
DIABETES SCREENING Hb / HEMATOCRIT

28 mgg :
ANTIBODY TEST FOR RhPROPHYLACTIC ADMINISTRATION OF Rho (D)IMMUNOGLOBIN

32 36 :
USG Hb / HEMATOCRIT

8 18 mgg :

16 18 mgg:
MATERNAL SERUM ALPHAFETOPROTEIN

LO 6
GIZI

Pola Pertambahan Berat Badan


Nilai IMT Berat Badan (kg)

Rendah (<19,8) Normal (19,8-26) Tinggi (26,1-29) Obes (>29)

12,5-18 11,5-16 7-11,5 5,9

Pertambahan berat : Trimester I : 0,75 1,5 Trimester II : 60% penambahan pada jar.ibu ITrimester III : 60% untuk jaringan fetus

Kebutuhan zat gizi wanita hamil yang dihitung berdasar presentase peningkatan asupan zat gizi di atas kebutuhan wanita tidak hamil
Zat Gizi % Zat Gizi %

Kalori
Protein Vitamin D Vitamin E Vitamin K Vitamin C Thiamin

14%
68% 100% 25% 8% 17% 36%

Folate
Vitamin B12 Kalsium Fosfor Magnesium Besi Seng

122%
10% 50% 50% 14% 100% 25%

Riboflavin
Niacin Vitamin B6

23%
13% 27%

Yodium
Selenium

17%
18%

Energi
Kalori yang dibutuhkan ibu hamil sekitar 2500 kalori/hr. Jumlah kalori yang berlebih merupakan faktor predis posisi untuk terjadinya preeklamsia. Jumlah penambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10 12 kg selama hamil

Protein
Jumlah protein ysgng dibutuhkan pada ibu hamil : 85gr/hr Sumber : 2/3 protein hewani dan 1/3 protein nabati Definisi protein mengakibatkan: prematur< anemia< dan edema

Zat Besi
Kebutuhan Fe meningkat untuk pembentukan sel darah merah dan plasenta Diperlukan suplementasi, wanita hamil wajib menelan suplemen Fe sebanyak 30 mg/hari dimulai dari minggu ke 12 kehamilan 3 bulan pasca partum setiap hari Yang me penyerapan Fe : protein hewani dan vitamin C Yang me penyerapan : kopi, teh, garam kalsium, magnesium Menyebabkan sembelit

Asam Folat
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik, BBLR, ablasio plasenta, neural tube defect, spina bifida Pemberian 400g/hari Jenis makanan yang mengandung asam folat : ragi, hati, brokoli, sayur daun hijau, kacangkacangan, ikan, daging, jeruk, dan telur

Kobalamin (Vitamin B12)


Fungsi : pertumbuhan normal RBC, keberfungsian sel-sel sumsum tulang, sistem saraf, dan saluran cerna Defisiensi : anemia pernisiosa Sumber : daging dan olahannya, hati, telur, ikan, kerang, unggas, susu, keju Mengganggu penyerapan : alkohol, pil KB, dan senyawa tertentu dalam rokok

Vitamin D
Defisiensi : hipokalsemia dan tetani pada bayi baru lahir, hipoplasia enamel gigi bayi, dab osteomalasia pada ibu Pemberian 10g/hari Faktor resiko : daerah kurang sinar matahari, wanita hamil berjilbab, kelompok vegetarian

Yodium
Defisiensi : hipotiroidisme => kretinisme Pemberian 200 g/hari dalam bentuk garam beryodium

Kalsium
Asupan 1200mg/hari pada wanita hamil >25 tahun Asupan 800 mg/hari pada wanita hamil < 25 tahun

Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun diet wanita hamil :


Makanan yang padat gizi dan kaya akan asam folat Jangan melupakan waktu makan, terutama sarapan Harus makan cukup Tidak menurunkan maupun menaikan berat badan Menggunakan garam yodium dalam jumlah sedang Memperbanyak minum Tidak merokok

LO 8
ALAT KONTRASEPSI

kontrasepsi
Tidak ada bentuk kontrasepsi yg sempurna Masing2 memiliki tingkat kegagalan yg nyata baik berhubungan dgn metode kontrasepsi itu sendiri atau kesalahan manusia sebagai pengguna Mayoritas kontrasepsi juga memiliki efek samping, bbrp diantaranya serius KB alamiah Metode rintangan Spermisida AKDR/IUD Kontrasepsi hormonal sterilisasi

KB ALAMIAH
KB alamiah: kewaspadaan terhadap masa subur bertujuan menghindari teradinya konsepsi dengan tidak melakukan hubungan seksual selama masa subur wanita Masa subur: saat ovulasi dan beberapa hari sebelum dan sesudahnya Menggunakan kalender dan indikator ovulasi (suhu basal tubuh, sifat2 lendir serviks, atau peralatan perkiraan ovulasi yg dijual bebas) Metode ini paling bekerja baik pada wanita dengan siklus menstruasi teratur Tidak memiliki efek samping medis, dan dapat diterima o/ semua agama Angka kegagalan 5-35% bahkan lebih

METODE RINTANGAN
KONDOM, DIAFRAGMA, TUTUP (CAP) SERVIKS Mencegah spermatozoa masuk ke dalam uterus dan membuahi sel telur Pilihan yg baik u/ individu yg ingin membatasi penggunaan kontrasepsi dalam periode tertentu Efek samping: alergi lateks yg tidak diketahui Kondom pria lebih banyak tersedia drpd kondom wanita Terbuat dari lateks dan poliurethan (kondom wnaita) Kondom yg intak akan menampung sperma dan zat2 infeksius agar tidak masuk ke dalam vagina mencegah IMS Kondom harus dilepaskan dengan hati2 stlh ejakulasi u/ menghindari tertumpahnya semen dari kondom ke dalam vagina Angka kegagalan: 3-6%

METODE RINTANGAN
Diafragma: benda yg terbuat dari lateks yg lembut atau plastik berbentuk kubah yg dipasang di dalam vagina dan menutupi serviks. Biasanya digunakan bersamaan dengan spermisida karena sejumlah sperma dapat menembus diafragma Diperlukan latihan u/ memasang dan mengeluarkannya Sebaiknya tetap ditinggal di tempatnya 6-8 jam stlh hub.seksual dan diberikan spermisida tambahan ke dalam vagina Dapat mencegah IMS parsial ES: sistitis, vaginitis Angka kegagalan: 6% Tutup (cap) serviks Mirip dengan diafragma, namun lebih kecil. Tidak banyak tersedia

SPERMISIDA
Bahan kimia yg dapat membunuh sperma dengan cara merusak membran luar sperma. Nonoksinol-9 dan otoksinol-9 Tersedia dalam bentuk: foam, jelly, lilin supositoria Paling efektif digunakan bersamaan dengan metode rintangan ES: rasa tidak nyaman, alergi, vaginitis IMS Angka kegagalan: 5-15%

AKDR/IUD
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, Intrauterine Device Alat yg terbuat dari bahan plastik berbentuk T dan berukuran kecil yg dimasukkan ke dalam rongga uterus. Terdapat benang nilon yg menempel pada alat ini yg digantungkan dari dalam vagina, sehingga pengguna dapat memastikan bahwa alat masih terpasang AKDR dapat tetap aman dalam tempatnya selama 1-10 tahun, tergantung jenisnya Tembaga: ion tembaga secara kompetitif menghambat sejumlah proses yg memerlukan zinc dalam aktivasi sperma dan proses sinyal endometrium/embrio Progestin: mengganggu rangkaian pematangan endometrium dari proliferatif menjadi sekretorik menciptakan suasana intrauterus yg tidak sesuai u/ implantasi ES: perdarahan menstruasi yg berlebihan, anemia defisiensi besi, dismenorea, aborsi septik jika terjadi kehamilan Angka kegagalan AKDR: 0,2 3 %

Kontrasepsi hormonal
Pil kontrasepsi oral kombinasi Mengandung estrogen sintetis (etinil estradiol atau mestranol) yg dikombinasikan dgn progestin sintetis yg diminum selama 21 hari berturut2 setiap 28 hr Mencegah kehamilan dgn brbgai mekanisme: inhibisi ovulasi, penebalan lendir serviks u/ mencegah transpor sperma, perubahan dinding uterus u/ mencegah implantasi ES: risiko penyakit tromboemboli, stroke nontrombotik, penyakit kantung empedu Angka kegagalan: 0,5-2% Progestin: mempertebal lendir serviks dan mengubah dinding endometrium uterus mencegah sperma mencapai tempat pembuahan dan mencegah implantasi telur yg dibuahi Pil mini, u/ KI estrogen Angka kegagalan: 1-3%

Kontrasepsi hormonal darurat (morning-after pill) Efektif mencegah kehamilan jika diminum 72 jam stlh hubungan seksual. Pil ini mengandung hormon yg sama, namun dgn dosis yg lebih tinggi Mekanisme sama dengan pil kontrasepsi oral

sterilisasi
Metode pembedahan kontrasepsi permanen Mencegah gamet mencapai tempat fertilisasi Wanita: ligasi tuba dan histerektomi Ligasi tuba: pengikatan, penyumbatan,kauterisasi eksisi atau pengikatan parsial tuba Fallopii Angka kegagalan ligasi tuba: 0,75 3,5% Pria: vasektomi Interupsi vas deferens bilateral saat vas deferens keluar dari testis dalam skrotum. Eksisi parsial, kauterisasi, atau pengikatan Biasanya efektif 100% Perlu masa tunggu 3 bulan dan bbrp kali ejakulasi pascaoperasi u/ membersihkan vas deferens dari sperma yg telah diproduksi sebelumnya.

LO 9 ETIKA DALAM PEMERIKSAAN OBSTETRI

Prinsip Etika
1. Otonomi - Bebas dari kontrol pihak lain dan dari perbatasan pribadi - Tidak selalu dianggap absolut bila terjadi konflik dengan prinsip lain 2. Beneficience - Berbuat baik, usaha untuk meningkatkan kesehatan pasien 3. Nonmalefience - Tidak merugikan atau menyebabkan luka 4. Justice - Memperlakukan semua orang dengan situasi yang sama tanpa memandang kekayaan dan kedudukan sosial

Etika
Pengambilan keputusan etik
Identifikasi pembuat keputusan
o Kemampuan untuk menolak atau menerima bergantung pada kemampuan pasien untuk mengerti informasi dan implikasinya

Kumpulkan data, tetapkan fakta dan masalahnya Identifikasi semua pilihan tindakan Evaluasi pilihan tindakan sesuai dengan nilai dan prinsip yang terlibat Identifikasi konflik etik dan coba tetapkan prioritas Seleksi pilihan tindakan yang paling baik Evaluasi ulang keputusan akhir

Etika
Informed consent
Memberi kewenangan kepada dokter setelah mengerti sepenuhnya dan mendapat informasi mengenai manfaat dan risiko tindakan yang akan dilakukan, termasuk prosedur dan alternatif tindakan atau pengobatan lainnya Yang perlu diperhatikan
Siapa yang mengambil keputusan Emosi pasien Ciri pasien ( latar belakang dan bahasa )

Privasi
Gunakan ruang terpisah (ruang staf, ruang pengobatan yang tertutup, ruang dengan pembatas atau tirai) untuk berbicara secara leluasa dalam betukar informasi

Tutup pintu atau tirai pemisah pada saat pasien melepas atau berganti pakaian. Atur meja ginekologi agar bagian bawah tubuh pasien tidak menghadap ke pintu

Privasi
Gunakan alas bokong dan kain penutup tubuh untuk melapisi dan menutup bagian-bagian tubuh pasien pada saat pemeriksaan atau melakukan tindakan. Batasi jumlah orang di dalam ruang pemeriksaan atau tindakan. Walaupun pasien mengizinkan, sebaiknya jumlah orang yang hadir harus dibatasi

Hindari diskusi tentang penyakit pasien yang sedang dirawat, baik diantara dokter, instruktur dan peserta pelatihan, maupun dengan pengunjung lainnya.

Teknik komunikasi dengan pasien perempuan


Berbicara dengan tenang tidak terlalu keras cara yang baik dan meyakinkan perempuan bahwa pembicaraan terebut rahasia. Harus peka terhadap pertimbangan budaya dan agama dan menghormati pandangan perempuan tersebut. Selain itu petugas kesehatan hendaknya:

Mendorong perempuan atau keluarganya untuk mengatakan secara jujur dan lengkap tentang hal-hal yang menyangkut komplikasi yang dialami. Mendengarkan apa saja yang dikatakan oleh perempuan dan keluarganya dengan mendorong mereka supaya mengungkapkan kekhawatirannya; upayakan untuk tidak melakukan interupsi Hormati rasa privasi dan rasa sungkan perempuan tersebut dengan menutup pintu atau gorden sekitar meja periksa

Teknik komunikasi dengan pasien perempuan


Tunjukkan bahwa perempuan tersebut merasa didengarkan dan dipahami. Gunakan juga komunikasi non verbal pendukung, seperti menganggukan kepala atau tersenyum Jawablah pertanyaan perempuan tersebut secara langsung dengan tenang dan meyakinkan. Jelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menangani keadaan atau komplikasi tsb Mintalah kepada perempuan tsb untuk mengulang kembali pokok-pokok inti masalahnya untuk meyakinkan bahwa perempuan tersebut mengerti. Bila pasien perempuan tersebut memerlukan tindakan operatif, jelaskan sifat tindakannya serta risikonya dan bantulah untuk mengurangi kekhawatirannya. Perempuan yang mengalami ketakutan yang berlebihan mempunyai banyak masalah selama operasi dan penyembuhannya

Hak-hak pasien perempuan pada waktu memberikan perawatan maternitas.

Perempuan yang memperoleh pelayanan kesehatan mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kesehatannya. Setiap perempuan mempunyai hak untuk membicarakan masalahnya dalam situasi di mana dia merasa percaya diri. Perempuan (atau bila perlu keluarganya) harus tahu sebelumnya jenis tindakan yang akan dikerjakan. Tindakan harus dilakukan dalam lingkungan (misalnya kamar bersalin)di mana hak privasi perempuan tersebut harus dihormati Seorang perempuan hendaknya diperlakukan dengan baik sehingga merasa senyaman mungkin pada waktu mendapat pelayanan. Perempuan mempunyai hak untuk menyatakan pandanganya tentang pelayanan yang diterima. Bila perempuan percaya kepada tenaga kesehatan dan merasa dia sangat memperhatikan perempuan dari hati nuraninya, perempuan tersebut akan datang kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan atau datag segera bila ada suatu komplikasi.

Aspek Etik Masalah


Pengendalian kesuburan (kontap)
Kontap harus melalui konseling yg hati & dapat dipertanggungjawabkan dari segala segi oleh karena kontap tidak hanya memberi dampak individu, juga keluarga, mungkin keluarga besar kedua pihak Informed consent harus ditandatangani suami-istri Wanita dengan retardasi mental, tidak menikah, tidak mampu berperan dalam infomed consent namun memerlukan perlindungan dari sex abuse konseling keluarga & dokter spesialis psikiatri Kontap yg tidak sukarela = tidak etis

Teknologi reproduksi berbantu


Cth: inseminasi buatan, fertilisasi in vitro, pemindahan embrio, GIFT (gamete intra fallopian transfer), ZIFT (zygote intra fallopian transfer), cryopreservation & ICSI (intra cytoplasmic sperm injection) Pasangan suami istri perlu informed consent

Aborsi
Kewajiban dokter u/ menghormati kehidupan Th 1970, deklarasi kedoketran sedunia (WMA) deklarasi Oslo membenarkan aborsi atas indikasi medik dg syarat: diizinkan UU negara bersangkutan, diputuskan min 2 org yg kompeten dibidangnya & dilaksanakan dokter yg kompeten

Anda mungkin juga menyukai