Anda di halaman 1dari 20

SISTEM

SISTEMREPRODUKSI
REPRODUKSI&&
RESPON
RESPONSEKSUAL
SEKSUAL
Ns. Cut Mutiya Bunsal, S.Kep., M.Kep
Dalam struktur dan fungsi sistem reproduksi wanita dan pria, memiliki
banyak persamaan tapi juga terdapat karakteristik yang unik yang
membedakan.

Secara fisiologis, rentang kehidupan reproduksi wanita terbatas. Mulai


dari menstruasi sampai dengan menopause. Pada pria spermatozoa yang
matang dihasilkan oleh testis sepanjang waktu yang lama.
SISTEM REPRODUKSI PRIA

• Organ kopulatoris (Penis), berfungsi ganda:


saluran keluar urine, saluran keluar semen
• Organ reproduksi primer (Testis) : 2 buah
• Duktus (Saluran): vas eferens, epididimis, vas
deferens
• Kelenjar-kelenjar pelengkap : Bulbus urethra,
Prostat, vasika seminalis
SISTEM REPRODUKSI PRIA

Fungsi Organ reproduksi Pria:


o Menempatkan sperma dalam vagina wanita
selama hubungan seksual untuk
fertilisasi/pembuahan ovum
o Sebagai saluran keluar urine melalui uretra
o Skrotum melindungi dan menyangga testis
dan sperma dengan mempertahankan suhu
yang lebih rendah dari suhu tubuh normal
o Testis menyekresi testosteron dan
melaksanakan spermatogenesis
o Vesikula seminalis menyekresi cairan yang
membantu pergerakan sperma
o Kelenjar bulbouretra (cowper) menyekresi
suatu zat yang melumasi ujung penis untuk
membantu penetrasi ke dalam vagina dan
membantu menetralkan lingkungan asam
pada vagian
HORMON TESTOSTERON
PUBERTAS = Organ reproduksi mulai bekerja.
Hipotalamus -- GnRH – Hipofisis Anterior -- FSH
dan LH.
- FSH : merangsang spermatogenesis dan sel
Sertoli -> memproduksi ABP (Androgen Binding
Protein) -> mengikat testosteron -> dibawa ke
cairan lumen tubulus seminiferus -> merangsang
proses meiosis dan spermiogenesis
- LH --- merangsang Sel Leydig untuk mensekresi
testosteron (Androgen)

Testosteron :
- membentuk dan mempertahankan karakteristik
seks sekunder pria, seperti perkembangan
genitalia eksternal, prostat, dan vesikula seminalis;
pertumbuhan rambut pada tubuh dan wajah,
maturasi laring.

- Mempertahankan keberlangsungan
spermatogenesis.
Pertumbuhan sperma:
• Spermatogonium, membelah
dua
• Spermatosit pertama,
membelah dua
• Spermatosit kedua,
membelah dua
• Spermatid, kemudian tumbuh
menjadi
• Spermatozoon (sperma)
Spermatozoa matang membutuhkan waktu 60 hari

Spermatozoa matur sepenuhnya saat dikeluarkan


pada ejakulasi
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Organ Reproduksi Eksternal Wanita:
• Mons Veneris atau mons pubis:
pembentukan jaringan lemak subkutan dan
jaringan ikat longgar yang menyerupai
bantalan keras pada simfisis pubis. Ditutupi
oleh rambut pubis. Berfungsi melindungi
tulang panggul selama hubungan seksual
• Labiya Mayora: lipatan bulat jaringan lemak
yang diselimuti kulit. Lipatan ini merupakan
struktur yang kaya akan pembuluh darah dan
melindungi struktur di dalam vulva
• Labiya minora: lipatan jaringan gepeng yang
terlihat ketika labiya mayora dipisahkan.
Labiya minora melumasi kulit vulva dan
disuplai secara baik oleh pembuluh darah,
saraf, dan limfatik. Labiya minora sangat
sensitif terhadap sentuhan dan memainkan
peran utama dalam gairah seksual dan
orgasme melalui sentuhan pada klitoris.
• Klitoris : sebuah tonjolan kecil yang sangat sensitif,
disusun oleh jaringan erektil, saraf dan pembuluh
darah, dan ditutupi oleh epidermis yang tipis.
• Vestibulum vagina : area berbentuk almond yang
ditutupi oleh labiya minora, terdiri atas muara
uretra, kelenjar skene, vagina, dan kelenjar
barhollin.
• Himen : selaput tipis membran mukosa yang
terletak pada introitus. Himen dapat tidak ada,
atau dapat berbentuk sebuah septum lengkap
yang menutupi bagian bawah vagina. Bentuk dan
konsistensi himen dapat berubah sepanjang siklus
kehidupan wanita. Himen dapat robek selama
melakukan aktivitas atau kerja fisik yang berat,
masturbasi atau penggunaan tampon tanpa
diawali hubungan seksual
• Perineum : area otot yang dibungkus kulit
menyelimuti struktur panggul. Perineum
membentuk dasar dari badan perineal, masa
berbentuk jangkar yang berfungsi sebagai
penyanggah untuk otot, fasia, dan ligamen-ligamen
panggul.
ORGAN REPRODUKSI INTERNA WANITA
• Vagina : vagina berfungsi sebagai jalur untuk pengeluaran menstruasi, sebagai organ
kopulasi wanita, dan sebagai bagian dari jalur lahir bagi kelahiran melalui vagina.
Panjang vagina 8-12 cm.
• Uterus (rahim) : organ muskular yang berbentuk seperti buah pir terbalik dan memiliki
rongga yang terdiri dari tiga bagian besar; badan rahim (korpus uteri), leher rahim
(serviks uteri), dan rongga rahim (kavum uteri). Berat rahim 40-50 gram pada nulipara
dan 60-70 gram pada multipara. Terdiri dari 3 lapisan dinding rahim ; lapisan serosa
(lapisan peritoneum), lapisan otot (miometrium) dan lapisan mukosa (endometrium).
Uterus memiliki banyak fungsi; setiap bulan berfungsi dalam siklus haid, uterus
menerima dan menanamkan ovum yang telah difertilisasi, tempat janin tumbuh dan
berkembang, berkontraksi terutama sewaktu bersalin dan setelah bersalin.

• Tuba Falopi: merupakan saluran otot yang menempel pada fundus uteri, panjang
berkisar 8-14 cm, diameter 3-8 mm. Tuba falopi dilapisi oleh membran mukosa yang
berisi epitelium bersilia dan epitelium sekretori. Berfungsi sebagai saluran telur,
menangkap dan membawa ovum, dan tempat terjadinya pembuahan = konsepsi
(fertilisasi).

• Ovarium : merupakan organ yang terletak diantara kedua sisi uterus, dibawah dan
dibelakang tuba uterina. Selama masa reproduksi, ovarium kira=kira berukuran panjang
3 cm, lebar 2 cm, dan tebal 1 cm. ukuran ini akan mengecil setelah menopause. Fungsi
ovarium adalah ovulasi dan produksi hormon estrogen, progesteron, dan androgen.
Tulang Panggul Wanita

• Tulang panggul memiliki tiga fungsi utama ;


melindungi struktur panggul,
mengakomodasi pertumbuhan janin selama
kehamilan, dan menyangga struktur organ
yang disangga oleh panggul
Payudara

Walaupun kelenjar mammae atau payudara bukan organ reproduksi yang aktual, kelenjar
mammae merupakan kelenjar aksesori yang penting dalam sistem reproduksi dan secara
langsung dipengaruhi oleh hormon wanita.
Peningkatan estrogen dan progesteron pada 3-4 hari sebelum menstruasi meningkatkan
vaskularisasi payudara, memicu pertumbuhan duktus dan asinar, serta memicu retensi air.
Akibatnya, payudara membengkak, nyeri dan terasa tidak nyaman merupakan gejala yang
umum terjadi sebelum onset menstruasi.
Sel telur (Ovum)
Menurut umur wanita, jumlah oogonium sebagai berikut :
• Bayi baru lahir : 750.000
• Umur 6-15 tahun : 439.000
• Umur 16-25 tahun : 159.000
• Umur 26-35 tahun : 59.000
• Umur 35-45 tahun : 34.000
• Masa menopause : semua hilang

Urutan pertumbuhan ovum:


• Oogonium
• Oosit pertama
• Primary ovarium volikel
• Likuor folikularis
• Pematangan pertama ovum
• Pematangan kedua ovum pada saat sperma membuahi ovum.
Respon Seksual
SEKS, SEKSUAL DAN
SEKSUALITAS ??

Perkembangan fisiologis
sistem reproduksi dan
identitas diri

Ekspreksi seksual

Kebutuhan untuk cinta


dan kepuasan pribadi
Perubahan fisiologis dan empat tahap respon
seksual. Tahap 1
Deskripsi umum Perubahan fisiologis pada Perubahan fisiologis pada
wanita pria
Tahap gairah dimulai Genitalia eksternal : labiya Penis,
dengan awitan gairah dari mayora dan labiya minora
rangsangan fisik atau Skrotum
psikis. Keadaan ini Genitalia internal : vagina,
menghasilkan vasokongesti uterus dan serviks Testis
yang cepat dan intens dan
peningkatan miotonia Struktur terkait : payudara Meatus uretra
(kontraksi otot) jika dan otot panggul
stimulasi efektif. Respon Kelenjar Cowper
lain meliputi peningkatan
denyut nadi, tekanan Payudara putting menjadi
darah, dan frekuensi tegang
pernapasan serta
kemerahan pada kulit
abdomen dan dada.
Perubahan fisiologis dan empat tahap respon
seksual. Tahap 2
Deskripsi Perubahan fisiologis Perubahan fisiologis
yang terjadi pada wanita yang terjadi pada pria

Tahap Plateu adalah Genitalia eksternal : Penis


periode sebelum Labiya minora, Klitoris,
orgasme yang ditandai dan kelenjar Bartholin. Testis
dengan peningkatan
gairah seksual pada Genitalai internal : Meatus uretra:
seluruh tubuh. Respon Vagina, uterus, serviks. mengandung tetesan
fisiologis mencapai cairan yang berasal dari
tingkat maksimum Struktur terkait : kelenjar cowper (dapat
(misalnya vasokongesti payudara membesar mengandung sperma)
berkelanjutan dan
miotonia, peningkatan Uretra prostat
denyut nadi, tekanan
darah, frekuensi
pernapasan.
Perubahan fisiologis dan empat
tahap respon seksual. Tahap 3
Deskripsi Perubahan fisiologis pada Perubahan fisiologis pada
wanita pria

Tahap Orgasme Genitalia eksternal : labiya Penis


merupakan fase cairan minora, klitoris, meatus
seksual maksimum (fisik, urinaria Uretra
psikologis atau keduanya)
yang melepaskan Genitalia internal: vagina, Vas deferens
ketegangan otot dan uterus, serviks
terjadi dilatasi pembuluh Vesikula seminalis
darah. Pria dan wanita Struktur terkait : payudara,
memperlihatkan sfingter rektum, otot Kelenjar prostat dan
penurunan oto volunter panggul kelenjar cowper
yang ditunjukkan oleh
spasme otot diseluruh Payudara
tubuh (mis: kedutan wajah,
kontraksi otot leher, Sfingter internal kandung
ekstremitas, abdomen. kemih berkontraksi
Perubahan fisiologis dan empat tahap
respon seksual. Tahap 4
Deskripsi Perubahan fisiologis pada Perubahan fisiologis pada
wanita pria
Tahap resolusi merupakan Genitalia eksternal : Labia Penis
fase terkahir siklus respons mayora, Labiya minora,
seksual saat wanita atau pria Klitoris Uretra
kembali ke keadaan tanpa
gairah. Ini adalah periode Genitalia internal : Vagina, Skrotum
relaksasi involunter saat Uterus, Serviks
perubahan genital dan organ Testis
lainnya kembali ke keadaan Struktur terkait: payudara
awal karena darah yang dan putting Payudara dan putting
terkongesti dilepaskan
kembali ke sirkulasi umum.
Durasi tahap ini bervariasi
secara proporsional sesuai
dengan lamanya tahap gairah
dan plateu.

Anda mungkin juga menyukai