Anda di halaman 1dari 44

ANFIS REPRODUKSI WANITA

Biomedik dasar

Ns. Suhaila Aro`fah, S.Kep., M.Kep


1. FUNGSI ALAT
REPRODUKSI
Fungsi sitem reproduksi wanita
dikendalikan/dipengaruhi oleh
hormon-hormon gonadotropin/
steroid dari poros hormonal
thalamus – hipothalamus –
hipofisis – adrenal – ovarium.
ALAT REPRODUKDI EKSTERNA MELIPUTI :

1. Mons pubis
2. Labia mayora
3. Labia minora
4. Klitoris
5. Vestibulum
6. Perineum
7. Kelenjar Bartholin
8. Himen atau selaput dara
Mons pubis

• Membantu dalam merangsang penciuman


aroma yang meningkatkan daya tarik seksual
• Kelenjar sebasea dan keringat yang hadir di
dalam mons pubis yang menciptakan daya
tarik secara seksual bau untuk merangsang
gairah.
LABIA MAYORA
• Melindungi struktur alat kelamin yang berada
di dalam
• Untuk saluran urin, pembukaan kelenjar
bartholin dan juga skene atu vestibula
• Sebagai begian lenjutan dari mons veneris
yang berbentuk lonjok mengarah kebawah dan
bersatu lalu membentuk perineum
LABIA MINORA
• Menambah gairah hubungan seksual
• Melindungi struktur alat kelamin yang berada
di dalam
• Untuk saluran urin, pembukaan kelenjar
bartholin dan juga vestibula
KLITORIS
• Memicu dan meningkatkan ketegangan
seksual saat berhubungan intim.
• Apabila wanita dewasa terangsang secara
seksual, maka klitoris akan membesar.
VESTIBULUM
• Sebagai tempat bermuaranya uretra atau
saluran kencing dan vagina atau liang
senggama.
• Sebagai saluran yang membawa ovum yang
dilepaskan ovarium ke dalam uterus.
PERINEUM
• Berisi struktur yang mendukung kemih,
genital dan organ dalam gastrointestinal.
• Berperan penting dalam berkemih, buang
air besar, hubungan seksual dan melahirkan
Kelenjar Bartholin

• Kelenjar bartholin terletak di kedua sisi


lubang vagina. Saat dirangsang, kelenjar
Bartholin mengeluarkan cairan kental yang
berfungsi sebagai pelumas saat
berhubungan intim.
Himen atau selaput dara

• Tidak semua wanita memiliki selaput dara.


Bila ada, ini merupakan jaringan tipis halus
yang umumnya menutupi sebagian lubang
vagina. Saat wanita melakukan hubungan
intim penetratif yang pertama kali, selaput
dara bisa teregang atau robek. Akan tetapi,
teregang atau robeknya selaput dara juga
bisa disebabkan oleh hal lain, seperti
misalnya cedera.
ALAT REPRODUKSI INTERNA MELIPUTI :

1. OVARIUM
2. TUBA FALLOPI
3. UTERUS
4. VAGINA
5. SERVIK
OVARIUM (INDUNG TELUR)
• Untuk menghasilkan ovum (sel telur)
• Penghasil hormon seks utama
• Menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron yang berperan dalam proses
Menstruasi.
TUBA FALLOPI
• Tempat pertumbuhan pembuahan pada janin,
sebelum janin itu masuk kedalam rahim
• Sebagai alat untuk menangkap ovum
• Sebagai alat fertilisasi (pembuahan)
• Merupakan saluran dari ovum dan sperma
sehinggg menghasilkan pembuahan yang
berbentuk janin.
UTERUS (RAHIM)

• Sebagai tempat tumbuh dan


berkembangnya janin
• Merupakan jalan lahir karena ototnya
mampu mendorong janin untuk keluar
VAGINA

1.Sebagai jalan lahirnya bayi


2.Merupakan tempat sengama / hubungan
seksual
3.Tempat untuk mengeluarkan darah
menstruasi ataupun lendIr pada rahim.
Servik
Struktur sempit pada bagian bawah rahim. Lokasinya
tepat di atas vagina, dilapisi oleh selaput lendir. Serviks
memiliki beberapa fungsi:
• Memproduksi lendir serviks, yang berfungsi
menghambat sperma memasuki rahim ketika seorang
wanita sedang tidak subur atau sedang hamil.
• Melindungi dari kuman berbahaya. Lendir serviks juga
menghentikan bakteri atau kuman berbahaya memasuki
rahim dan menjaga vagina tetap sehat.
• Jalur keluarnya darah menstruasi.
2. HUBUNGAN OVARIUM
DAN GONADOTROPIN
• Ovarium merupakan kelenjar berbentuk seperti
buah kenari, yang terletak di kanan dan kiri
uterus
• Setiap bulan sebuah folikel
berkembang dan sebuah ovum
dilepaskan pada saat kira-kira
pertengahan (hari ke-14) siklus
menstruasi
• Ovarium mempunyai tiga fungsi yaitu,
memproduksi ovum, memproduksi
hormone estrogen dan memproduksi
progesterone.
• Pelepasan FSH ke adalam aliran darah
menjelang pubertas menyebabkan pertumbuhan
folikel–folikel pada ovarium. Sewaktu folikel–
folikel itu tumbuh dan menjadi matang, berat
ovarium meninggi dan estrogen diekskresikan di
dalam ovaroium untuk di lepaskan ke dalam
aliran darah. Estrogen menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan saluran
kelamin reproduksi wanita.
• Ovum mengalami perubahan-perubahan kearah
pematangan
• di mana corpus luteum bertambah cepat dari
sel – sel granulose folikel yang telah pecah di
bawah pengaruh hormone LH dari
adenohypophisa
• Apabila folikel-folikel menjadi matang, ovum
dilepaskan dan turun ke tuba fallopii. Dapat
dilihat bahwa hormon juga memegang peranan
penting dalam kelangsungan produktivitas dari
suatu ternak
• Gonadotropin merupakan hormon yang
diproduksi oleh aktivitas sel pada ovari dan
testis.
• Gonadotropin sangat berperan dalam
kesuburan
• 2 hormon yang dihasilkan adalah FSH dan
LH yang disekresikan oleh kelenjar pituitari
• Hormon lainnya adalah HCG (Human
Chorionic Gonadotropin) yang diproduksi
oleh plasenta awal kehamilan, GnRH juga
mengatasi pada kasus kemandulan
3. PROSES KEHAMILAN DAN
LAKTASI
Kehamilan
• Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan
dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi hingga
akhirnya berkembang sampai menjadi fetus
yang aterm.
• Kehamilan normal hingga aterm (cukup
bulan) lama nya tidak kurang dari 280 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari
(43 minggu).
Proses kehamilan
1. Ovulasi : pelepasan ovum
2. Migrasi spermatozoa dan ovum
3. Nidasi (implantasi) pada uterus pembelahan
zigot
4. Pembentukan plasenta
5. Pertumbuhan dan perkembangan hasil
konsepsi sampai aterm
Pembentukan zigot dimulai dari proses fertilisasi, kemudian zigot mengalami proses
pembelahan (claveage). Pembentukan zigot dikelompokkan menjadi beberapa fase, yaitu
fase morula, fase blastula, fase gastrula, serta organogenesis.
Fase Morula
• Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat
pembelahan sel zigot terus menerus. Keberadaan antara
satu dengan sel yang lain adalah rapat. Pembelahan sel
dimulai dari satu menjadi dua, dua menjadi empat, dan
seterusnya sampai terbentuk 16-64 sel. Embrio yang terdiri
dari 16-64 sel inilah yang disebut morula. Proses
terbentuknya morula disebut Morulasi selama 4 hari pasca
konsepsi/pembuahan.
Fase Blastula
• Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami
pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel
dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Didalam blastula
terdapat cairan sel yang disebut Blastosoel dan lapisan sel tunggal yang luar
disebut blastoderm. Embrio yang memiliki blastosol disebut Blastula, proses
terbentuknya blastula disebut Blastulasi. Selanjutnya masuk ke Fase Grastula.
Fase Gastrula
• Fase Gastrula, Pada fase ini pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata
dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga
tubuh. Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat
rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan
dinding tubuh embrionya, seperti gambar diatas :
• Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh
embrio, berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki
oleh hewan tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda,
Echinodermata dan semua Vertebrata.
• Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh
embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat
rendah seperti Porifera dan Coelenterata.
• Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.
Fase Organogenesis
• Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada
makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal
dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula.
• Contohnya :
• Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak
(sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.
• Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka
(tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran
darah dan alat ekskresi seperti ren.
• Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan,
kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo/paru.
Proses laktasi adalah proses
sintesis atau produksi serta
pengeluaran ASI dari payudara

Proses ini dipengaruhi oleh :


hormon prolaktin dan oksitosin.
• Hormon prolaktin membantu
menstimuli produksi susu, produksi
hormon prolaktin sangat dipengaruhi
oleh frekuensi, intensitas dan durasi
anak menstimuli puting melalui isapan,
semakin sering anak menyusui, maka
level hormon ini semakin meningkat
dan berdampak positif terhadap
produksi ASI.
• Hormon oksitosin membantu
proses pengeluaran ASI ke puting.
hormon ini dipengarui oleh kondisi
fisik dan mental si ibu. Produksi
hormon ini meningkat saat ibu
berada dalam situasi atau perasaan
yang nyaman, aman dan tidak
stress.
4. PENGARUH HORMONAL
TERHADAP SISTEM
REPRODUKSI
• Hormon estrogen dan progesteron
tidak asing lagi
• Selain ke dua hormon itu
dipengaruhi oleh hormon berasal
kelanjar hipofisis : FSH dan LH
• Serta hormon relaksi dan oksitosin
Estrogen dan progesteron
• Dihasilkan ovarium yaitu dari folikel yang
semakin membesar
• Fungsi hormon estrogen : memelihari
sistem reproduksi wanta, menentukan ciri
kelamin sekunder wanita, mengatur siklus
menstruasi
• Hormon progesteron berfungsi
pemeliharaan uterus
FSH dan LH
• FSH berperan dalam proses oogenesis
• FSH mengatur proses pertumbuhan sel telur
• FSH memacu folikel untuk menghasilkan
estrogen
• FSH mempengaruhi sel folikel untuk
memberi nutrisi pada sel telur
• LH mendorong terjadinya ovulasi
• Saat ovulasi LH akan
mempengaruhi folikel yang kosong
karena di tinggal ovum untuk
membentuk korpus luteum atau
badan kuning yang menyekresi
progensteron dan estrogen
RELAKSIN dan OKSITOSIN
• Ke dua hormon ini berperan dalam kelahiran
• Ke dua hormon ini dg estrogen dan protaglandin
membantu proses kelahiran
• Hormon relaksin berfungsi membantu
peregangan otot SP, sedangkan hormon oksitosin
membantu kontraksi uterus saat melahirkan
• Estrogen dan prostaglandin menghambat
progesteron dan membantu kontraksi dinding
rahim

Anda mungkin juga menyukai