Anda di halaman 1dari 23

Anatomi dan

Fisiologi Sistem
Reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Manusia

Pertemuan Ke 10
Alat perkembang biakan pada vertebrata

oKarakteristik reproduksi seksual


oMembentuk organ seks khusus, testis dan ovarium
oAdanya fertilisasi yang dilibatkan dalam fusi (penyatuan) antara
gamet jantan dan gamet betina.
oPembuahan (fertilisasi) menghasilkan sel diploid, zigot, dimana
secara genetic berbeda dari induknya.
• Testis dan Ovarium (organ reproduksi primer) dan kelenjar
reproduksi (organ reproduksi sekunder)
• Terdapat saluran urogenital (saluran reproduksi dan saluran eksresi)
• Perbedaan tiap takson pda struktur dan bentuk organ reproduksi,
yang disebabkan oleh habitat, kemampuan reproduksi dan bentuk
plasenta
Sistem Reproduksi Hewan
Sistem Reproduksi
Vertebrata
Fertilisasi eksternal

Fertilisasi
Fertilisasi internal

Perkembangan Ovipar
embrio dan Vivipar
kelahiran
keturunannya Ovovivipar

Berbagai proses fertilisasi.


Alat reproduksi mamalia
✓Reproduksi pada manusia dilakukan secara seksual/internal
✓Telur setelah fertilisasi → embrio di dalam rahim (uterus)
✓Makanan untuk perkembangan embrio disuplai melalui plasenta dan
dihubungkan dengan tali ari-ari (umbilical cord) ke embrio
✓Pada jantan Saluran ejakulasi berhubungan dengan saluran kemih
(uretra).
✓Sistem reproduksi wanita lebih kompleks dibandingkan dengan
sistem reproduksi pria karena terpisah dari tempat penghasil gamet
dan hormon seksual.
https://youtu.be/HXK_SfCH3ZQ
a. Anatomi organ reproduksi jantan
• Organ reproduksi dalam • Organ reproduksi luar.
• Testis sepasang,terletak dalam • Penis mengandung jaringan
skrotum. spon (2 corpus karvenosa dan
1 korpus spongiosum)
• Saluran pengeluaran (epididimis, vas terdapat jaringan erektil yang
deferens, saluran ejakulasi, dan uretra). banyak mengandung
• Kelenjar asesori terdiri dari: kelenjar pembuluh darah dan saraf
vesikula seminalis, kelenjar prostat, • Skrotum →sepasang testis.
kelenjar Cowper.
• Ke3 kelenjar menghasilkan semen
untuk nutrisi dan pergerakan sperma.
• Sekali ejakulasi semen yang dikeluarkan
sekitar 5 ml dengan jumlah sperma
sekitar 50 juta, dan jika kurang dari 20
jutan peluang terjadi fertilisasi sangat
kecil.
Organ reproduksi dalam

Organ reproduksi pria tampak dari (a) samping


dan (b) depan.
https://youtu.be/_fR7HlSlKh4
Organ reproduksi luar

Potongan melintang penis pada organ reproduksi


luar pria.
Spermatogenesis
• Proses pembentukan sperma
• Terjadi pada tubulus seminifirus kemudian di simpan di epidimis
• Diawali dengan membelahnya spermatogonia (2n), setelah
mengalami pembelahan beberapa kali terbentuk spermatosit
primer.
• Setelah beberapa minggu spermatosit primer membelah secara
meiosis menjadi 2 spermatosit sekunder (n), kemudian
membelah lagi menjadi 4 spermatid (n).
• Dalam beberapa minggu kemudian berubah menjadi
spermatozoa atau sperma. Proses ini disebut spermiasi.
• Spermatogenesis berlangsung terus sepanjang hidup.
Spermatogenesis

Spermatogenesis pada tubulus seminiferus.


Kontrol hipofisis terhadap aktivitas testis

• Hormon yang dihasilkan LH, FSH, testosterone, estrogen


• Lobus anterior hipofise menghasilkan FSH & LH
• FSH mempengaruhi perkembangan tubulus seminiferus
• LH menyebabkan perkembangan saluran kelamin jantan & sel-sel
interstisial, mempengaruhi pelepasan spermatozoon dari sel Sertoli
• Testosteron mempengaruhi perkembangan sperma
• Pengontrolan hormone dilakukan dengan control negative (negative
feedback) melalui jalur hipotalamus-hipofisis-testis
Kontrol hipofise pada
aktivitas testis
b. Organ reproduksi betina
• Organ reproduksi luar • Organ reproduksi dalam
• Ovaries/ovarium
• Terdapat folikel yg mengandung sel telur - Vulva
• Memproduksi hormon seks wanita - Mons pubis
• Masing-masing ovarium bertanggung jawab
dalam menghasilkan berbagai macam hormon - Labiyum mayor
termasuk estrogen, hormone seksual wanita.
• Oviducts/oviduk - Labium minor
• Membawa telur ke uterus - Klitoris
• Bagian bawah dari uterus terdapat cervix (mulut
rahim) yang merupakan saluran sempit menuju
vagina.
• Uterus
• Tempat Perkembangan sel telur yg telah dibuahi
– Membuka ke arah vagina
• Vagina
– Berperan dalam hubungan seks
– Membentuk jalan lahir
Organ reproduksi dalam

https://youtu.be/d7cdpJkcZu4
Organ reproduksi wanita tampak dari (a) depan dan (b) samping.
Oogenesis

Tahapan oogenesis.
Oogenesis

Oogenesis pada ovarium.


Hormon-hormon Reproduksi pada betina
• Estrogen→ Ovarium
Pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita, siklus menstruasi
dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas
cairan serviks dan vagina
• Progesterone→ Korpus luteum
Mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima
implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester
awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
• Gonadotropin Releasing Hormone → Hipotalamus
Merangsang pelepasan FSH (folikel stimulating hormone. Bila kadar estrogen
tinggi, maka estrogen akan memberikan umpan balik ke hipotalamus
sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya (negative
feedback).
• FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)→ Hipofisis
FSH menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan
dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan
dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
Hormones synchronize cyclical changes in
the ovary and uterus

Table 27.5
Siklus Seksual pd Mammalia Betina
• Kehidupan seksual betina T.d: siklus ovarium, siklus endometrium, siklus dinding vagina &
siklus kelenjar mamae
• Sederatan proses aktivitas seksual dr awal sampai akhir dan berulang →siklus estrus
• Siklus estrus ada 2 tingkatan:
• Fase folikuler: pembentukan folikel sampai masak
• Fase luteal: setelah ovulasi sampai ulangan berikutnya

Pembagian siklus lainnya:


• Fase proestrus: tingkatan pembentukan folikel sampai pertumbuhan maksimum
• Fase estrus: tingkat folikel yg masak tinggal menunggu ovulasi. Betina siap menerima jantan
• Fase metestrus: tingkatan setelah estrus dlm pembentukan corpus luteum & sekresi progesteron
• Fase diestrus: tingkatan seksual istirahat bila tdk terjadi fertilisasi / kehamilan
Siklus menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan akibat
perubahan pd dinding uterus
Tjd pd manusia & primata

Terjadi dalam beberapa fase:


• Fase menstruasi/fase sekresi
• Fase pra-ovulasi/fase proliferasi
• Fase ovulasi/fase sekresi
• Fase pasca-ovulasi/fase reparasi
Siklus Menstruasi
• Reparasi (4 – 6) : tjd penyembuhan luka akibat pecahnya
pembuluh darah di bagian lapisan spongiosa dengan epithelium
• Proliferasi (7 – 15) : tjd perbanyakan sel-sel dlm lapisan spongiosa
shg endometrium mulai tebal lg & kelenjar2 mulai terbentuk &
membuat sekret
• Sekresi (16 – 28) : kelenjar di dlm dinding uterus sdh
mengeluarkan sekret utk persiapan penempelan blastocyst &
endometrium mjd tebal
• Menstruasi (1 – 4) : tjd perdarahan endometrium krn pembuluh
darah pecah akibat tegangan tinggi kadar estrogen dlm darah
Pengawasan Hipofise thd Ovarium
• FSH menyebabkan perkembangan
folikel→ terjadi perkembangan
jaringan interstisial menghasilkan
estrogen
• Sekresi estrogen yang semakin
meningkat akan merangsang di
keluarkannya LH dan menghambat
FSH
• Sekresi estrogen bertambah &
memuncak mk tjd ovulasi dan
merangsang perbaikan endometrium
• Setelah ovulasi Corpus luteum
menghasilkan progesteron di bawah
pengaruh LH
• Progesteron yang meningkat akan
menghambat FSH dan LH
• Bila tjd ulangan siklus (tdk tjd
fertilisasi), menurunnya kadar
estrogen menghambat sekresi LH shg
FSH naik lagi utk pembentukan folikel
https://youtu.be/u9ReqbXo7fo
Hubungan Estrus & Ovulasi
Spesies Waktu estrus Waktu ovulasi
Anjing 5 – 10 hari pertengahan Hari I atau 2 – 5 stl estrus mulai
estrus
Marmut 6 – 11 jam 1 – 2 jam pd fase estrus mulai
Kuda 5 – 6 hari 1 – 2 hari sbl estrus berakhir ato hari
ke 3 dlm estrus
Kambing 36 jam Pd akhir estrus jam ke 20 – 36
Babi 1 – 5 hari Pd hari ke 1 – 3 stl estrus mulai
Tikus 9 – 20 jam 8 – 11 jam stl estrus mulai
Manusia Hasrat menerima suami Pd hari ke 12 – 17 stl hari I
tidak tergantung siklus menstruasi
estrus
Kehamilan

Anda mungkin juga menyukai