Anda di halaman 1dari 39

SISTEM REPRODUKSI

Insanul Firdaus, S.Kep., Ns., M.Sc


• Organ reproduksi primer (gonad)
• Saluran reproduksi : suatu saluran yg berfungsi utk mengangkut atau
menampung gamet setelah gamet diproduksi
• Kelenjar seks tambahan : menghasilkan sekresi suportif ke dalam
saluran reproduksi
ORGAN REPRODUKSI PRIMER
Terdiri dari :
• Sepasang testis (pria)
• Sepasang ovarium (wanita)
Mempunyai fungsi ganda :
• Menghasilkan gamet (gametogenesis) : sperma & ovum
• Mengeluarkan hormon-hormon seks : testosteron (pria) dan estrogen
progesteron (wanita )
REPRODUKSI PRIA

• Fungsi terdiri dari :


• Pembentukkan sperma (spermatogenesis)
• Penyaluran sperma pada wanita dalam suatu vehikulum cair : semen
• Organ penghasil sperma :testis
Reproduksi Pria
Fungsi terdiri dari :
a. Pembentukkan sperma (spermatogenesis)
b. Penyaluran sperma pada wanita dalam suatu vehikulum cair :
semen
Struktur dan Fungsi sistem reproduksi pria
1. Penis
2. Testis
• Menghasilkan sperma
• Mengeluarikan testosteron
3. Epididimis & dukstus deferens
• Saluran keluar sperma dari testis
• Tempat pematangan motilitas dan fertilitas sperma
• Memekatkan dan menyimpan sperma
3. Vesikula seminalis
– Menghasilkan fruktosa untuk memberi makan sperma yang dikeluarkan
– Mengeluarkan prostaglandin
– Menghasilkan sebagian besar cairan semen
– Menyediakan prekursor untuk pembekuan semen
4. Kelenjar prostat
– Mengeluarkan cairan basa
– Menghasilkan enzim-enzim pembekuan dan fibrinolisin
5. Kelenjar bulbouretra
– Mengeluarkan mukus untuk pelumasan pada saat hubungan
kelamin
Testis
• Organ penghasil sperma
• Tergantung diluar rongga abdomen
dalam suatu kantung terbungkus kulit
(skrotum) yg terletak disudut diantara
kedua pangkal paha
• Sperma keluar dari testis melalui :
epididimis, vas deferens; duktus
ejakulatorius; uretra; saluran sepanjang
penis
• 80% massa testis terdiri dari tubulus
seminiferus
• Panjang 250 m
• Tub. Seminiferus mengandung 2 jenis
sel :
• Sel germinativum
• Sel sertoli
Kontrol Fungsi Testis

HIPOTHALAMUS

GONADOTROPIN RELEASING HORMON

- HIPOFISIS ANTERIOR -
FSH LH

TESTIS SEL LEYDIG


SEL SERTOLI

SPERMATOGENESIS

INHIBIN TESTOSTERON
Struktur dan Fungsi sistem reproduksi pria

• Dihasilkan oleh sel leydig (sel interstitium) yg terletak diantara


tubulus seminiferus
• Merupakan hormon steroid yg berasal dari molekul prekursor
kolesterol
Efek testosteron :
1. Efek sebelum lahir
• Maskulinisasi saluran reproduksi dan genitalia eksterna ;
• Mendorong turunnya testis ke dalam skrotum
• Setelah lahir : produksi berhenti
2. Efek pada jaringan spesifik seks
• Mendorong pertumbuhan dan pematangan sistem reproduksi pada pubertas
• Spermatogenesis
• Mempertahankan kematangan saluran reproduksi semasa dewasa
3. Efek yang terkait dengan sistem reproduksi
• Bertanggung jawab pd pembentukkan libido seksual semas dewasa
• Membantu mempertahankan dorongan seks pd pria dewasa
• Kontrol umpan balik negatif normal pd sekresi gonadotropin oleh
hipofisis memicu pertumbuhan rambut pd pria ( mis. Janggut)
• Menyebabkan suara menjadi berat krn penebalan pita suara
• Mendorong pertumbuhan otot
4.Efek pd karakteristik seks sekunder
• Memicu pola pertumbuhan rambut pd pria
• Menyebabkan suara menjadi berat krn penebalan pita suara
• Mendorong pertumbuhan otot yg menimbulkan kongigurasi tubuh
pria
5. Efek yg tidak terkait dengan sistem reproduksi
• Efek anabolik protein
• Mendorong pertumbuhan tulang pada masa pubertas & penutupan
epifisis
• Merangsang sekresi minyak dari kelenjar sebasea
• Kemungkinan memicu perilaku agresif
Spermatogenesis
• Proses : dalam
tubulus seminiferus
• Memerlukan waktu
64 hari dari
spermatogonia
menjadi sperma
matang
• Terdiri dari 3
tahapan utama :
• Proliferasi mitotik;
• Meiosis
• Pengemasan
Sel Sperma
Terdiri dari :
1. Kepala : terutama terdiri
dari nukleus yg
mengandung informasi
genetik sperma
2. Akrosom : suatu vesikel
berisi enzim di ujung
kepala, digunakan untuk
menembus ovum
3. Ekor : utk mobilitas
spermatozoa
4. Bagian tengah :
mempunyai mitokondria
yg menghasilkan energi
Analisis Sperma
Hasil Analisa Sperma Normal:
• Volume : 2-6 ml
• pH : 7.2 – 7.8
• Motilitas di atas 50%
• Morphology sperma normal di
>50%
• Jumlah sperma :
60 juta : sangat fertile
40-60 juta : fertile
20-40 juta : kurang fertile
<20 juta : Oligosperma
Fungsi Sel Sertoli
• Membentuk sawar darah testis : melindungi sperma dari
pembentukkan antibodi
• Memberi makan sperma
• Memiliki fungsi fagositik
• Mengeluarkan cairan tub, seminiferosa ke dalam lumen
• Tempat kerja testosteron dan fsh
Pubertas
• Diawali dengan pengingkatan
GnRH
• Usia : 8 – 12 tahun
• Peningkatan sekresi hormon
reproduksi :
• Perubahan fisik
• Munculnya karakteristik seks
sekunder
• Pematangan reproduksi
Komponen Perilaku Seks pada Pria
• Ejeksi :
• Pengerasan penis
• Terjadi pembengkakan jaringan erektil akibat vasodilatasi areteriol penis
• Ejakulasi :
– Fase emisi
• Adanya kontraksi otot polos di dinding duktus dan kelenjar seks
tambahan
• Pengosongan sperma dan sekresi kelanjar seks tambahan
– Fase ekspulsi
• Kontraksi otot rangka di dasar penis
• Terjadi penyemprotan dan ekspulsi semen dari penis

Fungsi Reproduksi Wanita
1. Pembentukkan ovum (oogenesis)
2. Menerima sperma
3. Transportasi sperma dan ovum ke tempat penyatuan
(fertilisasi/pembuahan/konsepsi)
4. Pemeliharaan janin selama kehamilan
5. Melahirkan bayi
6. Proses menyusui (laktasi)
Saluran Reproduksi Wanita
• 2 oviduktus
• Menjemput ovum saat ovulasi
• Tempat pembuahan
• Uterus
• Berongga & berdinding tebal
• Berperan dalam
mempertahankan janin dan
mengeluarkan pd persalinan
• Vagina
– Suatu saluran berotot & dapat
diregangkan yg
menghubungkan uterus ke
lingku. Eksternal
• Serviks
• Kanalis servikalis :
– Menonjol ke dalm vagina dan
memiliki sebuah lubang
Siklus Ovarium
Terdiri dari 2 fase :
1. Fase folikel
2. Fase luteal
• Siklus ovarium terhenti oleh kehamila
• Rata-rata : 28 hari
• Pada siklus 28 hari ovulasi terjadi pada hari ke 14
Kontrol Ovulasi
• Ovulasi & luteinisasi : dipicu oleh peningkatan sekresi lh yg masif
• Menimbulkan 4 perubahan :
1. Mengehentikan sintesis estrogen oleh folikel
2. Memulai meiosis di oosit pd folikel yg berkembang
3. Memicu pembentukkan prostagalandin
4. Diferensiasi sel folikel menjadi sel luteal
Regulasi Hormonal
Reproduksi Wanita
Peran Estrogen
• Pematangan & pelepasan sel telur
• Merangsang pertumbuhan & memlihara saluran reproduksi wanita
• Menipiskan mukus serviks
• Merangsang pertumbuhan endometrium & miometrium
• Meningkatkan karakteristik seks sekunder
• Merangsang perkembangan duktus payudara selama kehamilan
• Meningkatkan penimbunan lemak
Peran Progesteron
• Mempersiapkan lingkungan yg sesuai untuk pertumbuhan janin
• Menghambat sekresi gnrh
• Merangsang alveolus di payudara selama kehamilan
• Menghambat stimulasi sekresi susu oleh prolaktin selama kehamilan
• Menghambat kontraksi uterus selama kahamilan
Siklus Haid
Fase Menstruasi
• Ditandai oleh pengeluaran darah dan debris
• Rendahnya estrogen dan progesteron : pelepasan prostagalandin
• Jumlah rata-rata darah yg keluar setiap haid : 50 – 150 ml
• Berlangsung : 5 -7 hari
Fase Proliferasi
• Endometrium mulai memperbaiki diri
• Mengalami rpoliferasi di bawah pengaruh estrogen yg dilepaskan oleh sel
folikel baru
• Terjadi penebalan endometrium 3-5 mm
• Puncak kadar estrogen : memicu pelepasan lh

• Fase Sekretorik
• Bersamaan dg fase luteal ovarium
• Korpus luteum : progesteron dalam jumlah besar yg bekerja pd
endometrium yg tebal
• Kelenjar endometrium aktif : mengeluarkan glikogen
Daftar Pustaka
• Costanzo, L. S., 2014. Physiology. 4th Edition: Saunders Elsevier
• Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Jakarta : EGC
• Tortora, G.J., Derrickson, B. 2009. Principlesof Anatomy and Physiology.
12th Edition: John Willey and Sons

Anda mungkin juga menyukai