Anda di halaman 1dari 25

GAMETOGENESIS

Nurul Ariningtyas, S.ST., MPH


• Gametogenesis adalah proses pembentukan
gamet atau sel kelamin.
• Sel gamet terdiri dari gamet jantan (spermatozoa)
yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum)
yang dihasilkan di ovarium.
• Gametogenesis terdiri 4 tahap :
1. perbanyakan,
2. pertumbuhan,
3. pematangan
4. perubahan bentukan
• Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis
dan oogenesis.
OOGENESIS
• Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam
ovarium. Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel
telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium).
• Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam
kandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir
bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid telah
selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula
oogonia membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer.
• Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit primer
membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase profase.
Pembelahan miosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan
dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta oosit
primer dan mengalami kematian setiap hari sampai masa
pubertas.
• Memasuki masa pubertas, oosit melanjutkan pembelahan
miosis I. hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu
sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran
lebih kecil disebut badan kutub primer.
• Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer
akan mengalami pembelahan miosis II. Pada saat itu, oosit
sekunder akan membelah menjadi dua sel, yaitu satu sel
berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih
kecil disebut badan polar sekunder.
• Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub
sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub
primer sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder.
• Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum
matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi
(hancur). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada
oogenesis hanya menghasilkan satu ovum.
Hormon - Hormon Yang Berperan Dalam
proses Oogenesis
• Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya
aksis hipothalamus -hipofisis - ovarium. Hipothalamus
menghasilkan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone)
yang menstimulasi hipofisis mensekresi hormon FSH (follicle
stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone).
• FSH dan LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga
terjadi sekresi hormon estrogen dan progesteron. LH merangsang
korpus luteum untuk menghasilkan hormon progesteron dan
meransang ovulasi. Pada masa pubertas, progesteron memacu
tumbuhnya sifat kelamin sekunder. FSH merangsang ovulasi dan
meransang folikel untuk membentuk estrogen, memacu
perkembangan folikel. Hormon prolaktin merangsang produksi
susu.
SPERMATOGENESIS
• Spermatogenesis
adalah proses
pembentukan sel
spermatozoa (tunggal :
spermatozoon) yang
terjadi di organ kelamin
(gonad) jantan yaitu
testis tepatnya di
tubulus seminiferus.
• Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n)
dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks.
• Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal
dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel.
• Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang
kemudian disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus
terdiri dari sejumlah besar sel germinal yang disebut
spermatogonia (jamak).
• Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapis luar sel-sel
epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia berdiferensiasi
melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk
membentuk sperma. Pada proses spermatogenesis terjadi
proses-proses dalam istilah sebagai berikut :
• Spermatositogenesis (spermatocytogenesis)
adalah tahap awal dari spermatogenesis yaitu
peristiwa pembelahan spermatogonium
menjadi spermatosit primer (mitosis),
selanjutnya spermatosit melanjutkan
pembelahan secara meiosis menjadi
spermatosit sekunder dan spermatid. Istilah
ini biasa disingkat proses pembelahan sel dari
spermatogonium menjadi spermatid.
• Spermiogenesis (spermiogensis) adalah
peristiwa perubahan spermatid menjadi sperma
yang dewasa. Spermiogenesis terjadi di dalam
epididimis dan membutuhkan waktu selama 2
hari. Terbagi menjadi tahap:
• 1) Pembentukan golgi, axonema dan kondensasi
DNA,
• 2) Pembentukan cap akrosom,
• 3) Pembentukan bagian ekor,
• 4) Maturasi, reduksi sitoplasma difagosit oleh sel
Sertoli.
• Spermiasi (Spermiation) adalah peristiwa
pelepasan sperma matur dari sel sertoli ke lumen
tubulus seminiferus selanjutnya ke epididimidis.
• Sperma belum memiliki kemampuan bergerak
sendiri (non-motil). Sperma non motil ini
ditranspor dalam cairan testicular hasil sekresi sel
Sertoli dan bergerak menuju epididimis karena
kontraksi otot peritubuler.
• Sperma baru mampu bergerak dalam saluran
epidimis namun pergerakan sperma dalam saluran
reproduksi pria bukan karena motilitas sperma
sendiri melainkan karena kontraksi peristaltik otot
saluran.
Hormon - Hormon Yang Berperan Dalam
proses Spermatogenesis
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa
hormon, diantaranya:
• a. Kelenjer hipofisis menghasilkan hormon peransang folikel (Folicle
Stimulating Hormon / FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormon /
LH).
• b. LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon
testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu
tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
• c. FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen
Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk
memulai spermatogenesis.
• d. Hormon pertumbuhan, secara khusus meningkatkan pembelahan
awal pada spermatogenesis.
Komposisi Sperma
• Sperma adalah zat setengah cair atau
setengah kental yang terdiri dari 2 bagian yaitu
plasma sperma dan spermatozoa.
• Plasma sperma dihasilkan oleh kelenjar
prostat, vesika seminalis, epididimis,
cowperdan littre sedangan spermatozoa
dihasilkan oleh aktifitas tubuli seminiferus.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai