Anda di halaman 1dari 13

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:

DR.DRH WIDA WAHIDAH MUBAROKAH,MSC


DR.DRH BUDI PURWO WIDIARSO,MP
Spermatogenesis
• Spermatogenesis : Proses pembentukan Sel Sperma yang terjadi di tubuli
seminiferi di bawah control hormone gonadothropin dan hipofisis.

• Seperti diketahui tubuli seminiferi terdiri atas sel sertori dan sel germinalis.

• Spermatogenesis terjadi dalam 3 fase :


1. Fase Spermatogonial
2. Fase Meiosis
3. Fase spermatogenesis

• Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui


proses pembelahan dan diferensiasi sel.
Spermatogenesis
• Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk
didalam testis.

• Pematangan sel terjadi di tubuli seminiferi yang kemudia disimpan dalam


epididymis.

• Dalam tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel germinal yang
disebut spermatogonia (jamak).

• Spermatogonia terletak dia dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus
seminiferous.

• Spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu


untuk membentuk sperma.
Proses Spermatogenesis
• Proses ini dimulai dengan sel benih primitif, yaitu spermatogonium . Pada
saat terjadinya perkembangan sel kelamin, sel ini mulai mengalami mitosis ,
dan menghasilkan generasi sel-sel yang baru. Sel-sel yang baru dibentuk
dapat mengikuti satu dari dua jalur. Sel-sel ini dapat terus membelah
sebagai sel induk, yang disebut spermatogonium tipe A, atau dapat
berdeferensiasi selama siklus mitosis yang progresif
menjadi spermatogonium B. Spermatogonium B merupakan sel progenitor
yang akan berdeferensiasi menjadi spermatosit primer. Segera setelah
terbentuk, sel-sel ini memasuki tahap profase dari pembelahan meiosis
pertama. Spermatosit primer merupakan sel terbesar dalam garis keturunan
spermatogenik ini dan ditandai dengan adanya kromosom dalam berbagai
tahap proses penggelungan di dalam intinya
Proses Spermatogenesis
Dari pembelahan meiosis pertama ini timbul sel berukuran lebih kecil yang
disebut spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder sulit diamati dalam
sediaan testis karena merupakan sel berumur pendek dan berada dalam tahap
interfase yang sangat singkat dan dengan cepat memasuki pembelahan
meiosis kedua. Pembelahan spermatosit sekunder menghasilkan spermatid.
Karena tidak ada fase-S (sintesis DNA) yang terjadi antara
pembelahan meiosis pertama dan kedua pada spermatosit, jumlah DNA per sel
berkurang setengah selama pembelahan kedua ini, yang menghasilkan sel
haploid (n). Oleh karena itu, proses meiosis menghasilkan sel dengan jumlah
kromosom haploid. Dengan adanya pembuahan, sel memperoleh kembali
jumlah diploid yang normal
Hormon yang berperan
dalam Spermatogenesis
Hormon yang berperan dalam Spermatogenesis

Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon,


diantaranya
a. Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon peransang folikel (Folicle Stimulating
Hormon/ FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormon/ LH)
b. LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa
pubertas, androgen/ testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder
c. FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein)
yang akan memacu spermatogonium untuk memulai spermatogenesis.
d. Hormon pertumbuhan, secara khusus meningkatkan pembelahan awal
pada spermatogenesis.
Hormon yang berperan dalam Spermatogenesis

Semua proses spermatogenesis dikontrol oleh sistem endokrin, yaitu oleh


hormon gonadothropin seperti hormon FSH, ICGSH dan androgen. Rangkaian kejadian pengendalian
hormon terhadap spermatogenesis pada ayam jantan adalah :
a. Pada waktu pubertas dicapai hormon FSH mempengaruhi sel Leydig untuk menghasilkan
hormon androgen (hormon jantan)
b. Androgen membuat epitel germinalis dari tubulus seminifrus bereaksi terhadap FSH.
c. FSH menyebabkan dimulainya spermatogenesis dengan adanya pembelahan sel di spermatogonia.
d. Spermatogenesis diatur oleh FSH, LH dan androgen serta estrogen.
e. Androgen terhadap seluruh organ kelamin jantan membantu mempertahankan kondisi yang
optimum terhadap spermatogenesis, transportasi spermatozoa dan penempatannya di daerah yang
terjadi pembuahan.
*Glosarium*
• Spermatositogen esis ( spermatocytogenesis) adalah ta hap a wal dari spermatogenesis , yaitu
peristiwa pembelahan spermatogonium menjadi spermatosit primer (mitosis), selanjutnya
spermatosit melanjutkan pembelahan secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan spermatid .
Istilah ini biasa disingkat proses pembelahan sel dari spermatogonium menjadi spermatid .

• Spermiogen esis ( spermiogensis ) adalah peristiwa per uba han sper matid menjadi sper ma yang
dewasa. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari. Terbagi
menjadi tahap 1) Pembentukan golgi, axon ema dan kondensa si DNA, 2) Pembentukan cap akrosom,
3) pembentuka n bagian ekor, 4) Maturasi, reduksi sitoplasma difagosit oleh sel Sertoli.

• Spermiasi (Spermiation) adalah peristiwa pelepasan sperma matur dari sel sertoli ke lumen tubulus
seminiferus selanjutnya ke epididimidis. Sperma belum memiliki kemampuan bergerak sendiri (non-
motil). Sper ma non mo til ini ditranspor dala m cairan testicular hasil sekresi sel Sertoli da n bergerak
menuju epididi mis karena kontraksi otot peritubuler . Sperma bar u ma mpu bergerak dala m saluran
epidimis na mun pergeraka n sper ma dalam saluran repro duksi pria bukan karena motilitas sper ma
sendiri melainkan karena kontraksi peristaltik otot saluran.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai