Anda di halaman 1dari 17

Spermatogenesis

Presentation
Kelompok 3

Abeer Nazwa Raysa Rizki Arel


Pengertian Spermatogenesis

Spermatogenesis

Pembahasan Tahap" pembentukan

spermatozoa

bentuk spermatozoa

FAKTOR YANG MEMPENGARUH I

SPERMATOGENESIS
PENGERTIAN SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pemasakan
spermatozoa. Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke
sperma yang masak serta menyangkut berbagai macam perubahan
struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis diatur
oleh hormone gonadtotropin dan testosterone.
Spermatogenesis
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis.
Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup
pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel,
yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional.
Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau
spermatogonium, sel Sertoli, dan sel Leydig. Sel Sertoli berfungsi memberi
nutrisi spermatozoa sedangkan sel Leydig yang terdapat di antara tubulus
seminiferus berfungsi menghasilkan testosteron.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang
dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:
LH (Luteinizing Hormone) merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon
testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat
kelamin sekunder.
FSH (Folicle Stimulating Hormone) merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP
(Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai
proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa
disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan
membutuhkan waktu selama dua hari.
Hormon testosteron (androgen) merupakan hormon yang dihasilkan oleh testis
Hormon ini berfungsi merangsang perkembangan organ Seks primer pada saat
embrio dan mendorong spermatogenesis. Selain itu, mempengaruhi perkembangan
alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder, seperti tumbuh bulu dan kumis, dan dada
menjadi bidang.
TAHAP" PEMBENTUKAN SPERMATOZOA

1. Spermatocytogenesis 2. Tahapan Meiois 3. Tahapan Spermiogenesis


Merupakan spermatogonia yang Spermatosit primer menjauh dari lamina Merupakan transformasi spermatid menjadi
mengalami mitosis berkali-kali basalis, sitoplasma makin banyak dan spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase
yang akan menjadi spermatosit segera mengalami meiosis I menghasilkan golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase
primer. spermatosit sekunder yang n kromosom pematangan. Hasil akhir berupa empat
(haploid). spermatozoa (sperma) masak
• Spermatocytogenesis
Spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau
mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di
tepi membran epitel germinal yang disebut
spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe A membelah
secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian,
setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya
menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid.
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n)
pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu
spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu
spermatosit sekunder.
• Tahapan Meiois
Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis,
sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis
I menghasilkan spermatosit sekunder yang n kromosom
(haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi
secara meiosis II membentuk empat buah spermatid
yang haploid juga. Sitokenesis pada meiosis I dan II
ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah,
tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan
(Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I,
spermatosit II memiliki inti yang gelap.
• Tahapan Spermiogenesis
Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki
bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid
mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang
terdiri dari kepala dan ekor.
Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron
(Androgen Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi,
sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi
umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH
dan LH.
BENTUK SPERMATOZOA
Sel sperma manusia terdiri atas kepala yang berukuran 5 µm x 3
µm dan ekor sepanjang 50 µm. Sel sperma pertama kali diteliti oleh
seorang murid dari Antonie van Leeuwenhoek tahun 1677.
Sperma berbentuk seperti kecebong, dan terbagi menjadi 3 bagian
yaitu: kepala, leher dan ekor. Kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti (nucleus). Bagian leher menghubungkan kepala dengan
bagian tengah. Sedangkan ekor berfungsi untuk bergerak maju,
panjang ekor sekitar 10 kali bagian kepala.
Tahap Pembentukan Bentuk
FAKTOR
FAKTOR YANG
YANG MEMPENGARUHI
MEMPENGARUHI SPERMATOGENESIS
SPERMATOGENESIS
- Umur
- Maturasi
- Genetik

- Psikologis
- Hormonal

Faktor dalam (endogen):


FAKTOR
FAKTOR YANG
YANG MEMPENGARUHI
MEMPENGARUHI SPERMATOGENESIS
SPERMATOGENESIS
- Bahan kimia atau - Vitamin dan gizi
obat-obatan seperti vitamin A,
vitamin E dan
- Fisik berupa glutamine
bendungan, suhu,
radiasi oleh sinar X
dan getaran - Trauma dan
ultrasonik keradangan.

Faktor luar (eksogen):


Kesimpulan
Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan

pemasak an spermatozoa. Spermatogenesis terjadi di

tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencak u p

pematangan sel epitel germinal melalui proses

pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertuju an untuk

membentuk spermafungsional..Spermatogenesis terjadi di

tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencak u p

pematangan sel epitel germinal melalui proses

pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertuju an untuk

membentuk spermafungsional. Tahap pembentukan

spermatozoa dibagi at as tiga tah ap yaitu,

spermatocytogenesis, tah apan meiois, tah apan

spermiogenesis.
Arigatouu ^ ^

Anda mungkin juga menyukai