TUJUAN PEMBELAJARAN Menganalisis mekanisme proses spermatogenesis pada pada pria Menganalisis mekanisme proses oogonesis pada wanita. Menganalisis perbedaan antara spermatogenesis dengan oogenesis. Menjelaskan fungsi hormon kelamin pada pria. Menjelaskan fungsi hormon kelamin pada wanita. PENGERTIAN
Gametogenesis adalah : proses perubahan sel germinativum menjadi gamet pria dan gamet wanita melalui proses meiosis.yang di dalamnya terjadi spermatogenesis dan oogenesis serta berlangsung di dalam gonad Lanjutan…
Gamet dihasilkan dalam
gonad. Gamet jantan: spermatozoon (spermatozoa) dihasilkan dalam gonad jantan, disebut testis. Gamet betina : ovum (ova), dihasilkan dalam gonad betina, disebut ovarium. GAMETOGENESIS
Dalam persiapan untuk pembuahan, sel benih pria
maupun wanita mengalami sejumlah perubahan yang melibatkan kromosom maupun sitoplasma, dengan tujuan: Mengurangi jumlah kromosom dari jumlah diploid 46 (pada sel somatik) menjadi jumlah haploid 23 (pada gamet). Mengubah bentuk sel-sel benih sebagai persiapan untuk pembuahan. lanjutan Sel somatik manusia ada 23 pasang (jumlah kromosom yang diploid): 22 pasang kromosom yang tepat sama (autosom) + 1 pasang kromosom seks. Jika pasangan kromosom seks tersebut: XX wanita XY laki-laki Gametogenesis terdiri dari 4 tahap, yaitu: Perbanyakan, Pertumbuhan, Pematangan, Perubahan bentuk.
Tahap perbanyakan (poliferasi) berlangsung secara mitosis
berulang-ulang. Gametagium (sel induk gamet) membelah menjadi 2, 2 menjadi 4, 4 menjadi 8, dan seterusnya. Gametangium ini akan tumbuh membesar menjadi gametosit I. Gametosit I mengalami tahap pematangan, berlangsung secara meiosis. Akhir meiosis I terbentuk gametosit II, dan akhir meiosis II terbentuk gametid. Gametid mengalami tahap perubahan bentuk (transformasi) menjadi gamet. MITOSIS Mitosis adalah proses pembelahan satu sel untuk menghasilkan dua sel anak secara genetik identik dengan sel induk. Setiap sel anak menerima komplemen lengkap 46 kromosom. MEIOSIS
Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada
sel germinativum untuk menghasilkan gamet pria dan gamet wanita, yaitu masing-masing sperma dan sel telur. Meiosis memerlukan dua pembelahan sel, yaitu meiosis I dan meiosis II, untuk mengurangi jumlah kromosom menjadi jumlah haploid 23. LANJUTAN… Selama meiosis, satu oosit primer menghasilkan empat sel anak, masing-masing dengan 22 kromosom plus 1 kromosom X. namun, hanya satu dari sel anak ini berkembang menjadi gamet dewasa, oosit; tiga sisanya badan polar, hanya mendapat sedikit sitoplasma dan mengalami degenerasi pada perkembangan selanjutnya.
Demikian juga, satu spermatosit primer menghasilkan empat
sel anak, dua dengan dengan 22 kromosom plus 1 kromosom X dan dua dengan 22 kromosom plus 1 kromosom Y. namun, berbeda dengan pembentukan oosit, keempat sel tersebut berkembang menjadi gamet matang Gambar 1.3. Gambaran skematik yang memperlihatkan peristiwa-peristiwa yang terjadi sewaktu pembelahan pematangan pertama dan kedua. A. Sel benih primitif wanita (oosit primer) hanya menghasilkan 1 gamet matang, oosit matang. B. Sel benih primitif pria menghasilkan 4 spermatid, yang semuanya berkembang menjadi spermatozoa. SPERMATOGENESIS Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal : spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di tubulus seminiferus Tahapan Spermatogenesis : Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma (spermatogonia) yang berjumlah ribuan. Lanjutan… Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2 spermatosit sekunder. Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid. Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid. Sperma yang matang akan menuju epididimis. Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari Struktur Sperma Struktur sperma matang terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma tebal mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim yang membantu sperma menembus sel telur. Bagian tengah sperma mengandung mitokondria spiral yang berfungsi menyediakan energi untuk gerak ekor sperma. Setiap melakukan ejakulasi, seorang lakilaki mengeluarkan kurang lebih 400 juta sel sperma Hormon yang mempengaruhi Spermatogenesis Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis. Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma). OOGENESIS Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Berbeda dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel telur saja selama waktu tertentu(siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon. Pada manusia dan primate siklus reproduksinya disebut siklus menstruasi. Sedangkan pada mamalia lain disebut estrus. Mesntruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dapat dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang terjadi secara periodik. Lanjutan
Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh
ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitra usia 45-50 tahun. TAHAPAN OOGENESIS Oogeneis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur (oosit primer) yang terbentuk sejak bayi lahir. Oosit primer ini terbentuk dari oogonium yang terjadi melalui proses mitosis. Ketika masa puber, oosit primer melakukan pembelahan meiosis I menghasilkan oosit sekunder dan badan polar pertama (polosit primer). Proses ini dipengaruhi oleh FSH (Folicel Stimulating Hormon). Lanjutan… Selanjutnya oosit sekunder mengalami tahap meiosis II yang akan menghasilkan ootid. Namun, tahap pembentukan ootid ini tidak diselesaikan sampai akhirnya terjadi ovulasi. Jika ada sperma yang masuk dan mengenai oosit sekunder (yang telah diovulasikan) dan meiosis II dilanjutkan, jika tidak maka oosit sekunder akan luruh bersama dinding endometrium dan dinamakan menstruasi. Setelah meiosis II selesai, maka terbentuklah ootid dan polosit sekunder. Polosit primer juga membelah menjadi dua polosit sekunder. Hormon yang mempengaruhi Oogenesis
Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum). Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis Spermatogenesis Oogenesis
Tempat Testis Ovarium
Terjadinya Hasil akhir empat (4) spermatozoa satu (1) ovum
Untuk membuahi spermatid harus berubah Ootid sudah siap untuk
/ dibuahi menjadi sperma melalui melakukan reproduksi proses spermiogenesis Mulai proses pada waktu pubertas Dimulai saat hidup dalam janin Selesai proses Hingga tua Saat menopause Thank’s for watching See u next time