Anda di halaman 1dari 25

GAMETOGENESIS

Oleh : NANDA DESIMA SILALAHI


TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menganalisis mekanisme proses
spermatogenesis pada pada pria
 Menganalisis mekanisme proses oogonesis pada
wanita.
 Menganalisis perbedaan antara spermatogenesis
dengan oogenesis.
 Menjelaskan fungsi hormon kelamin pada pria.
 Menjelaskan fungsi hormon kelamin pada wanita.
PENGERTIAN

 Gametogenesis adalah :
proses perubahan sel germinativum
menjadi gamet pria dan gamet wanita
melalui proses meiosis.yang di
dalamnya terjadi spermatogenesis dan
oogenesis serta berlangsung di dalam
gonad
Lanjutan…

 Gamet dihasilkan dalam


gonad.
 Gamet jantan: spermatozoon
(spermatozoa) dihasilkan
dalam gonad jantan, disebut
testis.
 Gamet betina : ovum (ova),
dihasilkan dalam gonad
betina, disebut ovarium.
GAMETOGENESIS

 Dalam persiapan untuk pembuahan, sel benih pria


maupun wanita mengalami sejumlah perubahan
yang melibatkan kromosom maupun sitoplasma,
dengan tujuan:
 Mengurangi jumlah kromosom dari jumlah diploid
46 (pada sel somatik) menjadi jumlah haploid 23
(pada gamet).
 Mengubah bentuk sel-sel benih sebagai persiapan
untuk pembuahan.
lanjutan
 Sel somatik manusia ada 23 pasang (jumlah
kromosom yang diploid): 22 pasang
kromosom yang tepat sama (autosom) + 1
pasang kromosom seks.
 Jika pasangan kromosom seks tersebut:
XX  wanita
XY  laki-laki
 Gametogenesis terdiri dari 4 tahap, yaitu:
 Perbanyakan,
 Pertumbuhan,
 Pematangan,
 Perubahan bentuk.

 Tahap perbanyakan (poliferasi) berlangsung secara mitosis


berulang-ulang. Gametagium (sel induk gamet) membelah menjadi
2, 2 menjadi 4, 4 menjadi 8, dan seterusnya.
 Gametangium ini akan tumbuh membesar menjadi gametosit I.
 Gametosit I mengalami tahap pematangan, berlangsung secara
meiosis. Akhir meiosis I terbentuk gametosit II, dan akhir meiosis II
terbentuk gametid.
 Gametid mengalami tahap perubahan bentuk (transformasi)
menjadi gamet.
MITOSIS
Mitosis adalah proses pembelahan satu
sel untuk menghasilkan dua sel anak
secara genetik identik dengan sel induk.
Setiap sel anak menerima komplemen
lengkap 46 kromosom.
MEIOSIS

 Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada


sel germinativum untuk menghasilkan gamet pria
dan gamet wanita, yaitu masing-masing sperma dan
sel telur. Meiosis memerlukan dua pembelahan sel,
yaitu meiosis I dan meiosis II, untuk mengurangi
jumlah kromosom menjadi jumlah haploid 23.
LANJUTAN…
 Selama meiosis, satu oosit primer menghasilkan empat sel
anak, masing-masing dengan 22 kromosom plus 1 kromosom
X. namun, hanya satu dari sel anak ini berkembang menjadi
gamet dewasa, oosit; tiga sisanya badan polar, hanya
mendapat sedikit sitoplasma dan mengalami degenerasi pada
perkembangan selanjutnya.

 Demikian juga, satu spermatosit primer menghasilkan empat


sel anak, dua dengan dengan 22 kromosom plus 1 kromosom
X dan dua dengan 22 kromosom plus 1 kromosom Y. namun,
berbeda dengan pembentukan oosit, keempat sel tersebut
berkembang menjadi gamet matang
Gambar 1.3. Gambaran skematik yang memperlihatkan peristiwa-peristiwa yang terjadi
sewaktu pembelahan pematangan pertama dan kedua. A. Sel benih primitif wanita (oosit
primer) hanya menghasilkan 1 gamet matang, oosit matang. B. Sel benih primitif pria
menghasilkan 4 spermatid, yang semuanya berkembang menjadi spermatozoa.
SPERMATOGENESIS
 Spermatogenesis adalah proses pembentukan
sel spermatozoa (tunggal : spermatozoon)
yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan
yaitu testis tepatnya di tubulus seminiferus
 Tahapan Spermatogenesis : Spermatogenesis
terjadi di tubulus seminiferus. Pada dinding
tubulus seminiferus telah ada calon sperma
(spermatogonia) yang berjumlah ribuan.
Lanjutan…
 Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis
membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer
melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk
2 spermatosit sekunder.
 Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan
meiosis kedua, menghasilkan 2 spermatid yang
bersifat haploid. Keempat spermatid ini berkembang
menjadi sperma matang yang bersifat haploid.
 Sperma yang matang akan menuju epididimis. Setiap
proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75
hari
Struktur Sperma
Struktur sperma matang terdiri
dari kepala, leher, bagian
tengah, dan ekor. Kepala
sperma tebal mengandung inti
haploid yang ditutupi badan
khusus yang disebut akrosom.
Akrosom mengandung enzim
yang membantu sperma
menembus sel telur. Bagian
tengah sperma mengandung
mitokondria spiral yang
berfungsi menyediakan energi
untuk gerak ekor sperma. Setiap
melakukan ejakulasi, seorang
lakilaki mengeluarkan kurang
lebih 400 juta sel sperma
Hormon yang mempengaruhi
Spermatogenesis
 Hormon FSH
yang berfungsi untuk merangsang pembentukan
sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli
untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding Protein)
untuk memacu spermatogonium untuk melakukan
spermatogenesis.
 Hormon LH
yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk
memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu
hormone sex yang penting untuk perkembangan
sperma).
OOGENESIS
 Oogenesis merupakan proses pembentukan dan
perkembangan sel ovum. Berbeda dengan laki-laki,
wanita hanya mengeluarkan satu sel telur saja selama
waktu tertentu(siklus). Ovulasi pada wanita
berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh
hormon.
 Pada manusia dan primate siklus reproduksinya
disebut siklus menstruasi. Sedangkan pada mamalia
lain disebut estrus. Mesntruasi dapat diartikan
sebagai luruhnya ovum yang tidak dapat dibuahi
beserta lapisan dinding uterus yang terjadi secara
periodik.
Lanjutan

 Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh


ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami
peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang
wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel
ovum setelah masa menopause yaitu
berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan
sel ovum yang matang Karena sudah tidak
dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya
siklus menstruasi sekitra usia 45-50 tahun.
TAHAPAN OOGENESIS
 Oogeneis terjadi di ovarium. Di ovarium ini
telah tersedia calon-calon sel telur (oosit
primer) yang terbentuk sejak bayi lahir. Oosit
primer ini terbentuk dari oogonium yang
terjadi melalui proses mitosis.
 Ketika masa puber, oosit primer melakukan
pembelahan meiosis I menghasilkan oosit
sekunder dan badan polar pertama (polosit
primer). Proses ini dipengaruhi oleh FSH
(Folicel Stimulating Hormon).
Lanjutan…
 Selanjutnya oosit sekunder mengalami tahap meiosis II
yang akan menghasilkan ootid. Namun, tahap
pembentukan ootid ini tidak diselesaikan sampai akhirnya
terjadi ovulasi. Jika ada sperma yang masuk dan mengenai
oosit sekunder (yang telah diovulasikan) dan meiosis II
dilanjutkan, jika tidak maka oosit sekunder akan luruh
bersama dinding endometrium dan dinamakan menstruasi.
Setelah meiosis II selesai, maka terbentuklah ootid dan
polosit sekunder. Polosit primer juga membelah menjadi
dua polosit sekunder.
Hormon yang mempengaruhi Oogenesis

 Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang


pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
 Hormon Estrogen
yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
 Hormon LH
 yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu
proses pematangan sel ovum).
 Hormon progesteron
 yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan
LH
Perbedaan spermatogenesis dan
oogenesis
Spermatogenesis Oogenesis

Tempat Testis Ovarium


Terjadinya
Hasil akhir empat (4) spermatozoa satu (1) ovum

Untuk membuahi spermatid harus berubah Ootid sudah siap untuk


/ dibuahi menjadi sperma melalui melakukan reproduksi
proses spermiogenesis
Mulai proses pada waktu pubertas Dimulai saat hidup dalam
janin
Selesai proses Hingga tua Saat menopause
Thank’s for watching
See u next time

Anda mungkin juga menyukai