Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RANGKUMAN

PERKEMBANGAN HEWAN
GAMETOGENESIS

OLEH :
Nasrianti
210107500015
PENDIDIKAN BIOLOGI C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


TAHUN 2022
GAMETOGENESIS
(SPERMATOGENESIS & OOGENESIS)

URAIAN MATERI
1. Pengertian Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet

yang terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) dihasilkan di testis dan gamet betina

(ovum) yang dihasilkan di ovarium. Terdapat dua jenis proses pembelahan sel yaitu

mitosis dan meiosis. Mitosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan tetapi

tidak terjadi reduksi kromosom apabila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi

proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan

pembelahan meiosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan dengan adanya

reduksi kromosom, contohnya pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama

dalam proses reproduksi manusia.

Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya


sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom,
sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu
23 kromosom. Gametogenesis terdiri 4 tahap :
a. Perbanyakan
b. Pertumbuhan
c. pematangan
d. perubahan bentuk.
Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
A. Spermatogenesis merupakan salah satu proses gametogenesis yang dimana
proses tersebut merupakan pembentukan sel spermatozoa (tunggal :
spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis
tepatnya di tubulus seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang
bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses
kompleks.
B. Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium.
Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut

oogonia (tunggal: oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia dimulai

sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir

bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid telah selesai

dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan.

2. Gametogenesis Hewan

a. Gametogenesis pada mamalia


Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel
gamet terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet
betina (ovum) yang dihasilkan di ovarium. Terdapat dua jenis proses pembelahan
sel yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2
anakan tetapi tidak terjadi reduksi kromosom (bersifat diploid), sedangkan
pembelahan meiosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan dengan
adanya reduksi kromosom (bersifat haploid), contohnya pembelahan sel kelamin
atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia. Gametogenesis
terbagi menjadi dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
b. Gametogenesis pada Aves
Gametogenesis berlangsung di dalam kelamin jantan dan betina.
Gametogenesis dibedakan menjadi dua,yaitu spermatogenesis (pembentukan sel
kelamin jantan atau sperma yang terjadi di dalam testis) dan oogenesis
(pembentukan sel kelamin betina atau ovum yang terjadi di dalam ovarium).
Secara prinsip keduanya melalui pembelahan yang sama, namun hasil akhirnya
berbeda.
c. Gametogenesis pada Reptil

Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian


bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di
dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan
dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas
deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang
dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari- jari pada sarung
tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu
hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
3. Pengertian Spermatogenesis
a. Spermatogenesis merupakan proses yang fundamental di dalam sistem reproduksi
pria yang melibatkan serangkaian peristiwa genetik dan epigenetik tingkat tinggi di
dalam sel-sel germinal yang berperan penting merubah spermatogonia menjadi
spermatozoa (Liu et al., 2008). Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel
spermatozoa (tunggal : spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan
yaitu testis tepatnya di tubulus seminiferus. Spermatogenesis merupakan proses yang
komplek dan melibatkan pembelahan baik mitosis dan meiosis.
b. Tahapan Spermatogenesis
1. Spermatogenesis Mamalia
Tahapan proses spermatogenesis dibagi menjadi 3, yaitu Spermatositogenesis,
Spermiogenesis, dan Spermiasi. Adapun penjelasannya yakni :
a. Spermatositogenesis (spermatocytogenesis) adalah proses pembelahan sel dari
spermatogonium menjadi spermatid. Tahap ini dipengaruhi oleh sel sertoli,
yaitu sel yang memberi nutrisi-nutrisi kepada spermatogonia, sehingga dapat
berkembang menjadi spermatosit.
b.Spermiogenesis (spermiogensis) adalah peristiwa perubahan spermatid
menjadi sperma yang dewasa. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan
membutuhkan waktu selama 2 hari. Terbagi menjadi 4 tahap, yaitu: 1)
Pembentukan golgi, axonema dan kondensasi DNA, 2) Pembentukan cap
akrosom, 3) pembentukan bagian ekor, 4) Maturasi, reduksi sitoplasma difagosit
oleh sel Sertoli.
c. Spermiasi (Spermiation) adalah peristiwa pelepasan sperma dewasa dari sel
sertoli ke tubulus seminiferus selanjutnya ke epididimidis. Sperma belum
memiliki kemampuan bergerak sendiri (non-motil). Sperma non motil ini
ditranspor dalam cairan testicular hasil sekresi sel Sertoli dan bergerak menuju
epididimis karena kontraksi otot peritubuler.
2) Spermatogenesis Aves

a) Spermatocytogenesis

Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang


akan menjadi spermatosit primer. Spermatogonia merupakan struktur
primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis.
Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang
menjadi spermatosit primer.
b) Tahapan Meiois

Spermatosit I (primer) menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin


banyak dan segera mengalami meiosis I yang kemudian diikuti dengan meiosis
II. Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang
lengkap terpisah, tapi masih berhubungan sesame lewat suatu jembatan
(Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II
memiliki inti yang gelap.
c) Tahapan Spermiogenesis

Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi


4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil
akhir berupa empat spermatozoa masak. Dua spermatozoa akan membawa
kromosom penentu jenis kelamin wanita “X”.
4. Hormon yang Berperan dalam Proses Spermatogenesis

Hormon-hormon utama yang berperan dalam proses Spermatogenesis,


yaitu Luteinizing Hormone (LH), Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan
Testosteron.
a. Hormon LH akan merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon
testosteron.
b. Hormon Testosteron akan mempengaruhi sel Sertoli dengan cara
meningkatkan tingkat responsifitasnya terhadap FSH dan secara simultan
akan menghambat sekresi LH dengan cara mekanisme umpan balik negatif
melalui poros hipotalamo-hipofiseos.
c. Hormon FSH menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) dengan
mengontrol pematangan epitelium germinal dengan mempengaruhi
langsung sel Sertoli dan menginduksi sel Sertoli untuk memproduksi protein
yang akan memacu spermatogonium untuk memulai spermatogenesis.
5. Pengertian Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium.
Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia
(tunggal: oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia sudah diawali sejak di dalam
kandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan. Pada usia akhir bulan ketiga fetus,
semua oogonia yang bersifat diploid telah terbentuk dan siap memasuki tahap
pembelahan.
a. Proses Oogenesis
1. Oogenesis Mamalia
Ada 5 tahapan pada oogenesis, yaitu :
a. Oogonium
Oogonium awalnya berada di dalam ektoderm embrional dari saccus
vitellinus (kantung kuning telur), dan berpindah ke epitelium germinativum
kira-kira pada minggu ke 6 dalam kandungan.
b. Folikel primordial
yang terbentuk akan berpindah ke bagian stroma cortex ovarium dan
folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel primordial
berupaya berkembang selama dalam kandungan dan selama masa anak-
anak, namun tidak satupun mencapai maturasi (masak).
c. Oosit Primer
Inti (nukleus) dari oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Tiap
satu pasang kromosom merupakan kromosom menentukan jenis kelamin.
d. Pembelahan Meiosis Pertama
Pembelahan meiosis terjadi di ovarium pada saat folikel de Graaf
mengalami maturasi dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau sel
telur akan membelah sehingga kromosom terpisah dan membentuk dua set
yang masing-masing mengandung 23 kromosomdiri, namun secara normal
akan mengalami degenerasi.
e. Oosit Sekunder
Pada saat pembelahan meiosis kedua, umumnya terjadi apabila ada
fertilisasi, yaitu saat kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit.
Oosit sekunder kemudian membelah membentuk ootid yang kemudian
berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi kedua.
2. Oogenesis Aves
a. Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm
embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium
germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri.
b. Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium
dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial
berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-
kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan.
c. Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n).
Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis
kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain
disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin
membawa gen-gen yang disebut DNA.
d. Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami
pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum
membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-
masing mengandung 23 kromosom. yang polanya berbeda.
e. Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala
spermatozoa menembus zona pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder
membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar lagi, sehingga
terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua
mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut
secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah
mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.
6. Hormon yang Berperan dalam Proses Oogenesis
Beberapa hormon yang berperanan dalam proses pembentukan oogenesis
yaitu : Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH), Follicle Stimulating Hormone
(FSH) dan Lutinuezing Hormone (LH).

Anda mungkin juga menyukai