OLEH
KELOMPOK 8
1. Rahmawati (200107500017)
2. Nurwahyuni Alya (200107501005)
3. Nurfatin Fadillah (200107500023)
4. A. Tenri Ampa Nurfitria Papada (200107501001)
5. Muh. Fauzan (200107501003)
Sebelum terimplantasi, zona pellusida mengalami lisis (pada manusia 6.5 - 14 hari
kehamilan). Pada hari ke-11 hingga 12, blatokista seluruhnya telah terbenam ke dalam
stroma endometrium, dan epitel permukaan menutupi hampir seluruh cacat pada dinding
rahim. Dan pada fase ini terbentuk sirkulasi utero plasenta. Selanjutnya reaksi desidua
dimana sel-sel endometrium menjadi polihedral dan banyak mengandung glikogen dan
lemak seiring dengan kejadian-kejadian sebelumnya. Menjelang perkembangan hari ke-
13, cacat permukaan endometrium pun semakin sembuh (kondisi stabil).
C. TIPE-TIPE IMPLANTASI
Terdapat 3 tipe implatasi antara lain:
1) Implnatasi Superfisial Implant. Tipe implantasi ini, embrio tetap berada di dalam
lumen uterus
2) Implantasi esksentrik, implant tertanam pada salah satu sisi uterus
3) Implantasi interstial.
D. SELAPUT EKSTRAEMBRIO
1. Kantong Yolk
Kantung yolk merupakan selaput spanknopleura yang tersusun atas splanknopleura
dengan endoderem terletak pada bagian dalam dan mesoderem sphlaknik terletak
disebelah Luar yang berfungsi untuk nutrisi embrio dan membungkus kuning telur pada
telur megalechital dan mamalia bertelur (megatromata).
2. Kantung Amnion
Kantung amnion merupakan membrane tipis yang terdapat pada somatoplura yang
bentuknya seperti kantung yang menyelubungi embrio dan berisi cairan. Kantung amnion
keberadaanya menjadi khas bagi burung, reptile, dan mamalia. Amnion berfungsi untuk
melindungi kekeringan , penawar goncangan, dan pengatur suhu terhadap embrio.
3. Kantung Allantois
Kantung allantois merupakan kantung yang terbentuk sebagai hasil efisinasi pada
bagian ventral usus belakang pada tahap perkembangan. Kantung allantois berperan
sebagai tempat penampung dan penyimpangan urine dan sebagai organ pertukaran gas
antara embrio dan lingkungan luar. Kantung alantois memiliki lapisan penyusun yaitu
spanknopleura yang tersusun atas endoderm di dalam dan mesoderm pada bagian luar.
4. Chorion
Chorin atau serosa adalah Membran ekstra embrio yang paling luar yang berbatasan
dengan cangkang atau jaringan induk yang merupakan tempat pertukaran antara embrio
dan lingkungan di sekitarnya. fungsi chorion terutama untuk pertukaran gas atau respirasi.
E. PLASENTA
Plasenta adalah asosiasi antara embrio melalui selaput ekstraembrionya dengan
jaringan endometrium uterus membentuk suatu organ.
Plasenta secara structural terdiri atas dua bagian yaitu :
a. plasenta fetal yang dibentuk oleh selaput ektra embrio
b. plasenta maternal yang dibentuk oleh endometrium uterus
Penggolongan Plasenta pada hewan berdasarkan beberapa criteria antara lain :
1. Berdasarkan macam selaput ekstra embrio yang bertautan dengan jaringan induk,
plasenta dapat dibedakan menjadi plasenta choriovitellin dan plasenta chorioallantois.
2. Berdasarkan Penyebaran Vilichorioallantois
Berdasarkan Penyebaran Vilichorioallantois palasenta dikelompokkan menjadi :
a. Plasenta diffusa karena permukaan chorionnya bervili dan bertaut pada
endometrium
b. Plasenta kotiledonaria karena pautanya terbatas
c. Plasenta zonaria karena vilinya tersusuk mirip sabuk
d. Palsenta diskoidal karena berkelompok pada daerah terbatas dan berbentuk
cakram.
3. Berdasarkan struktur histologinya
Tipe-tipe plasenta Chorioallantois dapat diketahui berdasarkan
a. Semua kapiler baik embrio atau induk memiliki lapisan dinding dari endotellium
b. Ada jaringan penghubung di luar uendothelium
c. Vilichorionil memiliki lapisan sinsitiotrofoblas dibagian luar dan sitotrofoblast
dibagian dalam.
Chorioallantois dapat dikalsifikasikan menjadi :
a. Plasenta epiteliochorial
b. Plasenta syndesmochorial
c. Palsenta endpteliochorial
d. Plasenta haemo-chorial
e. Palsenta hemo-endotelial
Plasenta sangat dibutuhkan bagi embrio. plasenta berfungsi untuk respirasi,
nutrisi, proteksi dan juga sekresi estrogen.