Pengertian Implantasi
Implantasi blastosis adalah proses tertanamnya embrio mammalia tahap blastosis
akhir, di dalam endometrium uterus induk.
Implantasi dimulai dengan menempelnya trofoblas
yang menutupi inner cell mass. Tempat
implantasi embrio pada endometrium adalah
spesifikuntuk hampir setiap jenis hewan. Implantai
embrio manusia umumnya terjadi pada
endometrium uterus bagian dorsal, pada kehamilan
6-7 hari.
Tahapan Implantasi
Proses implantasi blastosis pada manusia dibagi menjadi lima tahap yaitu:
1. Tahap I, saat oosit yang baru diovulasikan dipindahkan ke tuba fallopi,
2. Tahap II, zigot yang telah terbentuk pasca fertilisasi mulai membelah secara mitosis;
3. Tahap III, saat pembelahan sel mencapai 16 hingga 32 sel
4. Tahap IV, blastosis mengalami aposisi dan adhesi
5. Tahap V, terjadi penetrasi dan invasi blastosis.
Tipe-tipe Implantasi
1. Implantasi superfisial dimana blastosis ada diruang lumen uterus
2. Implantasi eksentrik blastosis terletak di dalam kripta atau lipatan selaput lendir
3. Implantasi interstitial atau profundal, blastosis menembus lapisan epitel uterus
dan berkembang di dalam endometrium
Cara implantasi
1. Noninvasive, bila blastosis mengembang dan tetap berada di dalam rongga trofoblas
bersentuhan dengan permukaan uterus yang mengelilinginya.
2. Invasif, bila blastosis tidak mengembang, trofoblas berinvasi ke dalam endometrium
cukup dalam sehingga embrio terbenam sampai ke jaringan ikat sub endotelium dan
akhirnya terbungkus oleh endometrium, tidak berdedah ke rongga uterus lagi.
Fungsi Plasenta
Plasenta adalah organ ekstraembrio yang merupakan pertautan antara jaringan
fetus(plasenta fetalis) dan jaringan induk yaitu endometrium uterus(plasenta maternal) dalam
berbagai derajat keeratan.
Fungsi dari plasenta antara lain.
1. Sebagai sistem sirkulasi nutrisi dan gas.
2. Sebagai Kelenjar endokrin.
3. Barrier (mencegah bercampurnya darah induk dan fetus).
4. Mencegah bakteri patogen pada darah induk masuk ke peredaran darah fetus.
5. Sistem imunitas.
6. Sistem ekskresi.
a. Bagian fetal : vili korialis, ruang intervili. Darah dari ibu di ruang intervili berasal dari
arteri spinalis yang berada di desidua basalis. Pada sistol darah dipompa dengan
tekanan 70-80 mmHg ke ruang intervili sampai pada pangkal kotiledon, darah
menbanjiri ke vili korialis dan kembali secara perlahan melalui pembuluh balik (vena)
dengan tekanan 8 mmHg.
b. Bagian permukaan janin : merupakan bagian permukaan janin, tepatnya di uri yang
dilapisi selaput amnion.
c. Bagian maternal : teridiri dari desidua kompakta yang terdiri dari beberapa lobus dan
kotiledon (15-20 lobus). Pertukaran uteroplasenta terjadi melalui intervili tali pusat.