FUNGSI PLASENTA
Oleh
Andreia Stephanie Sinta
220141010028
Masa KKM: 05 Juni 2023 – 13 Agustus 2023
Supervisor Pembimbing:
dr. Frank M.M. Wagey, Sp.OG(K)
Residen Pembimbing:
dr. Victor Moniaga
“FUNGSI PLASENTA”
Oleh
Andreia Stephanie Sinta
220141010028
Masa KKM 05 Juni 2023 – 13 Agustus 2023
Residen Pembimbing :
Supervisor Pembimbing :
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………3
A. Anatomi Plasenta……………………………………………..4
B. Proses Pembentukan Plasenta……………………………….6
C. Fungsi Plasenta……………………………………………….9
D. Pemeriksaan Plasenta………………………………………..16
E. Perkembangan plasenta dan sirkulasi fetomaternal………17
F. Kelainan pada plasenta………………………………………18
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….23
LAMPIRAN……………………………………………………………....25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perkembangan janin selama dalam masa kehamilan. Struktur dari organ plasenta
sangat kompleks karena organ ini merupakan suatu penghubung antara janin
produk metabolisme, dan pertukaran gas melalui aliran darah maternal; untuk
proses fertilisasi dan implantasi/nidasi, maka plasenta akan mulai terbentuk. Masa
pembentukan plasenta atau masa plasentasi dimulai pada 12-18 minggu setelah
fertilisasi dan bertumbuh terus sampai terbentuk dengan matur. Ukuran plasenta
memiliki dua sisi permukaan, yaitu sisi maternal dan sisi fetal di mana masing-
Plasenta berperan sebagai pengganti dari organ janin yang belum matur
baik atau bisa terjadi kelainan seperti abortus, fetal growth restriction,
3
membentuk janin, dan plasenta maternal (Decidua basalis), yang berkembang dari
jaringan uterus maternal. Organ ini dikeluarkan dari tubuh saat janin lahir. Unit
struktural dasar plasenta adalah vilus korionik. Vili merupakan proyeksi vaskular
dari jaringan janin yang dikelilingi oleh korion, suatu jaringan yang terdiri dari dua
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berat rata-rata 500 – 600 gram. Semakin besar janin, maka semakin besar juga
ukuran dari plasenta. Secara makroskopis plasenta memiliki dua sisi permukaan,
yaitu chorionic plate dan basal plate. Chorionic plate merupakan bagian yang
berhubungan dengan tali pusat atau disebut juga dengan bagian janin (permukaan
maternal).5
beralur-alur yang terdiri dari beberapa lobus dan kotiledon. Isi dari plasenta maternal
adalah arteri dan vena endometrium. Plasenta bagian fetal (chorion) berwarna
lebih mengkilap dan keabuan seperti tembus cahaya sehingga terlihat pembuluh
darah di bawahnya. Teradpat juga tali pusat dan dilapisi selaput amnion. Di
5
dalam bagian chorion terdapat banyak vili chorialis yang mengandung pembuluh
darah janin.
Bagian antara kedua bagian plasenta (janin dan maternal) adalah kavitas
(intervillous space) berisi darah ibu/maternal yang berasal dari arteri spiralis
untuk menampung darah yang berasal dari ruang interviller (intervillous space),
plasenta. Isi dari tali pusat adalah 2 arteri dan 1 vena umbilikalis. Fungsi arteri dan
vena pada tali pusat berkebalikan, di mana arteri bekerja untuk membuang sisa
darah penuh oksigen, nutrisi, dan hormon dari ibu ke janin. Isi dari tali pusat adalah
bagian luar adalah epitel amnion. 2,6 Panjang tali pusat bervariasi dari 30 – 90
cm dan berbentuk seperti heliks dan fleksibel sehingga terhindar dari tarikan
maupun.
plasenta. Pada manusia plasentasi terjadi 12-18 minggu setelah fertilisasi. Dua
6
korealis seolah-olah terapung-apung di antara ruangan-ruangan tersebut
keempat setelah fertilisasi sudah mencapai stadium blastula atau disebut juga dengan
blastokista. Sel bagian dalam blastokista atau inner cell akan berkembang menjadi
janin, sedangkan bagian permukaan luar dari blastokista, yaitu trofoblas akan
minggu setelah fertilisasi terjadi. Trofoblas memiliki peranan yang penting dalam
Lapisan desidua yang meliputi hasil konsepsi kearah kavum uteri disebut
desidua kapsularis, yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus
disebut desidua basalis disitulah plasenta akan dibentuk. Darah ibu dan darah janin
akan dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion. Plasenta
Disini tidak ada pencampuran darah antara darah janin dan darah ibu.
Ada juga sel-sel desidua yang tidak dapat dihancurkan oleh trofoblas dan sel-sel
Nitabuch ini.1,2
7
Lapisan desidua yang meliputi hasil konsepsi kearah cavum uteri disebut
dinding uterus yang lain adalah desidua parietalis. Hasil konsepsi sendiri
demikian, terbentuk chrionic membrane yang kelak akan menjadi korion. Sel- sel
fibroblast mesodermal tumbuh di sekitar embrio dan melapisi pula bagian dalam
fibroblast. Selain itu vili korialis yang berhubungan dengan desidua basalis
sehingga lambat laun menghilang. Korion yang gundul ini disebut korion
8
C. Fungsi Plasenta
1. Pertukaran Gas
Paru-paru janin tidak berperan dalam pertukaran gas saat berada dalam
transfer oksigen dan karbon dioksida dari dan ke janin yang sedang
berkembang.
oksigen ke janin. Pada saat yang sama, darah janin melepaskan karbon
pada gradien tekanan parsial untuk karbon dioksida antara darah janin di
9
Transfer karbon dioksida dari janin ke maternal difasilitasi oleh
dioksida. Pada saat yang sama, ketika darah janin mengambil oksigen
maternal. Kombinasi dari dua peristiwa ini disebut 'Efek Haldane Ganda'.1
2. Transfer Nutrisi
janin (90%), 10% sisanya diperoleh dari asam amino. Jumlah glukosa
10
21.000 KJ dan diperlukan untuk fungsi metabolisme dalam regulasi
bentuk asam lemak bebas sulit untuk di transfer. Lemak yang mengalami
proses transfer di resintesa kedalam bentuk fosfat dan lemak lain dan
Glukosa, keton, dan beberapa asam amino melewati plasenta dari ibu
sirkulasi fetus. Insulin tidak dapat melewati sawar plasenta tetapi insulin
syncytial).
11
Diabetes mellitus gestasional dapat terjadi apabila fungsi pankreas tidak
yang meningkat pada ibu hamil sering menimbulkan dampak yang kurang
berat lebih dari 4.000g) merupakan morbiditas yang paling sering dijumpai
oleh adanya glukosa janin yang berlebihan akibat hiperglikemi pada ibu,
selain faktor lainnya seperti ibu yang gemuk, ras dan etnis. 10
3. Fungsi Endokrin
kali dari ukuran awalnya sekitar satu bulan atau lebih setelah
Progesteron
uterus, dan sel-sel ini berperan dalam nutrisi embrio muda. Progesteron
12
menurunkan kontraktilitas uterus gravid (pada kehamilan),
Estrogen
embrio muda.9
13
akan meningkat seiring peningkatan berat plasenta dan berat badan
dan memastikan kecukupan energi untuk janin. Pada ibu hamil yang
Relaxin
14
Hormon relaxin ditemukan dalam korpus luteum, desidua, dan
plasenta. Struktur hormon ini serupa dengan insulin dan insulin- like
selama kehamilan.
janin dan lingkungan luar janin. Organ ini melindungi janin dari trauma
sekaligus menyaring zat-zat, patogen, maupun molekul yang bisa lewat dan
dapat menembus plasenta dan menginfeksi janin, maka dari itu ibu hamil
(tylenol), warfarin, alkohol, litium, talidomit, dan obat lain juga masih bisa
dan janin untuk mencegah bakteri patogen pada ibu yang berpotensi
membahayakan janin.
5. Fungsi Imunologis
15
Lapisan endometrium uterus bisa dianggap sebagai jaringan limfoid
darah janin. Dari lima jenis antibodi, antibodi yang hanya bisa melewati
plasenta adalah IgG karena adanya reseptor antibodi IgG di sel plasenta. 15
Salah satu pencegahan infeksi janin yang berasal dari ibu, maka ibu
D. Pemeriksaan Plasenta
plasenta lahir secara utuh, dan merupakan plasenta yang lengkap memiliki
tali pusat yang mengandung dua arteri dan satu vena. Pengukuran
16
b. Diameter plasenta, dihitung diameter maksimal dan diameter minimal
tempat yang berbeda, yaitu satu jarum pada area pusat plasenta, dua jarum di
area pertengahan antara pusat dan tepi plasenta dan dua jarum lainnya di
d. Panjang tali pusat, diukur mulai dari insersi dari sisi bayi hingga
tentang apa yang telah terjadi pada janin. Ukuran plasenta yang besar dapat
serta area chorionic plasenta, ditemukan 21.5 % dari 34.345 ibu hamil
17
perkembangan plasenta dan janin menjadi sama. Pada akhir kehamilan,
maternal. Darah yang sedikit oksigen akan dialirkan melalui dua arteri
umbilikalis melalui tali pusat menuju plasenta, kemudian darah yang tinggi
Darah ibu akan masuk ke dalam plasenta bagian basal (maternal surface) lalu
berpindah ke chorionic plate melalui tekanan arteri yang tinggi. Setelah darah
orifisium vena di basal plate dan kembali menuju vena uterina. Posisi vena di
basal plate paralel dengan dinding uterus, hal ini berguna karena darah tidak
letak pada plasenta sehingga dapat terjadi komplikasi yang tidak diinginkan.
bagian belakang
bagian depan
19
e. Plasenta previa marginalis → hanya sebagian kecil atau
Gambar 2.4 Plasenta Previa. Kiri A: letak plasenta normal, B: plasenta letak rendah.
• Solusio Plasenta
sebelum janin lahir disebut dengan solusio plasenta. Jika terjadi sebelum
20
BAB III
KESIMPULAN
dua komponen: plasenta fetus yang berkembang dari blastokista yang sama
dengan janin, selama kehamilan, dan dikeluarkan dari tubuh saat persalinan.
proyeksi vaskular dari jaringan janin yang dikelilingi oleh korion, suatu
hubungan fisik antara ibu dengan janin. Dalam kandungan plasenta menjadi
sarana dalam pertukaran gas janin, karena paru-paru janin belum dapat berfungsi
materal dengan isoform GLUT1 dan GLUT3. Sebagai fungsi endokrin plasenta
neonatal terhadap infeksi. Selain semua fungsi diatas plasenta juga memiliki
21
peran penting dalam melindungi janin dari xenobiotik tertentu yang dapat
22
DAFTAR PUSTAKA
23
11. Ibrahim R. Pengaruh Pemberian Sekretom Sel Punca Mesenkimal
Terhadap Ekspresi Vascular Cell Adhesion Molecule-1 (VCAM-1) Pada
Plasenta Mencit Bunting Model Lupus Induksi Pristan. Universitas
Sebelas Maret; 2020.
12. Luis F, Yhois S. Thyroid hormones: Metabolism and transportation in the
fetoplacental. Molecular Reproduction and Development. 2022
13. Abu-Raya B, Michalski C, Sadarangani M, Lavoie PM. Maternal
Immunological Adaptation During Normal Pregnancy. Front Immunol.
2020.
14. Bernstein HB, Lee M. Maternal and Perinatal Infection in Pregnancy :
Viral [Internet]. Eighth Edi. Obstetrics: Normal and Problem
Pregnancies. Elsevier Inc.; 2022.
15. Kemenkes. Pedoman Program Pencegahan Penularan HIV, Sifilis dan
Hepatitis B dari Ibu ke Anak. 2019.
16. Feldman DM, Keller R, Borgida AF. Toxoplasmosis, Parvovirus, and
Cytomegalovirus in Pregnancy. Clin Lab Med [Internet]. 2016.
17. Supit B. Infeksi TORCH Maternal dan Kongenital. Cermin Dunia
Kedokt. 2021.
18. Yinon Y, Farine D, Yudin MH, Gagnon R, Hudon L, Basso M, et al.
Cytomegalovirus Infection in Pregnancy. J Obstet Gynaecol Canada
[Internet]. 2010.
\\
24
Lampiran
Lampiran I
Mengetahui
Supervisor Pembimbing
25