Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA MAHASISWA

IMPLANTASI DAN PLASENTASI

Kelompok 10

Anggota (Nama dan NIM)

1. Aryan Dita Aprilia Putri (200341617247)

2. Retno Selvi Lidyastika (200341617251)

3. Rifda Ahadina Aulia (200341417293)

Tujuan:
Mahasiswa dapat:
1. menjelaskan pengertian implantasi
2. menjelaskan proses implantasi pada manusia
3. menjelaskan tipe-tipe implantasi
4. menjelaskan fungsi plasenta
5. menjelaskan tipe-tipe plasenta
6. menganalisis hubungan antara tipe implantasi dan tipe plasenta
7. menjelaskan proses pembentukan plasenta.

Pelajari baik-baik materi dari buku sumber, kemudian diskusikan dengan kelompok
Anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Apa yang dimaksud dengan implantasi: a) secara umum; b) pada manusia?


a) Implantasi adalah perlengketan blastokista pada lapisan epitel uterus, penetrasinya
menembus epitel
b) Proses menempelnya embrio (tahap blastosis) pada endometrium induk (dinding
rahim) sehingga terjadi hubungan antara selaput ekstra embrionik dengan selaput
lendir rahim

Sumber: Pratiwi, H. 2014. Implantasi, Plasentasi dan Tipe Plasenta, (Online),


(http://herlina.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/implanplasentasi.pdf), diakses tanggal 5
November 2021

2. Mengapa embrio mamalia harus mengalami implantasi? Jelaskan!


• Implantasi adalah pertautan embrio pada endometrium uterus induk, embrio mamalia
harus mengalami implantasi supaya embrio mamalia dapat mengalami perkembangan
selanjutnya dalam uterus. Pada mamalia, embrio haruslah masuk sepenuhnya ke dalam
uterus. Tanpa adanya proses implantasi, embrio tidak akan masuk ke dalam uterus.
Seringkali implantasi digunakan sebagai penanda kehamilan, sehingga apabila janin
belum terbentuk dan masih dalam tahap implantasi embrio ke dinding rahim maka
hormon kehamilan belum dapat dihasilkan.
Sumber: Daniarsih, A. 2021. Handout Implantasi (Nidasi) dan Plasentasi. Online.
(https://sipejar.um.ac.id) Diakses pada 05 November 2021.

3. Jelaskan proses implantasi embrio manusia!


• Peristiwa terpautnya embrio pada endometrium uterus induk disebut implantasi
(nidasi). Bagian yang pertama kali menyentuh endometrium uterus adalah kutub
animal (kutub embrionik), yaitu kutub tempat terdapatnya inner cell mass. Pada waktu
itu sel-sel trofoblas mensekresikan enzim-enzim proteolitik yang akan menghancurkan
epitelium uterus sebagai jalan untuk berpenetrasinya embrio ke dalam endometrium.
Setelah terbentuk “jalan masuk”, trofoblas aakan bertransformasi menjadi 2 lapisan,
yaitu sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas. Implantasi pada manusia telah lengkap (yaitu
seluruh embrio telah tertanam di dalam endometrium uterus) 12 hari setelah fertilisasi.

Sumber: Daniarsih, A. 2021. Handout Implantasi (Nidasi) dan Plasentasi. Online.


(https://sipejar.um.ac.id) Diakses pada 05 November 2021.

4. Mengapa setelah embrio berimplantasi, segera disusul dengan pembentukan plasenta? Apa
kepentingan plasenta bagi embrio?
• Karena, pada saat implantasi berlangsung, sel-sel endometrium uterus mengalami
perubahan struktur. sel stroma endometrium berubah menjadi sel desidua. Dan sel
desidua tersebut akan membentuk plasenta. Pada desidua basalis tempat plasenta akan
terbentuk. Plasenta terbentuk dari pertautan antara jaringan embrio dan jaringan induk.
Pada jaringan embrio bagian yang dibutuhkan adalah korion dan alantois, sedangkan
pada jaringan induk adalah sel desidua. Plasenta berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
embrio/fetus, dalam hal: respirasi, nutrisi, ekstresi, proteksi, juga sebagai kelanjar
endokrin (penghasil hormon).

Sumber:
1. Daniarsih, A. 2021. Handout Implantasi (Nidasi) dan Plasentasi. Online.
(https://sipejar.um.ac.id) Diakses pada 05 November 2021.
2. Gumanti, G. 2019. BAB II TINJUAN PUSTAKA. Online. http://repository.poltekkes-
tjk.ac.id/784/5/BAB%20II.pdf diakses pada 05 November 2021

5. Sebutkan dan beri penjelasan mengenai tipe plasenta manusia berdasarkan:


a. Selaput ekstraembrio yang bertaut dengan jaringan induk
• Berdasarkan selaput ektra embrio, tipe plasenta manusia adalah plasenta korio-
alantois. Plasenta korio alantois adalah pembentuk plasenta dari pihak embrio adalah
selaput korion dan selaput alantois yang berbatasan. Mesoderm alantois membentuk
pembuluh darah pada villi korion dan pada tali pusat.
b. Penyebaran villi korion pada kantung korion
• Berdasarkan penyebaran vili korion pada kantung korion adalah plasenta diskodial.
Plasenta diskodial adalah sebaran villi terbatas pada suatu daerah korion tertentu;
berbentuk seperti cakram (diskus).
c. Tebal/tipisnya barier plasenta.
• Berdasarkan tebal atau tipisnya barier plasenta adalah plasenta hemokorial. Plasenta
hemokorial adalah barier plasenta paling tipis, jaringan epitel uterus, jaringan ikat
sekeliling pembuluh darah induk dan jaringan endotel yang mendindingi pembuluh
darah induk mengalami perusakan, sehingga villi korio-alantois terendam dalam darah
induk. Jadi darah induk dan darah embrio hanya dipisahkan oleh jaringan-jaringan
penyusun villi, yaitu epitel, jaringan ikat dan endotel dari pihak embrio.

Sumber: Daniarsih, A. 2021. Handout Implantasi (Nidasi) dan Plasentasi. Online.


(https://sipejar.um.ac.id) Diakses pada 05 November 2021.

6. Manakah yang lebih mudah melalukan zat-zat dari induk ke fetus: plasenta tipe
epiteliokorial ataukah tipe hemokorial? Jelaskan!
• Tipe plasenta hemokorial, karena merupakan barier plasenta yang paling tipis,
jaringan epitel tuterus, jaringan ikat sekeliling pembuluh induk dan jaringan endotel
yang mendindingi pembuluh darah induk mengalami perusakan, sehingga villi kori-
alantois terendam dakam darah induk, yaitu epitel, jaringan ikat endotel dari pihak
embrio. Hal ini disebabkan karena ketika villi korio-alantois berpenetrasi kedalam
endometrium uterus, terjadi kerusakan jaringan-jaringan penyusun endometrium.
Semakin dalam penetrasi villi korio-alantois, semakin banyak jaringan endometrium
yang dirusak. Akibatnya barier plasentas menajdi semakin tipis (jarak antara darah
induk dengan darah embrio semakin dekat). Semakin tipis barier plasenta pelaluan zat
anatar induk-embrio semakin efisien.

Sumber: Daniarsih, A. 2021. Handout Implantasi (Nidasi) dan Plasentasi. Online.


(https://sipejar.um.ac.id) Diakses pada 05 November 2021.

7. a. Apakah fungsi tali pusat?


b. Jelaskan jalur yang harus dilalui oleh zat-zat sisa metabolisme embrio manusia untuk
sampai ke peredaran darah ibu!
• a. Tali pusat berfungsi untuk membawa nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin serta
membawa karbon dioksida dan limbah metabolik melalui plasenta.
• b. Jalur yang harus dilalui oleh zat-zat sisa metabolisme embrio manusia untuk sampai
ke peredaran darah ibu adalah melalui plasenta. Pada hari ke 14 hingga 28, pembuluh
darah embrio berhubungan dengan pembuluh darah pada villi korion plasenta primitif.
Sirkulasi embrio telah terbentuk dan darah dapat beredar. Darah mulai mengalir dari
embrio manusia untuk sampai ke peredaran darah ibu. Melalui plasenta, ibu dapat
memberi nutrisi dan oksigen ke embrio, serta pembuangan sisa-sisa metabolisme
janin.

Sumber: Kandri, N., dan Wardani, H. 2020. Aplikasi Pemberian Kolostrum terhadap
Percepatan Pelepasan Tali Pusat. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 13(2): 86-93.
8. Bagaimanakah hubungan antara ovarium dan plasenta dalam memelihara kehamilan?
Jelaskan!
Saat masa kehamilan, ovarium tidak lagi menghasilkan ovum untuk
dimatangkan dan dibuahi, dikarenakan sudah terbentuk embrio dalam endometrium
uterus induk sehingga yang tersisa hanya korpus luteum. Korpus luteum berperan
dalam menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi untuk mempertahankan
ketebalan endometrium uterus induk yang menjadi tempat implantasi embrio. Kopus
luteum dipertahankan oleh hormon HCG yang dihasilkan oleh korion.
Ketika plasenta mulai berkembang, produksi progesteron diambil alih oleh
plasenta. Plasenta berfungsi sebagai saluran oksigen dan nutrisi yang menghubungkan
antara induk dengan fetus dan sisa-sisa metabolisme dari embrio yang disalurkan
melalui plasenta ke tubuh induknya untuk dikeluarkan. Selain itu, plasenta juga
mengambil peran untuk menghasilkan hormon progesteron yang akan
mempertahankan ketebalan endometrium, sehingga fetus aman.
Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antara ovarium dengan plasenta
dalam memelihara kehamilan ialah, korpus luteum dalam ovarium akan menghasilkan
hormon progesteron, setelah fetus berusia memasuki minggu ke-6 - minggu ke-8 akan
digantikan oleh plasenta. Plasenta akan terus menghasilkan hormon progesteron untuk
menjaga ketebalan endometrium yang merupakan salah satu kunci utama pada saat
implantasi embrio yang normal, sehingga fetus dapat berkembang serta tumbuh
dengan baik sampai fetus mencapai masa untuk dilahirkan

Sumber : Djuwantono, T. 2012. Peranan Progesteron dalam Kehamilan. Bandung:


Universitas Padjadjaran

Jangan lupa menuliskan referensi yang anda gunakan untuk membantu menjawab
pertanyaan-pertanyaan di atas!

Anda mungkin juga menyukai