LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
Ekosistem dibagi menjadi dua berdasarkan macam habitatnya ada ekosistem darat dan
perairan. Ekosistem darat seperti padang rumput hutan, gurun dan tundra titik ekosistem
perairan seperti ekosistem air tawar, ekosistem estuarina dan ekosistem laut. Darat di
beda atas vegetasi yang dominan ekosistem perairan dibedakan atas sifat kimia yaitu
kadar garamnya, ekosistem air tawar ( kadar garam sangat rendah) di dalamnya yang
termasuk danau, kolam, rawa, ngarai dan sungai titik samudra dan laut merupakan
ekosistem laut atau Marine ( kadar garam sangat tinggi). Muara sungai dan rawa, pasang
surut dimana air tawar bercampur dengan air laut membentuk ekosistem estuarina.
Keseimbangan suatu ekosistem akan terjadi, bila komponen-komponennya dalam
jumlah yang berimbang. Komponen-komponen ekosistem mencangkup faktor abiotik
produsen, konsumen, dan dekomposer atau pengurai. Diantara komponen-komponen
ekosistem terjadi interaksi saling membutuhkan dan saling memberikan apa yang menjadi
sumber penghidupan nya. Faktor abiotik diciptakan untuk mendukung kehidupan tumbuh-
tumbuhan sebagai produsen kemudian tumbuh-tumbuhan tersebut menjadi pendukung
kehidupan organisme yang lain seperti binatang dan manusia sebagai konsumen maupun
detritivora, dan akhirnya dekomposer atau bakteri dan jamur mengembalikan unsur-unsur
pembentukan makhluk hidup kembali ke alam menjadi faktor-faktor abiotik. Adanya saling
ketergantungan antara faktor abiotik dengan faktor biotik dan hubungan antar komponen di
dalam faktor biotik sendiri menunjukkan bahwa kehidupan manusia bergantung kepada
kehidupan makhluk lainnya maupun kehidupan antar manusia sendiri. Dengan adanya
praktikum kali ini, kita dapat mengetahui interaksi seperti hubungan atau pengaruh faktor
abiotik terhadap faktor biotik dengan menggunakan metode regresi stepwise yaitu untuk
mengetahui interaksi seperti hubungan analisis faktor lingkungan menggunakan Uji Regresi
Stepwise Bertahap Mundur (Stepwise Backward).
1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara melakukan uji Regresi Stepwise backward
2. Mengetahui penggunaan metode regresi Stepwise backward dari hasil analisis jurnal
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Regresi stepwise melibatkan dua jenis proses yaitu: forward selection dan backward
elimination. Pada masing-masing tahapan, terjadi proses memutuskan variabel mana yang
merupakan prediktor terbaik untuk dimasukkan ke dalam model. Hal ini ditentukan
berdasarkan uji F parsial. Jika nilai F parsial variabel yang dimasukkan lebih kecil
dibandingkan nilai F tabel yang ditetapkan maka variabel dihilangkan. Proses ini dilakukan
terus menerus hingga tidak ada lagi variabel yang memenuhi kriteria untuk ditambahkan atau
dihilangkan (Draper & Smith, 1998).
METODE PENELITIAN
Karakteristik Habitat Banteng (Bos javanicus d'Alton, 1823) di Resort Rowobendo Taman
Nasional Alas Purwo.
Variabel kerapatan rumput dengan nilai Exp (ß) sebesar 1.036 merupakan nilai
tertinggi, artinya jika variabel lain dianggap konstan rasio perubahan odds
kehadiran banteng sebesar 1.036 pada setiap satu unit perubahan variabel
kerapatan rumput. Nilai Exp (ß) positif menunjukkan bahwa kerapatan tiang
berbanding lurus dengan peluang kehadiran banteng. Banteng cenderung memilih
tempat dengan kerapatan tiang tinggi. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa
tiang lebih banyak ditemukan pada hutan sekunder atau hutan dataran rendah yang
terbuka. Jalur-jalur pengembaraan banteng jelas terlihat pada beberapa tempat di
tepian hutan dataran rendah. Tiang yang rapat dengan adanya celah atau lorong-
lorong di bawah menjadi tempat yang menarik bagi banteng untuk bersembunyi.
4.7 Kesimpulan
Terjadi seleksi tipe habitat oleh banteng dalam melakukan aktivitas hariannya. Nilai
indeks standar seleksi pada savana, hutan pantai, dan hutan rawa berturut-turut
merupakan lokasi yang memiliki peluang besar untuk dipilih banteng sebagai tempat
beraktivitas. Sebaran jenis pakan terutama jenis rumput lamuran (Arundinella setosa) dan
Merakan (Andropogon contortus) merupakan faktor dominan dalam menentukan
pemilihan tipe habitat. Kerapatan rumput, penutupan tajuk, dan kerapatan tiang,
berpengaruh kuat terhadap kehadiran banteng dan membentuk suatu fungsi peluang
seleksi sumber daya.
BAB 5
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Stepwise regression adalah
metode regresi berganda, yang secara sekaligus menghapus variabel-variabel bebas yang
tidak penting. Pada saat melakukan uji regresi stepwise backward sebelumya dilakukan uji
Kormogolov-Smirnov terlebih dahulu untuk mengetahui persebaran datanya. Pada uji regresi
stepwise backward, setiap variabel yang tidak signifikan atau memiliki kontribusi terkecil
yaitu variabel dengan semiparsial r-square terkecil, yang juga adalah variabel dengan nilai T
terkecil) tidak digunakan. Langkah-langkah tersebut terus dilakukan hingga mendapatkan
variabel yang signifikan secara statistik.
Berdasarkan jurnal yang telah dianalisis, uji regresi stepwise backward digunakan untuk
menganalisis seleksi tipe habitat yang dilakukan banteng. Pada masing-masing tipe terdapat
faktor biotic dan abiotik yang berbeda. Semua faktor biotik dan abiotik diuji dan dianalisis
sehingga mendapatkan faktor yang paling dominan dalam menentukan tipe habitat.
DAFTAR PUSTAKA
Draper, N. R., & Smith, H. 1998. Applied regression analysis (Third ed.). New York: Wiley.
Hanum, H. (2011). Perbandingan Metode Stepwise, Best Subset Regression, dan Fraksi
dalam Pemilihan Model Regresi Berganda Terbaik. Jurnal Penelitian Sains, 14(2).
Watson, P. 2017. What is the difference between hierarchical and stepwise regressions?
Retrieved from MRC Cognition and Brain Sciences Unit. Dari
http://imaging.mrccbu.cam.ac.uk/statswiki/FAQ/hier