Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Janin di dalam kandungan memerlukan makanan dan nutrisi yang menjadikan nya
tumbuh dan berkembang. Di dalam rahim ibu, janin mempunyai saluran pengikat antara
ibu dan bayi yang biasa kita sebut sebagai plasenta. Plasenta merupakan organ yang luar
biasa. Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung
dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh
janin itu sendiri selama kehidupan intra uterin. Keberhasilan janin untuk hidup tergantung
atas keutuhan dan efisiensi plasenta. Plasenta berperan penting dalam pertumbuhan,
perkembangan, dan kelangsungan hidup bayi. Plasenta atau biasa kita sebut ari-ari, baru
terbentuk pada minggu ke-4 kehamilan. Ia lalu tumbuh dan berkembang bersama janin
dan akan lepas saat bayi di lahirkan. Jadi, plasenta merupakan bagian dari konsepsi atau
bagian dari sel telur yang d ibuahi sperma. Sel telur yang dibuahi sperma itu kelak akan
berkembang menjadi janin,air ketuban, selaput ketuban, dan plasenta. Plasenta berbatasan
dan berhubungan denganselaput ketuban. Di dalam selaput terdapat kantong amnion
ketuban di mana didalamnya terdapat bayi berada. Plasenta dikenal juga dengan istilah
uri/tembuni. Plasentamerupakan organ sementara yang menghubungkan ibu dengan janin.
Plasenta merupakanalat pertukaran antara ibu dan janin.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksut placenta dan janin ?
2. Bagaimana pertumbuhan placenta ?
3. Bagaimana pertumbuhan janin?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan mengidentifikasi tentang pertumbuhan placenta dan janin.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui definisi placenta dan janin.
2. Mengetahui pertumbuhan placenta.
3. Mengetahui pertumbuhan janin.

1
1.4 Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
 Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang definisi placenta dan janin.
 Dapatmemahamipertumbuhan placenta dan janin.

b. Bagi Pembaca
 Dapat menambah wawasan pengetahuan tentang pertumbuhan placenta dan janin.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pengertian Placenta dan Janin


 Placenta
Placenta adalah organ sementara yang menghubungkan ibu dan fetus dan
mengirim oksigen dan nutrisi-nutrisi dari ibu ke fetus. Placenta berbentuk cakram dan
pada masa sepenuhnya berukuran kira-kira tujuh inches dalam diameternya (garis
tengahnya). Placenta melekat pada dinding kandungan (uterus). Placenta atau ari-ari
terdiri dari vili-vili dan kotiledon yang berfungsi untuk jalan makanan dan oksigen bagi
janin. Makanan akan diantar melalui peredaran darah yang sebelumnya disaring terlebih
dahulu melalui placenta. Placenta juga menyaring racun maupun obat-obatan yang
membahayakan janin (Prawirohardjo, 2006).
Pada usia kehamilan awal, lokasi placenta berada pada bagian bawah rahim,
dekat dengan jalan lahir, tetapi seiring dengan perkembangan janin dan pembesaran
rahim maka placenta bergeser ke atas sehingga menempati lokasi pada korpus atau
fundus (bagian atas) rahim pada triwulan ketiga (Prawirohardjo, 2006).
 Janin
Janin (fetus, foetus, fœtus, faetus, fætus) adalah mamaliayang berkembang setelah
fase embrio dan sebelum kelahiran. Dalam bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat
diartikan "berisi bibit muda, mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir
minggu kedelapan kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk,
hingga kelahiran. Janin disebut juga calon bayi.

3
2.2 Pertumbuhan Placenta

 Tahap – tahap Pembentukan Placenta

1. Stadium berongga (lacunar stage)

Pada hari 8-9, perkembangan trofoblas sangat cepat, dari selapis sel tumbuh
menjadi berlapis-lapis. Terbentuk rongga-rongga vakuola yang banyak pada lapisan
sinsitiotrofoblas (selanjutnya disebut sinsitium) yang akhirnya saling berhubungan.

4
2. Sirkulasi uteroplasenta/sistem sirkulasi feto-maternal

Pertumbuhan sinsitium ke dalam stroma endometrium makin dalam kemudian


terjadi perusakan endotel kapiler di sekitarnya, sehingga rongga-rongga sinsitium
(sistem lakuna) tersebut dialiri masuk oleh darah ibu, membentuk sinusoid-sinusoid.
Peristiwa ini menjadi awal terbentuknya sistem sirkulasi uteroplasenta/sistem
sirkulasi feto-maternal.

Antara lapisan dalam sitotrofoblas dengan selapis sel selaput Heuser,


terbentuk sekelompok sel baru yang berasal dari trofoblas dan membentuk jaringan
penyambung yang lembut, yang disebut mesoderm ekstraembrional. Bagian yang
berbatasan dengan sitotrofoblas disebut mesoderm ekstraembrional somatopleural,
kemudian akan menjadi selaput korion (chorionic plate).Bagian yang berbatasan
dengan selaput Heuser dan menutupi bakal yolk sac disebut mesoderm
ekstraembrional splanknopleural. Menjelang akhir minggu kedua (hari 13-14),
seluruh lingkaran blastokista telah terbenam dalam uterus dan diliputi pertumbuhan
trofoblas yang telah dialiri darah ibu. Meski demikian, hanya sistem trofoblas di
daerah dekat embrioblas saja yang berkembang lebih aktif dibandingkan daerah
lainnya.

3. Terbentuknya rongga selom ekstraembrional (extraembryonal coelomic space)


atau rongga korion (chorionic space)

Di dalam lapisan mesoderm ekstraembrional juga terbentuk celah-celah yang


makin lama makin besar dan bersatu, sehingga terjadilah rongga yang memisahkan
kandung kuning telur makin jauh dari sitotrofoblas. Rongga ini disebut rongga selom
ekstraembrional (extraembryonal coelomic space) atau rongga korion (chorionic
space).

Di sisi embrioblas (kutub embrional), tampak sel-sel kuboid lapisan


sitotrofoblas mengadakan invasi ke arah lapisan sinsitium, membentuk sekelompok
sel yang dikelilingi sinsitium disebut jonjot-jonjot primer (primary stem villi). Jonjot
ini memanjang sampai bertemu dengan aliran darah ibu.

5
4. Terbentuknya tali pusat

Pada awal minggu ketiga, mesoderm ekstraembrional somatopleural yang


terdapat di bawah jonjot-jonjot primer (bagian dari selaput korion di daerah kutub
embrional), ikut menginvasi ke dalam jonjot sehingga membentuk jonjot sekunder
(secondary stem villi) yang terdiri dari inti mesoderm dilapisi selapis sel sitotrofoblas
dan sinsitiotrofoblas.

Menjelang akhir minggu ketiga, dengan karakteristik angiogenik yang


dimilikinya, mesoderm dalam jonjot tersebut berdiferensiasi menjadi sel darah dan
pembuluh kapiler, sehingga jonjot yang tadinya hanya selular kemudian menjadi
suatu jaringan vaskular (disebut jonjot tersier/tertiary stem villi).

Selom ekstraembrional/rongga korion makin lama makin luas, sehingga


jaringan embrional makin terpisah dari sitotrofoblas/selaput korion, hanya
dihubungkan oleh sedikit jaringan mesoderm yang kemudian menjadi tangkai
penghubung (connecting stalk). Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki
kemampuan angiogenik, kemudian akan berkembang menjadi pembuluh darah dan
connecting stalk tersebut akan menjadi tali pusat.

5. Sirkulasi feto-maternal

Setelah infiltrasi pembuluh darah trofoblas ke dalam sirkulasi uterus, seiring


dengan perkembangan trofoblas menjadi plasenta dewasa, terbentuklah komponen
sirkulasi utero-plasenta. Melalui pembuluh darah tali pusat, sirkulasi utero-plasenta
dihubungkan dengan sirkulasi janin. Meskipun demikian, darah ibu dan darah janin
tetap tidak bercampur menjadi satu (disebut sistem hemochorial), tetap terpisah oleh
dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion.

Dengan demikian, komponen sirkulasi dari ibu (maternal) berhubungan


dengan komponen sirkulasi dari janin (fetal) melalui plasenta dan tali pusat. Sistem
tersebut dinamakan sirkulasi feto-maternal.

6
6. Plasenta “dewasa”

Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya mencapai
pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. Plasenta “dewasa” /
lengkap yang normal:

1. Bentuk bundar/oval
2. Diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm
3. Berat rata-rata 500-600 g
4. Insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah /
sentralis, di samping / lateralis, atau di ujung tepi / marginalis,
5. Di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi
selaput tipis desidua basalis
6. Di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion)
menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion
7. Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu) meningkat
sampai 600-700 cc/menit (aterm).

 Fungsi Placenta
Salah satu fungsi dini placenta ialah sebagai kelenjar endokrin yang
memproduksi empat hormon yang diperlukan untuk mempertahankan kehamilan dan
menunjang embrio-janin seperti hormon protein, human chorionic gonadotropin(hCG)
berguna untuk mempertahankan fungsi korpus luteum ovarium, menjamin suplai
estrogen dan progesteron yang kontinu untuk mempertahankan kehamilan, lalu hormon
lain, seperti human plasental lactogen(hPL) yaitu suatu substansi sejenis hormon yang
menstimulus metabolisme ibu dan digunakan untuk menyuplai nutrien yang dibutuhkan
untuk perkembangan janin, hormon steroid progesterondimana progesteron
mempertahankan endometrium, mengurangi kontraksi uterus, dan merangsang
perkembangan alveoli payudara dan metabolisme ibu. Pada minggu ke – 7, plasenta
menghasilkan sebagian besar estrogen ibu, yaitu hormon – hormon steroid. Estrogen
utama yang dihasilkan plasenta ialah estriol.Fungsi metabolik plasenta dapat diringkas
sebagai fungsi respirasi, nutrisi, ekskresi, dan penyimpanan.

7
2.3 Pertumbuhan Janin

A. Memahami Proses Terjadinya Kehamilan secara Bertahap


1. 1-3 hari setelah berhubungan intim

Setelah berhubungan intim, sekitar 300 juta sperma akan memasuki vagina
dan dari jumlah tersebut, umumnya hanya kurang dari 100 ribu sperma yang berhasil
masuk ke leher rahim menuju lokasi sel telur berada. Sperma akan terus berenang
hingga mencapai sel telur. Dari banyaknya jumlah sperma tadi, hanya sekitar 200
sperma yang berhasil mencapai sel telur. Pembuahan baru akan terjadi jika sperma
berhasil menembus sel telur.
Dalam waktu 24 jam setelah pembuahan terjadi, telur akan berubah menjadi
zigot dan terbagi menjadi dua sel, jumlah sel akan terus berlipat ganda setiap dua
belas jam hingga ia tiba di rahim. Pada tahap ini, kemungkinan untuk memiliki anak
bisa terjadi.
Sel telur dapat bertahan hingga 24 jam setelah masa ovulasi. Jika pembuahan
tidak terjadi, maka telur akan melanjutkan perjalanannya menuju rahim dan melebur
atau diserap tubuh. Tubuh akan berhenti memproduksi hormon estrogen dan
progesteron, kemudian lapisan yang sudah menebal di rahim akan luruh pada siklus
menstruasi selanjutnya.

2. 3-7 hari setelah berhubungan intim

Kira-kira tiga hari setelah pembuahan, zigot akan berkembang menjadi 32 sel
dan berbentuk menyerupai buah raspberi. Beberapa hari kemudian, zigot yang telah
memiliki 500 sel serta dikelilingi oleh lapisan berongga dan berisi cairan, tiba di
rahim. Pada hari ketujuh, zigot mulai menempel pada dinding rahim. Proses ini
disebut implantasi.
Pada saat ini, mungkin akan menemukan flek atau mengalami perdarahan
ringan selama kira-kira 1-2 hari. Lapisan dinding rahim akan semakin menebal dan
leher rahim akan tertutup oleh lendir hingga waktu persalinan tiba.
Sementara zigot menempel pada dinding rahim, lapisan berongga dan berisi
cairan tadi akan mulai membentuk kantung ketuban dan plasenta yang akan menjadi
sumber nutrisi janin hingga ia berkembang menjadi bayi.

8
B. Proses Terbentuknya Janin
1. Bulan Pertama (minggu ke 1-4)
Minggu pertama kehamilan dihitung sejak hari pertama menstruasi terakhir
Ibu. Pada minggu pertama, belum ada janin yang terbentuk di dalam rahim Ibu.
Dokter akan menghitung usia kehamilan Ibu dari hari terakhir menstruasi hingga
minggu ke 40. Memasuki minggu kedua, Ibu mengalami ovulasi, yaitu lepasnya sel
telur yang sudah matang ke saluran tuba fallopi dan siap dibuahi oleh sel sperma.
Rahim Ibu mempersiapkan kehamilan dengan mempertebal dinding rahim untuk
tempat menempelnya embrio. Memasuki minggu ketiga, janin sudah berbentuk
blastokista yang merupakan hasil pertemuan sel telur dengan sel sperma, dan siap
melakukan perjalanan dari tuba fallopi untuk menempel di rahim Ibu. Minggu
keempat, terjadi penempelan (implantasi) embrio di dinding rahim Ibu. Embrio telah
membelah dan memiliki tiga lapisan yang kelak akan menjadi organ-organ tubuh si
Kecil, ectoderm, mesoderm, dan endoderm.

2. Bulan Kedua (minggu ke 5-8)


Masuk bulan ke 2, janin telah berukuran sebesar biji jeruk, dan terus tumbuh
dengan cepat. Saat ini, jantung dan pembuluh darahnya mulai terbentuk. Memasuki
minggu ke 6, si Kecil akan berukuran kurang lebih 5 seperempat inci dari kepala
hingga bokong. Rahang, pipi, dan dagunya mulai terbentuk, titik hitam di wajah akan
terbentuk menjadi mata si Kecil kelak. Selain itu, organ ginjal, hati dan paru-paru
akan mulai terbetuk dan jantungnya sudah mulai berdetak. Minggu ke 7, si Kecil
berukuran sebesar bluberi (10.000 kali lebih besar dari ukurannya saat pembuahan),
dan otak si Kecil mulai terbentuk. Di periode yang sama, kaki dan tangannya akan
mulai tebentuk, dan ginjal akan bergeser ke posisinya dan mulai membentuk urin.
Memasuki minggu ke 8, si Kecil berukuran sebesar buah raspberi. Bibir, hidung, alis
mata dan kaki mulai terbentuk. Dan meskipun Ibu belum dapat merasakan
gerakannya, si Kecil sudah bisa menggerakkan kakinya.

9
3. Bulan Ketiga (minggu ke 9-13)
Pada minggu ke 9, si Kecil telah berubah dari embrio menjadi fetus atau janin,
dengan ukuran kurang lebih 1 inci, kira-kira sebesar buah zaitun dan berbentuk seperti
bayi. Otot-ototnya pun sudah mulai terbentuk, hingga gerakannya semakin kuat,
meskipun Ibu belum bisa merasakannya. Memasuki minggu ke 10, janin berukuran 1
setengah inci dan sudah melompat di dalam rahim Ibu dan berukuran sebesar
buahprune. Rangka dan tulang rawannya sudah terbentuk, siku dan lengan mulai bisa
digerakkan meskipun ukurannya masih sangat kecil dan calon giginya terbentuk di
bawah gusinya. Jika si Kecil berjenis kelamin laki-laki, testisnya sudah mulai
memproduksi hormon testosteron. Pada minggu ke 11, si Kecil sudah berukuran
kurang lebih 2 inci. Kuku tangan dan kakinya pun mulai terbentuk. Jika si Kecil
berjenis kelamin perempuan, maka indung telurnya mulai berkembang. Memasuki
minggu ke 12, si Kecil telah tumbuh hingga 2,5 inci dan memiliki berat kurang lebih
setengah ons dengan ukuran sebesar buah plum. Sistem pencernaannya mulai bekerja,
sumsum tulang mulai membentuk sel darah, dan kelenjar pituitary di otaknya mulai
memproduksi hormon. Pada minggu ke 13 Ibu memasuki trimester kedua
perkembangan si Kecil. Ia telah berukuran sebesar buah peach, dengan ukuran
kepalanya setengah dari ukuran seluruh tubuh.

10
4. Bulan Keempat (minggu ke 14-17)
Di periode ini, Ibu memasuki trimester kedua kehamilan. Mulai periode ini, si
Kecil bisa tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari teman-teman sebayanya. Saat ini
si Kecil berukuran sebesar kepalan tangan Ibu. Lehernya mulai memanjang dan
kepalanya semakin tegak. Rambut kepala dan alisnya mulai tumbuh, seperti juga
rambut halus di seluruh tubuhnya yang disebut lanugo yang berfungsi sebagai selimut
penghangat untuk si Kecil sebelum deposit lemak dibawah kulitnya terbentuk. Di
minggu ke 15, si Kecil telah berukuran sebesar jeruk navel. Saat ini, si Kecil mulai
bisa melakukan gerakan bernafas dan menelan, dan bahkan bisa menghisap Ibu
jarinya. Meskipun mungkin Ibu belum bisa merasakan gerakannya, si Kecil semakin
aktif menendang, menekuk tangan dan kaki, dan menggerakkan lengan dan kaki. Di
minggu ke 16, si Kecil berukuran 4 sampai 5 inci dan beratnya kurang lebih 3 sampai
5 ons. Ototnya semakin kuat dan wajahnya terlihat semakin menggemaskan, dengan
mata dan telinga yang sudah tepat pada posisinya. Mata si Kecil mulai berfungsi, dan
bisa bergerak ke kanan dan kiri. Memasuki minggu ke 17 si Kecil sudah seukuran
telapak tangan Ibu. Jaringan lemaknya mulai berkumpul di bawah kulitnya, meskipun
si Kecil masih tampak kurus, dan kulitnya masih transparan. Keterampilan penting
untuk menghisap dan menelan sudah mulai berkembang agar si Kecil bisa menyusu
saat sudah ia lahir.

5. Bulan Kelima (minggu ke 18-22)


Minggu ke 18 si Kecil berukuran 5,5 inci dan beratnya kurag lebih 5 ons. Saat
ini Ibu bisa merasakan gerakan si Kecil, karena dia mulai aktif berputar, meninju dan
menendang. Si Kecil juga mulai bisa menguap dan cegukan dan Ibu mungkin mulai
bisa merasakan gerakannya. Memasuki minggu ke 19, si Kecil sudah berukuran
sebesar buah mangga. Lapisan lemak (vernix caseosa) di atas kulitnya mulai terbentuk
untuk melindunginya dari cairan amnion. Jika tidak, maka si Kecil akan tampak
keriput saat lahir. Saat minggu ke 20, si Kecil sudah tumbuh seukuran buah blewah.
Jika Ibu melakukan pemeriksaan USG, maka Ibu bisa melihat jenis kelamin si Kecil.
Alat reproduksi si Kecil mulai terbentuk, misalnya indung telur dan vagina untuk bayi
perempuan dan testis dan kantung kemaluan pada bayi laki-laki. Memasuki minggu

11
ke 21, si Kecil mulai bisa menelan cairan ketuban, dan dia bisa merasakan apa yang
Ibu makan. Di minggu ke 22, si Kecil berukuran 1 pon dan panjang 8 inci, kira-kira
seukuran boneka kecil. Indera perasa, penglihatan, pendengaran dan pengecapan
mulai berfungsi. Si Kecil mulai bisa mendengar suara Ibu, ayah, aliran darah Ibu, tv
dan suara lain di sekitar Ibu.

6. Bulan Keenam (minggu ke 23-27)


Memasuki minggu ke 23, si Kecil berukuran panjang 8 inci dan berat 1 pon
lebih. Pada minggu ke 24, si Kecil semakin menumpuk lemak di tubuhnya,
sebagaimana tumbuhnya tulang, otot dan organ-organ tubuhnya. Saat ini wajah si
Kecil sudah hampir sempurna terbentuk dengan helai rambut masih berwarna putih
dan belum terbentuk pigmen. Pada minggu ke 25, paru-parunya mulai mulai
membentuk kantung-kantung udara, tetapi belum siap untuk berfungsi menghirup
udara. Lubang hidungnya telah terbentuk dan si Kecil mulai dapat berlatih untuk
"bernafas". Pada minggu ke 26, berat si Kecil kira-kira 2 pon dan panjangnya 9 inci.
Si Kecil sudah bisa membuka matanya di minggu ini, setelah retina matanya
berkembang, walau bagian mata yang berwarna (iris) masih belum punya pigmen,
sehingga Ibu belum bisa mengetahui warna matanya. Pada minggu ke 27, si Kecil
sudah memiliki organ pengecapan di lidahnya lebih banyak dari saat dia lahir.
Sehingga dia lebih bisa merasakan apa yang Ibu makan melalui rasa air ketuban.

12
7. Bulan Ketujuh (minggu ke 28-31)
Pada minggu ke 28, si Kecil berukuran panjang 16 inci dengan berat badan 2,5
pon. Si Kecil saat ini mulai bisa mengedip, dan dia juga mulai bisa tertidur dan
bermimpi. Memasuki minggu ke 29, si Kecil akan lebih banyak menumpuk lemak di
dalam tubuhnya, dan rahim Ibu mungkin semakin sempit baginya utuk bergerak. Ibu
mungkin bisa merasakan tendangan dan sikutan yang lebih kuat saat ini. Di minggu
ke 30, si Kecil berukuran panjang 17 inci, dan berat 3 pon lebih. Minggu ini, otak si
Kecil berkembang pesat dan lipatan-lipatan pada otaknya semakin banyak dan besar.
Si Kecil akan mulai kehilangan rambut-rambut halusnya seiring dengan semakin
banyaknya lemak di dalam tubuhnya. Pada minggu ke 31, otak si Kecil mulai tumbuh
pesat, dan membuat sambungan antar sel saraf (neuron) semakin banyak dan
kompleks agar ia siap untuk mempelajari hal-hal baru kelak. Saat ini si Kecil lebih
sering tertidur dan Ibu bisa merasakan pola tidurnya, di mana ia akan lebih sedikit
bergerak saat ia tertidur.

8. Bulan Kedelapan (minggu ke 32-35)


Memasuki minggu ke 32, si Kecil semakin sering berlatih untuk bertahan
hidup di luar rahim, misalnya dengan melakukan gerakan menghisap, menelan,
bernafas dan menendang. Minggu ini kulit si Kecil semakin tebal dan tidak lagi
transparan. Pada minggu selanjutnya, antibodi dari Ibu mulai mengalir kepada si
Kecil melalui tali pusatnya. Antibodi ini berguna untuk melindunginya dari berbagai
kuman penyakit. Pada minggu ke 33, si Kecil berukuran kurang lebih panjangnya 20
inci dan memiliki berat 5 pon, dengan kuku yang mulai memanjang. Pada minggu ke
34, si Kecil terus tumbuh dan berat badannya bisa baik setengah pon per minggu.
Minggu ini, si Kecil dalam rahim Ibu mungkin sudah berada di posisi kepala di
bawah, atau jika bokong di bawah, ia mungkin akan berputar sebentar lagi.

13
9. Bulan Kesembilan (minggu ke 35-40)
Akhirnya Ibu sampai ke bulan ke sembilan. Saat ini si Kecil berukuran
panjang 20 inci dan berat 6 pon. Sistem peredaran darah, otot dan tulangnya sudah
matang untuk kehidupan diluar rahim. Tapi sistem pencernaannya belum siap, karena
ia masih mendapat suplai nutrisi dari Ibu melalui tali pusatnya. Memasuki minggu ke
37 si Kecil sudah siap dilahirkan, dan bisa disebut cukup bulan saat ini. Namun bukan
berarti ia berhenti tumbuh. Si Kecil terus tumbuh kira-kira setengah pon per minggu
(meskipun setiap bayi bisa berbeda-beda). Pada minggu ke 38, semua sistem organ
sudah siap berfungsi untuk si Kecil. Si Kecil masih terus meluruhkan lanugo (rambut
halus) dan vernix caseosa (lapisan lemak di kulit) dan menimbun lemak dalam
tubuhnya, sehingga Ibu bisa menciumi pipi tembemnya kelak ia sudah lahir. Paru-
parunya akan memproduksi surfaktan, substansi yang berguna untuk pengembangan
organ saat ia pertama kali bernafas. Pada minggu ke 39, kepala si Kecil sudah turun
ke rongga panggul Ibu, sehingga Ibu bisa bernafas lebih lapang, tetapi mungkin
sedikit tidak nyaman saat berjalan. Dan selamat untuk Ibu, saat memasuki minggu ke
40, si Kecil sudah siap dilahirkan. Si Kecil mungkin belum mengenali wajah Ibu,
namun dia sudah familiar dengan suara Ibunya. Dan jika si Kecil belum juga lahir
pada minggu ke 40, dokter biasanya akan menunggu sampai minggu ke 42.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Placenta adalah organ sementara yang menghubungkan ibu dan fetus dan mengirim
oksigen dan nutrisi-nutrisi dari ibu ke fetus. Placenta berbentuk cakram dan pada masa
sepenuhnya berukuran kira-kira tujuh inches dalam diameternya (garis tengahnya).
Placenta melekat pada dinding kandungan (uterus). Placenta atau ari-ari terdiri dari vili-
vili dan kotiledon yang berfungsi untuk jalan makanan dan oksigen bagi janin. Makanan
akan diantar melalui peredaran darah yang sebelumnya disaring terlebih dahulu melalui
placenta. Placenta juga menyaring racun maupun obat-obatan yang membahayakan janin
(Prawirohardjo, 2006).
Janin (fetus, foetus, fœtus, faetus, fætus) adalah mamaliayang berkembang setelah
fase embrio dan sebelum kelahiran. Dalam bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat
diartikan "berisi bibit muda, mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir
minggu kedelapan kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk,
hingga kelahiran. Janin disebut juga calon bayi.

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami susun mengenai materi Mengidentifikasi Pertumbuhan
Placenta dan Janin ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
keterbatasannya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan makalah ini. Untuk menyempurnakan makalah ini agar lebih baik,
sebaiknya ditambahkan referensi dan rujukan yang memiliki keterkaitan dengan materi
tersebut.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bobak et al .2004.Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi


4.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC

Indrasari, Aris Novi.2020.Pertumbuhan Plasenta.(online)


(http://diahayu1809999.blogspot.com/2018/12/pertumbuhan-plasenta.html ,
14 Januari 2020)

Indrasari, Aris Novi.2020.Plasenta.(online)


(http://repository.ump.ac.id/1139/3/Febriyanti%20Purnamasari%20BAB%2
0II.pdf, 14 Januari 2020)

Indrasari, Aris Novi.2020.Janin.(online)


(https://id.wikipedia.org/wiki/Janin, 14 Januari 2020)

Indrasari, Aris Novi.2020.Plasenta.(online)


(https://www.katapena.info/2016/12/makalah-plasenta-lengkap.html, 14
Januari 2020)

Tarasovia, Kenie.2020.Perkembangan Janin dan dalam Kandungan.(online)


(https://www.nutriclub.co.id/kategori/kehamilan/kesehatan/perkembangan-
janin-dalam-kandungan/, 15 Januari 2020)

Tarasovia, Kenie.2020.Foto Perkembangan Janin dalam Kandungan dari


Bulan ke Bulan.(online)
(https://kumparan.com/kumparanmom/foto-perkembangan-janin-dalam-
kandungan-dari-bulan-ke-bulan-1rGhyJq1HGC, 15 Januari 2020)

Tarasovia, Kenie.2020.Proses Terjadinya Kehamilan setelah Berhubungan


Intim (online)
(https://www.alodokter.com/proses-terjadinya-kehamilan-setelah-
berhubungan-intim, 15 Januari 2020)

16

Anda mungkin juga menyukai