PENDAHULUAN
1
1.4 Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang definisi placenta dan janin.
Dapatmemahamipertumbuhan placenta dan janin.
b. Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan pengetahuan tentang pertumbuhan placenta dan janin.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Pertumbuhan Placenta
Pada hari 8-9, perkembangan trofoblas sangat cepat, dari selapis sel tumbuh
menjadi berlapis-lapis. Terbentuk rongga-rongga vakuola yang banyak pada lapisan
sinsitiotrofoblas (selanjutnya disebut sinsitium) yang akhirnya saling berhubungan.
4
2. Sirkulasi uteroplasenta/sistem sirkulasi feto-maternal
5
4. Terbentuknya tali pusat
5. Sirkulasi feto-maternal
6
6. Plasenta “dewasa”
Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya mencapai
pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. Plasenta “dewasa” /
lengkap yang normal:
1. Bentuk bundar/oval
2. Diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm
3. Berat rata-rata 500-600 g
4. Insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah /
sentralis, di samping / lateralis, atau di ujung tepi / marginalis,
5. Di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi
selaput tipis desidua basalis
6. Di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion)
menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion
7. Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu) meningkat
sampai 600-700 cc/menit (aterm).
Fungsi Placenta
Salah satu fungsi dini placenta ialah sebagai kelenjar endokrin yang
memproduksi empat hormon yang diperlukan untuk mempertahankan kehamilan dan
menunjang embrio-janin seperti hormon protein, human chorionic gonadotropin(hCG)
berguna untuk mempertahankan fungsi korpus luteum ovarium, menjamin suplai
estrogen dan progesteron yang kontinu untuk mempertahankan kehamilan, lalu hormon
lain, seperti human plasental lactogen(hPL) yaitu suatu substansi sejenis hormon yang
menstimulus metabolisme ibu dan digunakan untuk menyuplai nutrien yang dibutuhkan
untuk perkembangan janin, hormon steroid progesterondimana progesteron
mempertahankan endometrium, mengurangi kontraksi uterus, dan merangsang
perkembangan alveoli payudara dan metabolisme ibu. Pada minggu ke – 7, plasenta
menghasilkan sebagian besar estrogen ibu, yaitu hormon – hormon steroid. Estrogen
utama yang dihasilkan plasenta ialah estriol.Fungsi metabolik plasenta dapat diringkas
sebagai fungsi respirasi, nutrisi, ekskresi, dan penyimpanan.
7
2.3 Pertumbuhan Janin
Setelah berhubungan intim, sekitar 300 juta sperma akan memasuki vagina
dan dari jumlah tersebut, umumnya hanya kurang dari 100 ribu sperma yang berhasil
masuk ke leher rahim menuju lokasi sel telur berada. Sperma akan terus berenang
hingga mencapai sel telur. Dari banyaknya jumlah sperma tadi, hanya sekitar 200
sperma yang berhasil mencapai sel telur. Pembuahan baru akan terjadi jika sperma
berhasil menembus sel telur.
Dalam waktu 24 jam setelah pembuahan terjadi, telur akan berubah menjadi
zigot dan terbagi menjadi dua sel, jumlah sel akan terus berlipat ganda setiap dua
belas jam hingga ia tiba di rahim. Pada tahap ini, kemungkinan untuk memiliki anak
bisa terjadi.
Sel telur dapat bertahan hingga 24 jam setelah masa ovulasi. Jika pembuahan
tidak terjadi, maka telur akan melanjutkan perjalanannya menuju rahim dan melebur
atau diserap tubuh. Tubuh akan berhenti memproduksi hormon estrogen dan
progesteron, kemudian lapisan yang sudah menebal di rahim akan luruh pada siklus
menstruasi selanjutnya.
Kira-kira tiga hari setelah pembuahan, zigot akan berkembang menjadi 32 sel
dan berbentuk menyerupai buah raspberi. Beberapa hari kemudian, zigot yang telah
memiliki 500 sel serta dikelilingi oleh lapisan berongga dan berisi cairan, tiba di
rahim. Pada hari ketujuh, zigot mulai menempel pada dinding rahim. Proses ini
disebut implantasi.
Pada saat ini, mungkin akan menemukan flek atau mengalami perdarahan
ringan selama kira-kira 1-2 hari. Lapisan dinding rahim akan semakin menebal dan
leher rahim akan tertutup oleh lendir hingga waktu persalinan tiba.
Sementara zigot menempel pada dinding rahim, lapisan berongga dan berisi
cairan tadi akan mulai membentuk kantung ketuban dan plasenta yang akan menjadi
sumber nutrisi janin hingga ia berkembang menjadi bayi.
8
B. Proses Terbentuknya Janin
1. Bulan Pertama (minggu ke 1-4)
Minggu pertama kehamilan dihitung sejak hari pertama menstruasi terakhir
Ibu. Pada minggu pertama, belum ada janin yang terbentuk di dalam rahim Ibu.
Dokter akan menghitung usia kehamilan Ibu dari hari terakhir menstruasi hingga
minggu ke 40. Memasuki minggu kedua, Ibu mengalami ovulasi, yaitu lepasnya sel
telur yang sudah matang ke saluran tuba fallopi dan siap dibuahi oleh sel sperma.
Rahim Ibu mempersiapkan kehamilan dengan mempertebal dinding rahim untuk
tempat menempelnya embrio. Memasuki minggu ketiga, janin sudah berbentuk
blastokista yang merupakan hasil pertemuan sel telur dengan sel sperma, dan siap
melakukan perjalanan dari tuba fallopi untuk menempel di rahim Ibu. Minggu
keempat, terjadi penempelan (implantasi) embrio di dinding rahim Ibu. Embrio telah
membelah dan memiliki tiga lapisan yang kelak akan menjadi organ-organ tubuh si
Kecil, ectoderm, mesoderm, dan endoderm.
9
3. Bulan Ketiga (minggu ke 9-13)
Pada minggu ke 9, si Kecil telah berubah dari embrio menjadi fetus atau janin,
dengan ukuran kurang lebih 1 inci, kira-kira sebesar buah zaitun dan berbentuk seperti
bayi. Otot-ototnya pun sudah mulai terbentuk, hingga gerakannya semakin kuat,
meskipun Ibu belum bisa merasakannya. Memasuki minggu ke 10, janin berukuran 1
setengah inci dan sudah melompat di dalam rahim Ibu dan berukuran sebesar
buahprune. Rangka dan tulang rawannya sudah terbentuk, siku dan lengan mulai bisa
digerakkan meskipun ukurannya masih sangat kecil dan calon giginya terbentuk di
bawah gusinya. Jika si Kecil berjenis kelamin laki-laki, testisnya sudah mulai
memproduksi hormon testosteron. Pada minggu ke 11, si Kecil sudah berukuran
kurang lebih 2 inci. Kuku tangan dan kakinya pun mulai terbentuk. Jika si Kecil
berjenis kelamin perempuan, maka indung telurnya mulai berkembang. Memasuki
minggu ke 12, si Kecil telah tumbuh hingga 2,5 inci dan memiliki berat kurang lebih
setengah ons dengan ukuran sebesar buah plum. Sistem pencernaannya mulai bekerja,
sumsum tulang mulai membentuk sel darah, dan kelenjar pituitary di otaknya mulai
memproduksi hormon. Pada minggu ke 13 Ibu memasuki trimester kedua
perkembangan si Kecil. Ia telah berukuran sebesar buah peach, dengan ukuran
kepalanya setengah dari ukuran seluruh tubuh.
10
4. Bulan Keempat (minggu ke 14-17)
Di periode ini, Ibu memasuki trimester kedua kehamilan. Mulai periode ini, si
Kecil bisa tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari teman-teman sebayanya. Saat ini
si Kecil berukuran sebesar kepalan tangan Ibu. Lehernya mulai memanjang dan
kepalanya semakin tegak. Rambut kepala dan alisnya mulai tumbuh, seperti juga
rambut halus di seluruh tubuhnya yang disebut lanugo yang berfungsi sebagai selimut
penghangat untuk si Kecil sebelum deposit lemak dibawah kulitnya terbentuk. Di
minggu ke 15, si Kecil telah berukuran sebesar jeruk navel. Saat ini, si Kecil mulai
bisa melakukan gerakan bernafas dan menelan, dan bahkan bisa menghisap Ibu
jarinya. Meskipun mungkin Ibu belum bisa merasakan gerakannya, si Kecil semakin
aktif menendang, menekuk tangan dan kaki, dan menggerakkan lengan dan kaki. Di
minggu ke 16, si Kecil berukuran 4 sampai 5 inci dan beratnya kurang lebih 3 sampai
5 ons. Ototnya semakin kuat dan wajahnya terlihat semakin menggemaskan, dengan
mata dan telinga yang sudah tepat pada posisinya. Mata si Kecil mulai berfungsi, dan
bisa bergerak ke kanan dan kiri. Memasuki minggu ke 17 si Kecil sudah seukuran
telapak tangan Ibu. Jaringan lemaknya mulai berkumpul di bawah kulitnya, meskipun
si Kecil masih tampak kurus, dan kulitnya masih transparan. Keterampilan penting
untuk menghisap dan menelan sudah mulai berkembang agar si Kecil bisa menyusu
saat sudah ia lahir.
11
ke 21, si Kecil mulai bisa menelan cairan ketuban, dan dia bisa merasakan apa yang
Ibu makan. Di minggu ke 22, si Kecil berukuran 1 pon dan panjang 8 inci, kira-kira
seukuran boneka kecil. Indera perasa, penglihatan, pendengaran dan pengecapan
mulai berfungsi. Si Kecil mulai bisa mendengar suara Ibu, ayah, aliran darah Ibu, tv
dan suara lain di sekitar Ibu.
12
7. Bulan Ketujuh (minggu ke 28-31)
Pada minggu ke 28, si Kecil berukuran panjang 16 inci dengan berat badan 2,5
pon. Si Kecil saat ini mulai bisa mengedip, dan dia juga mulai bisa tertidur dan
bermimpi. Memasuki minggu ke 29, si Kecil akan lebih banyak menumpuk lemak di
dalam tubuhnya, dan rahim Ibu mungkin semakin sempit baginya utuk bergerak. Ibu
mungkin bisa merasakan tendangan dan sikutan yang lebih kuat saat ini. Di minggu
ke 30, si Kecil berukuran panjang 17 inci, dan berat 3 pon lebih. Minggu ini, otak si
Kecil berkembang pesat dan lipatan-lipatan pada otaknya semakin banyak dan besar.
Si Kecil akan mulai kehilangan rambut-rambut halusnya seiring dengan semakin
banyaknya lemak di dalam tubuhnya. Pada minggu ke 31, otak si Kecil mulai tumbuh
pesat, dan membuat sambungan antar sel saraf (neuron) semakin banyak dan
kompleks agar ia siap untuk mempelajari hal-hal baru kelak. Saat ini si Kecil lebih
sering tertidur dan Ibu bisa merasakan pola tidurnya, di mana ia akan lebih sedikit
bergerak saat ia tertidur.
13
9. Bulan Kesembilan (minggu ke 35-40)
Akhirnya Ibu sampai ke bulan ke sembilan. Saat ini si Kecil berukuran
panjang 20 inci dan berat 6 pon. Sistem peredaran darah, otot dan tulangnya sudah
matang untuk kehidupan diluar rahim. Tapi sistem pencernaannya belum siap, karena
ia masih mendapat suplai nutrisi dari Ibu melalui tali pusatnya. Memasuki minggu ke
37 si Kecil sudah siap dilahirkan, dan bisa disebut cukup bulan saat ini. Namun bukan
berarti ia berhenti tumbuh. Si Kecil terus tumbuh kira-kira setengah pon per minggu
(meskipun setiap bayi bisa berbeda-beda). Pada minggu ke 38, semua sistem organ
sudah siap berfungsi untuk si Kecil. Si Kecil masih terus meluruhkan lanugo (rambut
halus) dan vernix caseosa (lapisan lemak di kulit) dan menimbun lemak dalam
tubuhnya, sehingga Ibu bisa menciumi pipi tembemnya kelak ia sudah lahir. Paru-
parunya akan memproduksi surfaktan, substansi yang berguna untuk pengembangan
organ saat ia pertama kali bernafas. Pada minggu ke 39, kepala si Kecil sudah turun
ke rongga panggul Ibu, sehingga Ibu bisa bernafas lebih lapang, tetapi mungkin
sedikit tidak nyaman saat berjalan. Dan selamat untuk Ibu, saat memasuki minggu ke
40, si Kecil sudah siap dilahirkan. Si Kecil mungkin belum mengenali wajah Ibu,
namun dia sudah familiar dengan suara Ibunya. Dan jika si Kecil belum juga lahir
pada minggu ke 40, dokter biasanya akan menunggu sampai minggu ke 42.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Placenta adalah organ sementara yang menghubungkan ibu dan fetus dan mengirim
oksigen dan nutrisi-nutrisi dari ibu ke fetus. Placenta berbentuk cakram dan pada masa
sepenuhnya berukuran kira-kira tujuh inches dalam diameternya (garis tengahnya).
Placenta melekat pada dinding kandungan (uterus). Placenta atau ari-ari terdiri dari vili-
vili dan kotiledon yang berfungsi untuk jalan makanan dan oksigen bagi janin. Makanan
akan diantar melalui peredaran darah yang sebelumnya disaring terlebih dahulu melalui
placenta. Placenta juga menyaring racun maupun obat-obatan yang membahayakan janin
(Prawirohardjo, 2006).
Janin (fetus, foetus, fœtus, faetus, fætus) adalah mamaliayang berkembang setelah
fase embrio dan sebelum kelahiran. Dalam bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat
diartikan "berisi bibit muda, mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir
minggu kedelapan kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk,
hingga kelahiran. Janin disebut juga calon bayi.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami susun mengenai materi Mengidentifikasi Pertumbuhan
Placenta dan Janin ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
keterbatasannya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan makalah ini. Untuk menyempurnakan makalah ini agar lebih baik,
sebaiknya ditambahkan referensi dan rujukan yang memiliki keterkaitan dengan materi
tersebut.
15
DAFTAR PUSTAKA
16