PERTUMBUHAN PLACENTA
Untuk Memenuhi Tugas BIOREPRODUKSI & GENERIKA
DISUSUN OLEH :
1. Dhiantini
2. Evi Sri Wahyuni
3. Ika Febta Nuraini
4. Mega Fitriyanitasari
5. Siti Umi Farida
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kemudahan dan kesehatan kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan
sebuah makalah kelompok dengan judul “Pertumbuhan Placenta”.
Makalah yang kami susun ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
BIOREPRODUKSI & GENERIKA, dengan beranggotakan lima orang dan melalui proses
yang tak mudah. Namun demikian kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu dan
sedikitnya kami dapat mengetahui Pertumbuhan Placenta.
Kami mengetahui jika makalah yang kami susun jauh dari kata sempurna, masih
banyak kekuranagan sehingga kami berharap kritik dan saran kepada kami, agar kemudian
hari kami bisa membuat satu makalah yang lebih baik. Akhir kata semoga makalah ini dapat
mempunyai dampak dan manfaat bagi pembaca.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang...........................................................................................................4
II. Rumusan Masalah......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
I. ....................................................................................................................................6
II. ....................................................................................................................................14
III. ....................................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Janin di dalam kandungan memerlukan makan dan nutrisi yang menjadikannya tumbuh dan
berkembang. Di dalam rahim ibu, janin mempunyai saluran pengikat antara ibu dan bayi yang biasa
kita sebut sebagai placenta.
Placenta tumbuh saat janin berusia kurang lebih satu minggu pertama. Pada placenta terdapat
berbagai macam fungsi diantaranya sebagai respirasi, eskresi dan produksi hormone, sehingga terjadi
pertukaran zat antara ibu dan janin.
Pada makalah ini akan di bahas mengenai pertumbuhan dan perkembangan placenta yang
lebih specifik. Placenta merupakan organ berbentuk cakram yang menghubungkan janin dengan
dinding rahim yang menjadi jalan perantara bagi pernafasan, pemberian makanan dan pertukaran zat
buangan antara janin dan darah ibu. Placenta berbentuk mirip gumpalan hati mentah dengan diameter
15-20 cm dan tebal -+2,5 cm, berat rata rata 500 gram, terdiri dari 200 lebih pembuluh dan vena
halus. Placenta terletak didepan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas kearah fundus uteri, di
karenakan alasan fisiologis. Permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak
tempat untuk berimplementasi.
II. Tujuan
a. menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan placenta
b. mengetahui struktrur anatomi pada plasenta
c. mengetahui fungsi plasenta , tipe-tipe plasenta serta sirkulasi plasenta
4
BAB II
PERTUMBUHAN PLASENTA
2.1 Pengertian
Plasenta merupakan organ yang penting untuk pertumbuhan , perkembangan dan ketahanan
hidup janin .Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran
zat antara ibu dan anak sebaliknya . Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas.
Umumnya mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu .Jiwa anak
tergantung plasenta , baik tidaknya anak tergantung pada baik buruknya plasenta.Plasenta
merupakan organ sementara yang menghubungkan ibu dengan janin .Plasenta memproduksi
beberapa hormon penting dalam kehamilan yaitu Human Chorionic Gonadotropin ( HCG ) dan
Human Placenta Lactagen ( PHL )
4. Insersi tali pusat ( tempat berhubungan dengan plasenta ) dapat ditengah / sentral , disamping /
lateralis , atau diujung tepi / marginalis
5. Disisi ibu tampak daerah-daerah yang agak menonjol ( kotiledon ) yang diliputi selaput tipis
desidua basalis
6. Disisi Janin tampak sejumlah arteri dan vena besar ( pembuluh korion ) , menuju tali pusat ,
korion diliputi oleh amnion
7. Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/ menit ( 20 minggu ) meningkat 600 cc sampai
700 cc / menit ( aterm )
Sedangkan letak plasenta pada umumnya pada korpus uteri bagian depan atau belakang agak ke
arah fundus uteri . Hal ini adalah fisiologis karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih
5
luas sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi .
c. Permukaan fetal diliputi lapisan amnion yang tipis dan bening sehingga kelihatan
membayang dibawahnya pembuluh darah yang bercabang pada permukaan janin dan
plasenta terutama tali pusat
d. Tali pusat merupakan penghubung janin dan plasenta , panjangnya kira-kira 50 cm,
berwarna putih kuning dan tampak terpilin yang tidak sama tebalnya pada semua
tempat , didalam tali pusat terdapat 3 pembuluh darah yaitu 2 arteri umbilikalis dan 1
vena umbilikalis .
6
4. Pembentukan Vili Korionik: Sekitar 12 minggu kehamilan, vili korionik, tonjolan seperti
jari yang tumbuh dari lapisan luar korion (bagian dari trofoblas), mulai menyatu dengan
jaringan rahim ibu. Struktur yang saling mengunci ini membantu membentuk plasenta
sebagai unit struktural dan fungsional antara embrio (atau janin) yang sedang berkembang
dan tubuh ibu.
5. Pasokan Darah Ibu: Pada akhir trimester pertama, sekitar minggu ke-14, perkembangan
suplai darah ibu ke plasenta selesai. Darah ibu memasuki plasenta melalui arteri spiral
uterus dan bersentuhan erat dengan darah janin di dalam vili plasenta, memungkinkan
pertukaran nutrisi, gas, dan produk limbah.
7
janin. Tali pusar dari dua arteri dan satu vena. vena umbilicalis akan mengangkut darah dari ibu
ke janin. Sedangkan arteri umbilicalis mengangkut darah dari janin ke ibu.
Vena umbilicalis mempunyai fungsi mengalirkan darah yang mengandung oksigen dan
nutrisi berupa bentuk sederhana, misalnya karbohidrat dalam bentuk glukosa, protein dalam
bentuk asam amino, lemak dalam bentuk asam lemak, vitamin, mineral dan air.
Berikut ini adalah fungsi Plasenta selama kehamilan yang perlu kita ketahui :
Oksigen dan nutrisi dari tubuh ibu akan dibawa oleh darah dan dialirkan ke dalam placenta .
Setelah itu asupan tersebut akan ditransfer langsung je janin melalui tali pusat yang terhubung
dari plasenta ke janin
Sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan oleh janin akan dialirkan kembali ke aliran
darah ibu dan kemudian dikeluarkan bersama sisa metabolisme yang ibu hasilkan .
8
Human Chorionic Gonadotropin (HCG) ialah berfungsi untuk mencegah terjadinya
menstruasi dan menjaga kehamilan.
Chorionic Somatomammotropin (Placental Lactogen) yaitu memiliki fungsi khusus
dalam hubungannya dengan nutrisi bagi ibu dan janin.
Estrogen yaitu berfungsi untuk membantu pembesaran uterus yakni pembesaran dan
perkembangan payudara.
Progesteron yakni berfungsi untuk memberikan nutrisi awal bagi embrio dan mencegah
kontraksi uterus spontan yang dapat menyebabkan keguguran.
Tirotropin Korionik dan Relaksin merupakan salah satu hormon penunjang (hanya
memberikan sedikit perubahan atau dampak) dalam kehamilan.
Plasenta juga berfungsi sebagai penghalang bagi bakteri yang mungkin ada ditubuh ibu , jadi
jika ibu mengalami infeksi bakteri , plasenta akan melindungi janin agar tidak tertular infeksi
tersebut .
Plasenta menyalurkan antibodi yang dimiliki oleh ibu ke janin . Fungsi ini sudah sejak awal
kehamilan . Antibodi dapat memberikan kekebalan tubuh untuk janin agar terhindar dari
penyakit
9
3. Placenta Increta: Placenta increta adalah subtipe dari plasenta akreta di mana plasenta
menembus ke dalam miometrium, lapisan otot rahim. Hal ini dapat menyebabkan
perdarahan hebat saat melahirkan dan biasanya memerlukan operasi caesar bersamaan
dengan histerektomi atau perawatan serupa.
4. Placenta Percreta: Jenis lain dari plasenta akreta, plasenta percreta terjadi ketika plasenta
menembus dinding rahim dan bahkan dapat menyerang organ sekitarnya seperti kandung
kemih atau usus besar. Hal ini terkait dengan risiko komplikasi yang lebih tinggi dan
mungkin memerlukan operasi caesar dan/atau histerektomi.
5. Insufisiensi Plasenta: Insufisiensi plasenta mengacu pada ketidakmampuan plasenta untuk
memberikan nutrisi dan oksigen secara memadai kepada janin. Hal ini dapat disebabkan
oleh berbagai faktor seperti cacat genetik, kekurangan vitamin esensial, infeksi kronis,
dan penyakit kronis tekanan darah, diabetes, anemia, penyakit jantung, dan kondisi
kesehatan lainnya. Pilihan pengobatan untuk insufisiensi plasenta mungkin termasuk
penyesuaian pola makan, pengobatan (seperti aspirin dosis rendah, heparin, atau sildenafil
sitrat), atau pemantauan ketat terhadap kehamilan.
10
DAFTAR PUSTAKA
21