Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GENETIKA DAN

BIOREPRODUKSI
PERTUMBUHAN PLASENTA

Dosen pembimbing : Nuril Nikmawati, S.Kep, Ns, M.Kes

Disusun Oleh :
Vieka Ayu Destyana (P1337424523059)

(KELAS ZAPOTA)

PRODI KEBIDANAN MAGELANG DAN


PROFESI PROGRAM SARJANA
TERAPAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “PERTUMBUHAN
PLASENTA”
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap, semoga makalah “PERTUMBUHAN PLASENTA” ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Magelang, 01 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................iii
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................iii
1.3 Tujuan......................................................................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN
PERTUMBUHAN PLASENTA
2.1 Bentuk dan ukuran plasenta......................................................................................................iv
2.2 Letak plasenta dalam rahim......................................................................................................vi
2.3 Bagian bagian plasenta.............................................................................................................ix
2.4 Faal plasenta...............................................................................................................................x

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................xvi

Daftar Pustaka.....................................................................................................xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Plasenta merupakan organ penting bagi pertumbuhan, perkembangan dan


kelangsungan hidup janin. Jika plasenta mengalami kelainan baik dalam masa
pembentukan maupun perkembangannya, hal ini akan mempengaruhi fungsi
normalnya, yang pada akhirnya berdampak pada janin.Salah satu dampak yang
paling sering diamati dari terganggunya mekanisme uteroplasenta adalah
terganggunya tumbuh kembang janin.
IUGR didefinisikan sebagai perkembangan janin di bawah potensi
pertumbuhan normal ( ke-10) karena faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik
meliputi faktor genetik normal dan patologis, jenis kelamin, etnis atau negara.
Potensi genetik yang berkualitas harus mampu berinteraksi positif dengan lingkungan
untuk mencapai hasil akhir yang optimal. Sedangkan lingkungan merupakan faktor
nyata yang menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan.Lingkungan tersebut
merupakan lingkungan “fisiologis-psikologis-sosial” yang terbagi menjadi dua jenis,
yaitu faktor prenatal (nutrisi, trauma, toksin/bahan kimia, sistem endokrin, radiasi,
infeksi, stres, imunitas, hipoksia 2 embrio). dan masa nifas (lingkungan biologis,
faktor fisik, faktor psikososial, adat istiadat).

1.2 RUMUSAN MASALAH


Sesuai dengan judul artikel ini, “PERKEMBANGAN PLASENTA” mengacu
pada penyelenggaraan program pendidikan di kampus.Dalam konteks judul, masalah
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a. Bagaimana bentuk dan ukuran plasenta ?
b. Dimana letak plasenta dalam rahim ?
c. Apa saja bagian bagian dari plasenta ?
d. Apa yang dimaksut faal plasenta ?

1.3 TUJUAN

 Mengetahui bentuk dan ukuran plasenta


 Mengetahui letak plasenta dalam rahim
 Mengetahui bagian bagian dari plasenta
 Mengetahui apa yang dimaksut faal plasenta
BAB II

PEMBAHASAN
PERTUMBUHAN PLASENTA
Bab ini mengkaji tentang “PERTUMBUHAN PLASENTA”.Uraian bab ini
menjelaskan tentang bentuk dan ukuran plasenta, letak plasenta, bagian bagian
plasenta, dan faal plasenta.

2.1 Bentuk dan Ukuran Plasenta


Plasenta (Ari) merupakan hasil kehamilan dan berfungsi sebagai alat
penghubung antara janin dengan ibu. Plasenta merupakan sarana metabolisme antara
ibu dan anak dan sebaliknya. Plasenta merupakan organ yang menghubungkan
sementara ibu dan janin serta mengirimkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin.
Plasenta berbentuk cakram dan pada masa cukup bulan diameternya akan mencapai 7
inci. Plasenta tempat menempelnya plasenta adalah rahim. Plasenta terdiri dari vili
dan kotiledon, yang fungsinya menyediakan makanan dan oksigen bagi janin.
1. Plasenta pada Kehamilan Aterm
Plasenta biasanya berbentuk bulat/lonjong dengan diameter sekitar 18-20 cm
dan tebal 2-3 cm di bagian tengah, berangsur-angsur menipis ke arah tepi. Tepi
plasenta bersambung dengan selaput janin. Rata-rata berat plasenta sekitar 1/6 dari
berat janin, atau 500 g. Selaput ketuban halus sehingga plasenta janin tampak
mengkilat dan berwarna abu-abu. Sisi ibu mempunyai lekukan dan lobus berwarna
merah kusam, seringkali dengan bintik-bintik yang menggumpal. Chorus
mempertahankan penampilan pegunungannya karena degenerasi awal vili. Tali pusar
memanjang seiring bertambahnya usia kehamilan. Ketika bayi cukup bulan, panjang
tali pusar biasanya 50 hingga 60 cm.Tali pusat terdiri dari dua arteri yang membawa
darah ke janin dan satu vena yang membawa darah ke janin, direndam dalam
Wharton's jelly. Jeli ini merupakan jaringan ikat yang melindungi pembuluh darah
abnormal pada tali pusat, seperti arteri umbilikalis, yang terjadi pada sekitar 1%
kelahiran dan berhubungan dengan peningkatan frekuensi kelainan janin dan
kromosom janin, terutama sistem kardiovaskular.

2. Ukuran dan volume plasenta

Selama kehamilan, ketebalan plasenta biasanya meningkat rata-rata 1 mm per


minggu. Meskipun hal ini tidak dinilai secara rutin dengan USG, ketebalan plasenta
tidak akan melebihi 40 mm. Ketebalan plasenta kurang dari 2 cm sering dikaitkan
dengan kondisi bayi seperti IUGR, dan ketebalan plasenta lebih dari 4 cm dikaitkan
dengan kondisi ibu seperti diabetes.

Ukuran dan berat plasenta meningkat seiring kehamilan. Plasenta minggu ke 8


terjadi fusi antara janin dengan plasenta sebesar 85%, namun pada minggu ke 38 fusi
hanya 12%. Pada kehamilan cukup bulan, berat rata-rata plasenta adalah 508 gram,
diameter 185 mm, tebal 2-3 cm, volume 497 ml. Data yang diperoleh mungkin
berbeda-beda tergantung cara penyusunannya. Jika selaput dan sebagian besar tali
pusat masih menempel dan bekuan darah ibu tidak dibersihkan terlebih dahulu, maka
berat badan akan bertambah hampir 50%.

Ghupta pada tahun 2015 melakukan penelitian dengan survey terhadap 100
plasenta segera setelah lahir pada seluruh responden. Didapatkan hasil bahwa volume
plasenta normal mempunya rentan 310-590 cm3 , sedangkan normal jari- jari plasenta
6-10 cm dan rentang ketebalan plasenta yaitu 1,4-3,4 cm.

2.2 Letak Plasenta dalam Rahim

Plasenta dapat terbentuk di mana saja dalam rahim. Plasenta akan berkembang
tepat di mana telur yang dibuahi ditanamkan ke dinding rahim. Secara umum,
beberapa posisi plasenta adalah sebagai berikut:
 Plasenta posterior : Plasenta yang tumbuh di dinding rahim bagian belakang.
 Plasenta fundal : Plasenta yang tumbuh di rahim bagian atas.
 Plasenta anterior : Plasenta yang tumbuh di dinding rahim bagian depan.
 Plasenta lateral : Plasenta berkembang di sisi kanan atau kiri dinding rahim.
Posisi plasenta mungkin lebih tinggi pada usia kehamilan 32 minggu. Biasanya,
plasenta keluar dari leher rahim seiring pertumbuhan janin.

Biasanya, plasenta terletak jauh di dalam rahim pada awal kehamilan. Namun
seiring bertambahnya usia kehamilan, plasenta bergerak ke atas dan akhirnya
menempatkan dirinya di atas rahim. Pada plasenta previa, posisi plasenta tidak
berpindah dari fundus rahim hingga mendekati waktu kelahiran. Penyebab plasenta
previa belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga dapat
membuat ibu hamil lebih berisiko menderita kondisi ini, yaitu:

 Usia 35 tahun atau lebih


 Bukan kehamilan pertama
 Hamil bayi kembar
 Posisi janin tidak normal, misalnya sungsang atau lintang
 Riwayat keguguran
 Bentuk rahim yang tidak normal
 Riwayat plasenta previa pada kehamilan sebelumnya
 Riwayat operasi pada rahim, seperti kuret, pengangkatan miom, atau operasi
caesar
 Merokok saat hamil

Gejala utama plasenta previa adalah perdarahan dari vagina yang terjadi pada
akhir trimester kedua atau trimester ketiga kehamilan. Ciri perdarahan tersebut
umumnya berupa:

 Tanpa disertai rasa sakit


 Berwarna merah cerah
 Bisa banyak atau sedikit
 Bisa terjadi berulang dalam beberapa hari

Kondisi ini sering dianggap sebagai menstruasi saat hamil. Terkadang,


perdarahan tersebut juga muncul setelah berhubungan intim dan disertai dengan
kontraksi atau kram perut.
2.3 Bagian-bagian Plasenta

.
Plasenta memiliki empat fungsi :
1. Berfungsi mengirimkan gizi dan oksigen dari darah ibu pada janin.
2. Membawa karbondioksida dan sisa-sisa pembuangan janin kembali ke darah ibu.
3. Membentuk penahanan untuk infeksi dan obat-obatan tertentu. Tapi virus rubella
dan aspirin dosis tinggi dapat menembus pertahanan plasenta. Antibodi dari darah
ibu juga dapat menembus plasenta dan memberikan kekebalan terhadap penyakit
tertentu sesaat setelah persalinan.
4. Mengeluarkan hormon, terutama human chorionic gonadotrophin (HCG),
progesteron dan oestrogen

Tali pusar tampak mengkilap dan berwarna kebiru-biruan, didalamnya terlihat


pembuluh darah yang dilindungi dan didukungnya. Vena tali pusar yang besar
bertugas membawa darah berisi gizi dan oksigen dari plasenta, serta dua arteri tali
pusar yang melingkari vena membawa darah yang sudah ter-deoksidasi serta sisa-sisa
dari etus menuju plasenta.Semuanya dikelilingi bahan seperti jeli yang disebut
Wharton jelly.

Tali pusar mulai memuntir dengan sendirinya, dan saat persalinan sudah
terdapat sekitar 40 lingkaran. Bukan hal aneh pula bila tali pusar membelit bayi. Tali
pusar akan tetap kaku, akibat aliran darah didalamnya.Panjangnya rata-rata 50cm,
meskipun sebenarnya bervariasi antara 200cm hingga 7,5 cm. Ketebalannya sekitar
12mm, namun tidak merata karena adanya benjolan kecil yang disebutfalse knot. Hal
itu mungkin karena tidak samanya pembuluh darah atau meningkatnya gumpalan
wharton jelly.

True knot juga bisa terjadi akibat gerakan fetus namun selama tidak tertarik
terlalu kuat tak akan ada efek pada sirkulasinya. Tali pusar terlalu pendek dapat
menyulitkan kelahiran seorang bayi, sebaliknya, jika terlalu panjang dapat jatuh" ke
ruang vagina mendahului kepala bayi.Tali yang panjang cenderung melilit tubuh bayi,
tapi bahaya akan timbul bila lilitannya terlalu kencang. Begitu kepalanya keluar, leher
bayi umumnya diperiksa untuk meyakinkan bahwa tali pusar tidak membelitnya. Jika
terjadi demikian, maka tali pusat akan diurai melalui kepalanya atau dijepit dan
dipotong.Meskipun USG sulit mendeteksi tali pusar, namun posisi plasenta lebih
mudah dilihat dan bila perlu dilakukan operasi caesar.

2.4 Faal Plasenta


Placenta bekerja sebagai usus ilah mengambil makanan, sebagai paru-paru
mengeluarkan CO dan mengambil 02, sebagai zat-zat racun yang biasanya
dikeluarkan oleh ginjal seperti ureum dikeluarkan oleh placenta dan akhirnya bekerja
sebagai kelenjar buntu yang mengeluarkan hormon-hormon penting untuk kelanjutan
kehamilan. Secara singkat placenta faal ialah :

a. Placenta sebagai tempat pertukaran zat


Zat yang dibutukan olch janin seperti zat hydrat arang, zat lemak, zat protein,
vitamin dan mineral diambil dari darah ibu, ada juga bukti bahwa zat-zat immune ibu
dapat masuk ke dalam darah anak.
Sebaliknya zat sampah seperti CO2 dan ureum dibuang ke dalam darah ibu.
Mekanisme pertukaran zat terjadi dengan:
1. Pertukaran Zat Pasif

a. Filtrasi
Placenta bekerja sebagai membrane semi permeable. Karena perbedaan
tekanan hydrostatic, air dan zat yang larut di dalamnya melalui membrane placentae

b. Diffusi
Molekul-molekul kecil melalui membrane placenta. Arah diffuse tergantung
pada konsentrasi dari zat-zat sebelah menyebelah dari membrane tersebut.

c. Diapedese (seperti eritrosit)

2. Transport Aktif

a. Diatur oleh enzym


Walaupun konsentrasi beberapa zat dalam darah janin lebih tinggi dari dalam
darah ibu (seperti asam amino, fosfat anorganis, vitamin-vitamin) zat-zat tersebut
tetap mengalir kea rah darah janin.

b. Pinocytose
Molekul-molekul yang besar seperti protein dikepung oleh penonjolan atau
pencekungan dari sitoplasma
Secara Lengkap Hormon yang dikeluarkan oleh placenta ialah :

 Steroid hormon: estrogen dan progesterone

 Protein hormon
Human Chorionic Gonadotropin Harmone (HCG),Human Placental Lactogen
Hormone (HPL),Human Chorionic Thyrotropin Hormone (HCT),Human Chorionic
Corticotropin Hormone (HCCT)

 Releasing Hormones
TSH releasing hormone,LH / FSH releasing Hormone

b. Placenta sebagai barriere

1. Barriere mekanis physis terhadap erythrocyte, kuman dan molekul besar.


Placenta menghalangi masuknya kuman yang terdapat dalam darah ibu
kedalam janin, tapi virus sedemikian kecilnya hingga tak dapat terhalang oleh
placenta.
2. Barriere kimiawi
Beberapa zat yang masuk ke dalam syncitium di rubah, seperti insulin yang .
berasal dari ibu.
Secara ikhtisar faal placenta dapat dibagi dua:

a. Placenta sebagai organ transfer

b. Placenta sebagai organ sintese


Karena itu faal plasenta dapat dinilai dari fungsi pertukaran zatnya dan dari fungsi
produksi hormone serta enzymnya. Misalnya pada insuffisiensi placenta dapat timbul
gejala-gejala sebagai berikut :

1. gangguan pertumbuhan placenta

2. gangguan pertumbuhan janin

3. hypoxia dan acidosis janin

4. kadar hormone berkurang


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Plasenta previa adalah plasenta yang menempel secara tidak normal pada
bagian bawah rahim, menutupi seluruh atau sebagian lubang rahim. 4.444 Perdarahan
merupakan komplikasi kehamilan yang menyumbang 4.444 kematian ibu dan janin,
salah satunya akibat plasenta previa. Plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan
sebelum dan sesudah melahirkan serta histerektomi, dan pada janin dapat menyebabkan
berat badan lahir rendah, gangguan pernapasan, dan masalah lainnya. Kerugian yang
ditimbulkannya adalah kehamilan dengan komplikasi plasenta previa memerlukan
perhatian khusus untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan. Faktor risiko plasenta
previa dapat muncul pada wanita dengan riwayat operasi caesar, usia >35 tahun, kembar,
riwayat kuretase, dan plasenta previa.

Jika plasenta previa dilaporkan, maka penting bagi petugas kesehatan untuk
menangani 4.444 kehamilan berisiko tinggi sehingga mereka dapat membantu
menangani 4.444 kasus tersebut. Konsekuensi atau dampak buruk dari plasenta previa
pada ibu dan janin dapat dikurangi dengan mencegah faktor risiko terkait. Dari 4.444
faktor risiko kejadian plasenta previa yang diteliti, 4.444 ditemukan paling dominan
pada operasi caesar. Hal ini mungkin disebabkan oleh kerusakan pada endotel rahim
yang menyebabkan plasenta menempel pada lapisan yang belum memiliki jaringan
parut.

Untuk dapat mengurangi hasil merugikan dari plasenta previa, yang dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan ialah dengan melakukan pendidikan kesehatan ibu
hamil terkait komplikasi dalam kehamilan dan pengenalan faktor risiko yang
bersangkutan, peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi dan kontrasepsi, penyediaan
pelayanan antenatal care yang memadai serta melakukan pemeriksaan USG rutin.
Literature Review ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pengetahuan
tentang faktor risiko plasenta previa. Kekurangan dan keterbatasan pada Literature
Review ini, diharapkan pada peneliti selanjutnya mengembangkan metode penelitian lain
terkait faktor risiko terhadap kejadian plasenta previa.
DAFTAR PUSTAKA
Ramadhan, Brian Rocky. "Plasenta Previa: Mekanisme dan Faktor Risiko." Jurnal Ilmiah Kesehatan
Sandi Husada 11.1 (2022): 208-219.
Ramadhan, B. R. (2022). Plasenta Previa: Mekanisme dan Faktor Risiko. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Sandi Husada, 11(1), 208-219.
RAMADHAN, Brian Rocky. Plasenta Previa: Mekanisme dan Faktor Risiko. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Sandi Husada, 2022, 11.1: 208-219.
Lusiana, Eunika, Hertanto Wahyu Subagio, and Besari Adi Pramono. "Hubungan Lingkar Lengan
Atas Ibu Hamil Genap Bulan Dengan Ukuran Plasenta Dan Berat Bayi Lahir." Medica Hospitalia:
Journal of Clinical Medicine 4.2 (2017).
Lusiana, E., Subagio, H. W., & Pramono, B. A. (2017). Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil
Genap Bulan Dengan Ukuran Plasenta Dan Berat Bayi Lahir. Medica Hospitalia: Journal of Clinical
Medicine, 4(2).
LUSIANA, Eunika; SUBAGIO, Hertanto Wahyu; PRAMONO, Besari Adi. Hubungan Lingkar Lengan
Atas Ibu Hamil Genap Bulan Dengan Ukuran Plasenta Dan Berat Bayi Lahir. Medica Hospitalia:
Journal of Clinical Medicine, 2017, 4.2.

Anda mungkin juga menyukai