Anda di halaman 1dari 10

Makalah Tentang

Perkembangan Janin dan faktor yang Mempengaruhinya

Dosen Pembimbing :
Wahyuni, S.ST, M. Biomed
Disusun Oleh :
1. Fauziah masril (2115302009)
2. Lika junia fendriana (2115302016)
3. Putri (2115302019)
4. Respi Putri (2115302021)
5. Revia hafifah (2115302022)
6. Rifa maisinta (2015302023)
DIV KEBIDANAN

UNIVERSITAS FORT DE KOCK


BUKITTINGGI

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PERTUMBUHAN PLASENTA” ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Wahyuni
pada MATA KULIAH BIOREPRODUKSI Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pertumbuhan Plasenta bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, 5 maret 2022 

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
A. Latar belakang.................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................4
Pembahasan.................................................................................................................................................4
2.1. Definisi Plasenta...........................................................................................................................4
2.2. Bentuk dan Ukuran Plasenta.........................................................................................................5
2.3. Letak Plasenta dalam Rahim.........................................................................................................5
2.4 Bagian bagian plasenta..................................................................................................................6
2.5. Faal Plasenta.................................................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................................8
Penutup........................................................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................................8
3.2. Saran.............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Janin di dalam kandungan memerlukan makanan dan nutrisi yang menjadikannya tumbuh dan
berkembang. Di dalam rahim ibu , janin mempunyai saluran pengikat antara ibu dan bayi yang biasa kita
sebut sebagai plasenta.

Plasenta merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang
dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan
oleh janin itu sendiri selama kehidupan intra uterin. Keberhasilan janin untuk hidup tergantung atas
keutuhan dan efisiensi plasenta.

Plasenta berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup bayi. Plasenta
atau biasa kita sebut ari-ari, baru terbentuk pada minggu keempat kehamilan. Ia lalu tumbuh dan
berkembang bersama janin dan akan lepas saat bayi dilahirkan. Jadi, plasenta merupakan bagian dari
konsepsi atau bagian dari sel telur yang dibuahi sperma. Sel telur yang dibuahi sperma itu kelak akan
berkembang menjadi janin, air ketuban, selaput ketuban, dan plasenta. Plasenta berbatasan dan
berhubungan dengan selaput ketuban. Di dalam selaput terdapat kantong amnion (ketuban), di mana di
dalamnya terdapat bayi berada. Plasenta dikenal juga dengan istilah uri/tembuni. Plasenta merupakan
organ sementara yang menghubungkan ibu dengan janin. Plasenta merupakan alat pertukaran zat antara
ibu dan janin.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana bentuk dan ukuran plasenta?
2) Dimanakah letak palsenta dalam rahim?
3) Apa sajakah bagian-bagian plasenta?
4) Bagaimanakah faal plasenta?

C. Tujuan
1) Dapat mengetahui bentuk dan ukuran plasenta.
2) Dapat mengetahui letak plasenta dalam rahim.
3) Dapat mengetahui bagian-bagian dari plasenta.
4) Dapat mengetahui faal plasenta.

4
BAB II

Pembahasan
A. Pertumbuhan Plasenta

2.1. Definisi Plasenta


Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara
ibu dan anak sebaliknya. Pertumbuhan Plasenta makin lama makin bear dan luas, umumnya
mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. Jiwa anak tergantung
plasenta, baik tidaknya anak tergantung pada baik buruknya plasenta. Plasenta merupakan organ
sementara yang menghubungkan ibu dengan janin. Plasenta memproduksi beberapa hormon
penting dalam kehamilan yaitu Human Chorionic Gonatropin (HCG) dan Human Plasenta
Lactagen (PHL).

Plasenta berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup bayi.
Plasenta atau biasa kita sebut ari-ari, baru terbentuk pada minggu keempat kehamilan. Ia lalu
tumbuh dan berkembang bersama janin dan akan lepas saat bayi dilahirkan. Jadi, plasenta
merupakan bagian dari konsepsi atau bagian dari sel telur yang dibuahi sperma.

2.2. Bentuk dan Ukuran Plasenta


Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan ± 16 minggu dengan ruang amnion telah
mengisi seluruh kavum uteri. Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya
mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu.

Plasenta “dewasa” / lengkap yang normal :

1) Bentuk bundar / oval

2) Diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm.

3) Berat rata-rata 500-600 g

4) Insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah / sentralis, di samping
/ lateralis, atau di ujung tepi / marginalis.

5) Di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi selaput tipis desidua
basalis.

6) Di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion) menuju tali pusat.
Korion diliputi oleh amnion.

7) Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu) meningkat sampai 600-700
cc/menit (aterm).

5
2.3. Letak Plasenta dalam Rahim
Tali pusat secara normal terletak di bagian sentral ke dalam permukaan fetal plasenta.Letak
plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas ke arah fundus
uteri.Hal ini adalah fisiologis karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga
lebih banyak tempat untuk berimplantasi.

Plasenta sebenarnya berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu villi koriales yang
berasal dari korion, dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua basalis.

Namun, ada beberapa yang memiliki kelainan letak seperti :

1) Insersio Marginalis, yaitu:

• Tali pusat di pinggir plasenta

• Klinis : Tidak menimbulkan kesulitan

2) Insersio Velamentosa, yaitu:

• Tali pusat tidak tertanam pada plasenta, tetapi diselimuti janin

• Pembuluh-pembuluh darah tali pusat bercabang dalam selaput janin

• Klinis: Bila kebetulan bagian selaput janin yang mengandung pembuluh darah berada di kutub
bawah (vasa previa) maka pada waktu pembuluh darah putus dan menyebabkan perdarahan yang
berasal dari janin sehingga janin akan meninggal.

3) Plasenta Bilobata, yaitu:

• Plasenta yang terdiri dari 2 bagian.

• Klinis : tidak menimbulkan kesulitan.

4) Plasenta Fenestra, yaitu:

• plasenta yang berlobang.

• Klinis : tidak menimbulkan kesulitan.

5) Plasenta Marginata (Sirkumvalata), yaitu:

• Pada pinggir uri terdapat suatu lingkaran jaringan tebal yang berwarna putih selebar 4 – 5 cm

• Jaringan putih ini sesungguhnya lipatan dari jaringan selaput janin

• selaput janin tidak melekat pada pinggir jaringan uri tetapi agak ke tengah

• Klinis: dapat menimbulkan perdarahan sebelum persalinan

6
6) Plasenta Suksenturiata, yaiitu:

• Disamping uri yang normal didapatkan uri tambahan kecil yang terpisah

• Diantara uri tambahan dan uri yang normal ada hubungan pembuluh darah

• Klinis : Bila pada waktu persalinan, ada uri tambahan yang tertinggal maka dapat terjadi
perdarahan post partum, oleh karena itu bila pada pemeriksaan uri dalam selaput janin terdapat
pembuluh darah yang terputus dan terbuka, maka harus diperhatikan kemungkinan adanya
plasenta suksenturiata.

2.4 Bagian bagian plasenta


Bagian bagian plasenta antara lain :

1. Bagian janin (fetal portion), terdiri dari:

i. Korion frondosum

ii. Vili

Vili plasenta terdiri dari:

• Vili Korialis

• Ruang-ruang interviler. Darah ibu yang berada di ruang interviler berasal dari arteri spiralis
yang berada di desidua basalis. Pada sistole, darah dipompa dengan kekuatan 70-80 mmHg ke
dalam ruang interviler, sampai pada lempeng korionik (chorionic plate) pangkal dari kotiledon-
kotiledon. Darah tersebut membanjiri vili koriales dan kembali perlahan-lahan ke pembuluh
balik (vena-vena) di desidua dengan tekanan 8 mmHg.

• Pada bagian permukaan janin uri diliputi oleh amnion yang kelihatan licin. Di bawah lapisan
amnion ini berjalan cabang-cabang pembuluh darah tali pusat. Tali pusat akan berinsersi pada uri
bagian permukaan janin.

2. Bagian maternal / Ibu(maternal portion)

Terdiri atas desidua kompakta yang terbentuk dari beberapa lobus dan kotiledon (15-20 buah).
Desidua basalis pada uri matang disebut lempeng korionik (basal), di mana sirkulasi utero
plasenter berjalan ke ruang-ruang intervili melalui tali pusat. Jadi, sebenarnya peredaran darah
ibu dan janin adalah terpisah. Pertukaran terjadi melalui sinsitial membran yang berlangsung
secara osmosis dan alterasi fisika-kimia.

3. Tali pusat

Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki kemampuan angiogenik, kemudian akan
berkembang menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi tali pusat.Pada

7
tahap awal perkembangan, rongga perut masih terlalu kecil untuk usus yang berkembang,
sehingga sebagian usus terdesak ke dalam rongga selom ekstraembrional pada tali pusat. Pada
sekitar akhir bulan ketiga, penonjolan lengkung usus (intestional loop) ini masuk kembali ke
dalam rongga abdomen janin yang telah membesar. Kandung kuning telur (yolk-sac) dan tangkai
kandung kuning telur (ductus vitellinus) yang terletak dalam rongga korion, yang juga tercakup
dalam connecting stalk, juga tertutup bersamaan dengan proses semakin bersatunya amnion
dengan korion. Setelah struktur lengkung usus, kandung kuning telur dan duktus vitellinus
menghilang, tali pusat akhirnya hanya mengandung pembuluh darah umbilikal (2 arteri
umbilikalis dan 1 vena umbilikalis) yang menghubungkan sirkulasi janin dengan plasenta.
Pembuluh darah umbilikal ini diliputi oleh mukopolisakarida yang disebut Wharton’s jelly.

2.5. Faal Plasenta


Plasenta alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan
anak atau sebaliknya. Jiwa anak tergantung pada plasenta. Baik tidaknya anak tergantung pada
baik burunya faal plasenta. Supaya janin dapat tumbuh dengan sempurna, dibutuhkan penyaluran
darah yang membawa zat asam, asam amino, vitamin, dan mineral dari ibu kepada janin, begitu
pula pembuangan karbondioksida dan limbah metabolisme janin ke sirkulasi ibu.

Faal Plasenta antara lain :

• Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin

• Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin

• Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin

• Endokrin : menghasilkan hormon-hormon (hCG, HPL, estrogen, progesteron, dsbg)

• Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi kejanin

• Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang diberikan


melalui ibu.

• Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi akhir2 ini diragukan,
karena pada kenyataanya janin sangat mudah terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya

8
BAB III

Penutup

3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas maka kita dapat mengetahui bahwa plasenta berperan penting dalam
pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup bayi. Plasenta atau biasa kita sebut ari-ari,
baru terbentuk pada minggu keempat kehamilan. Ia lalu tumbuh dan berkembang bersama janin
dan akan lepas saat bayi dilahirkan. Jadi, plasenta merupakan bagian dari konsepsi atau bagian
dari sel telur yang dibuahi sperma.

Plasenta diduga berperan sebagai sawar (penghalang) dari semua zat-zat di luar tubuh. Namun
pada beberapa keadaan, plasenta tidak dapat menjaga bayi dari pemajanan terhadap zat-zat yang
digunakan oleh ibu hamil. Alkohol, obat-obatan, substansi lainnya (seperti nikotin), serta
berbagai vitamin dan mineral dapat menembus plasenta masuk ke dalam tubuh bayi. Itulah yang
menyebabkan ibu hamil diperingatkan untuk menghindari berbagai pemajanan zat-zat asing
selama kehamilan.

Plasenta bukan sekedar organ untuk transport makanan yang sederhana, tetapi juga mampu
menseleksi zat-zat makanan yang masuk dan proses lainnya ke janin. Suplai zat-zat makanan ke
janin yang sedang tumbuh tergantung pada jumlah darah ibu yang mengalir melalui plasenta dan
zat-zat makanan yang diangkutnya. Efisiensi plasenta dalam mengkonsentrasikan, mensintesis,
dan transport zat-zat makanan akan menentukan suplai makanan ke janin. Janin yang mengalami
malnutrisi pada umumnya disebabkan oleh gangguan suplai makanan dari ibu, misalnya pada
kelainan pembuluh darah plasenta yang berakibat berkurangnya transport zat-zat makanan
melalui plasenta.

Plasenta sangat penting artinya bagi kehamilan dan tetap akan penting sampai kelahiran si bayi.
Pada waktunya, ketika rahim mengecil setelah bayi lahir, plasenta akan terlepas dari rahim.

3.2. Saran
Diharapkan agar dapat memberi masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun
tentang Biokimia dalam konteks pelayanan kebidanan khususnya konsep pertumbuhan plasenta.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://iva-yansikha.blogspot.co.id/2013/09/makalah-plasenta.html
http://makplas.blogspot.co.id/
http://bantuanbelajar-yuji.blogspot.co.id/2009/05/pertumbuhan-plasenta.html
http://biore-mayaamalia.blogspot.co.id/p/pertumbuhan-plasenta.html

10

Anda mungkin juga menyukai