SOLUTION PLASENTA
Puji syukur ke hasirat Allah SWT., karena berkat limpahan rahmat serta
hidayahNya,kami diberikan kekuatan untuk dapat menyusun makalah ini
dengan judul asuhan keperawatan maternitas pada pasien dengan solutio
plasenta. Makalah yg kami buat inidapat menjadi salah satu referensi untuk
para pembaca, dan menambahkan wawasantentang sejarah teori-teori yang
ada dalam keperawatan melalui makalah yang kami buat,yang tentunya bisa
membantu para pembaca untuk tahu lebih lanjut mengenai
asuhankeperawatan maternitas.
Meskipun telah berusaha untuk menghindarkan kesalahan, kami menyadari
juga bahwa makalah ini masih mempunyai kelemahan sebagai
kekurangannya. Karena itu, kami berharap agar pembaca berkenan
menyampaikan kritikan. Dengan segala pengharapan danketerbukaan, kami
menyampaikan rasa terima kasih dengan setulus-tulusnya. Akhir kata,kami
berharap agar makalah ini dapat membawa manfaat kepada pembaca.
i
DAFTAR ISI
BAB 1............................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN..............................................................................................................................5
A.Latar Belakang........................................................................................................................ 5
BAB II............................................................................................................................................. 7
TINJAUAN TEORITIS....................................................................................................................... 7
A.SOLUSIO PLASENTA.................................................................................................................7
2.Etilogi...................................................................................................................................... 8
3.Pathofisiologi.......................................................................................................................... 9
4.Pathway................................................................................................................................ 10
5.Klasifikasi Solusio Plasenta....................................................................................................11
6.Tanda dan Gejala...................................................................................................................12
7.Manifestasi Klinis.................................................................................................................. 13
BAB III.......................................................................................................................................... 16
ASUHAN KEPERAWATAN............................................................................................................. 16
A.SOLUSIO PLASENTA...............................................................................................................16
1. Pengkajian............................................................................................................................ 16
Intervensi dan rasional :...........................................................................................................19
BAB IV.......................................................................................................................................... 22
PENUTUP..................................................................................................................................... 22
Kesimpulan...............................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................23
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perdarahan obstetri merupakan salah satu penyebabterbesar kematian maternal
dan mengakibatkan morbiditasdan mortalitas perinatal yang tinggi. Hal ini
masihmenjadi masalah kesehatan di negara maju terlebih dinegara berkembang.
Perdarahan obstetri di Indonesiamasih menduduki peringkat pertama sebagai
penyebabkematian maternal. Pendarahan obstetri secara umumdibagi menjadi
perdarahan antepartum dan postpartum.Perdarahan antepartum adalah perdarahan
yang terjadisetelah minggu ke 28 masa kehamilan. Plasenta previamerupakan
penyebab utama perdarahan antepartum yangseringkali memerlukan bedah sesar
darurat. Selain itu banyak ibu dan janin jatuh pada keadaan yangmengancam jiwa.
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi seluruhatau sebagian dari ostium uteri internum.
Plasentaberbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal
2,5 cm, berat rata-rata 500 gram.Plasenta previa dapat dibagi menjadi beberapa
jenis.Plasenta Previa totalis, yaitu apabila seluruh pembukaantertutup oleh jaringan
plasenta atau ari-ari. Plasenta Previamarginalis yaitu apabila pinggir plasenta atau
ari-ari berada tepat pada pinggir permukaan jalan ari. PlasentaLetak Rendah yaitu
apabila letak tidak normal padasegmen bawah rahim akan tetapi belum sampai
menutupi pembukaan jalan.
1
Solusio plasenta atau disebut abruption placenta /ablasia placenta adalah separasi
prematur plasenta denganimplantasi normalnya di uterus (korpus uteri) dalam
masakehamilan lebih dari 20 minggu dan sebelum janin lahir.Dalam plasenta
terdapat banyak pembuluh darah yangmemungkinkan pengantaran zat nutrisi dari
ibu kejanin, jika plasenta ini terlepas dari implantasi normalnya dalammasa
kehamilan maka akan mengakibatkan perdarahanyang hebat.
2.Rumusan Masalah
1.Apa definisi solusio plasenta ?
3.TujuanTujuan umum :
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasiendengan solusio plasenta
Tujuan khusus :
2
5.Untuk mengetahui manifestasi klinis dari solusio plasenta
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.SOLUSIO PLASENTA
1.Pengertian Solusio
3
PlasentaSolutio Plasenta adalah lepasnya plasenta denganimplantasi normal
sebelum waktunya pada kehamilanyang berusia di atas 28 minggu. (Arif Mansjoer.
KapitaSelekta edisi 3 jilid 1, Media Aeskulapius. 20010).
4
2.Etilogi
Penyebab primer solusio plasenta belum diketahuisecara pasti, namun ada
beberapa faktor yang menjadi predisposisi :
b.Faktor trauma
Dekompresi uterus pada hidramnion dan gemeli.Tarikan pada tali pusat yang
pendek akibat pergerakan janin yang banyak/bebas, versi luar atautindakan
pertolongan persalinan. Trauma langsung,seperti jatuh, kena tendang, dan lain-lain.
5
h. Pengaruh lain, seperti anemia, malnutrisi/defisiensigizi, tekanan uterus pada
vena cava inferior dikarenakan pembesaran ukuran uterus oleh adanyakehamilan,
dan lain-lain.
3.Pathofisiologi
Terjadinya solusio plasenta dipicu oleh perdarahan ke dalam desidua basalis
yang kemudianterbelah dan meningkatkan lapisan tipis yang melekat pada
mometrium sehingga terbentuk hematomadesidual yang menyebabkan pelepasan,
kompresi danakhirnya penghancuran plasenta yang berdekatandengan bagian
tersebut.
4.Pathway
Trauma
6
Terbentuk hematoma desidual
Penghancuran plasenta
Hematoma retroplasenta
Syok hipovolemik
7
b.Solusio plasenta menurut bentuk perdarahan:
(a) Ringan : perdarahan kurang 100-200 cc,uterus tidak tegang, belum ada
tandarenjatan, janin hidup, pelepasan plasentakurang 1/6 bagian permukaan,
kadar fibrinogen plasma lebih 150 mg%.
(b) Sedang : Perdarahan lebih 200 cc, uterustegang, terdapat tanda pre ,
gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta 1/4-2/3 bagian
permukaan, kadar fibrinogen plasma 120-150 mg%.(c)Berat : Uterus tegang
dan berkontraksitetanik, terdapat tanda renjatan, janin matipelepasan
plasenta dapat terjadi lebih 2/3 bagian atau keseluruhan.
2) Perut terasa agak sakit, atau terasa agak tegang yang sifatnya terus menerus.
8
b) solusio plasenta sedang :
2) Ibu mungkin telah jatuh ke dalam syok,demikian pula janinnya yang jika masih
hidupmungkin telah berada dalam keadaan gawat.
1) .Plasenta telah terlepas lebih dari dua per tiga permukaannnya Terjadi sangat
tiba-tiba.
2). Biasanya ibu telah jatuh dalam keadaan syok dan janinnya telah meninggal
7.Manifestasi Klinis
a) Anamnesis
b) Pemeriksaan fisik
c) Pemeriksaan obstetric
9
Nyeri tekan uterus dan tegang, bagian-bagian janinyang sukar dinilai, denyut
jantung janin sulit dinilai /tidak ada, air ketuban berwarna kemerahan
karenatercampur darah.
8.Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium darah : hemoglobin,hemotokrit, trombosit, waktu
protombin, waktu pembekuan, waktu tromboplastin, parsial, kadar fibrinogen, dan
elektrolit plasma
9.Komplikasi
a)Langsung (immediate)
1)Perdarahan
2) Infeksi
10
couvelar). Bila janin dapatdiselamatkan, dapat terjadi komplikasi asfiksia, berat
badan lahir rendah dan sindrom gagal nafas.
Pada solusio plasenta yang berat terjadi perdarahandalam otot-otot rahim dan di
bawah perimetriumkadang-kadang juga dalam ligamentum latum.Perdarahan ini
menyebabkan gangguan kontraktilitasuterus dan warna uterus berubah menjadi
biru atauungu yang biasa disebut Uterus couvelaire. Tapiapakah uterus ini harus
diangkat atau tidak,tergantung pada kesanggupannya dalam
membantumenghentikan perdarahan.
10.Penatalaksanaan
a ) Harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitasoperasi.
b) Sebelum dirujuk , anjurkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap
ke kiri , tidak melakukan senggama , menghindari peningkatantekanan rongga
perut.
c) Pasang infus cairan Nacl fisiologi . Bila tidak memungkinkan . berikan cairan
peroral
b) Pantau tekanan darah & frekuensi nadi tiap 15menit untuk mendeteksi adanya
hipotensi / syk akibat perdarahan . pantau pula BJJ & pergerakan janin.
e) Bila terdapat renjatan , segera lakukan resusitasicairan dan tranfusi darah , bila
tidak teratasi ,upayakan penyelamatan optimal . bila teratasi perhatikan keadaan
janin.
f) Setelah renjatan diatasi pertimbangkan seksiosesarea bila janin masih hidup atau
persalinan pervaginam diperkirakan akan berlangsung lama . bila renjatan tidak
dapat diatasi , upayakan tindakan penyelamatan optimal.
g) Setelah syk teratasi dan janin mati , lihat pembukaan . bila lebih dari 6 cm
pecahkan ketubanlalu infus oksitosin . bila kurang dari 6 cm lakukanseksio sesarea.
h) Bila tidak terdapat renjatan dan usia gestasi kurangdari 37 minggu / taksiran
berat janin kurang dari2.500 gr . penganganan berdasarkan berat /ringannya
penyakit yaitu:
11
(a) Solusi plasenta ringan
Ekspektatif , bila ada perbaikan ( perdarahan berhenti , kontraksi uterus tidak ada ,
janinhidup) dengan tirah baring atasi anemia , USG& KTG serial , lalu tunggu
persalinanspontan.Aktif,bila ada perburukan (perdarahan berlangsung terus , uterus
berkontraksi , dapatmengancam ibu / janin ) usahakan partus pervaginam dengan
amnintomi / infus oksitosin. bila memungkinan . jika terus perdarahan skor pelvik
kurang dari 5 / ersalinan masih lama ,lakukan seksi sesarea .
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A.SOLUSIO PLASENTA
1. Pengkajian
a) Anemnesis
3) Pergerakan anak mulai hebat kemudian terasa pelan dan akhirnya berhenti
(anak tidak bergerak lagi).
12
4) Kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat, pandangan berkunang-kunang, ibu
kelihatan anemis tidak sesuai banyaknya darah yang keluar.
b) Inspeksi
2) Pucat,sianosis,keringat dingin.
c) Palpasi
2) Uterus teraba tegang dan keras seperti papanyang di sebut uterus in bois
(woondenuterus) baik waktu his maupun di luar his.
d) Auskultasi
e) Pemeriksaan dalam
13
f) Pemeriksaan Umum
2) Nadi cepat,kecil,filiformis
g) Pemeriksaan laboratorium
h) Pemeriksaan plasenta
Sesudah bayi dan plasenta lahir,kita periksa plasentanya.Biasanya tampak tipis dan
cekung di bagian plasenta yang terlepas (krater) dan terdapatkoagulum atau darah
beku di belakang plasenta,yang di sebut hematoma retroplasenter.(Mochtar
rustam,sinobsis obstetri Jilid I, edisi IIEGC:2008,hal282-284)
2.Diagnosa Keperawatan
a) Gangguan rasa nyaman nyeri b/d tekanan darahmeningkat.
3. Intervensi Keperawatan
a) Gangguan rasa nyaman nyeri b/d tekanan darahmeningkat
14
Kriteria Hasil : Nyeri hilang, TTV dalam batasnormal dan Nyeri tekan hilang atau
berkurang.Intervensi dan rasional :
1) Tentukan sifat dan lokasi dan durasi nyeri,kajikontraksi uterus hemoragi atau
nyeri abdomen.R/Membantu di dalam mendiagnosa dalammemilihtindakan,solusio
plasenta dengannyeri hebat ,khususnya bila terjadi hemoragirenoplasenta
tersembunyi.
Kriteria hasil : TTV dalam batasnormal, Pengisian kapiler cepat, Tidak anemia
pucat
15
2) Catat tanda-tanda vital,pengisian kapiler padadasar kuku,arna membran
mukosa atau kulit dansuhu.R/ sianosis dan perubahan pada tekanan darahdan nadi
adalah tanda-tanda lanjut darikehilangan sirkulasi atau terjadinya syok.
16
d) Resti cedera terhadap janin b/d insufiensi plasenta
17
3) Kaji adanya potensial resiko pada janin.R/ Bayi yang lahir dari ibu solusio
plasenta bersifat prematuritas ,berat badan lahir rendahdan trauma kelahiran.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Pada solusio plasenta darah dari tempat pelepesan akan mencari jalan keluar
antara selaput janin dan dinding Rahim hingga akhirnya keluar dari serviks
hingga terjadilah perdarahan keluar atau perdarahan terbuka. Terkadang darah
tidak keluar tetapi berkumpul dibelakang plasentamembentuk hematom
retroplasenta. Perdarahansemacam ini disebut perdarahan ke dalam atau
perdarahan tersembunyi.
18
Placenta previa adalah keadaan dimana berimplantasi pda tempat yang
abnormal yaitu pada segmen bawah Rahim sehingga menutupisebagian atau
seluruh permukaan jalan lahir ,( Oustium Utari Interume ).
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham FG, dkk,. 2010. Obstetrical haemorrhage.Wiliam obstetrics
21th edition. Lange USA: Prentice HallInternational Inc Appleton.Standar
intervensi keperawatan Indonesia, PPNI, Edisi1.Resiko cidera pada janin.Edisi
1. perawatan maternarnal/bayi
Jakarta: EGC.
19
Prawirohardjo S, Hanifa W. 2011. Kebidanan Dalam MasaLampau, Kini dan
Kelak. Dalam: Ilmu Kebidanan, edisi III.
Wong, Dona L, dkk,. 2002. Maternal child nursing care 2ndedition. Santa
Luis: Mosby Inc.
20