Kelompok 2
1. Amanda Cahya (201211757)
2. Aurely Radisti (201211766)
3. Devega Aprilia (201211658)
4. Gitri Yeni (201211661)
5. Indah Shavira (201211666)
6. Lestari Sagita (201211668)
7. Mellany Almelia (201211671)
8. Nadila Madrianti (201211673)
9. Neli Riyani Putri (201211677)
10. Rista Wahyu Ningsih (201211683)
Dosen Pengampu:
Ns. Rini Rahmayanti, M.Kep,Sp.Kep.Mat
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayah-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Asuhan
Keperawatan Perdarahan Antepartum” ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah kami tentang “Asuhan Keperawatan
Perdarahan Antepartum” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang ........................................................................................................
b. Tujuan .....................................................................................................................
BAB IV PENUTUP
a. Kesimpulan .............................................................................................................
b. Saran .......................................................................................................................
Perdarahan di sini dapat bersifat antepartum atau selama kehamilan seperti pada
plasenta previa dan solusio plasenta atau yang lebih sering lagi terjadi yaitu
perdarahan postpartum akibat dari atonia uteri atau laserasi jalan lahir. Tampak
nyata bahwa perdarahan serius dapat terjadi kapan saja selama kehamilan dan masa
nifas. Waktu terjadinya perdarahan pada kehamilan digunakan untuk
mengklasifikasikan secara luas perdarahan obstetris. Sebagian besar kematian akibat
perdarahan disebabkan oleh beberapa kondisi ibu yang dapat memperparah
perdarahan obstetris, selain itu faktor yang terpenting penyebab perdarahan obstetris
yaitu kurang memadainya fasilitas kesehatan maupun pelayanan kesehatan yan tidak
sesuai dengan standar prosedur.
Secara khusus perdarahan antepartum merupakan suatu perdarahan uterus dari
tempat diatas serviks sebelum melahirkan merupakan suatu hal yang sangat
mengkhawatirkan. Perdarahan dapat disebabkan oleh robeknya sebagian plasenta
yang melekat di dekat kanalis servikalis yang disebut plasenta previa. Perdarahan
juga dapat berasal dari robeknya plasenta dari tempat implantasi sebelum waktunya
yang disebut solusio plasenta. Meskipun sangat jarang perdarahan juga dapat terjadi
akibat insersi velamentosa tali pusar disertai ruptur dan perdarahan dari pembuluh
darah janin pada saaat pecahnya selaput ketuban yang disebut vasa previa.
Sumber perdarahan uterus yang berasal dari daerah di atas serviks tidak selalu
dapat teridentifikasi sejak dini. Pada keadaan ini perdarahan biasanya dimulai
dengan sedikit atau tanpa gejala kemudian berhenti. Perdarahan tersebut selalu
disebabkan oleh robekan marginal plasenta yang sedikit dan tidak meluas.
Kehamilan dengan perdarahan seperti ini tetap beresiko walaupun perdarahan segera
berhenti dan kemungkinan plasenta previa tampaknya telah dapat disingkirkan
dengan USG. Perdarahan dengan plasenta previa biasanya terjadi pada kehamilan
trimester ketiga, stelah bayi lahir maupun setelah plasenta lahir. Oleh sebab itu, hal
ini perlu diantisipasi lebih awal sebelum perdarahan menuju ke tahap yang
membahayakan ibu dan janinnya. Antisipasi dalam perawatan antenatal sangat
memungkinkan karena umumnya keadaan dengan plasenta previa munculnya
perlahan diawali gejala dini berupa perdarahan berulang yang mulanya tidak banyak
tanda disertai dengan rasa nyeri dan terjadi pada waktu yang tidak tentu tanpa
trauma. Perempuan hamil yang diidentifikasi mengalami plasenta previa harus
segera dirujuk ke rumah sakit terdekat tanpa melakukan periksa dalam karena
tindakan tersebut dapat menyebabkan perdarahan semakin banyak.
A. Pengertian
Perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam semasa kehamilan
di mana umur kehamilan telah melebihi 28 minggu atau berat janin lebih dari
1000 gram (Manuaba, 2010). Sedangkan menurut Wiknjosastro (2007),
perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam yang timbul pada masa
kehamilan kedua pada kira-kira 3% dari semua kehamilan. Jadi dapat
disimpulkan perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada akhir
usia kehamilan.
Mapping
PERDARAHAN ANTERPATUM
DEFENISI:
ETIOLOGI:
KLASIFIKASI:
Perdarahan anterpatum adalah
perdarahan pervaginam pada Abortus
Placenta previa
kehamilan diatas 28 minggu Kehamilan ektopik
Mola hidatidosa
Solutio placenta
atau lebih.
PLACENTA SOLUSIO
PREVIA PLASENTA
DEFENISI:
DEFENISI:
Placenta previa adalah placenta yang
Solution plasenta adalah terlepasnya
letaknya abnormal,yaitu pada segemen
placenta dari tempat implantasinya yang
bawah Rahim sehingga dapat menutupi
normal pada uterus,sebelum janin
sebagian atau seluruh ostium uteri
dilahirkan.
internum.
ETIOLOGI: .ETIOLOGI :
DIAGNOSA:1. Gangguan
PEMERIKSAAN perfusi jaringan (plasental)
PENUNJANG : tidak efektif b.d. hipovolemia
karena kehilangan darah
Pemeriksaan urine (perdarahan).
lengkap
Pemeriksaan darah 2. Kurang pengetahuan b.d.
lengkap keterbatasan informasi
mengenai plasenta previa
dapat:
KOMPLIKASI:
f. Placenta
abruption,pemisahan
placenta dari dinding
Rahim
g. Perdarahan sebelum
atau selama
melahirkan yang dapat
menyebabkan
histektomi
h. Placenta
akreta,placenta inkreta
dan placenta perkreta.
i. Premature atau
kelahiran bayi kurang
bulan (<37 minggu)
j. Kecacatan pada bayi.
INTERVENSI : 1. •Kaji penyebab terjadinya perdarahan (abra si plasenta,
plasenta previa, merokok, penggunaan kokain, PIH (pregnance induced
hiertention). • Kaji secara akurat kemunginan harapan hidup janin, kaji
juga kapan menstruasi terakhir ibu, prioritaskan pelaporan yang didapat
dari Ultrasound atau riwayat obstetrik. • Inspeksi keadaan perineum, hitung
jumlah dan karkateristik perdarahan.
•Monitor TTV
• Memberikan penjelasan
3.1 Pengkajian
a. Identitas Umum
Biodata, identitas ibu hamil dan suaminya.
b. Keluhan Utama
Keluhan pasien saat masuk RS adalah perdarahan pada kehamilan 28
minggu.
c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya kemungkinan klien pernah mengalami riwayat diperlukan
uterus seperti seksio sasaria curettage yang berulang-ulang.
Kemungkinan klien mengalami penyakit hipertensi DM,
Hemofilia serta mengalami penyakit menular seperti
hepatitis.
Kemungkinan pernah mengalami abortus
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
• Biasanya terjadi perdarahan tanpa alasan
• Perdarahan tanpa rasa nyeri
• Perdarahan biasanya terjadi sejak triwulan ketiga atau sejak
kehamilan 20 minggu.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kemungkinan keluarga pernah mengalami kesulitan
kehamilan lainnya.
Kemungkinan ada keluarga yang menderita seperti ini.
Kemungkinan keluarga pernah mengalami kehamilan ganda.
Kemungkinan keluarga menderita penyakit hipertensi DM,
Hemofilia dan penyakit menular.
4. Riwayat Obstetri
Riwayat Haid/Menstruasi
Minarche : 12 th
Siklus : 28 hari
Lamanya : ± 7 hari
Baunya : amis
Keluhan pada haid : tidak ada keluhan nyeri
haid
5. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
• Multigravida
• Kemungkinan abortus
• Kemungkinan pernah melakukan curettage
6. Riwayat Nifas
• Lochea Rubra
• Bagaimana baunya, amis
• Banyaknya 2 kali ganti duk besar
• Tentang laktasi
• Colostrum ada
d. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Suhu tubuh : suhu akan meningkat jika terjadi infeksi
Tekanan darah : akan menurun jika ditemui adanya tanda syok
Pernapasan : nafas jika kebutuhan akan oksigen terpenuhi
Nadi : nadi melemah jika ditemui tanda-tanda shok
e. Pemeriksaan Fisik
Kepala, seperti warna, keadaan dan kebersihan
Muka, biasanya terdapat cloasmagrafidarum, muka kelihatan
pucat.
Mata biasanya konjugtiva anemis
Thorak, biasanya bunyi nafas vesikuler, jenis pernapasan
thoracoabdominal
Abdomen
Inspeksi : terdapat strie gravidarum
Palpasi :
- Leopoid I : Janin sering belum cukup bulan,jadi fundus uteri
masih rendah.
- Leopoid II : Sering dijumpai kesalahan letak
- Leopoid III : Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak
kepala biasanya kepala masih goyang atau terapung(floating)
atau mengolak diatas pintu atas panggul.
- Leopoid IV : Kepala janin belum masuk pintu atas panggul
Perkusi : Reflek lutut +/+
Auskultasi : bunyi jantung janin bisa cepat lambat. Normal
120.160
Genetalia biasanya pada vagina keluar dasar berwarna merah
muda
Ekstremitas, Kemungkinan udema atau varies. Kemungkinan
akral dingin.
f. Pemeriksaan Penunjang
Data laboraturium, memungkinkan Hb rendah. Hb yang normal
(12-14gr%) leokosit meningkat (Normal 6000-1000 mm3).
Trombosit menurun (normal 250 ribu – 500 ribu).
g. Data Sosial Ekonomi
Plasenta previa dapat terjadi pada semua tingkat ekonomi namun pada
umumnya terjadi pada golongan menengah kebawah , hal ini juga
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimilikinya.
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perdarahan berulang berhubungan dengan efek
penanaman plasenta pada segmen bawah rahim ( Susan
Martin Tucker,dkk 1988:523)
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari berhubungan
dengan ketidak mampuan merawat diri. Sekunder keharusan
bedrest (Linda Jual Carpenito edisio :326)
3. Resiko rawat janin : fital distress berhubungan dengan tidak
ada kuatnya perfusi darah ke plasenta (Lynda Jual
Carpenito,2000: 1127) post seksio.
4. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan trauma
jaringan dan spasme otot perut (Susan Martin Tucker,dkk
1988 : 624).
I. IDENTITAS
A. PASIEN
1) Nama : Ny U
2) Tempat/tgl lahir/umur : Bumiayu/ 24 Januari 1968/ 41 tahun
3) Agama : Islam
4) Status perkawinan : Menikah
5) Pendidikan terakhir : SMA
6) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
7) Alamat : Pruwatan RT 7/ RW 3 Bumiayu
8) Suku Bangsa : Jawa
9) Diagnosa Medis : Perdarahan antepartum, plasenta previa
totalis.
10) Nomor RM/CM 772552
11) Tanggal Masuk RS : 1 Maret 2015
12) Tanggal/jam pengkajian : 2 Maret 2015/ 10.00 WIB
B. PENANGGUNG JAWAB
1. Nama : Tn S
2. Umur : 41 tahun
3. Pendidikan terakhir : SMA
4. Pekerjaan : Swasta
5. Alamat : Pruwatan RT 7/ RW 3 Bumiayu
6. Hubungan dengan pasien : Suami
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Perdarahan saat kehamilan
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien datang/kiriman dari Rumah Bersalin (RB) Alam Medica pada
tanggal 1 Maret 2015, G3P2A0 dengan plasena previa totalis. rembesan
air tidak ada, perdarahan pervaginam bergumpal sejak tanggal 1 Maret
2015 jam 01.30 .
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien tidak memiliki riwayat penyakit yang menyertai kehamilan, seperti
penyakit jantung, paru, hipertensi, DM.
4. Riwayat obstetrik yang lalu
G3 P2 A0
No Masalah Tipe Keadaan bayi Masalah
kehamilan persalinan pada masa
nifas
1. Tidak ada VE Bayi lahir Tidak ada
aterm, jenis masalah
kelamin laki- selama masa
laki, BBL 4 kg, nifas.
lahir langsung
menangis.
2. Tidak ada VE Bayi lahir Tidak ada
aterm, jenis masalah
kelamin selama masa
perempuan, nifas.
BBL 3,1 kg,
lahir langsung
menangis.
3. Hamil Belum - -
sekarang mengala
ini mi
mengala persalin
mi an.
perdaraha
n
pervagina
m,
placenta
previa
totalis.
V. TERAPI
1. Vicillin 1x1 gr
2. Konservatif s/d aterm
3. Histolan tab 3x1
4. Dexametason 2x6 mg (2 hari)
5. Diit biasa
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny U
Ruang : Flamboyan
No Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf
Dx &
Nama
2 2 Maret Mengkaji penyebab ·Perdarahan karena
Maret 2015 Jam perdarahan plasenta previa. ·N = 84
2015 14.00 Jam · Memonitor TTV (nadi, x/mnt, S = 360C, TD =
Jam 16.00 Jam suhu, TD, RR). 100/60, RR = 21 x/mnt.
12.00 17.30 Jam ·Memonitor KU klien. ·Klien mengeluh agak
20.30 3 ·Mengobservasi membran lemes dan mengantuk.
Maret mukosa (konjungtiva) klien. KU cukup, kesadaran
2015 Jam ·Memonitor dan CM. ·Konjungtiva klien
08.00 Jam mengobservasi perdarahan. masih agak pucat.
10.30 ·Mengobservasi jumlah dan ·Perdarahan masih
bentuk perdarahan. keluar, dari tadi pagi
· Mengecek suhu klien. sampai sekarang sudah
·Mengganti plabot infus ganti pembalut 2x.
dengan tranfusi set. ·Jumlah perdarahan
· Mengobservasi dalam 2x ganti pembalut
pengeluaran urin. penuh semua.
· Mengecek kapiler revil Perdarahan bentuknya
pada jari tangan. gumpalan dan cair.
· Mengobservasi DJJ janin. ·Suhu klien 36,60C.
·Memposisikan klien yang ·Darah masuk melalui
nyaman. tranfusi set sebanyak
Memonitor TTV ( suhu, 500cc. ·Dalam sehari
nadi, TD). · Memonitor klien sudah BAK 4x,
masukan cairan dan jumlah ± setengah gelas
makanan. ·Observasi Ku belimbing. ·Kapiler revil
klien. ·Mengganti transfusi baik (<> ·DJJ +
set dengan RL. ·Tidur/istirahat dengan
·Mengobservasi posisi fowler/semi
perdarahan. fowler. · S = 36,90C, N
·Mengobservasi KU klien. = 96 x/mnt, TD =
·Mengecek TTV (suhu, 100/70 mmHg. ·Cairan
nadi,TD). ·Mengobservasi infus + RL 500 cc sudah
dan memeriksa warna masuk setengahnya,
konjungtiva klien. tranfusi set (PRC) 500
·Memonitor perdarahan, cc, makanan dari RS
jumlah, bentuk perdarahan. habis, minum sudah ± 5
·Mengobservasi kondisi gelas belimbing. ·KU
janin. ·Mengobservasi klien cukup, kesadaran
kapiler revil. ·Melepas/ aff CM. ·Infus RL masuk.
infus. ·Memberikan ·Perdarahan masih
discharge planning sebelum ada, jumlah mulai
klien pulang meliputi: berkurang dari jam
- Menganjurkan klien untuk 14.00 siang sampai
tetap mengkonsumsi sekarang belum ganti
makanan dengan gizi pembalut lagi. ·Ku klien
seimbang. cukup, kesadaran CM.
- Menganjurkan klien untuk ·S = 360C, N = 84
mengurangi aktifitas/lebih x/mnt, TD = 110/70
banyak istirahat. mmHg. ·Konjungtiva
- Menganjurkan klien untuk klien sudah tidak pucat.
kontrol rutin. - ·Perdarahan yang keluar
Menganjurkan klien untuk hanya bercak-bercak, di
tidak melakukan hubungan pembalut tidak penuh,
sex selama kehamilan ini. dan ganti pembalut baru
1x setelah mandi pagi
tadi. ·DJJ + ·Kapiler
revil baik (<>
·Klien persiapan pulang.
·Klien mau menyimak
discharge planning yang
diberikan.
2 2 Maret Memberikan informasi ·Klien mau
Maret 2015 Jam mengenai plasenta previa mendengarkan dan
2015 14.00 Jam kepada klien. ·Menjelaskan menyimak informasi
Jam 16.00 Jam penyebab, tanda dan gejala, yang diberikan.
12.00 17.30 Jam hasil pemeriksaan USG, ·Sekarang klien
20.30 3 cara mencegah komplikasi mengetahui mengenai
Maret dari plecenta previa. kelainan dalam
2015 Jam ·Menganjurkan klien untuk kehamilannya saat ini
08.00 Jam tidak melakukan hubungan dan kondisi
10.30 sex selama kehamilan ini. kehamilannya. ·Klien
·Menganjurkan klien untuk mau mengikuti saran
lebih banyak istirahat/tidak yang diberikan. ·Klien
banyak melakukan lebih banyak tiduran
aktivitas. ·Mengevaluasi saat diberikan informasi.
dan mengobservasi ·Klien merasa senang
pengetahuan klien karena telah diberi
mengenai cara mencegah penjelasan mengenai
perdarahan yang berulang masalah kehamilannya.
pada plasenta previa. ·Klien bisa menjawab
·Memberikan discharge dengan benar cara
planning sebelum klien mencegah perdarahan
pulang meliputi: berulang pada plasenta
- Menganjurkan klien untuk pervia.
tetap mengkonsumsi ·Klien mau menyimak
makanan dengan gizi discharge planning yang
seimbang. diberikan dan mau
- Menganjurkan klien untuk mengikuti saran yang
mengurangi aktifitas/lebih diberikan.
banyak istirahat.
- Menganjurkan klien untuk
kontrol rutin. -
Menganjurkan klien untuk
tidak melakukan hubungan
sex selama kehamilan ini.
2 2 Maret ·Mengidentifikasi penyebab ·Klien mengatakan
Maret 2015 Jam cemas yang dialami klien. khawatir dengan kondisi
2015 14.00 Jam ·Mengajari klien teknik kehamilannya saat ini.
Jam 16.00 Jam relaksasi dengan cara ·Klien mau diajari cara
12.00 17.30 Jam distraksi dan napas dalam. mengontrol cemas
20.30 3 ·Mengobservasi perasaan dengan distraksi dan
Maret klien. ·Mengobservasi napas dalam. ·Klien
2015 Jam perasaan klien mengenai mengatakan sudah mulai
08.00 Jam kecemasan yang berkurang rasa
10.30 dialaminya. cemasnya. ·Klien
·Mengobservasi teknik merasa sudah tidak
relaksasi yang digunakan cemas. ·Klien
klien untuk mengatasi menggunakan napas
kecemasan. ·Memberikan dalam untuk mengatasi
discharge planning sebelum kecemasan. ·Klien mau
klien pulang meliputi: - menyimak discharge
Menganjurkan klien untuk planning yang diberikan
tetap mengkonsumsi dan mau mengikuti
makanan dengan gizi saran yang diberikan.
seimbang.
- Menganjurkan klien untuk
mengurangi aktifitas/lebih
banyak istirahat.
- Menganjurkan klien untuk
kontrol rutin.
- Menganjurkan klien untuk
tidak melakukan hubungan
sex selama kehamilan ini.
- Menganjurkan klien untuk
tetap menggunakan teknik
relaksasi yang telah
diajarkan untuk mengurangi
perasaan cemas.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Ny U
Ruang : Flamboyan
A. Kesimpulan
Perdarahan antepartum merupakan suatu kejadian pathologis berupa
perdarahan yang terjadi pada umur kehamilan 28 minggu atau lebih. Perdarahan
yang terjadi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu perdarahan yang ada hubungannya
dengan kehamilan (plasenta previa, solusio plasenta, pecahnya sinus marginalis,
dan perdarahan vasa previa) dan perdarahan yang tidak ada hubungannya
dengan kehamilan (pecahnya varises, perlukaan serviks, keganasan serviks, dll).
Perdarahan antepartum yang berhubungan dengan kehamilan harus segera
dilakukan tindakan agar tidak berakibat fatal bagi ibu dan janinnya. Sedangkan
perdarahan antepartum yang tidak berhubungan dengan kehamilan tidak
membahayakan janin tapi hanya memberatkan ibu.
B. Saran
Sebagai seorang calon perawat kita harus mampu mendiagnosis dini
kelainan atau keabnormalan yang terjadi pada ibu masa antepartum, intrapartum
maupun postpartum. Oleh sebab itu kita harus memahami setiap gejala-gejala
yang ditimbulkan dari keabnormalan yang terjadi agar mampu mengambil
keputusan secara cepat, tepat, dan efisien. Secara khusus, seperti pembahasan
dalam maklah ini yaitu tentang perdarahan antepartum.
Sebagai seorang calom perawat di materi keperawatan maternitas, sesuai
judul makalah kita harus memahami apa saja perdarahan antepartum yang bisa
terjadi, gejal yang ditimbulkan, dan mampu memberikan asuhan yang tepat serta
mampu melakukan rujukan secara cepat apabila terjadi suatu kegawatan
obstetris.
DAFTAR PUSTAKA