DI PUSKESMAS KOLAKA
DISUSUN OLEH:
MARISA ISMAIL
KOLAKA
KATA PENGANTAR
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran
serta kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
A. SOAP .......................................................................................
A. KESIMPULAN .........................................................................
B.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
1. Adapun tujuan umum dari studi kasus ini adalah untuk memperoleh
pengetahuan dan menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan solusio plasenta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. SOLUSIO PLASENTA
1. Definisi
2. Etiologi
1) Faktor kardio-reno-vaskular
2) Faktor trauma
a) dekompresi uterus pada hidramnion dan gemeli
b) tarikan pada tali pusat yang pendek akibat pergerakan janin
yang
c) banyak atau bebas, versi luar atau tindakan pertolongan
persalinan
d) trauma langsung, seperti jatuh, kena tentang, dan lain-lain.
3) Faktor paritas ibu
4) Faktor usia
9) Pengaruh lain
3. Klasifikasi
Luas plasenta yang terlepas tidak sampai 25% atau ada yang
menyebutkan kurang dari 1/6 bagian. jumlah darah yang keluar
biasanya kurang dari 250 ml berwarna kecoklatan. komplikasi pada
ibu dan janin belum ada. hal 504 pada keadaan yang sangat ringan
tidak ada gejala kecuali hematoma yang berukuran beberapa
sentimeter terdapat pada permukaan maternal plasenta, rasa nyeri
pada perut masih ringan dan darah yang keluar masih sedikit, tanda-
tanda vital dan keadaan umum ibu ataupun janin masih baik, pada
saat palpasi sedikit terasa nyeri local pada tempat terbentuknya
hematoma dan perut sedikit tegang tapi bagian-bagian janin masih
dapat dikenal.
5. Komplikasi
a. Syok perdarahan
b. Gagal ginjal
6. Diagnosis
1) Anamnesis
3) Palpasi
4) Auskultasi
5) Pemeriksaan dalam
6) Pemeriksaan umum
Tekanan darh semula mungkin tinggi karena pasien sebelumnya
menderita penyakit vaskuler, tetapi akan turun dan pasien jatuh
dalam keadaan syok, nadi cepat dan kecil.
7) Pemeriksaan laboratorium
8) Pemeriksaan plasenta
9) Pemeriksaan USG
7. Penatalaksanaan
1) Terapi spesifik
a. Atasi syok
b. Atasi anemia
2) Tindakan obstetrik
a. Seksio Cesarea
a) SC dilakukan apabila
1) Janin hidup dan pembukaan belum lengkap
2) Janin hidup, gawat janin tetapi persalinan pervaginam tidak
dapat dilaksanakan dengan segera
3) Janin mati tetapi kondisi serviks tidak memungkinkan persalian
pervaginam dapat berlangsung dalam waktu yang singkat.
a) Persiapan untuk seksio sesarea, cukup dilakukan
penanggulangan awal (stabilisasi dan tatalaksana
komplikasi) dan segera lahirkan bayi karena operasi
merupakan satu-satunya cara efektif untuk menghentikan
perdarhan
b) Hematoma miometrium tidak mengganggu kontraksi uterus
c) Observasi ketat kemungkinan perdarahan ulangan
(koagulopati).
b. Partus Pervaginam
TINJAUAN KASUS
DI PUSKESMAS KOLAKA
(SOAP)
No. Register
A. Identitas Ibu/Suami
Nama : Ny”M”/ Tn. “B”
Umur : 36 Tahun/ 36 Tahun
Nikah : 1 kali/ ±10 tahun
Suku : Makassar/ Makassar
Agama : Islam/ Islam
Pendidikan : SMA/ D3
Pekerjaan : IRT/ wiraswasta
Alamat : Jl. mistik
DATA SUBJEKTIF (S)
1. Keluhan Utama
Ibu mengeluh nyeri perut pada bagian atas disertai mulas yang
terus menerus semakin kuat, keluar gumpalan darah berwana
kehitaman sejak pukul 04.30 WIB, belum keluar air-air dan ingin
meneran.
2. Riwayatkehamilansaatini
Ibu datang kebidan pukul 08.10 wib dengan keluhan mules mules
sejak pukul 04.30 disertai keluar darah kehitaman dari daerah
kemaluan sudah mengganti diapers 2 kali, pada saat dibidan ibu
dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah 120/70
mmHg, nadi 82 x/menit, respirasi20 x/menit suhu 36,70c) keadaan
janin (DJJ 120 x/menit ireguler) dan pemeriksaan dalam (tampak
pengeluaran gumpalan darah berwarna kehitaman, portio tebal
lunak pembukaan 4 cm ketuban positif teraba ubun ubun kecil
kanan depan hodge II molase 0) kemudian ibu dirujuk bidan ke
RSUD Cibinong dengan diagnosa DJJ ireguler. ibu mengaku
mulesnya terus menerus semakin kuat dan ingin meneran.
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.
Anak pertama ibu lahir pada tahun 2014 jenis kelamin laki-laki
lahir spontan ditolong oleh paraji tidak ada penyulit berat lahir 3200
gram. kemudian anak kedua ibu lahir pada tahun 2019 jenis
kelamin perempuan lahir spontan ditolong oleh paraji tidak ada
penyulit berat lahir 2800 gram.
a. Pola nutrisi
Selama hamil ibu makan 3 kali sehari dengan lauk tempe, tahu,
daging ayam, ikan-ikanan,sayur mayur dan buah buahan seperti
pepaya pisang, jeruk, melon, apel. Minum sehari lebih dari 8 gelas
air putih/hari. terakhir ibu makan pukul 06.00 wib dengan bubur
ayamdan 1 gelas teh manis
b. Pola eliminasi
Selama hamil ibu buang air kecil dirasakan sering lebih dari 6
kali dan buang air besar 1 kali sehari. terakhir buang air kecil
pukul 03.00 wib dan belum buang air besar
c. Pola istirahat
Selama hamil ibu tidur pada saat malam hari pukul 21.00-04.30
wib (kurang lebih 7 jam) dan tidur siang 2 jam.
d. Aktifitas
6. Riwayatpsikososial
7. Riwayat kontrasepsi
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Nadi :98x/menit
suhu: 36,3oC
2. Pemeriksaan Antropometri
3. Pemeriksaan Fisik
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
Pukul 10.15
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
http://www.stasiunbidan.blogspot.com
pusponegoro, S.P (2000). “sepsis pada neonatal” jurnal sari pediatric vol
2(2):96-102