Latar Belakang
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan maternalplasenta dari tempat implantasinya yang normal
pada lapisan desidua endometrium sebelumwaktunya yakni sebelum anak lahir. Di berbagai literatur disebutkan bahwa risiko
mengalamisolusio plasenta meningkat dengan bertambahnya usia.
Solusio plasenta merupakan salah satu penyebab perdarahan antepartum yangmemberikan kontribusi terhadap kematian maternal
dan perinatal di Indonesia. Terdapatfaktor-faktor lain yang ikut memegang peranan penting yaitu kekurangan gizi, anemia,paritas
tinggi, dan usia lanjut pada ibu hamil. Di negara yang sedang berkembang penyebabkematian yang disebabkan oleh komplikasi
kehamilan, persalinan, nifas atau penangannya(direct obstetric death) adalah perdarahan, infeksi, preeklamsi/eklamsi. Selain itu
kematianmaternal juga dipengaruhi faktor-faktor reproduksi, pelayanan kesehatan, dan sosioekonomi.Salah satu faktor reproduksi
ialah ibu hamil dan paritas
Solusio plasenta atau disebut abruption placenta / ablasia placenta adalah separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya
di uterus (korpus uteri) dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu dan sebelum janin lahir. Dalam plasenta terdapat banyak
pembuluh darah yang memungkinkan pengantaran zat nutrisi dari ibu kejanin, jika plasenta ini terlepas dari implantasi normalnya
dalam masa kehamilan maka akan mengakibatkan perdarahan yang hebat.
Perdarahan pada solusio plasenta sebenarnya lebih berbahaya daripada plasenta previa oleh karena pada kejadian tertentu
perdarahan yang tampak keluar melalui vagina hampir tidak ada / tidak sebanding dengan perdarahan yang berlangsung internal
yang sangat banyak pemandangan yang menipu inilah yang sebenarnya yang membuat solusio plasenta lebih berbahaya karena
dalam keadaan demikian seringkali perkiraan jumlah, darah yang telah keluar sukar diperhitungkan, padahal janin telah mati dan
ibu berada dalam keadaan syok.
Penyebab solusio plasenta tidak diketahui dengan pasti, tetapi pada kasus-kasus berat didapatkan korelasi dengan penyakit
hipertensi vaskular menahun, 15,5% disertai pula oleh pre eklampsia. Faktor lain diduga turut berperan sebagai penyebab
terjadinya solusio plasenta adalah tingginya tingkat paritas dan makin bertambahnya usia ibu.
Gejala dan tanda solusio plasenta sangat beragam, sehingga sulit menegakkan diagnosisnya dengan cepat. Dari kasus solusio
plasenta didiagnosis dengan persalinan prematur idopatik, sampai kemudian terjadi gawat janin, perdrhan hebat, kontraksi uterus
yang hebat, hipertomi uterus yang menetap. Gejala-gejala ini dapat ditemukan sebagai gejala tunggal tetapi lebih sering berupa
gejala kombinasi.
Solusio plasenta merupakan penyakit kehamilan yang relatif umum dan dapat secara serius membahayakan keadaan ibu. Seorang
ibu yang pernah mengalami solusio plasenta, mempunyai resiko yang lebih tinggi mengalami kekambuhan pada kehamilan
berikutnya. Solusio plasenta juga cenderung menjadikan morbiditas dan bahkan mortabilitas pada janin dan bayi baru lahir.
1.2. Tujuan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Definisi
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan maternal plasentadari tempat implantasinya yang normal
pada lapisan desidua endometrium sebelum waktunyayakni sebelum anak lahir.
2.2. Klasifikasi
Plasenta dapat terlepas hanya pada pinggirnya saja (ruptura sinus marginalis), dapat pula terlepas lebih luas (solusio parsialis),
atau bisa seluruh permukaan maternal plasenta terlepas (solusio plasenta totalis). Perdarahan yang terjadi dalam banyak kejadian
akan merembes anatara plasenta dan miometrium untuk seterusnya menyelinap di bawah selaput ketuban dan akhirnya
memperoleh jalan ke kanalis servikalis dan keluar melalui vagina (revealed hemorrhage). Akan tetapi, ada kalanya, walaupun
jarang, perdarahan tersebut tidak keluar melalui vagina (concealed hemorrhage) jika
- Bagian plasenta sekitar perdarahan masih melekat pada dinding rahim
- Selaput ketuban masih melekat pada dinding rahim
- Perdarahan masuk ke dalam kantong ketuban setelah ketuban pecah karenanya
- Bagian terbawah janin, umumnya kepala, menempel ketat pada segmen bawah rahim.
Dalam klinis solusio plasenta dibagi ke dalam berat ringannya gambaran klinik sesuai dengan luasnya permukaan plasenta yang
terlepas, yaitu solusio plasenta ringan, solusio plasenta sedang dan solusio plasenta berat. Yang ringan biasanya baru di ketahui
setelah plasenta lahir dengan adanya hematoma yang tidak luas pada permukaan maternal atau adanya ruptura sinus marginalis.
Pembagian secara klinik ini baru definitif bila ditinjau retrospektif karena solusio plasenta sifatnya berlangsung progresif yang
berarti solusio plasenta yang ringan bisa berkembang mejadi lebih berat dari wktu ke wktu. Keadaan umum penderita bisa menjadi
buruk apabila perdarahannya cukup banyak pada kategori concealed hemorrhage.
2.2.1. Solusio placenta ringan
Luas plasenta yang terlepas tidak sampai 25% tetapi atau ada yang menyebutkan kurang dari 1/6 bagian. Jumlah darah yang
keluar biasanya kurang dari 250 ml. Tumpahkan darah yang keluar terlihat seperti pada haid bervariasi dari sedikit sampai seperti
menstruasi yang banyak. Gejala-gejala perdarahan sukar dibedakan dari plasenta previa kecuali warba darah yang kehitaman.
Komplikasi terhadap ibu dan janin belum ada.
2.2.2. Solusio placenta sedang
Luas plasenta yang terlepas telah melebihi 25%, tetapi belum mencapai separuhnya (50%). Jumlah darah yang keluar biasanya
kurang dari 250 ml tetapi belum mencapai 1.000 ml. Umumnya pertumpahan darah terjadi ke luar dan ke dalam bersama-sama.
Gejala-gejala dan tanda-tanda sudah jelas seperti rasa nyeri pada perut yang terus menerus, denyut jantung janin menjadi cepat,
hipotensi dan takikardia
2.2.3. Solusio placenta berat
Luas plasenta yang terlepas telah melebihi 50%, dan jumlah darah yang keluar telah mencapai 1.000 ml atau lebih. Pertumpahan
darah bisa terjadi ke luar dan kedalam bersama-sama. Gejala-gejala dan tanda-tanda klinik jelas, keadaan umum penderita buruk
disertai syok, dan hampir semua janinnya telah meninggal. Komplikasi koagulopati dan gagal ginjal yang ditandai pada oliguri
biasanya telah ada.
Klasifikasi ini dibuat berdasarkan tanda-tanda klinisnya, sesuai derajat terlepasnya plasenta. Pada solusio placenta, darah dari
tempat pelepasan mencari jalan keluar antara selaput janin dan dinding rahim dan akhirnya keluar dari serviks dan terjadi solusio
placenta dengan pendarahan keluar / tampak. Kadang-kadang darah tidak keluar tapi berkumpul di belakang placenta membentuk
hematom retroplasenta. Perdarahan ini disebut perdarahan ke dalam/tersembunyi. Kadang-kadang darah masuk ke dalam ruang
amnion sehingga perdarahan teteap bersembunyi.
2.3. Etiologi
Penyebab primer belum diketahui pasti, namun ada beberapa faktor yang menjadi predisposisi.
2.3.1. Faktor kardio-reno-vaskuler
Glomerulonefritis kronik, hipertensi essensial, sindroma preeklamsia dan eklamsia. Pada penelitian di Parkland, ditemukan bahwa
terdapat hipertensi pada separuh kasus solusio plasenta berat, dan separuh dari wanita yang hipertensi tersebut mempunyai
penyakit hipertensi kronik, sisanya hipertensi yang disebabkan oleh kehamilan.
2.3.2. Faktor trauma
2.6.2. Inspeksi
2.6.3. Palpasi
2.6.4. Auskultasi
Sulit dilakukan karena uterus tegang, bila DJJ terdengar biasanya di atas 140, kemudian turun di bawah 100 dan akhirnya hilang
bila plasenta yang terlepas lebih dari 1/3 bagian.
2.6.5. Pemeriksaan dalam
Urin : Albumin (+), pada pemeriksaan sedimen dapat ditemukan silinder dan leukosit.
Darah : Hb menurun, periksa golongan darah, lakukan cross-match test. Karena pada solusio plasenta sering terjadi
kelainan pembekuan darah hipofibrinogenemia
3.1. Kesimpulan
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan maternalplasenta dari tempat implantasinya yang normal
pada lapisan desidua endometrium sebelumwaktunya yakni sebelum anak lahir. Di berbagai literatur disebutkan bahwa risiko
mengalamisolusio plasenta meningkat dengan bertambahnya usia.
Solusio plasenta merupakan salah satu penyebab perdarahan antepartum yangmemberikan kontribusi terhadap kematian maternal
dan perinatal di Indonesia. Terdapatfaktor-faktor lain yang ikut memegang peranan penting yaitu kekurangan gizi, anemia,paritas
tinggi, dan usia lanjut pada ibu hamil. Di negara yang sedang berkembang penyebabkematian yang disebabkan oleh komplikasi
kehamilan, persalinan, nifas atau penangannya(direct obstetric death) adalah perdarahan, infeksi, preeklamsi/eklamsi. Selain itu
kematianmaternal juga dipengaruhi faktor-faktor reproduksi, pelayanan kesehatan, dan sosioekonomi.Salah satu faktor reproduksi
ialah ibu hamil dan paritas
Solusio plasenta atau disebut abruption placenta / ablasia placenta adalah separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya
di uterus (korpus uteri) dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu dan sebelum janin lahir. Dalam plasenta terdapat banyak
pembuluh darah yang memungkinkan pengantaran zat nutrisi dari ibu kejanin, jika plasenta ini terlepas dari implantasi normalnya
dalam masa kehamilan maka akan mengakibatkan perdarahan yang hebat.
- Definisi solusio plasenta.
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan maternal plasentadari tempat implantasinya yang normal
pada lapisan desidua endometrium sebelum waktunyayakni sebelum anak lahir.
- Klasifikasi dari solusio plasenta.
Faktor kardio-reno-vaskuler
Faktor trauma
Faktor paritas ibu
Faktor usia ibu
Leiomioma uteri
Faktor pengguna kokai
Faktor kebiasaan merokok.
- Patofisiologi dari solusio plasenta
- Gambaran klinis dari solusio plasenta.
Anmnesisi
Inspeksi
Palpasi
Auskultarasi
Pemeriksaan dalam
- Komplikasi
Syok perdarahan
Gagal ginjal
Kelaianan pembekuaan darah
- Prognosis
Solusio plasenta mempunyai prognosis yang buruk baik bagi ibu hamil dan lebih buruk lagi bagi janin. Solusio plasenta ringan masih
mempunyai prognosis yang baik bagi ibu dan janin karena tidak ada kematian dan morbiditasnya rendah. Solusio plasenta
sedangmempunyai prognosis yang lebih buruk terutama terhadap janinnya karena morbiditas ibuyang lebih berat. Solusio plasenta
berat mempunyai prognosis paling buruk terhadap ibulebih-lebih terhadap janinnya. Umumnya pada keadaan yang demikian janin
telah mati danmortalitas maternal meningkat akibat salah satu komplikasi. Pada solusio plasenta sedang danberat prognosisnya
juga tergantung pada kecepatan dan ketepatan bantuan medik yangdiperoleh pasien. Transfusi darah yang banyak dengan segera
dan terminasi kehamilan tepatwaktu sangat menurunkan morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal.
3.2. Saran
Jika terjadi perdarahan antepartum sebagai tenaga kesehatan harus melakukan penanganan sesegera mungkin. Bila perlu harus
melakukan rujukan ke Rumah sakit yang memiliki fasilitas operasi dan tranfusi darah.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP – SP
Gray, Huon H [et.al..]. 2009. Kardiologi. Jakarta : Penerbit Erlangga
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Mansjoer. Arif. dkk . 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Widya Medika
0 komentar :
Posting Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
=MY IDENTITY=
:: MY IDENTITY ::
.........♥
......♥
....♥
......♥......................♥...♥
..........♥.............♥............♥
..............♥.....♥...................♥
...................♥.....................♥
................♥......♥..............♥
..............♥.............♥....♥
.............♥
...........♥
..........♥
.........♥
.........♥
..........♥
..............♥
...................♥
..........................♥
...............................♥
.................................♥
.................................♥
..............................♥
.........................♥
..................♥
.............♥
.....♥
...♥
.♥.............................♥....♥
♥..........................♥...........♥
.♥......................♥................♥
..♥...................♥..................♥
...♥....................................♥
.....♥................................♥
........♥.........................♥
...........♥...................♥
..............♥..............♥
..................♥.......♥
.....................♥..♥
.......................♥
[by :sasaha33]
Pengikut
PENGUNJUNG
DolVNie
Jika anda bisa menetapkan dan menggapai tujuan harianmu, nyakinlah bahwa anda juga bisa menetapkan dan menggapai tujuan besarmu.
Wooww..
"Pengetahuan yang benar tidak diukur dari seberapa banyak Anda menghafal dan seberapa banyak yang mampu Anda jelaskan, melainkan,
pengetahuan yang benar adalah ekspresi kesalehan (melindungi diri dari apa yang Allah larang dan bertindak atas apa yang Allah
amanatkan) - diriwayatkan oleh Abu Na'im
IMAGES
MOTIVASI
Belajar adalah hasil dari mendengarkan, yang pada gilirannya menyebabkan pendengaran dan perhatian lebih baik kepada orang lain.
Dengan kata lain, untuk belajar dari anak, kita harus memiliki empati, dan empati tumbuh saat kita belajar. (Alice Miller)
Google+ Followers
MEE
:: MY IDENTITY ::
Nama : Hafiko Andresni
.........♥
......♥
....♥
......♥......................♥...♥
..........♥.............♥............♥
..............♥.....♥...................♥
...................♥.....................♥
................♥......♥..............♥
..............♥.............♥....♥
.............♥
...........♥
..........♥
.........♥
.........♥
..........♥
..............♥
...................♥
..........................♥
...............................♥
.................................♥
.................................♥
..............................♥
.........................♥
..................♥
.............♥
.....♥
...♥
.♥.............................♥....♥
♥..........................♥...........♥
.♥......................♥................♥
..♥...................♥..................♥
...♥....................................♥
.....♥................................♥
........♥.........................♥
...........♥...................♥
..............♥..............♥
..................♥.......♥
.....................♥..♥
PENGUNJUNG