Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL IBU DENGAN KEMAMPUAN

PENYESUAIAN DIRI PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB NEGERI


PEMBINA YOGYAKARTA

Dosen Pembimbing: Riza Yulina Amry S.Kep.Ns


Usulan Penelitian Untuk Skripsi

Disusun Oleh:
Ana Maesaroh
04.10.2632

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2014
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


- Retardasi mental merupakan masalah dunia, terutama bagi negara-negara yang sedang
berkembang. WHO (2012) jumlah anak RM seluruh dunia adalah 3% dari total
populasi.
- Dalam London Dysmorphology Database tercakup adanya 105 kasus retardasi mental
yang terkait dengan makrosefali.
- Di Indonesia berdasarkan Pusdatin Kesejahteraan Sosial Tahun 2012 sebanyak
1.544.184 orang (meliputi cacat fisik, mental, cacat ganda).
- Data di provinsi DIY didapatkan cacat mental retardasi sebanyak 4.185 orang anak
penyandang cacat diprediksikan sekitar 25% dari jumlah keseluruhan penyandang
cacat
- Sedangkan di Yogyakarta jumlah anak berkebutuhan khusus cukup banyak yaitu
sebanyak 40.050 orang.
- Dari hasil data yang diperoleh peneliti di SLB Negeri Pembina Yogyakarta didapatkan
jumlah siswa retardasi mental 226 anak dengan siswa RM ringan 112 siswa. RM
sedang 101 siswa, RM berat 13 siswa.
Retardasi mental merupakan kemampuan mental yang
tidak mencukupi. Retardasi mental adalah suatu keadaan
perkembangan jiwa yang berhenti atau tidak lengkap

Salah satu masalah anak retardasi mental adalah


kurangnya kemampuan penyesuaian diri, maka dari
itu perlunya dukungan sosial ibu

Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada
tanggal 18 juni 2014, belum pernah dilakukan di SLB Negeri Pembina Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Kepala Sekolah dan Guru di SLB Negeri Pembina Yogyakarta

2. Bagi Orang Tua Siswa Retardasi Mental Ringan di SLB Negeri

Pembina Yogyakarta

3. Bagi Peneliti Selanjutnya


E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas
b. Variabel terikat
2. Responden
3. Lokasi Penelitian
4. Waktu Penelitian

F. Keaslian Penelitian
1. Lestari (2011) yang meneliti tentang “Hubungan antara Kemampuan
Berbahasa dengan Kemampuan Sosialisasi Anak Retardasi Mental di Panti
Asih Pakem Sleman Yogyakarta”.
2. Wijayanti (2012) meneliti tentang “Hubungan Antara Dukungan Sosial Anak
Retardasi Mental dengan Kemampuan Berbahasa di SLB Berbah Sleman
Yogyakarta.
3. Agnes (2011) meneliti tentang “Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan
Kemampuan Sosialisasi Anak Retardasi Mental di SLB C Negeri II
Gondomanan Yogyakarta”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Perawat
2. Retardasi Mental
3. Dukungan Sosial Ibu
4. Kemampuan Penyesuaian Diri
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis
Ada hubungan antara dukungan sosial ibu dengan kemampuan
penyesuaian diri pada anak retardasi mental di SLB Negeri Pembina
Yogyakarta.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang (cross sectional) non
eksperimental, dengan metode korelasi analitik dan pendekatan kuantitatif
(Nursalam, 2003).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat
3. Variabel pengganggu
E. Hubungan Antar Variabel

Dukungan sosial ibu Kemampuan penyesuaian diri

Faktor yang mempengaruhi


Keterangan : kemampuan penyesuaian diri:
- Keluarga
: Diteliti - Sekolah/guru
- Teman sebaya
: Tidak diteliti - Media massa
- Penerimaan diri
- Lingkungan
F. Definisi Operasional
1. Dukungan sosial ibu adalah informasi verbal dan non verbal, saran, bantuan yang nyata atau

tingkah laku yang diberikan oleh ibu yang akrab dengan subyek dilingkungan sosial. Skala

pengukuran dukungan sosial ibu adalah dengan skala Likert dengan kategori : Selalu (SL),

Sering (SR), Kadang-kadang (KD), Tidak pernah (TP).

2. Kemampuan penyesuaian diri adalah perilaku anak yang menunjukkan kemandirian dalam

melakukan aktivitas sehari-hari, menjaga serta memelihara diri sendiri dan mampu

berkomunikasi serta bersosialisasi. Penilaian menggunakan Vineland Sosial Maturity Scale

meliputi: Self Help General (bantuan diri umum), Self Help Eating (bantuan diri makan) Self

Help Dressing (bantuan diri berpakaian), Self Direction (pembinaan pribadi), Occupation

(okupasi), Communication (komunikasi), Locomotion (lokomosi) dan Socialization

(sosialisasi).
G. Tehnik Pengambilan Data
1. Data primer
2. Data sekunder
H. Instrumen Penelitian
I. Tehnik Pengolahan Data
J. Metode Analisa Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
𝟔. ∑𝒅²
𝝆=𝟏− 𝑵
𝑵(𝑵² − 𝟏)

K. Jalannya Penelitian
SEKIAN ......TERIMA KASIH !!!

Anda mungkin juga menyukai