Anda di halaman 1dari 11

Tugas

Keperawatan Medikal Bedah


“Asuhan Keperawatan pada luka
bakar”
Kelompok 1 :
1. Desi wulandari (15111947)
2. Fanny Khamilah Putri (15111950)
3. Laisa Husraini (15111953)
4. Meslin Lovia (15111978)
5. Monika Juwita Sari (15111956)
Pengertian
• Luka bakar adalah kerusakan jaringan tubuh terutama kulit akibat
langsung atau ekspose dengan sumber panas (thermal), kimia,
elektrik dan radiasi (Joyce, MB, 1997). (Andra Saferi Wijaya S.Kep
dkk, 2013)

• Luka bakar adalah kerusakan secara langsung maupun tidak


langsung pada jaringan kulit yang tidak menutup kemungkinan
sampai ke organ dalam. Penyebabnya dapat karena kontak langsung
dengan sumber panas, yaitu api, air panas, bahan kimia, radiasi,
arus listrik, dan suhu yang sangat dingin.(Smeltzer & Bare (2001).
(Awan Haryanto, S.Kep. Ns., Mkes dkk, 2015).

• Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu
tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi, juga
oleh sebab kontak dengan suhu rendah (frost-bite). Luka bakar ini
dapat mengakibatkan kematian, atau akibat lain yang berkaitan
dengan problem fungsi maupun estetik. (M Clevo Rendi dkk, 2012).
Etiologi
• luka bakar termal
• Luka bakar listrik
Luka bakar radiasi
• Luka bakar bila terpapar pada bahan radioaktif
dosis tinggi.
Klasifikasi
1. Kedalaman luka bakar
 Respon lokal terhadap luka bakar tegantung pada dalamnya
kerusakan kulit. Adapun klasifikasinya sebagai berikut:
1) Luka bakar derajat satu
Epidermis mengalami kerusakan atau cedera dan sebagian dermis
turut cedera. Luka tersebut bisa terasa nyeri, tampak merah dan
kering
2) Luka bakar derajat dua
Meliputi destruksi epidermis serta lapisan atas dermis dan cedera
pada bagian dermis yang lebih dalam. Luka bakar tersebut terasa
nyeri, tampak merah dan mengalami eksudasi cairan.
3) Luka bakar derajat tiga
Meliputi destruksi total epidermis serta dermis dan sebagian pada
kasus, jaringan yang berada dibawahnya. Warna luka bakar sangat
bervariasi mulai dari warna putih hingga merah, cokelat atau
hitam. Daerah yang terbakar tidak terasa nyeri karena serabut-
serabut sarafnya hancur.
2. Keparahan luka bakar
1) Luka bakar minor
Cedera ketebalan parsial dengan LPTT lebih kecil dari
15% pada orang dewasa atau LPTT 10% pada anak-
anak atau cedera ketebalan penuh LPTT kurang 2%
yang tidak disertai komplikasi.
2) Luka bakar sedang tak terkomplikasi
Ketebalan pasrial dengan LPTT dari15% sampai 25%
pada orang dewasa atau LPTT dari 10% sampai 20%
pada anak-anak atau cedera ketebalan penuh dengan
LPTT kurang dari 10% tanpa disertai komplikasi.
3) Cedera luka bakar mayor
Cedera ketebalan parsial dengan LPTT lebih dari 25%
pada orang dewasa atau lebih dari 20% pada anak-
anak. Cedera ketebalan penuh dengan LPTT 10% atau
lebih besar.
Penentuan luas luka bakar
Metode “Rule of Nine”
Metode ini membagi permukaan tubuh pada
dewasa kedalam persentase yang sama dengan
100%
Keterangan :
Kepala dan leher 9%
Ekstremitas atas kiri 9%
Ekstremitas atas kanan 9%
Tubuh bagian belakang 18%
Tubuh bagian depan 18%
Genetalia 1%
Ekstremitas bawah kiri kanan 18%
100 %
Klasifikasi Tingkat Kegawatan Luka
Bakar
A. Klasifikasi tingkat kegawatan luka bakar:
1. Luka bakar berat
Cedera ketebalan parsial dengan LPTT > 25%
pada orang dewasa LPTT >20% pada anak
2. Cedera ketebalan penuh dengan LPTT>10%
3. Cedera inhalasi, sengatan listrik
4. Mengenai muka, mata, telinga, tangan, kaki,
perineum
5. Luka bakar orang yang sebelumnya telah memiliki
penyakit (Diabetes melitus, gagal jantung
kongestif, GGK).
2. Luka bakar moderate/sedang
a) Ketebalan parsial dengan LPTT > 15%-25% pada
orang dewasa
b) LPTT > 10%-20% pada anak
c) Ketebalan penuh dengan LPTT < 10%
d) Tidak ada luka/komplikasi lain
e) Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya
3. Luka bakar ringan
a) Ketebalan parsial dengan LPTT > 15% pada
orang dewasa
b) LPTT < 20% pada anak
c) Ketebalan penuh dengan LPTT <2%
d) Tanpa komplikasi
Patofisiologi

Anda mungkin juga menyukai