Anda di halaman 1dari 16

Halaman Pengesahan

1. Judul Kegiatan

PEMBERIAN EDUKASI TENTANG PENTINGNYA KEBERSIHAN VAGINA PADA SAAT HAID :


PEMBERIAN EDUKASI TENTANG KEBERSIHAN VAGINA PADAA SAAT HAID DI LINGKUNGAN
SUKU ANAK DALAM,BUKIT 12,KABUPATEN TEBO,PROVINSI JAMBI
2. Bidang Kegiatan : PKM-M
3. Ketua Pelaksaan Kegiatan
a. Nama Lengkap : Lina Oktarina
b. NIM : D III Keperawatan
c. Universitas/institusi : STIkes MERCUBAKTIJAYA PADANG
d. Alamat : Gng.teknologi ,siteba,padang
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/penulis : 2 orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama :
b. NIDN :
c. Alamat rumah dan No.hp :
6. Biaya Kegiatan Total
Dikti :
7. Jangka Waktu Pelaksana :
Padang,15 Februari 2017
Menyetujui
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa Ketua Pelaksana Kegiatan

( ) ( )

Ketua STIke Mercubaktijaya Dosen Pembimbing

( ) ( )
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ...........................................................................................i


Daftar Isi .............................................................................................................ii
Daftar Tabel dan Gambar.................................................................................... iii
Ringkasan ........................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................1
1.3 Tujuan ............................................................................................1
1.4 Kegunaan .......................................................................................2
1.5 Luaran ............................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................3
BAB 3. METODA PENELITIAN .....................................................................6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................8
4.1 Anggaran Biaya .............................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Kandungan Gizi Kacang Merah ........................................................3


Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P .................................................8
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P ...................................................................8
RINGKASAN

Tahu dan tempe adalah salah satu makanan yang paling populer sebagai
sumber protein nabati yang penting untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.
Beberapa tahun terakhir produksi kedelai di Indonesia terus mengalami
penurunan, sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan pembuatan tahu dan
tempe. Oleh karena itu diperlukan alternatif bahan baku lain yang berupa
kacangkacangan yang ada di Indonesia. Salah satu kacang-kacangan yang
memiliki kandungan gizi dan serat yang tinggi adalah kacang merah. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian dengan beberapa variabel. Sehingga dapat
menghasilkan penelitian yang akurat dalam pembuatan tempe dan tahu. Alat serta
bahan yang digunakan dalam penelitian ini dibuat serupa seperti pembuatan tempe
dan tahu dalam sebuah industri. Penelitian ini diharapkan dapat membuat sebuah
terobosan baru pada tempe dan tahu di dunia kuliner Indonesia. Dengan
memperhitungkan sebuah alternatif pengganti kacang kedelai. Dengan adanya
tempe dan tahu kacang merah kaya kandungan gizi ini diharapkan pula dapat
memperkecil masuknya kacang kedelai impor dari pasar bebas, sehingga
pemerintah dapat menggunakan biaya impor untuk kebutuhan lain. Serta
penelitian ini diharapkan dapat membangkitkan pertanian di Indonesia dan
masyarakat dapat mencintai produk dalam negeri.

Kata Kunci: Kacang merah, tahu, tempe, gizi


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahu dan tempe adalah salah satu makanan yang paling populer sebagai
sumber protein nabati yang penting untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.
Bahan baku untuk pembuatan tempe dan tahu pada umumnya adalah kacang
kedelai. Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai
yang difermentasi, sedangkan tempe adalah makanan yang dibuat dari
fermentasi biji kedelai atau bahan lain yang menggunakan beberapa jenis
kapang Rhizopus sp.
Beberapa tahun terakhir produksi kedelai di Indonesia terus mengalami
penurunan, sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan pembuatan tahu
dan tempe. Bahkan beberapa saat lalu, harga bahan baku pembuatan tempe,
yaitu kacang kedelai, pernah meningkat drastis karena kelangkaan bahan
tersebut. Oleh karena itu diperlukan bahan baku lain sebagai yang berupa
kacang-kacangan yang ada di Indonesia. Salah satu kacang-kacangan yang
memiliki kandungan gizi dan serat yang tinggi adalah kacang merah.
Kacang Merah memiliki kandungan lemak dan natrium yang sangat
rendah dan hampir bebas lemak jenuh serta bebas kolesterol. Setiap 100 gram
kacang merah yang kita konsumsi dapat menghasilkan mineral (Ca, P, Fe)
vitamin (A, B1, B2, B6, Niasin) dan 4 gram serat yang terdiri dari serat yang
larut dalam air dan yang tidak larut dalam air. Serat yang larut dalam air ini
mampu menurunkan kadar kolesterol dan kadar gula darah.

B. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas timbul permasalahan yang menarik untuk diteliti:
1. Kandungan gizi dari kacang merah
2. Pengaruh mutu kacang merah terhadap produk yang dihasilkan
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan beberapa variabel yaitu
berat bahan baku kacang merah dan ragi yang dibutuhkan dalam pembuatan
tempe, pengaruh suhu untuk berkembangnya Rhizopus sp dalam pembuatan
tempe, waktu fermentasi pada pembuatan tempe, dan banyaknya penyaringan
untuk menghasilkan tahu dengan kualitas yang baik.
C. Tujuan
1. Mengubah bahan baku pembuatan tahu tempe dari kacang kedelai menjadi
kacang merah.
2. Mengetahui variabel suhu terhadap pertumbuhan Rhizopus sp pada tempe
untuk menghasilkan tempe dengan kualitas yang baik.
3. Mengamati jangka waktu fermentasi pada pembuatan tempe.
4. Mengetahui cara penyaringan yang baik untuk mendapatkan kualitas tahu
yang tinggi.

D. Kegunaan
1. Sebagai alternatif bahan baku pembuatan tempe dan tahu, kacang merah
memiliki banyak manfaat yang tidak kalah dari kacang kedelai.
2. Produsen tahu dan tempe di Indonesia tidak memerlukan bahan baku
kacang kedelai impor dari pasar bebas dunia.
3. Menambah keuntungan bagi petani kacang merah di Indonesia.
4. Mengurangi APBD pembelian kacang kedelai yang diimpor dari pasar
bebas dunia.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pembuatan Tempe dan Tahu


a. Bahan Baku
1) Kacang Merah
Kacang merah merupakan salah satu jenis polong-polongan
yang banyak dikonsumsi masyarakat dunia. Rasanya memang
nikmat dan juga menyehatkan. Ada beberapa jenis kacang merah
diantaranya adalah red bean, kacang adzuki (kacang merah kecil),
dan kidney bean (kacang merah besar).

Gambar 1.1. Kacang merah kecil

Dalam dunia ilmiah, kacang merah dikenal dengan nama latin


Phaseolus vulgaris L. Kacang merah kering adalah sumber
karbohidrat kompleks. Setiap 100 gram kacang merah kering yang
telah direbus dapat menyediakan 9 gram protein atau 17 persen dari
angka kecukupan protein harian.
2) Ragi Tempe (Rhizopus sp)
Rhizopus sp merupakan kapang yang penting dalam industri
makanan sebagai penghasil berbagai macam ezim seperti amilaseprotease,
pektinase dan lipase. Kapang dari Rhizopus sp memegang
peranan utama pada proses fermentasi kedele menjadi tempe.
Jenis-jenis kapang yang ditemukan diketahui sebagai Rhizopus
oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer (kapang roti),
atau Rhizopus Arrhizus. Spesies-spesies dari Rhizopus sering
ditemukan pada tanah, buah yang busuk, dan tanaman
b. Bahan tambahan
1) Air (H2O)
Air digunakan untuk proses perendaman dan perebusan kacang
merah supaya mempermudah proses pembuatan.
2) Daun Pisang atau Kantong Plastik
Fungsi dari daun pisang atau kantong plastik adalah untuk
membungkus tempe yang sudah diberi ragi.
3) Asam Cuka
Asam Asetat (Cuka) adalah merupakan senyawa kimia asam
organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam
makanan. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku
industri. Dalam pembuatan tahu asam cuka berfungsi untuk
mengendapkan atau memisahkan air dengan konsentrat.
2. Variabel yang digunakan untuk penelitian ini
a. Berat bahan baku
1) Berat bahan baku kacang merah dan ragi tempe dengan komposisi
yang tepat
Banyaknya bahan baku kacang merah yang digunakan dapat
menggunakan perbandingan dengan ragi tempe yang sesuai
kebutuhan, dengan penelitian sebagai berikut:
a) 1000 : 1 adalah 1000 gram kacang merah + 1 gram ragi tempe
b) 4000 : 3 adalah 4000 gram kacang merah + 3 gram ragi tempe
c) 5000 : 4 adalah 5000 gram kacang merah + 4 gram ragi tempe
2) Berat bahan baku kacang merah terhadap asam cuka dengan
komposisi yang tepat
Banyaknya bahan baku kacang merah yang digunakan dapat
menggunakan perbandingan dengan asam cuka yang sesuai
kebutuhan, dengan penelitian sebagai berikut:
a) 1000 : 3 adalah 1000 gram kacang merah + 3 ml asam cuka
b) 4000 : 5 adalah 4000 gram kacang merah + 5 ml asam cuka
c) 5000 : 6 adalah 5000 gram kacang merah + 6 ml asam cuka
b. Pengaruh suhu pada pertumbuhan ragi tempe
Ragi tempe dapat digolongkan ke dalam mikroba yang bersifat
mesofilik, yaitu dapat tumbuh baik pada suhu ruang yang hangat
sekitar 26 - 30oC. Variabel suhu tersebut memungkinkan terjadinya

fermentasi yang baik yaitu dapat mempertahankan kualitas tempe


dengan masa optimum sebelum tempe tersebut membusuk.
c. Waktu fermentasi pada tempe
1) Fase pertumbuhan cepat (0-30 jam fermentasi) terjadi penaikan
jumlah asam lemak bebas, penaikan suhu, pertumbuhan jamur
cepat, terlihat dengan terbentuknya miselia pada permukaan biji
makin lama makin lebat, sehingga menunjukkan masa yang lebih
kompak.
2) Fase transisi (30-50 jam fermentasi) merupakan fase optimal
fermentasi tempe dan siap untuk dipasarkan. Pada fase ini terjadi
penurunan suhu, flavor spesifik tempe optimal, dan tekstur lebih
kompak.
3) Fase pembusukan atau fermentasi lanjut (50-90 jam fermentasi)
terjadi penaikan jumlah bakteri dan jumlah asam lemak bebas,
pertumbuhan jamur menurun dan terjadi perubahan flavor karena
degradasi protein lanjut sehingga terbentuk amonia.
d. Banyaknya penyaringan yang dilakukan pada pembuatan tahu
Penyaringan yang dilakukan pada pembuatan tahu dilakukan secara
variabel, yaitu: 3 kali penyaringan, 5 kali penyaringan, dan 7 kali
penyaringan.
BAB 3
METODE PENELITIAN

1. Pembuatan Tahu
BAHAN
1. Kacang merah
2. Air secukupnya
3. Asam cuka
ALAT
1. Ember besar
2. Tampah (nyiru)
3. Kain Saring atau kain blancu
4. Kayu pengaduk
5. Cetakan
6. Rak bambu
7. Alat penghancur (alu)

CARA KERJA :
1. Pilih kacang merah yang bersih, kemudian dicuci.
2. Rendam dalam air bersih selama 8 jam (paling sedikit 3 liter air untuk 1
kg kacang kedelai).
3. Cuci berkali-kali kacang merah yang telah direndam. Apa bila kurang
bersih maka tahu yang dihasilkan akan cepat menjadi asam.
4. Tumbuk kacang merah dan tambahkan air hangat sedikit demi sedikit
hingga berbentuk bubur.
5. Masak bubur tersebut, jangan sampai mengental pada suhu 70 - 80oC
(ditandai dengan adanya gelembung-gelembung kecil).
6. Saring bubur kacang kedelai dan endapkan airnya dengan menggunakan
asam cuka sebanyak 3 ml asam cuka untuk 1 liter sari kacang merah,
sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan-lahan.
7. Cetak dan pres endapan tersebut.
2. Pembuatan Tempe
BAHAN
1. Kacang kedelai
2. Air secukupnya
3. Ragi Tempe (Rhizopus sp)
4. Daun pisang atau plastik

ALAT
1. Ember besar
2. Tampah (nyiru)
3. Saringan
4. Kayu pengaduk
5. Cetakan
6. Rak bambu
7. Tungku atau kompor

Cara Kerja :
1. Kacang merah dimasak, setelah masak kacang merah direndam 1 malam
hingga lunak, kemudian kacang merah dicuci hingga bersih.
2. Kacang merah dipecah dengan mesin pemecah atau di remas-remas, sehingga
kacang merah terbelah dua dan kulit kacang merah terpisah.
3. Kacang merah kupas dicuci kembali hingga bersih, kemudian peragian
dengan cara kacang merah dicampurkan ragi yang telah dilarutkan dan
didiamkan selama lebih kurang 10 menit.
4. Kacang merah yang telah mengandung ragi ditiriskan hingga hampir kering,
kemudian dibungkus dengan daun pisang. Setelah fermentasi selama 2 hari
diperoleh tempe.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)


1 Peralatan penunjang Rp. 3.267.000,00
2 Bahan habis pakai Rp. 4.976.000,00
3 Perjalanan Rp. 3.000.000,00
4 Lain-lain Rp. 1.250.000,00
Jumlah Rp. 12.493.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P

No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
Survei pabrik tahu
1
dan tempe
Membandingkan
nilai gizi kacang
2 merah dengan
kacang kedelai
dengan
mengumpulkan data
Pembelian alat-alat
3 yang akan
diperlukan
Pengajuan
4
peminjaman alat
Pembelian dan
5 pengumpulan bahan
baku maupun bahan
tambahan
Pembuatan tahu
6 tempe dengan
berbagai variabel
Evaluasi dan
7
pembuatan laporan
DAFTAR PUSTAKA

http://blizlash.blogspot.com/2013/04/cara-membuat-tempe.html. Diakses pada


tanggal 20 September 2014.

Ashley, 2005. Teknik Budidaya Kacang Merah.http://ameily-


stiperkutimblog.blogspot.com/2009/10/bab-ipendahuluan.html. Diakses pada
tanggal 20 September 2014.

Tarwiyah, Kemal. 2001.Kacang merah. Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi


dan Industri Sumatera Barat, Padang.

Suwarno.2002:BIOLOGI.penerbit : pusat pembukuan departement pendidikan


nasional.

id.wiktionary.org/wiki/kacang_merah. Diakses pada tanggal 20 September 2014.

http://hotzuppa.wordpress.com/2011/04/13/khasiat-dan-kandungan-kacang
merah/ Diakses pada tanggal 20 Oktober 2013.

Anda mungkin juga menyukai