a n Delus
i
Intan Nurlita
Aulina Cipta
Safitri
Pengertian
Keyakinan ataupun
kepercayaan yang keliru bahkan
benar benar tidak masuk akal
namun tetap di pertahankan
Delusi Halusinasi
Halusinasi
Adalah penghayatan atau persepsi
yang dialami panca indera yang
terjadi tanpa adanya stimulus dari
luar.
Diagnosis gangguan
delusi
1. Tipe Persekutori (tuduhan)
2. Tipe Pencemburu
3. Tipe Erotomanik
4. Tipe Somatik
5. Tipe Kemegahan
Gambaran Klinis
Gangguan Delusi
Sistem delusi biasanya terpusat
pada satutema besar, seperti
masalah keuangan, pekerjaan dan
lain sebagainya.
Definisi formal dari delusi
biasanya adalah pikiran yang
dianggap mustahil oleh mayoritas
masyarakat diamana dia berada.
(Liftiah, 2009)
Faktor Penyebab
Penyebab utama delusi adalah
faktop psikologis, yaitu :
1. Kekeliruan dalam belajar dan
perkembangannya
2. Kegagalan diagnosa rendah diri
Studi
kasus
Seorang pemuda bernama B yang berumur 28 tahun dibawa
keluarganya ke rumah sakit jiwa Semarang. Ia pernah sekolah
sampai SMA dan berasal dari Cirebon. Ia pernah menikah tapi
kemudian bercerai. Pekerjaannya membantu orangtuanya di
apotik. Keluhan utama keluarga tentang pasien adalah karena
B sering marah-marah, ngomong-ngomong sendiri ingin pindah
rumah, dan mencoba membunuh dirinya. Ia mulai menujukkan
penyakitnya tahun 1980. Sebelumnya ia punya pengalaman
menderita kencing darah (diduga karena buang air kecil di
tempat keramat). Pada usia 24 tahun ia pernah ke Jakarta dan
dipaksa teman-temannya untuk minum, namun karena B tidak
mau teman-temannya memukul kepala B. Ia pernah dirawat
berberapa kali di RSJ, namun belum sembuh ia sudah minta
pulang. Usaha ingin membunuh diri didorong oleh komik yang
ia baca. Tokoh komik itu diceritakan membunuh dirinya lalu
masuk ke dalam sumur. Suatu hari B mendapat halusinasi,
melihat api neraka yang sangat panas, dan pemiliknya meminta
B membakar dirinya sendiri agar terlepas dari masalah-masalah
hidupnya. Lalu B ke dapur mengambil minyak tanah dan
menyiramkannya ke badannya lalu menyulut dengan api.
Setelah terbakar B berlari menuju sumur dan mencemplungkan
diri ke dalam sumur. Ia menderita luka bakar yang cukup parah.
Analisa
kasus
Dalam kasus diatas B mengalami delusi atau waham, waham
yang dialaminya adalah waham pengaruh (delusion of
influence) diamana B meyakini bahwa ada kekuatan dari luar
mengendalikan pikiran dan tindakannya, misalnya ketika B
mengalami kencing darah dimana B menduga penyakit
tersebut datang karena dia buang air kecil ditempat keramat.
Yang kedua pada peristiwa dimana B ingin membunuh diri
didorong oleh komik yang ia baca. Tokoh komik itu diceritakan
membunuh dirinya lalu masuk ke dalam sumur. Suatu hari B
mendapat halusinasi, melihat api neraka yang sangat panas,
dan pemiliknya meminta B membakar dirinya sendiri agar
terlepas dari masalah-masalah hidupnya. Lalu B ke dapur
mengambil minyak tanah dan menyiramkannya ke badannya
lalu menyulut dengan api. Setelah terbakar B berlari menuju
sumur dan mencemplungkan diri ke dalam sumur, B mendapat
bisikan-biskan yang sebenarnya tidak ada.
Penderita merasa yakin bahwa sesuatu akan terjadi pada
dirinya (delusi) dan kadang-kadang diikuti oleh pengalaman-
pengalaman individu (merasa melihat atau mendengar
sesuatu) yang tidak dialami oleh orang lain.
Penyebab delusi bisa dikaji
melalui pendekatan psikodinamik
dan pendekatan fisiologis
Pendekatan psikodinamik
Pendekatan Fisiologis