Anda di halaman 1dari 4

PERKEMBANGAN HEWAN

GAMETOGENESIS

NAMA : Nabila Suci Wulandari


NIM : 210107502028
KELAS : Pendidikan Biologi C

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
Gametogenesis berlangsung dalam gonad yaitu testi dan ovarium. Gametogenesis adalah
proses pembentukan gamet, yaitu sperma dan telur ( Gilbert, 1985). Menurut Carlson (1988),
gametogenesis adalah suatu proses dimana bakal sel kelamin di ubah menjdi sel kelamin yang
sangat terspesialisasi sehingga memiliki kemampuan untuk berdifusi pada saat fertilisasi, dan
selanjutnya menghasilkan organisme baru.. Gametogenesis melibatkan sejumlah perubahan-
perubahan, baik pada kromosome maupun pada sitoplasma. Sejumlah perubahan-perubahann,
tersebut bertujuan untuk :

A. Mengurangi jumlah kromomosome menjadi setengah jumlah normal dalam sel somatik
melalui pembelahan meiosis. Pembelahan meiosis dimaksudkan agar individu baru
yang di hasilkan tidak memiliki jumlah kromosome yang lipat dua kali dari induknya.
B. Mengubah bentuk sel-sel kelamin sebagai persiapan untuk pembuahan. Sel kelamin
pria mula-mula besar dari bulat, praktis pembuahan. Sel kelamin pria mula-mula besar
dan bulat, praktis kehilangan semua protoplasmanya dan membentuk kepala, leher dan
ekor.. Sel benih wanita sebaliknya berangsur-angsur menjadi lebih besar sebagai akibat
terjadinya pembelahan jumlah sitoplasma. Pada saat mencapai ukuran kira-kira 120 um
(Salder, 1985).

A. Asal dan Migrasi Bakal Sel Kelamin


Sel kelamin berasal dari bakal sel kelamim ( BSK) atau primodial germ cells (PGCs). Sekarang
sudah jelas bahwa, PCG berasal dari ekstragonadal pada endoderm kantung yolk, dan sel-sel
tersebut melallui gerakan amuboid (pada mamalia) atau sistem sirkulasi pada ayam beriigrasi
kepematangan gonad. Bila pada Xenopus stadium neurula PCG nya di baunang, maka ia akaan
menjadi steril. Akan tetapi bila dilakukan transpalansi PCG kedalamnya, maka ia kembali fertil
dan menghasilkan telur (Suhana dan Raifah, 1982).

1. Katak
PGC pertama kali terlihat sebagai granula-granula di dekat kutub vegetatif telur yang telah
dibuahi. PGC terlihat bergerak secara laterai dari endoderem saluran pencernaan ke
mesenterium dorsal.
2. Urodela
PGC ditemukan pertama kali pada daerah mesoderem yang berinvolusi melalui bibir
ventrolateral blastoporus (Sutasurya dan Niewkoop, 1974 dalam Gilbert, 1985). Yang dibentuk
melalui pengaruh Induksi sel-sel endoderem ventral (Sutasurya dan Niewkoop, 1974 dalam
Gilbert, 1985: Sutasurya dan Niewkoop, 1974 dalam Carison, 1988). Sutasurya, 1975 dalam
Suhana dan Rafiah, 1982) telah membuktikan secara meyakinkan bahwa PGC pada beberapa
jenis urodela dapat dibentuk dari ektoderem setelah diinduksi oleh endoderem.
3. Reptil dan Burung
Pada reptil dan burung, PGC diturunkan dari bakal sel-sel epiblas yang bermigrasi ke lapisan
endoderem bagian tepi dan blastoderem yang disebut zona germinal cressent. Ini dapat
dijumpai pada burung stadium head process. Pada daerah tersebut P GC memperbanyak diri
secara mitosis (Saunder, 1982). Pada reptil dan burung PGC bermigrasi menuju gonad melalui
pembuluh darah (Saunder, 1982: Gilbert, 1985), dimana PGC memasuki pembuluh darah
dengan cara diapedisis.
4. Mamalia
Umur 4 jam sebelum primitive streak dibentuk, PGC belum teridentifikasi, pada umur 18-23
jam PGC terakumulasi pada daerah anterior germinal crescent: umur 33 jam aktif menembus
ke dalam pulaupulau darah dan masuk ke dalam sistem sirkulasi: umur 48 jam PGC bergerak
ke dalam pematang gonad, dan pada umur 72 jam membentuk koloni di dalam gonad (
Nieuwkoop dan Sutasurya, 1979 dalam Carison, 1989).

B. Spermatogenesis
Spermatogenesis berlangsung di dalam gonad jantan (testis) tepatnya di dalam tubulus
seminiferus. Tubulus seminiferus tertanam di dalam jaringan ikat yang berisi sel-sel leydig,
pembuluh darah dan saraf. Bila direntangkan, panjang tubulus seminiferus berkisar 3200 m.
Kurang lebih 360 meter tubulus seminiferus dapat menghasilkan 95 juta spermatozoa perhari.
Pada manusia perkembangan spermatogonia menjadi sperma matang memerlukan waktu 16
hari (Villeee et al., 1999)

C. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina atau sel telur yang berlangsung di dalam
gonad betina atau ovarium. Mulamula oogonia mengalami proliferasi secara mitosis, kemudian
tumbuh menjadi oosit primer, lalu memasuki tahapan pemasakan (miosis). Pembelahan miosis
pertama menghasilkan satu sel spermatosit sekunder, dan satu sel polosit atau badan polar
pertama. Pada pembelahan miosis kedua, oosit sekunder membelah menghasilkan satu sel ootid
dan satu badan polar pertama atau polosit. Badan polar seringkali mengalami degenerasi
sebelum memasuki pembelahan miosis kedua.
D. Vitellogenesis

Vitellogenesis adalah proses pembentukan dan deposisi yolk. plasma telur yang menonjol pada
makanan untuk Vitellogenesis Yolk merupakan komponen sito banyak jenis hewan dan
berfungsi sebagai bahan perkembangan embrio. Yolk adalah subtansi heterogen yang tersusun
atas lipida, karbohidrat, dan protein. Pada sitoplasma ikan bertulang sejati, reptile, yolk terdapat
dalam bentuk granula. Pada ikan yang tidak bertulang sejati, dan amphibian, yolk beberapa
insekta, k cakram atau platelet (Majumdar, 1985).

E. Gamet

Gamet merupakan produk akhir dari gametogenesis yang berlangsung di dalam gonad (testis
atau ovarium). Gamet yang merupakan produk spermatogenesis disebut sperma, sedangkan
gamet yang merupakan produk oogenesis disebut "ovum". amet berfungsi sebagai pembawa
informasi genetic dari kedua parental kepada keturunannya.

Vitellogenesis adalah proses pembentukan dan deposisi yolk Yolk merupakan komponen
sitoplasma telur yang menonjol pada banyak jenis hewan dan berfungsi sebagai bahan makanan
untuk perkembangan embrio, Yolk adalah subtansi heterogen yang tersusun atas lipida
karbohidrat, dan protein. Pada sitoplasma ikan bertulang sejati, reptile, burung, dan mamalia,
yak terdapat dalam bentuk granula. Pada beberapa insekta, ikan yang tidak bertulang sejati, dan
amphibian, yolk terdapat dalam bentuk cakram atau platelet (Majumdar, 1985). .
• Putih telur (albumen) sebagian besar berada dalam keadaan cair. Bagian yang lebih
padat dari putih telur membentuk benang yang disebut khalaza. Khalaza berfungsi
memelihara sel telur agar tetap berada di pusat putih telur.
• Selaput cangkang dalam, tersusun atas serat-serat keratin, melekat pada putih telur.
• Selaput cangkang luar, tersusun atas tersusun atas serat-serat keratin dan melekat pada
cangkang telur. Selaput camngkang dalam dan luar kontak satu sama lain, kecuali pada
ujung telur.

Anda mungkin juga menyukai