Anda di halaman 1dari 54

GAMETOGENESIS

GAMETOGENESIS
• merupakan proses pembentukan dan pemasakan
gamet (sel kelamin), yang terjadi di bawah
pengaruh hormon gonadotrofin.
• terjadi di dalam gonad, baik gonad jantan/pria
atau testis maupun gonad betina/wanita atau
ovarium.
• dibedakan menjadi 2:
a. Spermatogenesis yang terjadi pada hewan
jantan, menghasilkan sperma
b. Oogenesis yang terjadi pada hewan betina
danmenghasilkan ovum (sel telur)
• Sperma dihasilkan di dalam testis tepatnya
pada tubulus seminiferus
• ovum yang dibentuk di dalam ovarium sampai
tahap profase meiosis I, penyelesaian
oogenesis di lakukan pada:
a. Oviduk, terjadi pada hewan yang
mengalami fertilisasi secara internal
b. Luar tubuh induk, terjadi pada hewan
yang mengalami fertilisasi secara eksternal
Gambar :Perkembangan oosit dan folikel serta organ
reproduksi wanita
A. Skematik mudigah berusia 3 minggu, primordial germ
cells pada dinding kantung yolk dekat perlekatan
allantois.
B. B. Memperlihatkan perjalanan migrasi primordial germ
cells sepanjang dinding usus belakang dan
mesenterium dorsal menuju ke rigi kelamin
Gametogenesis secara umum terjadi
dalam 4 tahap
1. Asal dan migrasi bakal sel kelamin (BSK) ke
gonad.
– Awal dari pembentukan plasma germinal
belum diketahui.
– Sel yang akan membentuk gamet dapat
dikenal sejak awal perkembangan.
– Pada kelompok Anura bahwa plasma
germinal merupakan penentu dari sel
kelamin.
Gambar. Asal mula dari primordial germ cells pada
(A) Anuran amphibians, (B) embrio ayam, dan (C) 16-
somit embrio manusia (Carlson, 1988; 74).
Gametogenesis secara umum terjadi
dalam 4 tahap
1. Asal dan migrasi bakal sel kelamin (BSK) ke
gonad.
– Awal dari pembentukan plasma germinal
belum diketahui.
– Sel yang akan membentuk gamet dapat
dikenal sejak awal perkembangan.
– Pada kelompok Anura bahwa plasma
germinal merupakan penentu dari sel
kelamin.
Gambar. Asal mula dari primordial germ cells pada
(A) Anuran amphibians, (B) embrio ayam, dan (C) 16-
somit embrio manusia (Carlson, 1988; 74).
Gametogenesis
• Dan dapat dirunut dari sel telur yang belum dibuahi
yang terdapat pada daerah vegetatif sel telur.
• Pada kelompok amniota tidak memiliki plasma
germinal. Sel yang akan menjadi sel kelamin dijumpai
pada sel-sel endoderm atau kantong yolk yang disebut
dengan nama bakal sel kelamin yang memiliki ciri-ciri
yang spesifik yaitu :
– ukuran sel besar,
– sitoplasma jernih,
– mempunyai ciri histokimia
• pada mamalia berupa fosfatase alkalin
• sedangkan pada burung berupa glikogen.
Gametogenesis
2. Perbanyakan sel kelamin secara mitosis di
dalam gonad
3. Reduksi sel kelamin menjadi setengah secara
meiosis di dalam gonad
4. Pemasakan dan diferensiasi gamet menjadi
sperma atau ovum.
Bakal sel kelamin dapat bermigrasi dengan
2 cara:
a. Secara amuboid yang terjadi pada manusia.
b. Melalui peredaran darah yang terjadi pada
burung.
Gambar. Skematis potongan melintang melalui daerah
lumbal pada mudigah 6 minggu memperlihatkan gonad
indiferen dengan korda kelamin primitive. Beberapa
primordial germ cells dikelilingi oleh sel-sel korda genitalia
primitive.
A. SPERMATOGENESIS
• Merupakan peralihan dari BSK yang aktif membelah
membentuk sperma yang masak
• menyangkut berbagai macam perubahan struktur
yang berlangsung secarabertahap.
• terjadi pada saat pubertas hingga tua dan
berlangsung pada tubulus seminiferus secara
bergelombang dimana pada setiap tubulus
pembentukan gamet jantan berbeda-beda
• diatur oleh hormon gonadotrofin dan testosteron.
• bakal sel kelamin yang aktif membelah dikenal
dengan nama spermatogonia yang terletak diluar
tubulus seminiferus.
Proses
spermatogenesis
dan oogenesis
Ada 2 tipe spermatogonia yaitu:
a. Spermatogonia tipe A: merupakan sel yang
tidak aktif membelah berfungsi sebagai sel
persediaan atau stem sel.
b. Spermatogonia tipe B: merupakan sel yang
berasal dari sel B yang aktif membelah

Spermatogenesis berlangsung dalam 3 tahapan:


1. Perbanyakan atau proliferasi secara mitosis.
2. Meiosis.
3. Spermiogenesis atau transformasi.
Organ reproduksi pria
Spermatogenesis
Spermatogenesis
 Tubulus seminiferus terdiri dari sel germa dan sel
sertoli.
 Sel sertoli berfungsi sebagai pemberi nutrisi dan
penghasil protein yang dapat mengikat hormon
(faktor ABP = androgen binding protein). ABP
akan merangsang sel germa untuk tumbuh
membelah danberdifferensiasi untuk pemasakan
sperma.
 Hormon gonadotrofin pengatur spermatogenesis
adalah LH dan FSH.
Transformasi sperma:
a. Aparatus golgi berkumpul disalah satu kutub
menjadi akrosom yang merupakan bagian dari
kepala sperma yang berfungsi menembus sel telur.
b. Sentriol distal membentuk flagellum (mikrotubul)
dan sentriol proksimal berperan dalam membentuk
kumparan (spindel) ketika zigot akan bermitosis.
c. Mitokondria membentuk spiral sebagai sumber
energi
d. Sebagian besar sitoplasma dibuang, sisanya
membentuk selaput pelindung.
Gambar . Tahap spermiogenesis atau tranformasi dari spermatid
menjadi sperma mature (Oppenheimer, 1980; 18) Gambar .
Tahap spermiogenesis atau tranformasi dari spermatid menjadi
sperma mature (Oppenheimer, 1980; 18)
Tipe-tipe spermatogonia
Ciri biologi sperma manusia:
 Panjang 65 mikron - 82 mikron.
 Jumlah 100 juta/cc semen.
 Jumlah yang motil saat emisi lebih 80%.
 Laju pergerakan dalam saluran reproduksi
betina 1,5 mm/menit.
 Daya tahan dalam saluran reproduksi betina 3-
4 hari.
Gambar . Potongan melintang tubulus seminiferus;
menggambarkan hubungan antara sel Sertoli dan
perkembangan sel sperma
Karakteristik spermatozoa:
1. Inti dominan, plasma sangat sedikit.
2. Tidak berselaput kecuali selaput plasma.
3. Umumnya berekor (nematospermium),
namun ada pula yang tidak berekor
(anematospermium)
4. Kepala yang mengandung akrosom yang
mengandung enzim peluruh selaput telur
dari sel folikel.
5. Lama hidup 24-72 jam.
Karakteristik spermatozoa:
6. Ukuran lebih kecil dari sel telur. Jumlah lebih banyak
dari sel telur.
7. Mobil umumnya dikarena tubulin yang ada pada
flagela.
8. Volume ejakulasi pada manusia lebih kurang 3,5 ml,
perml mengandung 100 juta, sperma pada babi lebih
kurang 50 ml.
9. Laju gerak jika mengandung medium alkalis lebih
tinggi dari medium asam. Ada banyak kendala dalam
laju pergerakannya antara lain jaraknya jauh menuju
sel telur, keasaman divagina 0,5-1,5 mm/menit, pada
uterus bersifat alkalis 2-3 mm/menit.
Karakteristik spermatozoa:
 Pada mamalia sperma ada 2 macam yaitu sperma yang
mengandung kromosom X dan sperma yang mengandung
kromosom Y.
 Kedua jenis sperma ini memiliki perbedaan yang meliputi:
elektisitas, berat, daya tahan hidup, aktifitas, sifat kimia.
 Pada mamalia sperma mengalami pematangan
fisiologis/aktivitas fisiologis di epididimis, belum bisa
membuahi karena masih diselubungi glikoprotein
 Setelah masuk ke dalam saluran reproduksi betina
kemudian mengalami kapasitasi sehingga dapat
membuahi.
 Pada vertebrata lainnya sperma dapat langsung membuahi.
B. Oogenesis
 Merupakan proses pembentukan ovum.
 Bakal sel kelamin betina yang aktif membelah
dinamakan oogonium.
 Pada saat oogonium tumbuh menjadi oosit
terjadi pemasukan yolk yang merupakan
cadangan makanan.
 Yolk dibuat diluar gonad yaitu pada hati.
 yolk bersifat exogenous, dari hati babi yolk
dibawa oleh pembuluh darah sampai ke ovarium,
pada bagian theca, kemudian yolk akan
menembus sel-sel folikel secara fusi dan
pinositosis.
 Pada meiosis I, oosit membelah
menjadi 2 sel yang tidak sama besarnya,
dengan maksud agar yolk dapat dihimpun
pada 1 sel anak saja.
 Polosit I kadang membelah lagi namun
adakalanya mengalami degenerasi.
 Polosit tidak mempunyai fungsi khusus,
 Tetapi hanya diperlukan untuk proses
haploiditas
Gambar. Ringkasan Oogenesis Manusia (Carlson,
1988;85)
• Sesudah lahir, oosit pada tahap profase
diploten meiosis I berhenti sampai masa
pubertas.
• Selanjutnya setelah pubertas meiosis I
diteruskan kembali.
• Setelah mengalami pubertas, ovum yang
diovulasikan berada pada tahap metafase
meiosis II,
• Namun pada tahap ini (metafase II) oogenesis
terhenti
kembali atau istirahat lagi sampai terjadi
penetrasi sperma
• apabila terjadi fertilisasi maka oogenesis
diselesaikan,
• namun bila fertilisasi tidak terjadi, artinya
tidak adanya
pertemuan sel sperma dengan sel telur maka
sel telur akan mati.
• Perbedaan antara oogenesis dengan
spermatogenesis adalah sbb yang tidak terjadi
pada spermatogenesis.
• Pada oogenesis:
1. Penyelesaian oogenesis di luar gonad.
2. Terjadi sejak terbentuknya janin.
3. Ada 2 masa istirahat yaitu profase meiosis I
dan metafase meiosis II.
4. Dari 1 oogonium dihasilkan 1 ovum, dan 3
polosit.
Pada Sel telur terdapat:
a. Yolk banyak, sedikit atau hampir tak ada
(alesital)
b. mRNA bahan genetik untuk pembentuk
makhluk baru serta perkembangan selanjutnya.
Pengaktifan mRNA dirangsang oleh fertilisasi
dan lainlain. Dengan adanya fertilisasi akan
mengaktifkan gen-gen, sehingga terjadi sintesa
protein tersebut.
Jadi pada sel telur telah dilengkapi oleh bahan-
bahan untuk perkembangan
Sel telur memiliki polaritas yaitu:
1. Kutup anima, Pada kutup ini banyak
mengandung organel-organel dan ooplasma
terdiri dari substansi anima yang akan
menurunkan struktur anima, misalnya: saraf.
2. Kutup vegetatif, Bagian ini banyak
mengandung yolk terdiri dari substansi
vegetatif yang akan menurunkan struktur
vegetatif, misalnya :
pencernaan makanan
Karakteristik dari sel telur atau ovum
terdiri dari :
1. Ooplasma
2. Deutoplasma atau yolk, yang dibuat dalam hati
secara eksogen dan mengandung protein berupa
fosfitin dan lipoprotein dari vitologenin,
lemak,fosfolipid,glikogen.
3. Jumlah dan penyebaran yolk menentukan dari
tipe sel telur.
4. Memiliki inti, organel dan mRNA sintesa protein
selama perkembangan individu baru.
Sel telur dilindungi oleh selaput
telur, yangterdiri dari:
1. Selaput telur primer, selaput ini berasal dari
oosit atau sel-sel folikel.
• Selaput telur primer terdiri dari beberapa
macam yaitu :
a. Membran plasma atau oolemma atau
disebut juga plasmalema. Terdapat pada
seluruh telur dan membran ini dibentuk
sendiri oleh sel telur.
Selaput Telur
B. Membran vitelin, membran ini untuk setiap
spesies sangat spesifik.
– Terdapat pada semua telur dari
– pada mamalia, membran vitelin
dinamakan zona pelusida.
C. Chorion, pada bagian chorion terdapat
lubang tempat masuknya sperma yang
disebut mikrofil
2. selaput telur sekunder, berasal dari kelenjar
kelenjar disaluran reproduksi
Macam – macam selaput telur sekunder
a. Lendir, pada amfibi dihasilkan oleh epitel oviduk
b. albumin atau putih telur dihasilkan oleh epitel oviduk.
Misal: ayam, reptil
c. selaput cangkang dihasilkan oleh kelenjar saluran telur
d. cangkang kapur, dihasilkan oleh kelenjar uterus

Selaput telur mamalia adalah zona pelusida yang terletak


antara plasma lema dan sel-sel folikel
Zona pelusida terdiri dari:
- Glikoprotein
- Mukopolisakarida
- Sulfat
- Asam hialuronik
- Asam sialik
Jenis-jenis zona pelusida yi:
• ZP1, ZP2 DAN ZP3
• ZP3 BERPERAN SEBAGI
1. RESEPTOR SPERMA
2. INDUKTOR, YI: MERANGSANG REAKSI
AKROSOM
SIFAT-SIFAT SEL TELUR
• TIDAK MOBIL
• PERGERAKAN DARI OVARIUM KE UTERUS
KARENA KONTAKSI OTOT POLOS DAN
GERAKAN SILIA
• UKURAN LEBIH BESAR DARI SPERMA
Ø OVUM PADA MANUSIA 120 µm
Ø OVUM PADA KATAK 1-2 mm
Ø OVUM PADA MENCIT 70 µm
TIPE TELUR BERDASARKAN JUMLAH YOLK
SEBAGAI BERIKUT:
1. ISOLESITAL ATAU OLIGOLESITAL. MISAL PADA
MAMALIA, ECHINODERMATA.
– MEMILIKI JUMLAH YOLK SEDIKIT DAN TERSEBAR
MERATA.
2. TELOLESITAL, MISAL AMFIBIA, IKAN. JUMLAH YOLK
LEBIH BANYAK DAN TERKUMPUL DIKUTUP VEGETATIF.
3. MEGALESITAL ATAU TELOLESITAL EKSTRIM. MISAL
IKAN PAUS, AVES, REPTIL.
– JUMLAH YOLK SANGAT BANYAK, OOPLASMA DAN
INTI TERDESAK KE KUTUB ANIMA.
4. SENTROLESITAL, MISAL SERANGGA. INTI DITENGAH,
DIKELILINGI OOPLASMA,RUANG LAIN DIISI YOLK.
Telur tipe A. Isolesital B. Telolesital
Telur tipe megalesital dan bagian-bagian
dari telur
• PADA SELUR YANG BANYAK YOLK, TIDAK
MEMERLUKAN STADIUM LARVA DAN PLASENTA,
MISAL TERDAPAT PADA IKAN, UNGGAS DAN
REPTILIA.
• BERDASARKAN PERKEMBANGANNYA, BAHWA SEL
TELUR DIBEDAKAN MENJADI:
A. SOLITER. DALAM PEMBENTUKKAN SEL TELUR
TIDAK DITUNJANG OLEH SEL-SEL LAINNYA.,
MISAL INVERTEBRATA.
B. FOLIKULER ATAU NUTRIMENTER, PEMBENTUKAN
SEL TELUR DITUNJANG OLEH SEL FOLIKEL.
Saluran reproduksi ayam betina
OVULASI
• MERUPAKAN. PROSES PELEPASAN SEL TELUR DARI FOLIKEL
TELUR DARI OVARIUM
• OVULASI DAPAT TERJADI MELALUI 2 CARA YAITU:
1. SECARA SPONTAN.
– PADA MANUSIA DAN KEBANYAKAN HEWAN, YANG TERJADI
KARENA ADANYA LONJAKAN DARI LH DAN FSH.
– ESTROGEN MENINGKAT MENYEBABKAN HIPOTALAMUS
MENGELUARKAN LHRF UNTUK MEMICU LH PADA HIPOFISIS
AGAR TELUR DAPAT DI OVULASIKAN
2. CARA TERINDUKSI.
– DAPAT TERJADI BILA ADA RANGSANGAN DARI LUAR. MISAL
PADA KELINCI OVULASI TERJADI APABILA TERJADI KOPULASI
OVULASI TERINDUKSI DIBEDAKAN
MENJADI:
1. OVULASI TERINDUKSI ALAMIAH, MISAL :
KUCING, KELINCI
2. OVULASI TERINDUKSI BUATAN YAITU
DENGAN MENYUNTIKKAN PMSG DAN hCG
AGAR TERJADI OVULASI.
Gambaran tempat terjadinya ovulasi, fertilisasi,
pembelahan awal dan implantasi (pada kira-kira
5-6 harisetelah fertilisasi) pada manusia
Diagram dari ovari menunjukan urutan
pembentukanmfolikel telur mulai tahap awal,
pertumbuhan, pecahnya folikel telur (Graafian) dan
pembentukan dan penyusutan korpus luteum
PERUBAHAN POPULASI SEL GERMA PADA
WANITA TERJADI DALAM BEBERAPA TINGKATAN:
1. JANIN USIA 1 BULAN:
BAKAL SEL KELAMIN (BSK) BERMIGRASI KE BAKAL GONAD
SEBANYAK LEBIH KURANG 1700 BUAH, DISINI BSK
MENGALAMI PROLIFERASI MENGHASILKAN OOGONIUM.
2. JANIN USIA 2 BULAN.
BAKAL SEL KELAMIN (BSK) YANG BERPROLIFERASI LEBIH
KURANG TELAH MENCAPAI 600.000 BUAH, OOGONIUM DAN
OOSIT I SEGERA BERMEIOSIS I TAHAP PROFASE.
3. JANIN USIA 5 BULAN. OOGONIA DAN OOSIT DALAM FOLIKEL
PRIMER MAKSIMAL MENCAPAI 6-7 JUTA, SEBAGIAN
MENGALAMI DEGENERASI ATAU BERATRESIA.
4. JANIN USIA 7 BULAN. OOGONIA BERDEGENERASI SANGAT
BANYAK, OOSIT YANG TINGGAL BERADA TAHAP PROFASE
MEIOSIS I.
PERUBAHAN POPULASI SEL GERMA PADA
WANITA TERJADI DALAM BEBERAPA TINGKATAN:

• LAHIR. OOSIT PADA TAHAP PROFASE MEIOSIS I SELESAI.


JUMLAH LEBIH KURANG 700.000-2 JUTA. OOSIT DALAM MASA
ISTIRAHAT INI PADA FASE DIPLOTEN, PADA FASE INI TERDAPAT
KROMATIN LAMPBRUSH YANG AKTIF MENSINTESA RNA.

• PUBERTAS. OOSIT PADA PROFASE MEIOSIS I DISELESAIKAN


TERUS SAMPAI MENCAPAI METAFASE MEIOSIS II. JUMLAH
LEBIH KURANG 300.000-400.000. PADA SAAT MENARCHE
YAITU PADA MENSTURASI I , TELUR YANG DIOVULASIKAN
SEKITAR 400-500 BUAH.

• MENAPOUSE. TIDAK MENGALAMI MENTURASI LAGI.

Anda mungkin juga menyukai