Anda di halaman 1dari 50

BUKU PANDUAN

MAHASISWA
BLOK 3

PERILAKU DAN KOMUNIKASI


(SETARA 5 SKS)

PERILAKU ANAK, DEWASA DAN KELAINANNYA


KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN-TEMAN SEJAWAT
KOMUNIKASI DENGAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya sehingga Buku Panduan Blok 3 (Perilaku dan komunikasi) dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.

Buku panduan ini merupakan acuan bagi mahasiswa dan fasilitator dalam
melaksanakan proses pembelajaran di Blok 3 pada semester 1. Metode pembelajaran
yang digunakan adalah Student Centered Learning (SCL) yang terdiri atas: tugas
individual, tugas kelompok, diskusi kelompok, simulasi dan kuliah pakar. Blok 3 terdiri
atas 3 modul yang diupayakan terintegrasi dari berbagai cabang Ilmu yaitu: Kesehatan
Anak, Psikologi, IImu Kedokteran Gigi anak, Psikiatri, Komunikasi Dokter-Pasien dan
Kesehatan Gigi Masyarakat.

Akhirnya kami berharap agar Buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
maupun fasilitator. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dan peningkatan
kualitas Buku Panduan ini di masa mendatang.

DENTAL UNIT EDUCATION


FKG USU

ii
TIM PENYUSUN

Ketua : Essie Octiara, drg, Sp.KGA


Sekretaris : Luthfiani, drg
Anggota : Lili Rahmawati, dr, Sp.A
Surya Husada, dr, Sp.KJ
Dessy Mawar, drg, SP.KJ
Sri Supriyantini M.Si, Psi
Sayuti Hasibuan, drg, Sp.PM
Rika Mayasari, drg, M.Kes

Dental Education Unit


1. Koordinator : Zulfi Amalia Bachtiar, drg
2. Divisi Kurikulum : Kholidina Imanda Harahap,
drg., MDSc
3. Divisi SDM : Lidya Irani Nainggolan, drg,
Sp.RKG
4. Divisi Assesment dan evaluasi : Martina Amalia, drg, Sp.Perio

EDITOR
Nevi Yanti, drg., M.Kes., Sp.KG

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii

TIM PENYUSUN .................................................................................. iii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iv

MATRIKS KOMPETENSI BLOK PERILAKU DAN KOMUNIKASI vi

BAB I INFORMASI UMUM ......................................................... 1


A. Nama Blok ....................................................................... 1
B. Tujuan Blok ..................................................................... 1
C. Uraian Blok ..................................................................... 1
D. Metode Pembelajaran ...................................................... 2
E. Tata Tertib Akademik ..................................................... 2

BAB II MODUL ………………....................................................... 6


A. Pembagian Modul………………………………………. 6
B. Topic Tree ........................................................................ 19
C. Skenario Modul ................................................................ 20

BAB III EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 30


A. Evaluasi untuk Menentukan Keberhasilan Belajar……… 30
B. Bobot Penilaian………………………………………….. 30
C. Sistem Penilaian…………………………………………. 30
D. Perbaikan Nilai………………………………………….. 31

BAB IV DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 32

BAB V JADWAL KEGIATAN BLOK 3 ....................................... 34

LAMPIRAN
1. Tabel 1. Teknik wawancara medik dengan orang tua pasien 39
2. Formulir komunikasi dokter-pasien..................................... 40
3. Petunjuk diskusi kelompok................................................... 43
4. Lembaran penilaian fasilitator terhadap mahasiswa……..... 44
5. Petunjuk penilaian laporan tugas individual diskusi kelompok 45

iv
MATRIKS KOMPETENSI BLOK PERILAKU
DAN KOMUNIKASI

MATA AJAR KOMPETENSI


TERKAIT UTAMA PENUNJANG LAINNYA

1. Ilmu Kesehatan FKG USU


Anak 3.1 Mampu 3.1.1 Mampu berdialog 4.5 Mampu
2. Psikologi melakukan dengan pasien dalam memahami
3. Ilmu komunikasi, kedudukan yang setara. fungsi-fungsi
Kedokteran informasi, dan (C3, P3, A3) psikologis
Gigi Anak edukasi secara 3.1.2 Mampu bersikap empati manusia yang
4. Psikiatri efektif dan terhadap pasien akan mendasari
- 5. Komunikasi bertanggung keluhan kesehatan gigi terjadinya prilaku
Dokter –Pasien jawab baik dan mulut yang mereka sehingga dapat
- 6. Kesehatan Gigi secara lisan kemukakan. (C3, P3, digunakan
Masyarakat maupun tertulis A3) sebagai dasar
- dengan pasien, 3.1.3 Mampu menuliskan surat dalam upaya
- (Setara dengan keluarga atau rujukan pasien kepada menyesuaikan
- 5 SKS) pendamping sejawat dan atau diri dengan
pasien serta penyelenggara kesehatan lingkungannya
masyarakat, lain jika diperlukan serta sebagai
teman sejawat sesuai dengan standar dasar dalam
dan profesi operating prosedur memperlakukan
kesehatan lain yang berlaku manusia secara
yang terkait. ( C3 P3 A3 ). tepat.
3.1.4 Mampu berdialog
dengan teman sejawat,
praktisi kesehatan dan
praktisi lain terkait (C3,
P3, A3).

v
BAB I
INFORMASI UMUM

A. NAMA BLOK : PERILAKU DAN KOMUNIKASI

B. TUJUAN BLOK :

1. Menganalisis perilaku anak, remaja, dewasa dan lansia serta kelainannya.


2. Berkomunikasi dengan pasien anak dan dewasa, keluarga serta teman sejawat.
3. Melaksanakan pendidikan kesehatan pada masyarakat.

C. URAIAN BLOK:

Dalam blok ini mahasiswa mempelajari pertumbuhan dan perkembangan anak,


remaja, dewasa dan lansia yang normal dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
serta mempelajari perilaku anak sesuai usia dan klasifikasi tingkah laku anak. Selain
itu, dipelajari pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak normal yaitu anak
cacat. Mahasiswa juga akan mempelajari mengenai persepsi, motivasi, emosi, stres
menurut pandangan ilmu psikologi, danmengenai pengertian belajar, berbagai
pendekatan belajar, kepribadian, perbedaan individual, dan perilaku sosial, serta
mempelajari mengenai kepribadian dan gangguan kepribadian.
Dalam blok ini mahasiswa juga mempelajari cara berkomunikasi dengan anak
sesuai usia dan perencanaan pengelolaan tingkah laku anak dalam perawatan gigi
berdasarkan klasifikasi tingkah laku anak. Untuk keberhasilan berkomunikasi
dengan anak sangat diperlukan peranan orang tua, oleh karena itu akan dipelajari
mengenai triad of concern dan cara berkomunikasi dengan orang tua. Mahasiswa
juga akan mempelajari mengenai bagaimana berkomunikasi dokter-pasien dewasa,
dan teman sejawat. Materi yang akan dibahas adalah pengantar komunikasi, faktor-
faktor yang mempengaruhi hubungan pasien-dokter (tempat, waktu, latar belakang
sosial, sikap dan perilaku dokter), wawancara medis, penyampaian informasi kepada
pasien (teknik penyampaian, permasalahan dalam informasi, penjelasan kepada
keluarga), dual patien dan melakukan komunikasi dengan sejawat (surat rujukan),
dan juga mempelajari mengenai berkomunikasi dengan pasien yang mengalami
kelainan psikiatri dan hubungan dokter gigi dengan pasientersebut.
Mahasiswa juga akan mempelajari mengenai pendidikan kesehatan masyarakat
yang meliputi pengertian komunikasi, jenis komunikasi, syarat pesan, hambatan
dalam komunikasi, dasar-dasar komunikasi, masalah kesehatan dan bukan
kesehatan, perilaku kesehatan, pencarian pelayanan kesehatan, proses perubahan
sikap dan adopsi tingkah laku, perencanaanprogram penyuluhan kesehatan
masyarakat dan penilaiannya.

1
D. METODE PEMBELAJARAN:
1. Collaborative Learning (Diskusi Kelompok)
2. Simulasi
3. Kuliah Pakar
4. Tugas Individual
5. Tugas Kelompok
6. Sidang Pleno

E. TATA TERTIB AKADEMIK

1. Tata Tertib Kuliah/ Diskusi kelompok /Sidang Pleno


a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan kuliah, diskusi
kelompok dan sidang pleno.
b. Mahasiswa sudah hadir dalam ruang kuliah atau diskusi kelompok sebelum
kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno dimulai dan tidak diperkenankan
meninggalkan ruang kuliah/diskusi kelompok sebelum kuliah/diskusi
kelompok/sidang pleno selesai. Bagi mahasiswa yang terlambat lebih dari
15 menit, maka mahasiswa tersebut tidak diizinkan masuk untuk mengikuti
kegiatan kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno.
c. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruang kuliah/diskusi
kelompok/sidang pleno.
d. Kegiatan kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno diikuti oleh mahasiswa
yang kehadirannya dicatat dalam daftar hadir.
e. Bagi mahasiswa yang tidak hadir dalam kegiatan kuliah/diskusi kelompok/
sidang pleno wajib menyerahkan surat keterangan tidak hadir atau sakit
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak ketidakhadirannya kepada Wakil
Dekan I dan Ketua/Sekretaris Blok apabila tidak hadir. Bila dalam satu hari
ada dua kegiatan atau lebih dan mahasiswa telah menyerahkan surat sakit/
izin pada hari tersebut, maka mahasiswa tersebut tidak diperbolehkan
mengikuti kegiatan terjadwal lain pada hari yang sama.
f. Di dalam ruang kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno dilarang merokok,
makan dan minum atau kegiatan serupa lainnya.
g. Mahasiswa diharuskan memelihara peralatan yang ada di ruang
kuliah/diskusi kelompok/ sidang pleno.

2. Tata Tertib Pembuatan makalah tugas kelompok dan tugas individual


a. Selain membuat laporan diskusi kelompok pemicu, setiap mahasiswa
diwajibkan mengerjakan makalah tugas kelompok dan tugas individual.
b. Tugas kelompok dan tugas individual harus diserahkan ke dosen pemberi
tugas sesuai jadwal yang telah ditentukan.

2
3. Tata Tertib Ujian
a. Setiap mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik agar dapat
mengikuti ujian padawaktu yang telah ditentukan.
b. Bagi mahasiswa yang terlambat datang untuk mengikuti ujian, masih
diperbolehkan mengikuti ujian namuntidak ada penambahan waktu untuk
mengerjakan ujian tersebut.
c. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena sakit atau izin dengan alasan
yang dapat diterima, harus melapor paling lambat tiga hari setelah hari ujian
kepada koordinator pendidikan dan ketua blok serta menyerahkan
keterangan sakit dari dokter/ rumah sakit atau pihak yang berwenang.
Bagi mahasiswa tersebut wajib mengikuti ujian susulan. Mahasiswa tersebut
wajib melapor kepada Wakil Dekan I untuk mengikuti ujian susulan, dan
Wakil Dekan I akan mengeluarkan surat pengantar bahwa mahasiswa
tersebut diizinkan mengikuti ujian susulan. Surat pengantar tersebut
ditujukan kepada ketua blok dan ditembuskan kepada koordinator Blok dan
Divisi Assesment Blok.
d. Pelaksanaan ujian susulan akan ditetapkan oleh Wakil Dekan I dan
dilaksanakan oleh Tim Blok. Ujian susulan dilaksanakan pada hari ujian
remedial blok tersebut dengan bobot soal yang sama dengan ujian modul
blok regular dan alokasi waktu ujian yang sama dengan ujian remedial blok.
e. Pada saat ujian berlangsung, mahasiswa hanya diperkenankan membawa
alat tulis ke dalam ruang ujian dan tidak diperkenankan membawa Hp atau
alat/bahan untuk curang dalam ujian. Apabila mahasiswa melakukan
pelanggaran disiplin saat ujian berlangsung (seperti membeli soal ujian,
menyontek, memfoto soal, membawa soal pulang dll), maka mahasiswa
tersebut akan dikenakan sanksi sesuai yang diatur oleh Peraturan Rektor
USU No. 701/UN5.1.R/SK/SPB/2013 Pasal 58 dan 59 (lihat buku Peraturan
Rektor tentang Peraturan Akademik Program Sarjana USU).

Isi pasal 58 yaitu:


(1). Setiap perbuatan mahasiswa yang melanggar Pasal 15 ayat (5), Pasal 20
ayat (1), Pasal 47 ayat (4) dan Pasal 57 (berlaku curang dalam
mengikuti ujian) merupakan pelanggaran.
(2).Pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi
administratif.
(3).Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
pelanggaran juga dikenakan denda yang diatur dalam Surat Keputusan
Rektor.

3
Isi pasal 59 yaitu:
(5). Setiap perbuatan mahasiswa yang melanggar Pasal 57 huruf d (berlaku
curang dalam mengikuti ujian) dikenakan sanksi nilai E untuk mata
kuliah bersangkutan.
(7). Setiap perbuatan mahasiswa yang melanggar Pasal 57 huruf f
(memberikan uang dan/atau tagihan yang dipersamakan dengan itu
untuk tujuan mempengaruhi nilai), huruf h (melakukan perbuatan yang
mencemarkan nama baik Universitas), dan huruf I (melakukan
perbuatan kriminal) dikenakan sanksi administratif berupa skorsing.

4. Tata Tertib Berbusana Mahasiswa FKG USU


Setiap mahasiswa wajib mengikuti tata tertib berbusana bila berada di dalam
lingkungan kampus. Tata tertib berbusana tersebut yaitu:
a. Berpakaian bersih, rapi, dan sopan.
b. Tidak dibenarkan memakai kaos oblong maupun kaos berkerah dan berbaju
bahan kaos.
c. Tidak dibenarkan memakai rok ketat, tipis, mini, dan lain-lainnya yang
tidak sopan.
d. Tidak dibenarkan memakai celana/rok berbahan jeans.
e. Tidak dibenarkan memakai sandal.
f. Tidak dibenarkan berdandan dan memakai perhiasan yang berlebihan, bagi
pria tidak dibenarkan memakai anting dan kalung.
g. Tidak menggunakan topi saat mengikuti kegiatan akademik.
Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan-peraturan tersebut, akan
diambil tindakan atau sanksi akademik oleh Wakil Dekan III.

5. Evaluasi Kehadiran : Perkuliahan, Diskusi Kelompok, Sidang Pleno, Pembuatan


Makalah Tugas kelompok dan Tugas individual.

5.1. Perkuliahan, Diskusi Kelompok, dan Sidang Pleno


a. Kehadiran mahasiswa dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang
pleno adalah minimal 80% dari total pertemuan.
b. Mahasiswa yang tidak hadir pada setiap diskusi kelompok/ sidang pleno
tanpa alasan yang dapat diterima, akan diberi sanksi :
(1). Tidak diberi penilaian untuk diskusi kelompok/ sidang pleno yang tidak
dihadiri (attitude, pemicu/ laporan diskusi kelompok)
(2) Nama dan Nim tidak dituliskan dalam laporan diskusi kelompok tersebut.
c. Bila kehadiran dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno
kurang dari 80 %, maka tidak boleh mengikuti ujian Blok dan nilai Blok
mahasiswa tidak dapat diumumkan pada saat Blok berakhir. Pada DPNA
nilai Blok ditulis “K”.

4
d. Mahasiswa tersebut harus mengulang Blok setelah semester berakhir dan
diulang pada semester yang sama pada Blok tersebut.Mahasiswa yang
mengulang blok tersebut wajib mengikuti semua kuliah, diskusi kelompok
dan sidang pleno, sedangkan praktikum/skill’s lab tidak wajib diikuti
kecuali kegiatan praktikum/ skill’s lab mahasiswa tersebut sebelumnya
(blok regular) juga tidak diikuti.
e. Bagi mahasiswa yang sakit atau izin dengan alasan yang dapat diterima dan
telah menyerahkan surat sesuai aturan, mahasiswa tersebut tetap
diperhitungkan ketidakhadirannya didalam kuliah, diskusi kelompok dan
sidang pleno. Ketidakhadiran karena sakit dan izin tersebut akan dihitung
dengan bobot setengah (0,5) sedangkan bobot karena absensi tanpa surat
dihitung satu. Kehadiran mahasiswa tersebut dalam kuliah diskusi kelompok
dan sidang pleno adalah tetap minimal 80% dari total pertemuan.
Contoh:
Mahasiswa A tidak masuk kuliah karena sakit/ izin (telah memberi surat)
selama 7 hari, dalam 7 hari tersebut ada 42 jam kuliah, diskusi kelompok
dan sidang pleno. Mahasiswa A tersebut juga memiliki jumlah absensi
kuliah yang tidak memberikan surat sebanyak 12 jam. Total jam kuliah,
diskusi kelompok dan sidang pleno pada blok tersebut 150 jam. Maka
jumlah absensi mahasiswa tersebut= ((42 : 2) +12) / 150 X 100 %= 22 %.
Mahasiswa tersebut terkena hukuman absensi dan tidak diperbolehkan
mengikuti ujian Blok, dan wajib mengulang Blok setelah semester berakhir
dan diulang pada semester yang sama pada Blok tersebut karena memiliki
jumlah absen lebih besar dari 20%.

5.2 Evaluasi Pembuatan tugas kelompok dan tugas individual


a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas kelompok/tugas individual
sesuai yang tertera pada buku panduan blok
b. Tugas kelompok/tugas individual harus diserahkan ke dosen sesuai jadwal
yang telah ditentukan.
c. Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang telah
ditentukan maka nilai tugas akan dikurangi.
d. Mahasiswa yang tidak aktif dalam pembuatan tugas kelompok, oleh ketua
kelompok nama dan Nim tidak boleh dituliskan dalam makalah tugas
kelompok.
e. Mahasiswa tersebut tidak diberi nilai untuk makalah tugas kelompok.

5
BAB II
MODUL

A. PEMBAGIAN MODUL
Blok 3 terdiri atas 3 modul:
Modul 1: Perilaku Anak, Dewasa dan Kelainannya
Modul 2: Komunikasi Dokter-Pasien-Teman Sejawat
Modul 3: Komunikasi dengan Masyarakat

MODUL 1 Perilaku Anak, Dewasa dan Kelainannya


a. Tujuan Terminal Modul
Pada akhir modul ini mahasiswa mampu menganalisis perilaku anak, remaja,
dewasa dan lansia serta kelainannya.
b. Tujuan Khusus Modul
1. Menganalisis pertumbuhan dan perkembangan anak, remaja, dewasa dan lansia.
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak dan remaja.
3. Menganalisis tingkah laku anak pada masa perkembangan.
4. Menjelaskan mengenai anak cacat.
5. Menjelaskan fungsi – fungsi psikologis manusia yang mendasari terjadinya
perilaku yang berguna sebagai dasar dalam memperlakukan manusia secara tepat
serta menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
6. Menjelaskan kelainan psikiatrik demi kelancaran komunikasi.

c. Topik Kuliah

No. Materi Bidang Kode Staf Waktu


Ilmu Pengajar (jam)
1. Konsep umum tumbuh Kesehatan KA Lili 1 jam
kembang & faktor yang Anak 1.1 Rahmawati,
mempengaruhinya dr, Sp.A
2. Pertumbuhan dan Kesehatan KA Lili 2 jam
perkembangan: masa Anak 1.2 Rahmawati,
sebelum lahir sampai masa dr, Sp.A
anak sekolah
3. Pertumbuhan dan Kesehatan KA Lili 1 jam
perkembangan remaja Anak 1.3 Rahmawati,
dr, Sp.A

4. Imunisasi pada bayi, anak Kesehatan KA Lili 1 jam


dan remaja Anak 1.4 Rahmawati,
dr, Sp.A

6
No. Materi Bidang Kode Staf Pengajar Waktu
Ilmu (jam)
5. Perbedaan individual: berbagai Psikologi PU Sri 1 jam
dimensi perbedaan individu, 1.1 Supriyantini,
faktor yang mempengaruhi S.Psi., M.Psi
perbedaan perilaku, mengelola Dian Ulfa
perbedaan Sari, S.Psi,
M.Psi
6. Tingkah laku anak pada masa Kedokteran GA Essie Octiara, 1 jam
perkembangan anak: Gigi Anak 1.1 drg,Sp.KGA
a. Masa bayi
b. Masa prasekolah
c. Masa anak sekolah
d. Masa remaja

7. Faktor-faktor yang Kedokteran GA Ika Devi A, 2 jam


mempengaruhi tingkah laku Gigi Anak 1.2 drg., MDSc
anak:
a. Perkembangan psikologi
- Anak masa 2 tahun
- Anak masa 3 tahun
- Anak masa 4 tahun
- Anak masa 5 dan 6
tahun
- Anak masa pra
remaja
b. Pengaruh orang tua
- Sikap orang tua
- Pandangan / falsafah
orang tua mengenai
pendidikan dan disiplin
anak
c. Pengaruh keadaan fisik
- Anak sakit
- Kurang gizi
- Kelelahan fisik /
mental
- Anak cacat
- Hypochondriasis
d. Rasa takut
- Faedah rasa takut
- Macam rasa takut
8. Klasifikasi tingkah laku anak Kedokteran GA Ika Devi A, 1 jam
pada perawatan gigi Gigi Anak 1.3 drg., MDSc

9. Anak berkebutuhan khusus Kesehatan KA Lili 1 jam


Anak 1.5 Rahmawati,
dr, Sp.A

7
No. Materi Bidang Kode Staf Waktu
Ilmu Pengajar jam
10. Persepsi: pengertian persepsi, Psikologi PU Sri 1 jam
faktor yang mempengaruhi 1.2 Supriyantini,
persepsi, jenis persepsi S.Psi., M.Psi
Dian Ulfa
Sari, S.Psi.,
M.Psi
11. Motivasi: pengertian motivasi, Psikologi PU Sri 2 jam
jenis motivasi, berbagai teori 1.3 Supriyantini,
motivasi S.Psi., M.Psi
Debby A.
Daulay,
S.Psi., M.Psi
Indri
Kemala,
S.Psi., M.Psi
12. Belajar: pengertian belajar, Psikologi PU Sri 2 jam
berbagai pendekatan belajar 1.4 Supriyantini,
(behavioral dan humanistik) S.Psi, M.Psi
Debby A.
Daulay, S.Psi
M.Psi
13. Emosi: pengertian emosi, Psikologi PU Sri 1 jam
tipe/jenis emosi, berbagai teori 1.5 Supriyantini,
mengenai munculnya emosi, S.Psi., M.Psi
kecerdasan emosi Ade
Rahmawati,
S.Psi., M.Psi
14. Stres: pengertian stres, jenis Psikologi PU Sri 1 jam
stres, sumber stres, dampak 1.6 Supriyantini,
stres, cara mengatasi stres S.Psi., M.Psi
Ade
Rahmawati,
S.Psi., M.Psi
15. Kepribadian: pengertian Psikologi PU Sri 2 jam
kepribadian, berbagai 1.7 Supriyantini,
pendekatan dalam kepribadian S.Psi., M.Psi
Indri
Kemala,
S.Psi., M.Psi
16. Perkembangan anak dan Psikologi PU Sri 1 jam
perkembangan remaja ditinjau 1.8 Supriyantini,
dari Psikologi S.Psi., M.Psi
Dian Ulfa
Sari, S.Psi.,
M.Psi

8
No. Materi Bidang Kode Staf Waktu
Ilmu Pengajar jam
17. Perkembangan dewasa dan Psikologi PU Sri 1 jam
lansia 1.9 Supriyantini,
S.Psi., M.Psi
Ade
Rahmawati,
S.Psi., M.Psi
18. -Perilaku sosial: sikap dan Psikologi PU Sri 1 jam
persuasi, stereotype dan 1.10 Supriyantini,
prasangka, pengaruh S.Psi., M.Psi
interpersonal Dian Ulfa
-Perilaku prososial/ helping Sari, S.Psi.,
behaviour M.Psi
19. Gangguan kepribadian: Psikiatri JW Dessy 2 jam
1.1 Mawar,dr,
Sp.KJ

20. Klasifikasi gangguan mental Psikiatri JW Surya 1 jam


1.2 Husada ,dr,
Sp.KJ

d. Tugas Individual: pembuatan makalah


Tugas individual berupa pembuatan makalah dan diserahkan paling lambat
Senin, 18 Desember 2017 kepada Luthfiani, drg oleh ketua angkatan. Topik
pembuatan makalah dipilih menurut absensi. Cara penulisan makalah sesuai
penulisan tinjauan pustaka dalam jurnal Dentika (pendahuluan, sub judul-sub judul,
pembahasan, daftar pustaka). Jumlah halaman 6-10 lembar (sudah termasuk daftar
pustaka), ukuran kertas A4, jenis huruf yang dipakai Times New Roman 12 dengan
spasi 1,5. Bahan referensi yang digunakan untuk pembuatan makalah tidak
diperkenankan menggunakan buku kuliah IKGA atau buku yang tidak ada ISSN/
ISBN- nya dan bila menggunakan referensi internet tidak diperkenankan wikipedia
dan anonimous. Bahan referensi yang digunakan dilampirkan dalam makalah yang
dibuat. Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas individual sesuai waktu yang
ditentukan maka nilai tugas akan dikurangi.

Topik tugas makalah:


1. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia 3-5 tahun serta tingkah lakunya
dalam perawatan gigi
2. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia 6-12 tahun serta tingkah lakunya
dalam perawatan gigi
3. Pengaruh orang tua terhadap tingkah laku anak pada perawatan gigi.
4. Managemen tingkah laku desensitisasi pada pasien anak yang takut dirawat
giginya.
5. Managemen tingkah laku modelling pada pasien anak usia muda saat dirawat
giginya.

9
6. Managemen tingkah laku distraksi pada perawatan gigi anak.
7. Teknik TSD sebagai pendekatan tingkah laku anak pada perawatan gigi.

Bobot penilaian tugas individual 5%.

e. Tugas kelompok:
1.Presentasi mahasiswa
Untuk tugas kelompok, setiap kelas mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok
dengan jumlah mahasiswa perkelompok 10 atau 11 orang (pembagian anggota
kelompok sesuai no. urut anggota diskusi kelompok yang sudah ada, contoh
kelompok 1 A dan 1 B). Semua kelompok mengerjakan materi dengan topik Triad
of concern, dan akan dipresentasikan pada hari Senin, 27 November 2017 untuk
kelas A dan kelas B. Presentasi mahasiswa dalam bentuk power point. Kelompok
yang presentasi akan dirandom saat presentasi berlangsung, begitu juga mahasiswa
yang akan presentasi. Waktu presentasi paling lama 15 menit kemudian diikuti
dengan diskusi dan umpan balik.
Sebelum presentasi, setiap kelompok mahasiswa diwajibkan membuat satu
makalah dari topik tersebut dengan bentuk seperti penulisan jurnal Dentika
(pendahuluan, sub judul-sub judul, pembahasan dan daftar pustaka). Jumlah
halaman 5-10 lembar (sudah termasuk daftar pustaka), ukuran kertas A4, jenis huruf
yang dipakai Times New Roman 12 dengan spasi 1,5. Bahan referensi yang
digunakan untuk pembuatan makalah tidak diperkenankan menggunakan buku
kuliah IKGA atau buku yang tidak ada ISSN/ ISBN- nya dan bila menggunakan
referensi internet tidak diperkenankan wikipedia dan anonimous. Bahan referensi
yang digunakan dilampirkan dalam makalah yang dibuat. Kelompok mahasiswa
yang tidak menyerahkan tugas kelompok sesuai waktu yang ditentukan maka nilai
tugas akan dikurangi
Tugas kelompok ini diserahkan pada hari Jumat, 24 November 2017 kepada
Luthfiani, drg oleh ketua angkatan.

Bobot penilaian tugas kelompok presentasi: 2,5 %.

2. Laporan Pemicu 1 (Cengeng akibat sakit gigi),2 (Pengalaman Karin) dan 3 (Dini
yang galau).
Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok, dan masing-masing kelompok
mengumpulkan laporan pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan.

Bobot masing-masing tugas kelompok pemicu: 2 %.

10
MODUL 2 Komunikasi Dokter-Pasien-Teman Sejawat
a. Tujuan Terminal Modul
Pada akhir modul ini mahasiswa mampu berkomunikasi dengan pasien anak dan
dewasa, keluarga serta teman sejawat
b. Tujuan Khusus Modul
1. Menjelaskan keperluan suatu pendekatan yang bersifat komprehensif sebagai
dasar komunikasi dokter-pasien.
2. Menjelaskan peranan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi mutu
komunikasi dokter-pasien.
3. Menerapkan berbagai teknik wawancara medis dalam upaya pendekatan
terhadap pasien.
4. Menerapkan berbagai teknik pemberian informasi dengan menyadari
sepenuhnya berbagai masalah yang dapat timbul.
5. Berkomunikasi dengan pasien anak dan keluarganya
6. Mengelola pasien anak dalam perawatan gigi dengan memperhatikan triad of
concern.
7. Berkomunikasi dengan pasien dewasa.
8. Berkomunikasi dengan pasien yang mengalami kelainan psikiatri.
9. Berkomunikasi dengan teman sejawat.

c. Topik Kuliah

No. Materi Bidang Kode Staf Pengajar Waktu


Ilmu (Jam)
1. Pengantar komunikasi Komunikasi KDP Ika Devi A, 1jam
dokter-pasien dokter 2.1 drg., MDSc
a.Kebutuhan pendekatan pasien
yang komprehensif
b. Faktor penyebab
psikologi dan somatik
c. Harapan dari masyarakat
d. Komunikasi verbal dan
non verbal
e. Seni mendengar dan
mendengar aktif
f.Langkah-langkahdalam
komunikasi pasien-dokter

11
No. Materi Bidang Kode Staf Pengajar Waktu
Ilmu (Jam)
2. Faktor yang mempengaruhi Komunikasi KDP Ika Devi A, 1jam
hubungan dokter-pasien dokter 2.2 drg., MDSc
a. Tempat dan ruang pasien
pelayanan
b. Waktu tunggu
c. Latar belakang psikologi
pasien
d. Sikap dan perilaku dokter
terhadap pasien

3. Wawancara medis Komunikasi KDP Sayuti 1 jam


a. Tujuan wawancara medis dokter 2.3 Hasibuan, drg.,
b.Teknik wawancara medis pasien Sp.PM
c.Analisis keluhan multipel
d. Sikap dokter terhadap
pasien sebagai penentu
utama
e. Cara membuat catatan

4. a. Faktor yang mengganggu Komunikasi KDP Sayuti 1 jam


pengumpulan informasi dokter 2.4 Hasibuan, drg,
b. Pengaruh latar belakang pasien Sp.PM
dan usia terhadap respons
pasien
c. Pengaruh suatu penyakit
terhadap respons pasien
d. Wawancara keluarga atau
teman pasien
e. Mengakhiri wawancara

5. Penyampaian informasi Komunikasi KDP Sayuti 1 jam


kepada pasien dokter 2.5 Hasibuan, drg,
a. Arti informasi pasien Sp.PM
b. Informasi tentang
pengobatan
c. Teknik penyampaian
informasi
d. Permasalahan dalam
informasi
e. Penjelasan kepada
keluarga

12
No. Materi Bidang Kode Staf Pengajar Waktu
Ilmu (Jam)
6. Berkomunikasi dengan anak Kesehatan KA Lili 2 jam
dan orang tua Anak 2.1 Rahmawati, dr,
a. Dual patient Sp.A
b.Teknik wawancara dengan
orang tua
c. Kesulitan dalam
wawancara dengan
orang tua
d.Tujuan komunikasi dengan
pasien anak
e.Mengatasi wawancara
medis anak
f.Teknik komunikasi dengan
anak
g.Teknik komunikasi dengan
remaja
7. Triad of Concern Kedokteran GA Ika Devi A, 1 jam
Gigi Anak 2.1 drg., MDSc

8. Pengelolaan perilaku anak Kedokteran GA Ika Devi A, 3 jam


a. Pengelolaan tingkah laku Gigi Anak 2.2 drg., MDSc
anak
- Usia 15 bulan – 2,5 tahun
- Usia pra sekolah
- Usia sekolah
b. Cara pendekatan anak
pada perawatan gigi
- Komunikasi
- Modeling
- Desensitisasi
- Home
- Distraksi
- Restraint
- Reinforcement
- Sedasi
- Hipnosis
9. Gangguan suasana alam Psikiatri JW Dessy Mawar, 1 jam
perasaan 2.1 dr, Sp.KJ
10. Gangguan –gangguan Psikiatri JW Surya Husada, 1 jam
kecemasan 2.2 dr, Sp.KJ
11. Komunikasi dari segi Psikiatri JW Surya Husada, 1 jam
psikiatri 2.3 dr, Sp.KJ

13
No. Materi Bidang Kode Staf Pengajar Waktu
Ilmu (Jam
12. Hubungan dokter gigi dengan Psikiatri JW Surya Husada, 1 jam
pasien psikiatri 2.4 dr, Sp.KJ
13. Komunikasi dengan sejawat Komunikasi KDP Sayuti Hsb, 1 jam
(Surat rujukan) dokter 2.6 drg, Sp.PM
pasien

d. Tugas Individual: Surat Rujukan

Setiap mahasiswa diminta untuk membaca kasus dan membuat surat rujukan
kepada teman sejawat:

Kasus:
Seorang pasien perempuan bernama Susi berusia 25tahun datang ke dokter gigi
untuk mencabut gigi belakang kiri atas yang tinggal akar gigi. Berdasarkan
anamnesis, pasien menderita penyakit jantung bawaan. Pasien jarang melakukan
kontrol pada dokter mengenai penyakit sistemiknya. Hasil pemeriksaan klinis
didapat gigi molar satu kiri atas radiks (akar gigi). Bagaimana Anda harus
menangani pasien tersebut, buat surat rujukan kepada teman sejawat.
Tugas ini (surat rujukan) harus dikumpulkan pada hari Senin, 11 Desember 2017
kepada drg. Sayuti Hasibuan, Sp.PM.

Bobot penilaian: 1%
Learning issue: surat rujukan

e. Simulasi Komunikasi Dokter-Pasien Anak dan Orang Tua (Pemicu 4)


Untuk tugas simulasi ini mahasiswa dibagi atas beberapa kelompok (sesuai
ruang diskusi kelompok). Semua kelompok mempersiapkan simulasi sesuai kasus
yang disediakan. Waktu untuk melakukan simulasi paling lama 20 menit. Untuk
mahasiswa lain yang tidak maju akan bertindak sebagai pengamat yang akan
memberikan penilaian dan masukan secara oral dalam forum diskusi yang
dilaksanakan setelah simulasi. Selama simulasi berlangsung, pengamat melakukan
pengamatan dan mencatat hal-hal yang penting mengenai simulasi tersebut. Setelah
itu akan dilaksanakan forum diskusi dan umpan balik pada sidang pleno (sesuai
jadwal yang ditentukan). Selanjutnya, setiap kelompok membuat laporan hasil
diskusi mengenai simulasi tersebut.

f. Simulasi Komunikasi Dokter Ketus dan Pasien Stres (Pemicu 5A)


Untuk tugas simulasi ini mahasiswa dibagi atas beberapa kelompok (sesuai ruang
diskusi kelompok). Semua kelompok mempersiapkan simulasi sesuai kasus yang
disediakan. Waktu untuk melakukan simulasi paling lama 20 menit. Untuk
mahasiswa lain yang tidak maju akan bertindak sebagai pengamat yang akan
memberikan penilaian dan masukan secara oral dalam forum diskusi yang
dilaksanakan setelah simulasi. Selama simulasi berlangsung, pengamat melakukan
pengamatan dan mencatat hal-hal yang penting mengenai simulasi tersebut. Setelah
itu akan dilaksanakan forum diskusi dan umpan balik pada sidang pleno (sesuai

14
jadwal yang ditentukan).Selanjutnya, setiap kelompok membuat laporan hasil
diskusi mengenai simulasi tersebut.

g. Simulasi Komunikasi Dokter Ramah dan Pasien Kanker (Pemicu 5B)


Untuk tugas simulasi ini mahasiswa dibagi atas beberapa kelompok (sesuai ruang
diskusi kelompok). Semua kelompok mempersiapkan simulasi sesuai kasus yang
disediakan. Waktu untuk melakukan simulasi paling lama 20 menit. Untuk
mahasiswa lain yang tidak maju akan bertindak sebagai pengamat yang akan
memberikan penilaian dan masukan secara oral dalam forum diskusi yang
dilaksanakan setelah simulasi. Selama simulasi berlangsung, pengamat melakukan
pengamatan dan mencatat hal-hal yang penting mengenai simulasi tersebut. Setelah
itu akan dilaksanakan forum diskusi dan umpan balik pada sidang pleno (sesuai
jadwal yang ditentukan).Selanjutnya, setiap kelompok membuat laporan hasil
diskusi mengenai simulasi tersebut.

h. Simulasi Pendekatan Tingkah Laku Anak dalam Perawatan Gigi dan Tugas
Kelompok (IKGA)

Untuk tugas kelompok ini, setiap kelas dibagi 12 kelompok dengan jumlah
mahasiswa terdiri atas 10 atau 11 orang (nama sesuai absen diskusi kelompok, misal
kelompok 1 A dan 1 B) Semua kelompok mempersiapkan simulasi sesuai kasus
yang disediakan. Waktu untuk melakukan simulasi paling lama 10 menit untuk
masing-masing kasus. Banyaknya kelompok yang akan bermain untuk masing-
masing topik adalah minimal 2 kelompok. Terdapat dua kasus, maka akan tampil
minimal 4 kelompok untuk melakukan simulasi. Untuk kelompok lain yang tidak
maju akan bertindak sebagai pengamat yang akan memberikan penilaian dan
masukan secara oral dalam forum diskusi/ sidang pleno. Selama simulasi
berlangsung, pengamat melakukan pengamatan dan mencatat hal-hal penting
mengenai simulasi tersebut. Hasil pengamatan dipaparkan pada saat sidang pleno
simulasi IKGA
Selanjutnya, setiap kelompok membuat laporan hasil diskusi mengenai simulasi
tersebut. Laporan dikumpul paling lambat Senin, 18 Desember 2017 kepada drg.
Essie Octiara., Sp.KGA

Petunjuk PelaksanaanSimulasi
Kelompok bermain terdiri atas:
- Peran dokter: bersikap sebagai dokter gigi sesuai dengan petunjuk yang terdapat
pada bermain peran.
- Peran perawat: bersikap sebagai perawat yang membantu kerja dokter gigi.
- Peran pasien anak: bermain peran sebagai pasien anak, menjawab pertanyaan
dokter gigi sebagai orang awam dan bersikap sesuai dengan petunjuk yang
terdapat dalam soal.
- Peran orang tua: bermain peran sebagai orang tua dari pasien anak, menjawab
pertanyaan dokter seperti orang awam.
- Pengamat: mengamati dan mencatat langkah-langkah yang dilakukan dokter
dalam peran tersebut dan juga respon pasien anak, baik verbal maupun non
verbal, setelah itu memberikan komentar tentang peran tersebut.

15
Kasus 1:
Seorang anak ♀ bernama Ima berusia 5 tahun dibawa orang tuanya ke klinik
dokter gigi yang sama untuk ketiga kalinya dengan keluhan gigi belakang bawah
kanan berlubang. Pada kunjungan pertama dan kedua, anak gagal dilakukan
perawatan gigi karena anak meronta, menangis histeris dan bertindak tidak
kooperatif saat akan dilakukan pemeriksaan gigi. Ibu anak sedikit putus asa dan
meminta agar dokter gigi dapat merawat gigi anak tersebut pada kunjungan kali
ini. Bagaimana cara pendekatan anak pada kasus ini agar dapat dilakukan
perawatan giginya.Perankan ketiga peran di atas sesuai karakter.

Kasus 2:
Seorang anak ♂ bernama Abi berusia 8 tahun dibawa orang tuanya ke klinik
dokter gigi dengan keluhan gigi belakang kiri bawah berlubang. Pada saat akan
diperiksa, anak takut dan menolak untuk membuka mulut. Menurut ibu, anak
belum pernah ke dokter gigi. Bagaimana cara pendekatan anak pada kasus ini
agar dapat dilakukan pemeriksaan gigi dan perawatan berupa penambalan.
Perankan ketiga peran di atas sesuai karakter.

Learning issue: - Triad concern


- Pengelolaan perilaku anak

Bobot penilaian kedua tugas kelompok: 3 %

MODUL 3 Komunikasi dengan Masyarakat


a. Tujuan Terminal Modul
Pada akhir modul ini mahasiswa mampu melaksanakan pendidikan kesehatan
pada masyarakat.
b. Tujuan Khusus Modul
1. Menjelaskan proses komunikasi.
2. Menjelaskan jenis-jenis komunikasi.
3. Menjelaskan hambatan dalam komunikasi.
4. Menjelaskan dasar-dasar komunikasi.
5. Menjelaskan tujuan PKM.
6. Menjelaskan perilaku kesehatan.
7. Menjelaskan teori proses perubahan sikap.
8. Menjelaskan adaptasi tingkah laku.
9. Menjelaskan perencanaan program PKM.
10. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat.

16
c. Topik Kuliah
No. Materi Bidang Kode Staf Waktu
Ilmu Pengajar (jam)
1. 1. Komunikasi : Kesehatan GM Rika 1 jam
a.Pengertian komunikasi Gigi 3.1 Mayasari,
b.Proses komunikasi Masyarakat drg, M.Kes
2. a.Komunikasi primer dan
sekunder
b.Komunikasi
- Massa
- Kelompok
- Perorangan
c.Komunikasi satu arah dan
timbal balik
3. Syarat-syarat pesan

2. 1. Hambatan dalam komunikasi Kesehatan GM Rika 1 jam


a. Keterbatasan waktu Gigi 3.2 Mayasari,
b. Jarak psikologis Masyarakat drg, M.Kes
c. Proses filtering
d. Evalusi terlalu dini
e. Lingkungan yang
mendukung
2. Dasar-dasar komunikasi
a. Niat
b. Minat
c. Pandangan
d. Lekat
e. Libat

3. 1.Pengertian PKM, tujuan PKM, Kesehatan GM Rika 1 jam


dasar diperlukan PKM Gigi 3.3 Mayasari,
2.Masalah sosial, masalah Masyarakat drg, M.Kes
kesehatan dan bukan kesehatan,
masalah perilaku dan bukan
perilaku
3.Model kepercayaan dalam
kesehatan

4. 1.Perilaku kesehatan Kesehatan GM Rika 2 jam


2.Faktor-faktor yang Gigi 3.4 Mayasari,
mempengaruhi perilaku Masyarakat drg, M.Kes
kesehatan
3.Pencarian pelayanan kesehatan

17
No. Materi Bidang Kode Staf Waktu
Ilmu Pengajar (jam)
5. 1.Teori pemanfaatan pelayanan Kesehatan GM Rika 1 jam
kesehatan Gigi 3.5 Mayasari,
2.Teori proses perubahan sikap Masyarakat drg, M.Kes
3.Proses adopsi tingkah laku
4.Pelaksanaan PKM

6. 1.Penentuan metode dalam PKM Kesehatan GM Gema 1 jam


2.Teknik dan metode dalam PKM Gigi 3.6 Nazriyanti,
3.Alat peraga Masyarakat drg, M.Kes

7. Perencanaan program PKM Kesehatan GM Gema 1 jam


Gigi 3.7 Nazriyanti,
Masyarakat drg, M.Kes

a. Tugas Individual

Setiap mahasiswa diminta untuk membaca materi dan membuat poster mini
yang isinya untuk memberikan pendidikan kesehatan masyarakat. Syarat poster:
ukuran kertas folio, gambar boleh diambil dari internet, buku atau majalah atau
digambar sendiri.
Tugas poster harus masuk pada hari Selasa, 19 Desember 2017 dan dikumpul
kepada drg, Rika Mayasari., M.Kes.

Learning issue:
- Macam-macam alat peraga
- Syarat-syarat alat peraga
- Poster

Bobot penilaian: 3 %

b. Tugas Kelompok: Presentasi


Masing-masing kelas dibagi menjadi beberapa kelompok (sesuai jumlah ruang
diskusi kelompok). Kelompok diminta untuk mempresentasikan topik kuliah tentang:
Perilaku kesehatan, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan dan
pencarian pelayanan kesehatan dan membuat power point selama 30 menit.
Kelompok lain akan bertanya/menanggapinya (20 menit). Kemudian akan diakhiri
dengan umpan balik selama 40 menit. Jadwal presentasi untuk kelas A dan B
pada Rabu, 13 Desember 2017. Setiap kelompok mengumpulkan tugas power point
sebelum jadwal presentasi, paling lambat hari Selasa, 12 Desember 2017 kepada
drg. Rika Mayasari., M.Kes.

Bobot penilaian: 1,5%

18
c. Simulasi Pendidikan Kesehatan Masyarakat (Pemicu 6)
Untuk tugas ini mahasiswa dibagi atas beberapa kelompok (sesuai jumlah ruang
diskusi kelompok). Semua kelompok mempersiapkan rencana simulasi pendidikan
kesehatan masyarakat dan mempersiapkan simulai sesuai kasus. Waktu untuk
melakukan simulasi paling lama 30 menit. Untuk mahasiswa lain yang tidak maju
akan bertindak sebagai pengamat yang akan memberikan penilaian dan masukan
secara oral dalam forum diskusi yang dilaksanakan setelah simulasi. Selama simulasi
berlangsung, pengamat mencatat hal-hal penting yang perlu dilaporkan sewaktu
diskusi kelompok. Diskusi kelompok dipimpin oleh ketua kelompok. Selanjutnya
setiap kelompok melaporkan rencana pendidikan kesehatan beserta hasil diskusi
kelompok mengenai simulasi.

Bobot penilaian: 3%.

B. TOPIC TREE

Komunikasi Komunikasi Komunikasi


Dokter – Pasien- Dokter - Teman sejawat dengan masyarakat
Keluarga (PKM)

Kelainan Psikiatrik
Pengelolaan tingkah laku anak

Fungsi-fungsi Psikologi Manusia Tingkah laku anak

Perkembangan Anak

19
C. SKENARIO MODUL

1. Blok 3 mempunyai enam pemicu yaitu:


Pemicu 1: Cengeng akibat sakit gigi
Pemicu 2: Pengalaman Karin
Pemicu 3: Dini yang galau
Pemicu 4: Komunikasi dokter-pasien anak dan orang tua (Simulasi; IKA, IKGA
dan Komunikasi Dokter Pasien)
Pemicu 5: A. Komunikasi dokter ketus dan pasien stres (Simulasi; Komunikasi
Dokter Pasien, Psikiatri)
B. Komunikasi dokter ramah dan pasien kanker (Simulasi;
Komunikasi Dokter Pasien)
Pemicu 6: Pendidikan kesehatan bagi masyarakat (PKM)

2. PEMICU DAN LEARNING ISSUE

Pemicu 1
Nama Pemicu: Cengeng akibat sakit gigi
Penyusun: Essie Octiara, drg, Sp.KGA dan Lili Rahmawati, dr., Sp.A
Tanggal/Pukul : 23 November 2017 (Kamis)/13.30-15.30 wib

Seorang ibu membawa anaknya laki-laki, berusia 3 tahun ke dokter gigi dengan keluhan
banyak gigi yang berlubang sehingga membuat anak susah makan. Berat badan anak 13
kg dan tinggi badan anak 96 cm.Saat di ruang klinik, anak menangis menolak untuk
naik ke kursi gigi dan bersembunyi di belakang tubuh ibunya. Setelah dibujuk oleh ibu
dan dokter gigi, akhirnya anak dapat duduk di kursi gigi, namun saat dilakukan
pemeriksaan gigi oleh dokter gigi, anak menangis kembali karena takut. Ibu sangat
kuatir melihat anak tersebut menangis dan berencana menunda perawatan gigi hari itu.
Menurut informasi ibu, anak belum pernah ke dokter gigi untuk diperiksakan giginya,
namun pernah melihat kakaknya menangis keras saaat dicabut giginya oleh dokter gigi
pada 3 bulan yang lalu.Sejak itu, anak takut bila akan diajak ke dokter gigi. Ibu tidak
pernah memaksa anak untuk berobat gigi karena kuatir anak akan menjadi sakit akibat
rasa takut yang dideritanya. Selain itu anak juga selalu cemas/ takut terhadap hal yang
baru. Oleh karena itu, tidak ada yang berani memaksa anak, apalagi anak merupakan
anak paling kecil dan satu-satunya anak lelaki sehingga selalu dimanja. Sejak seminggu
lalu anak sudah akan diajak ke dokter gigi tapi anak selalu menolak. Anak berhasil
diajak ke dokter gigi karena dijanjikan oleh ibu bahwa anak hanya akan diperiksa saja
oleh dokter gigi, dan akan diberi hadiah yang diingini anak apabila anak mau diajak ke
dokter gigi.

Hasil pencatatan riwayat medis diperoleh keterangan bahwa anaklahir dengan berat
badan 2,400 gram, masa gestasi 8 bulan, dan dilahirkan secara normal. Ibu saat hamil
mengalami rasa mual yang cukup panjang sehingga sampai masa kehamilan 6 bulan,
ibu sukar makan dan hampir selalu muntah bila sehabis makan. Ibu memberi ASI hanya
sampai bayi berusia 1 bulan. Sejak kecil anak sering sakit-sakitan dan sering
mengonsumsi obat-obatan. anak mendapat imunisasi BCG (1x), hepatitis B (1x), DPT-
HB-Hib (1x) dan Polio oral (OPV) (2x).

20
Analisis keadaan anak.

Pertanyaan:
1. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tumbuh kembang anak ?
3. Bagaimana status gizi pada pasien anak tersebut ?
4.Faktor-faktor manakah yang membuat anak sering menderita sakit ? Bagaimana cara
mencegah hal tersebut ?
5.Bagaimana perkembangan psikologis/ tingkah laku anak seharusnya bila dihubungkan
dengan usia. Sesuaikah tingkah laku anak dengan usianya ?
6. Jelaskan imunisasi yang telah diberikan pada anak dalam kasus ini, apakah telah
sesuai dengan usianya?
7. Faktor-faktor apa saja yang berperanan membuat anak bertingkah laku seperti di
atas?
8. Bagaimana klasifikasi tingkah laku anak menurut Frankl dan Wright ?
9. Bagaimana edukasi untuk stimulasi tingkah laku kepada orang tua ?

Produk:
Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan di atas. Laporan akan
dipresentasikan.

Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-
15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber
(10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan paling lambat Senin, 27 November 2017 kepada
drg. Essie Octiara., Sp.KGA

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2 %

Learning issue:
- Pertumbuhan dan perkembangan anak normal
- Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
- Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku anak
- Klasifikasi tingkah laku anak
- Status gizi anak
- Edukasi stimulasi tingkah laku pada anak

21
Pemicu 2– Psikologi
Nama Pemicu: Pengalaman Karin
Penyusun: Sri Supriyantini,M.Si. Psi
Tanggal/ Pukul: 30 November 2017 (Kamis)/ 13.30-15.30 wib
Karin adalah seorang mahasiswi pendidikan profesi dokter gigi yang sedang
KKN di sebuah desa yang berada di lereng Gunung Sinabung. Ia akan KKN selama 1
bulan bersama rekan-rekannya yang lain yaitu Andy, James, Wawan, Sinta, dan
Dody. Seminggu menjelang KKN tersebut, Karin merasa cemas dan gelisah. Ia takut
tidak bisa menjalin interaksi yang hangat dengan masyarakat ataupun kawan-
kawannya nanti. Apalagi sepupunya yang juga sedang KKN di desa tetangga bercerita
bahwa masyarakat tempat ia KKN berwatak keras dan masih suka mistik. Karena
lokasi desa yang berdekatan, Karin menganggap bahwa masyarakat di desa tempatnya
KKN juga begitu. Selama tiga malam ia sering mimpi buruk, kurang selera makan,
dan jadi lebih banyak melamun. Merasa bahwa perasaan takutnya tidak bisa dibiarkan
berlama-lama, ia pun mengambil langkah untuk ”curhat” dengan James dan diskusi
dengan pembimbing akademiknya. Setelah bertemu mereka, Karinpun merasa lebih
tenang dan ia mulai mempersiapkan diri dengan membaca kembali berbagai bahan
kuliah yang selama ini telah didapatnya serta mencari di internet bagaimana
sebenarnya budaya masyarakat Karo.
Saat pertama sampai di desa ini, Kepala Desa menjelaskan kepada mereka
bahwa karena desa ini berhawa dingin, masyakarat baik lansia maupun anak-anak
punya kebiasaan suka minum kopi dan merokok sehingga mempengaruhi kondisi gigi
mereka. Para orangtua bahkan merasa bangga bila anaknya mampu minum kopi
beberapa gelas dan menghabiskan rokok beberapa batang dalam waktu sebentar.
Sebagian besar anak-anak juga memiliki kebiasaan malas menyikat gigi dan
seringkali menyikat gigi dengan cara yang salah. Pada hari pertama itu juga Kepala
Desa langsung membawa mereka berkeliling dengan motor melihat kehidupan
masyarakat. Saat mereka melewati jalan berbatu, tanpa sengaja motor yang
dikemudikan oleh Andy beberapa kali oleng dan akhirnya menabrak seorang nenek-
nenek yang sedang membawa sayur mayur. Melihat nenek tersebut berdarah di bagian
lututnya, dengan rasa bersalah Andy segera berlari menghampiri nenek tersebut dan
membantunya berdiri. Karinpun secara spontan segera ikut memapah si nenek dan
membersihkan luka-lukanya dengan peralatan P3K yang ia bawa. Wawan dan Dody
awalnya hanya duduk di motor yang mereka kendarai, namun karena melihat Kepala
Desa ikut membantu membopong si nenek, mereka berduapun ikut membantu Karin
mengobati kaki nenek tersebut. Adapun James, ia juga secara spontan segera
mengumpulkan sayur-mayur yang berserakan. Melihat James bekerja sendiri, Sinta,
yang diam-diam naksir James, segera menghampirinya dan turut membantu
mengumpulkan sayur yang berserakan.
Pada hari kedua, mereka berdiskusi mengenai program apa yang akan mereka
berikan baik pada anak-anak, remaja, dewasa, maupun lansia serta bagaimana strategi
yang akan mereka lakukan agar dapat diterima oleh masyarakat. Karin mengusulkan
agar mereka memberi penyuluhan pada anak-anak dengan membuat cerita bergambar
untuk anak SD dan mengajak anak usia 2-6 tahun bermain peran mengenai gigi,
kuman, sikat gigi, dan dokter gigi. James mengusulkan agar mereka rajin mendatangi
dan ngobrol dengan masyarakat yang berusia lanjut. Andy dan Sinta lebih banyak
mengusulkan program untuk remaja, sedangkan Wawan dan Dody, lebih banyak diam
dan fokus pada up date statusnya di facebook.

22
Tugas
Pertanyaan:
Berdasarkan kasus di atas, maka jelaskanlah berdasarkan pendekatan psikologi
mengenai:
a. Jelaskan proses psikologis apa yang terjadi sehingga Karin takut tidak bisa
menjalin interaksi yang hangat dengan masyarakat!
b. Fenomena psikologis apakah yang dialami oleh Karin saat seminggu pertama ia
berada di desa tersebut? Jelaskan alasan anda!
c. Bentuk strategi apa yang dilakukan oleh Karin dalam mengatasi masalahnya?
d. Ditinjau dari teori belajar, bagaimanakah terbentuknya pola hidup dan pola
makan yang tidak sehat pada masyarakat?
e. Jelaskan bentuk kecerdasan emosi apa yang diperlihatkan oleh Andy, Karin,
Wawan, Dody, dan James saat melihat nenek yang luka lututnya.
f. Karin haruslah memiliki kepribadian yang sehat atau matang dalam menghadapi
masyarakat desa. Karakteristik kepribadian yang bagaimanakah yang harus
dimiliki Karin agar ia dapat dikatakan sebagai dokter gigi yang berkepribadian
sehat?

Produk:
Jawablah pertanyaan di atas secara individu pada buku tulis masing-masing
mahasiswa dengan tulisan tangan. Buku tersebut ditanda-tangani oleh fasilitator
setelah selesai diskusi kelompok. Buku tersebut dikumpulkan kepada Sekretaris blok
setelah semua topik pemicu diskusi kelompok pada blok berakhir.
Disamping tugas individu, mahasiswa diwajibkan membuat laporan kelompok
mengenai hasil diskusi kelompok. Laporan tersebut akan dipresentasikan pada sidang
pleno.
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar
20 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (15 menit)
- Dipilih dua kelompok secara random yang akan mempresentasikan
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari narasumber
(30 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman berupa makalah
oleh setiap kelompok dan dikumpulkan paling lambat Selasa, 5 Desember
2017 kepada Sri Supriyantini, MSi. Psi
Bobot Penilaian: laporan diskusi kelompok sebesar 1,5%

Learning Issue
a. Proses pembentukan persepsi
b. Proses munculnya emosi
c. Manajemen stress
d. Proses belajar
e. Jenis-jenis kepribadian
f. Pembentukan motivasi

23
Pemicu 3
Nama Pemicu: Dini yang galau
Penyusun:dr Surya Husada, Sp.KJ
Tanggal/Pukul :4 Desember 2017 (Senin), pukul 07.00-09.00Wib

Seorang pasien bernama Dini, perempuan, usia 20 tahun, datang ke praktek dokter gigi
bersama dengan abang kandungnya dengan keluhan sakit gigi pada gigi belakang kiri
atas. Pasien bicara dengan suara yang cepat, dengan nada yang sering bergetar, banyak
bertanya kepada dokter tentang sakit giginya. Dini juga tampak gelisah, sering tidak
memperhatikan ucapan dari dokter, sering melihat ke sekeliling ruangan praktek,
sesekali mengusap-usap kedua tangannya, tampak berkeringat di wajahnya. Sewaktu
ditanyakan pada abangnya, ia mengatakan kalau Dini dalam 2 bulan belakangan ini
memang sering terlihat cemas dan gelisah, sering tidak fokus kalau berbicara sehingga
harus diulang kembali ucapan orang yang berbicara padanya. Dini mengatakan memang
ia belakangan ini sering kehilangan konsentrasi. Selain itu Dini juga sering susah untuk
mulai tidur, 3-4 jam lebih lama dari biasanya baru ia bisa tertidur. Badannya juga sering
terasa kaku dan tegang, telapak tangan dan kaki sering berkeringat dingin. Ia
mengatakan bahwa hampir setiap hari ia terus memikirkan berbagai macam hal
belakangan ini. Hal ini terjadi sejak konflik dalam keluarganya muncul, dimana
orangtuanya sering bertengkar dalam 6 bulan ini.

Pertanyaan :
1. Bagaimanakah gambaran klinis dari gangguan mental tersebut?
2. Apakah diagnosis dari gangguan mental Dini tersebut?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat menimbulkan gangguan mental tersebut?
4. Bagaimanakah penatalaksanaan pada pasien tersebut?

Produk:
Jawablah pertanyaan di atas secara individu pada buku tulis masing-masing mahasiswa
dengan tulisan tangan. Buku tersebut ditanda-tangani oleh fasilitator setelah selesai
diskusi kelompok. Buku tersebut dikumpulkan kepada Sekretaris blok setelah semua
topik pemicu diskusi kelompok pada blok berakhir.
Disamping tugas individu, mahasiswa diwajibkan membuat laporan kelompok mengenai
hasil diskusi kelompok. Laporan tersebut akan dipresentasikan pada sidang pleno.
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-
15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber
(10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan paling lambat Rabu, 6 Desember 2017 kepada dr
Surya Husada, Sp.KJ.
Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2%

24
Learning issue:
- Etiologi gangguan ansietas menyeluruh
- Gejala-gejala klinis gangguan ansietas menyeluruh
- Kriteria diagnostik gangguan ansietas menyeluruh
- Tindakan terapi

Pemicu 4 KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN ANAK-ORANGTUA


(SIMULASI)

Nama Pemicu; Komunikasi dokter- pasien anak dan orang tua


Penyusun:Essie Octiara, drg., Sp.KGA dan Lili Rahmawati, dr., Sp.A
Tanggal/Pukul : 11 Desember 2017 (Senin) / 07.00-09.00 wib

Orang tua mengantar anak perempuannya berusia lima tahun ke dokter gigi dengan
keluhan sering sakit gigi dan ngemil.

Seorang mahasiswa berperan sebagai dokter, seorang lagi menjadi orang tua dan
seorang lagi menjadi anak.
Lakukan simulasi wawancara medis dengan orang tua dan anak. Gunakan Tabel 1 dan
formulir komunikasi pasien-dokter (lihat lampiran 1: Tabel 1 Teknik wawancara medik
dengan orang tua pasien)

Produk:
- Simulasi wawancara dengan orang tua dan anak.
- Selesai simulasi, kelompok mendiskusikan hasil simulasi.

Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-
15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber
(10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan paling lambat Rabu, 13 Desember 2017 kepada
drg. Essie Octiara., Sp.KGA

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2%


Learning issue:
- Dual patient/ triad of concern
- Teknik wawancara dengan orang tua
- Kesulitan wawancara dengan orang tua

25
Pemicu 5A-KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN (SIMULASI)
Nama Pemicu: Komunikasi dokter ketus dan pasien stress
Penyusun:Essie Octiara, drg., Sp.KGA, Surya Husada, dr., Sp.KJ dan Sayuti H, drg., SP.PM
Tanggal/Pukul : 14 Desember 2017 (Kamis) / 13.30-15.30 wib

Seorang pasien wanita, berusia 55 tahun datang ke klinik gigi dengan keluhan ada
pembengkakan di rahang bawah sebelah kiri yang diderita selama 4 bulan dan terus menerus
membesar. Pasien datang dalam keadaan stres berat karena takut menderita kanker di rongga
mulut. Setiap kali diwawancara, pasien selalu menangis. Bagaimana melakukan wawancara
medis pada pasien tersebut
Dalam kasus ini dokter bersikap ketus, keras, tidak peka terhadap perasaan pasien, tidak
mendengar hal-hal yang dikeluhkan pasien, memotong pembicaraan pasien dsbnya.

Mintalah salah seorang mahasiswa untuk berperan sebagai dokter dan seorang lagi berperan
sebagai pasien, yang lainnya sebagai pengamat.
Dokter harus melakukan wawancara medis berdasarkan basic fundamental four dan
menggunakan lembar komunikasi pasien-dokter (terlampir)
Pengamat mencatat langkah-langkah yag dilakukan dokter dalam wawancara dengan pasien
dan mencatat respons pasien (baik verbal maupun non verbal), serta menggunakan lembar
komunikasi pasien-dokter gigi untuk menilai.
Produk:
- Simulasi : komunikasi dokter – pasien
- Selesai simulasi (bermain peran), pengamat diminta untuk mendiskusikan tentang
peran-peran yang telah dibawakan, serta pengamat diminta untuk mengingat dan
mencatat semua sikap dokter yang positif dan tidak positif serta penggunaan isyarat
verbal yang baik dan kurang baik.
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 15-20
menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (15-20 menit).
- Dua kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15
menit)
- Hasil diskusi kelompok 5 A dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan paling lambat Senin, 18 Desember 2017 kepada drg.
Essie Octiara., Sp.KGA

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 1,5 %

Learning issue
- Seni mendengar dan mendengar aktif
- Bagaimana menjadi pendengar aktif
- Langkah-langkah dalam komunikasi pasien-dokter
- Tujuan wawancara medis
- Teknik wawancara medis
- Analisis keluhan multipel
- Sikap dokter terhadap pasien sebagai penentu utama
- Cara membuat catatan
- Faktoryang mengganggu pengumpulan informasi
- Beberapa tipe pasien

26
- Pengaruh latar belakang dan usia pasien
- Pengaruh suatu penyakit terhadap respons pasien/ etiologi gangguan cemas
- Gejala-gejala cemas
- Mengakhiri wawancara
- Tindakan terapi

Pemicu 5B-KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN (SIMULASI)


Nama Pemicu: Komunikasi dokter ramah dan pasien kanker
Penyusun:Essie Octiara, drg., Sp.KGA, Surya Husada, dr., Sp.KJ dan Sayuti H, drg., SP.PM
Tanggal/Pukul : 14 Desember 2017 (Kamis) / 13.30-15.30 wib
Seorang pasien wanita berusia 55 tahun, menikah dan memiliki empat orang anak, datang ke
dokter gigi dengan keluhan lidahnya sakit, dan ada luka yang tidak sembuh – sembuh sejak 1
tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan pasien menderita kanker lidah
stadium lanjut.
Perankan seorang menjadi dokter gigi dan seorang lagi menjadi pasien, mahasiswa lain
sebagai pengamat.
Peran pasien: bermain peran sebagai pasien dan menjawab pertanyaan dokter gigi
Dalam kasus ini dokter bersikap peka terhadap perasaan tidak nyaman pasien, mendengar
hal-hal yang dikeluhkan pasien, menghargai pasien, tersenyum, menggunakan bahasa isyarat
perhatian seperti “oh” , “ya” atau “mmm” ; serta menanyakan keinginan pasien, ditambah
dengan posisi tubuh condong ke depan, bersikap mendengarkan dengan penuh perhatian dan
kadang-kadang menganggukkan kepala
Pengamat: mencatat langkah-langkah yang dilakukan dokter dalam wawancara dengan pasien
dan mencatat respons pasien (baik verbal maupun non verbal). Gunakan langkah-langkah
dalam penyampaian bad news.
Produk:
- Simulasi : komunikasi dokter – pasien kanker
- Selesai simulasi (bermain peran), pengamat diminta untuk mendiskusikan tentang
peran-peran yang telah dibawakan, serta pengamat diminta untuk mengingat dan
mencatat semua sikap dokter yang positif dan tidak positif serta penggunaan isyarat
verbal yang baik dan kurang baik dan bagaimana langkah-langkah dokter dalam
penyampaian bad news.
- Kelompok membuat laporan diskusi kelompok, dan mempresentasikan laporan
tersebut dalam diskusi pleno
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 15-20
menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (15-20 menit).
- Dua kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15
menit)
- Hasil diskusi kelompok 5 B dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan paling lambat Senin, 18 Desember 2017 kepada drg.
Essie Octiara., Sp.KGA
Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 1,5 %
Learning issue:
- Seni mendengar dan mendengar aktif
- Bagaimana menjadi pendengar aktif

27
- Langkah-langkah dalam komunikasi pasien-dokter
- Arti informasi
- Informasi tentang penyakit
- Informasi tentang pengobatan
- Teknik penyampaian informasi
- Langkah-langkah menyampaikan bad news

Pemicu 6
Nama Pemicu: Pendidikan kesehatan masyarakat
Penyusun: Rika Mayasari, drg, M.Kes dan Gema Nazriyanti, drg, M.Kes
Tanggal: 18 Desember 2017(Senin), Jam 07.00-09.00 Wib
Dokter gigi A dari Puskesmas Beringin akan memberikan penyuluhan kepada murid-
murid SD tentang karies gigi (gigi berlubang), penyebabnya, waktu dan cara menyikat
gigi yang benar serta diet untuk mencegah gigi berlubang.

Produk:
1. Sebelum penyuluhan kelompok mendiskusikan:
a. Jelaskan cara sistematis menentukan metode penyuluhan.
b. Jelaskan hambatan komunikasi.
c. Jelaskan syarat-syarat pesan.
2. Kelompok membuat rencana penyuluhan kesehatan gigikepada murid-murid SD
(Buat matriks rencana penyuluhan yang berisi: tanggal, tujuan penyuluhan ,
sasaran, isi/materi ceramah, metode yang digunakan, media yang akan dipakai,
tempat penyuluhan, waktu dan evaluasi apakah penyuluhan dikatakan berhasil).
3. Simulasi penyuluhan kesehatan gigi:
a. Siapkan alat peraga, materi penyuluhan, tenaga penyuluh, model (phantom
dan sikat gigi), atur ruangan dan jadwal penyuluhan. Matriks rencana
penyuluhan dibacakan sebelum simulasi penyuluhan dimuali.
b. Simulasikan selama +20 menit (perhatikan langkah-langkahnya)
4. Selesai simulasi, kelompok mendiskusikan apakah persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi penyuluhan telah tercapai tujuannya sesuai dengan matriks rencana.
5. Buat laporan kelompok.

Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-
15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber
(10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan paling lambat Rabu, 20 Desember 2017 kepada
Rika Mayasari, drg, M.Kes
Bobot penilaian: laporan kelompok (rencana dan laporan ) 3 %
Learning issues:
- Pengertian dan proses komunikasi
- Bentuk komunikasi

28
- Pesan
- Hambatan dalam komunikasi
- Prinsip – prinsip komunikasi
- Jenis komunikasi
- Metode pendidikan kesehatan masyarakat
- Media / alat peraga
- Perencanaan pendidikan kesehatan masyarakat
- Evaluasi pendidikan kesehatan masyarakat

29
BAB III
EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. Evaluasi Untuk Menentukan Keberhasilan Belajar

Setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan blok diakhiri dengan evaluasi.


Untuk evaluasi blok, mahasiswa wajib memenuhi persyaratan telah mengikuti
minimal 80% kegiatan blok pada semester berjalan.

Evaluasi dan penilaian hasil belajar mahasiswa dapat dilakukan dengan beberapa
cara antara lain dengan :

1. Penilaian kognitif, dapat dilakukan dengan ujian tertulis dalam bentuk


pilihan ganda, essay test, yang dilaksanakan pada akhir blok.

2. Penilaian psikomotor (praktikum, skill’s lab) dapat dilakukan dengan


observasi, portofolio dan instrumen non tes (check list, rating scale).

3. Penilaian afektif/ attitude (tugas individual, tugas kelompok), dapat


dilakukan dengan observasi, portofolio dan instrumen non tes (check list,
rating scale).

B. Bobot Penilaian

a. Tugas individual 9%
b. Tugas kelompok 21%
c. Attitude dan keaktifan dalam diskusi kelompok 10 %
d. Ujian Blok 60%
Total bobot penilaian = 100%

Keterangan:
Persentase bobot penilaian ujian modul: Modul 1= 45 %
Modul 2= 30 %
Modul 3= 25%
Total nilai =100%

Nilai 100 % dari nilai ujian modul tersebut merupakan 60% dari nilai ujian Blok.

C. Sistem Penilaian

Sistem penilaian blok mempergunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP)


karena sesuai dengan penilaian dalam KBK.

30
Sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah sistem yang digunakan untuk
mengukur tingkat kemampuan mahasiswa berdasarkan patokan yang telah
ditetapkan sebelumnya yaitu menentukan nilai batas lulus untuk masing-masing
blok.

Tabel 1. Kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP).

Derajat Penguasaan Nilai Akhir


80 - 100 % A
75 - < 80 % B+
70 - < 75 % B
65 - < 70% C+
60 - < 65 % C
50 - < 60 % D
<50 % E

Nilai blok ditentukan dari hasil ujian blok dan nilai tugas-tugas atau kegiatan
terstruktur lainnya.

D. Perbaikan Nilai

Mahasiswa dapat memperbaiki nilai yang diperolehnya. Ketentuan perbaikan


nilai adalah sebagai berikut :

Perbaikan nilai blok:


a. Mahasiswa yang memperoleh nilai blok E dan D, wajib mengikuti ujian
perbaikan nilai pada masa ujian remedial di akhir semester.
b. Mahasiswa yang memperoleh nilai blok C dan C+, apabila akan
memperbaiki nilainya hanya boleh mengikuti satu kali ujian remedial
yaitu pada waktu ujian remedial blok yang sedang berjalan pada semester
tersebut.
c. Mahasiswa yang mengulang ujian untuk perbaikan nilai E, D, C dan C+;
nilai akhir blok yang dicatat adalah nilai tertinggi
d. Mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian blok (nilai E dan D) pada masa
ujian remedial diberi kesempatan mengulang ujian blok pada masa ujian
remedial pada tahun-tahun berikutnya di semester yang sama sebanyak 4
kali selama tidak melebihi masa studi 11 semester atau 1,5N. Apabila
mahasiswa tersebut masih mendapat nilai E, maka mahasiwa tersebut
wajib mengerjakan tugas yang diberikan Ketua Blok.
e. Mahasiswa yang telah mengikuti program pendidikan profesi tidak
diperkenankan memperbaiki nilai blok yang ditawarkan pada program
pendidikan akademik.

31
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

IKA

1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku Ajar 1 Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.
Jakarta: Sagung Seto, 2002.
2. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak.1st Ed. Jakarta: EGC, 1995.

IKGA

1. Gerald Z Wright. Behaviour management in dentistry for children. 1st Ed.


Philadelpia:WB Saunders Company, 1975
2. McDonald R. Dentistry for child and adolescent.8th Ed. St Louis: Mosby, 2004.
3. Richard R Welburry. Paediatric Dentistry.2nd Ed. New York: Oxford, 2003
4. Pinkham JR. Pediatric dentistry infancy through adolescence. 3rd Ed. Delhi: Replica
Press, 2001.

PSIKOLOGI

1. Atkinson, R.L. & Atkinson, R.C., Hilgard E.R. Pengantar Psikologi (Terjemahan).
8th Ed. Jakarta: Erlangga, 1991
2. Kalat, J. W. Introduction to psychology. Belmont: Wadsworth Thomson Learning,
2005.
3. Lahey, B.B. Psychology: An introduction. 8th Ed. New York: Mc.Graw-Hill
Company, 2004.
4. Wade, C. & Tavris, C. Psikologi (Terjemahan) 9th Ed. (Jilid 1 dan 2). Jakarta:
Erlangga, 2007.

PSIKIATRI

1. Gelder M., et al.: Oxford textbook of psychiatry. 3rd Ed. New York: Oxford
University Press Inc, 1996.
2.Kaplan HI., Sadock BJ, Grebb. JA. Synopsis of psychiatry. 7th Ed. Baltimore:
Williams & Wilkins, 1994.

KOMUNIKASI PASIEN – DOKTER

1. Soetjiningsih. Modul komunikasi pasien-dokter, suatu pendekatan holistik. 1’st Ed.


Jakarta: EGC, 2008.
2. Konsil Kedokteran Indonesia. Manual komunikasi efektif dokter-pasien.
Jakarta:KKI, 2006.

32
PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

1. Mantra IB. Dasar-dasar komunikasi. Dep Kes RI. Pusat penyuluhan kesehatan
masyarakat, 1998.
2. Santoso K. Penyuluhan Kesehatan masyarakat. Dep Kes RI. Jakarta,1978.
3. Soekidjo N. Pengantar perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
4. Soekidjo N. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

33
BAB V
JADWAL KEGIATAN BLOK 3
Minggu I
Waktu (WIB) Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
20/11/17 21/11/17 22/11/17 23/11/17 24/11/17
Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B
R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B
07.00–08.00 Kuliah Tumbuh Kuliah Klasifikasi Kuliah Anak
Kuliah Tumbuh Kuliah Faktor Kembang Tingkah Laku Berkebutuhan
Pengantar Blok MANDIRI MANDIRI Kembang yang Remaja Anak Khusus MANDIRI
3 Sebelum Lahir – Mempengaruhi (KA 1.3) (GA 1.3) (KA 1.5) Sidang Pleno
Essie Octiara Sekolah Tingkah Laku Lili Rahmawati, Ika Devi,drg, Lili Rahmawati, Pemicu 1
(KA 1.2) Anak dr., Sp.A MDsc dr., Sp.A Essie Octiara,
08.00-09.00 Kuliah Tingkah Lili Rahmawati (GA 1.2) Kuliah Imunisasi Kuliah Anak Kuliah Klasifikasi drg., Sp.KGA
Penjelasan Laku Anak dr., Sp.A Ika Devi,drg, pada bayi, anak Berkebutuhan Tingkah Laku Lili Rahmawati, Penjelasan
Modul 1 + MANDIRI (GA 1.1) MDsc dan remaja Khusus Anak dr., Sp.A Modul 2 +
Pemicu 1 dan 2 Essie Octiara, (KA 1.4) (KA 1.5) (GA 1.3) Pemicu 3 dan 4
Essie Octiara drg., Sp.KGA Lili Rahmawati, Lili Rahmawati, Ika Devi, drg, Essie Octiara
dr., Sp.A dr., Sp.A MDsc
09.00-10.00 MANDIRI Pengantar Blok MANDIRI
3 (Essie O)
10.00-11.00 Kuliah Tumbuh Kuliah Tingkah Kuliah Tumbuh Kuliah Klasifikasi
Kembang Penjelasan Kuliah Tumbuh Laku Anak Kembang Kuliah Faktor Gangguan
(KA 1.1) Modul 1 + Kembang (GA 1.1) Remaja yang Mental
Lili Rahmawati, Pemicu 1 dan 2 Sebelum Lahir – Essie Octiara, (KA 1.3) Mempengaruhi Kuliah Motivasi (JW 1.2) Kuliah Belajar Sidang Pleno
dr., Sp.A Essie Octiara Sekolah drg., Sp.KGA Lili Rahmawati, Tingkah Laku (PU 1.3) Surya Husada, (PU 1.4) Pemicu 1
(KA 1.2) dr., Sp.A Anak Sri Supriyantini, dr., Sp.KJ Sri Supriyantini, Essie Octiara,
11.00-12.00 Kuliah Tumbuh Lili Rahmawati Kuliah Imunisasi (GA 1.2) S.PSI., M.PSI S.PSI., M.PSI drg., Sp.KGA
MANDIRI Kembang dr., Sp.A MANDIRI pada bayi, anak Ika Devi, drg, Lili Rahmawati,
(KA 1.1) dan remaja MDsc MANDIRI dr., Sp.A
Lili Rahmawati, (KA 1.4)
dr., Sp.A Lili Rahmawati,
dr., Sp.A
12.00-13.30 ISHOMA
13.30-14.30 Kuliah Kuliah
Kuliah Perkembangan Kuliah Perkembangan Penjelasan Kuliah Motivasi
Gangguan Anak & Remaja MANDIRI Gangguan Anak & Remaja MANDIRI Modul 2 + (PU 1.3)
Kepribadian (PU 1.1) Kepribadian (PU 1.1) Kelas A dan B : Pemicu 3 dan 4 Debby A.
(JW 1.1) Sri Supriyantini, (JW 1.1) Dian Ulfa Sari, Diskusi Kelompok Essie Octiara Daulay, M.PSI
Dessy Mawar, S.PSI., M.PSI Dessy Mawar, M.PSI Modul 1 Pemicu 1
14.30-15.30 dr., Sp.KJ Kuliah Persepsi dr., Sp.KJ Kuliah Persepsi Kuliah Motivasi
(PU 1.2) MANDIRI (PU 1.2) MANDIRI MANDIRI (PU 1.3)
Sri Supriyantini, Dian Ulfasari, Indri Kemala,
S.PSI., M.PSI S.PSI M.PSI S.PSI M.PSI

34
Minggu II
Waktu (WIB) Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
27/11/17 28/11/17 29/11/17 30/11/17 01/12/17
Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B
R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B
07.00–08.00 Presentasi Kuliah Kuliah Kuliah Kom.
MahasiswaTriad Pengelolaan Gangguan Dokter-Pasien
MANDIRI of Concern Perilaku Anak MANDIRI kecemasan (KDP 2.1) MANDIRI
(GA 2.1) (GA 2.2) (JW 2.2) Ika Devi A, drg., Kuliah
Ika Devi A, drg., Ika Devi A, drg., Surya Husada, MDSc Berkomunikasi
MDSc MDSc dr., Sp.KJ dengan Anak
08.00-09.00 Presentasi Kuliah Kuliah Kuliah Faktor MANDIRI dan Orang Tua
MahasiswaTriad Pengelolaan Komunikas dari Mempengaruhi (KA 2.1)
of Concern MANDIRI MANDIRI Perilaku Anak Segi Psikiatri Hub. Dokter- Lili Rahmawati,
(GA 2.1) (GA 2.2) (JW 2.3) Pasien (KDP 2.2) dr., Sp.A
Ika Devi A, drg., Ika Devi A, drg., Surya Husada, Ika Devi A, drg.,
MDSc MDSc dr., Sp.KJ MDSc
09.00-10.00 Kuliah
Perbedaan
L
MANDIRI Individual
(PU 1.8)
MANDIRI
I
Sri Supriyantini,

10.00-11.00 Kuliah
S.PSI., M.PSI
Kuliah
B
Klasifikasi
Gangguan
Kuliah Tentang
Emosi
Kuliah Kom.
Dokter-Pasien
Perbedaan
Individual
U
Kuliah Mental (PU 1.5) (KDP 2.1) Kuliah (PU 1.8)
Pengelolaan
Perilaku Anak
Kuliah Belajar
(PU 1.4)
(JW 1.2)
Surya Husada,
Ade Rahmawati,
S.PSI, M.PSI
Ika Devi A, drg.,
MDSc
Kuliah
Kepribadian
Berkomunikasi
dengan Anak
Dian Ulfa Sari,
S.PSI., M.PSI
R
(GA 2.2) Debby A. dr., Sp.KJ (PU 1.7) dan Orang Tua
11.00-12.00 Ika Devi A, drg., Daulay, M.PSI Kuliah Kuliah Faktor Indri Kemala, (KA 2.1) MANDIRI
MDSc GangguanSuasana Mempengaruhi S.PSI., M.PSI Lili Rahmawati,
MANDIRI Alam Perasaan Hub. Dokter- dr., Sp.A
(JW 2.1) Pasien (KDP 2.2)
Dessy Mawar, dr., Ika Devi A, drg.,
Sp.KJ MDSc
12.00-13.30 ISHOMA
13.30-14.30 Kuliah Tentang Kuliah Tentang Kuliah MANDIRI
Emosi Stres Wawancara
(PU 1.5) Kuliah Kuliah (PU 1.6) Medis
Sri Supriyantini, Pengelolaan Kepribadian Ade Rahmawati, (KDP 2.3)
S.PSI.,M.PSI Perilaku Anak (PU 1.7) S.PSI., M.PSI Sayuti Hsb, drg, Kelas A dan B :
(GA 2.2) Sri Supriyantini, Sp.PM Diskusi Kelompok
14.30-15.30 Kuliah Tentang Ika Devi A, drg., S.PSI., M.PSI Kuliah Modul 1 Pemicu 2
Stres MDSc Wawancara
(PU 1.6) MANDIRI MANDIRI Medis
Sri Supriyantini, (KDP 2.3)
S.PSI., M.PSI Ika Devi A, drg.,
MDSc

35
Minggu III
Waktu (WIB) Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
04/12/17 05/12/17 06/12/17 07/12/17 08/12/17
Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B
R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B
07.00–08.00 MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
08.00-09.00 Kuliah Faktor yg Kuliah
Sidang Pleno Mengganggu Kuliah Perilaku Hubungan
Kelas A dan B : Pemicu 3 Pengumpulan Sosial dan Penjelasan Dokter Gigi dgn
Diskusi Kelompok Surya Husada, Informasi Prososial Modul 3 + MANDIRI MANDIRI MANDIRI Pasien Psikiatri
Modul 2 Pemicu 3 dr., Sp.KJ (KDP 2.4) (PU 1.10) Pemicu 6 (JW 2.4)
Sayuti Dian Ulfa Sari, Rika Mayasari, Surya Husada,
Hasibuan, drg., S.PSI., M.PSI drg, M.Kes dr., Sp.KJ
Sp.PM
09.00-10.00 MANDIRI
10.00-11.00 Kuliah Faktor yg Kuliah
Mengganggu Penjelasan Penyampai
Pengumpulan Modul 3 + Informasi pada
Informasi MANDIRI Pemicu 6 Pasien MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
(KDP 2.4) Rika Mayasari, (KDP 2.5)
Sayuti Sidang Pleno drg, M.Kes Sayuti
Hasibuan, drg., Pemicu 2 Sidang Pleno Hasibuan, drg.,
Sp.PM Debby A. Daulay Pemicu 3 Sp.PM
11.00-12.00 S.PSI., M.PSI, Kuliah Surya Husada, Kuliah Kuliah
Indri Kemala, Perkembangan dr., Sp.KJ Gangguan Komunikasi
S.PSI., M.PSI Dewasa dan Suasana Alam Sejawat (Surat
MANDIRI Lansia Perasaan Rujukan) (KDP MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
(PU 1.9) (JW 2.1) 2.6)
Ade Rahmawati, Dessy Mawar, Sayuti
S.PSI., M.PSI dr., Sp.KJ Hasibuan, drg.,
SP.PM
12.00-13.30 ISHOMA
13.30-14.30 Kuliah Kuliah Kuliah
Gangguan Perkembangan Penyampai
kecemasan Dewasa dan Informasi pada
(JW 2.2) MANDIRI Lansia Pasien MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
Surya Husada, (PU 1.9) (KDP 2.5)
dr., Sp.KJ Sri Supriyantini, Sayuti
Sidang Pleno MSI., PSI Hasibuan, drg.,
Pemicu 2 Sp.PM
14.30-15.30 Sri Supriyantini, Kuliah Kuliah Perilaku Kuliah
S.PSI., M.PSI Komunikas dari Sosial dan Komunikasi
Segi Psikiatri MANDIRI Prososial Sejawat (Surat MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
(JW 2.3) (PU 1.10) Rujukan) (KDP
Surya Husada, Sri Supriyantini, 2.6)
dr., Sp.KJ MSI., PSI Sayuti
Hasibuan, drg.,
SP.PM

36
Minggu IV
Waktu (WIB) Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
11/12/17 12/12/17 13/12/17 14/12/17 15/12/17
Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B
R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B R.10 Lt.2 Gd.B R.6 Lt.2 Gd.B
07.00–08.00 MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI Sidang Pleno
08.00-09.00 Kuliah Pemicu 5A dan
Hubungan Sidang Pleno Kuliah 5B
Kelas A dan B : Dokter Gigi dgn Pemicu 4 Simulasi IKGA Sidang Pleno Pemanfaatan Surya Husada,
Diskusi Kelompok Pasien Psikiatri Essie Octiara, MANDIRI Essie Octiara, Simulasi IKGA Pelayanan MANDIRI dr., Sp.KJ
Pemicu 4 (JW 2.4) drg., Sp.KGA drg., Sp.KGA Essie Octiara, Kesehatan Essie Octiara,
Surya Husada, Lili Rahmawati, drg., Sp.KGA (GM 3.5) drg., Sp.KGA
dr., Sp.KJ dr., Sp.A Rika Mayasari, Sayuti
drg., M.Kes Hasibuan, drg.,
Sp.PM
09.00-10.00 MANDIRI
10.00-11.00 Presentasi Kuliah
Kuliah Mahasiswa Pemanfaatan
Komunikasi Kuliah PKM Kuliah Perilaku Pelayanan Sidang Pleno
(GM 3.1) Sidang Pleno (GM 3.3) Kesehatan Kesehatan Pemicu 5A dan MANDIRI
Rika Mayasari, Pemicu 4 Rika Mayasari, (GM 3.4) (GM 3.5) Sidang Pleno 5B
drg., M.Kes Essie Octiara, drg., M.Kes Simulasi IKGA Rika Mayasari, Rika Mayasari, Simulasi IKGA Surya Husada,
MANDIRI drg., Sp.KGA Essie Octiara, drg., M.Kes drg., M.Kes Essie Octiara, dr., Sp.KJ
11.00-12.00 Kuliah Lili Rahmawati, drg., Sp.KGA drg., Sp.KGA Essie Octiara,
Hambatan dr., Sp.A Kuliah Perilaku drg., Sp.KGA
dalam MANDIRI Kesehatan MANDIRI Sayuti
Komunikasi (GM 3.4) Hasibuan, drg., MANDIRI
(GM 3.2) Rika Mayasari, Sp.PM
Rika Mayasari, drg., M.Kes
drg., M.Kes
12.00-13.30 ISHOMA
13.30-14.30 Presentasi
Kuliah Mahasiswa
Komunikasi Kuliah PKM Kuliah Perilaku
(GM 3.1) (GM 3.3) MANDIRI Kesehatan MANDIRI MANDIRI MANDIRI
Rika Mayasari, Rika Mayasari, (GM 3.4)
drg., M.Kes drg., M.Kes Rika Mayasari, Kelas A dan B :
MANDIRI drg., M.Kes Diskusi Kelompok
14.30-15.30 Kuliah Kuliah Perilaku Pemicu 5A dan 5B
Hambatan Kesehatan
dalam MANDIRI MANDIRI (GM 3.4) MANDIRI MANDIRI MANDIRI
Komunikasi Rika Mayasari,
(GM 3.2) drg., M.Kes
Rika Mayasari,
drg., M.Kes

37
Minggu V
Waktu (WIB) Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
18/12/17 19/12/17 20/12/17 21/12/17 22/12/17
Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B
07.00–08.00

Sidang Pleno MANDIRI MANDIRI MANDIRI


Pemicu 6
Kelas A dan B : Rika Mayasari,
08.00-09.00 Diskusi Kelompok MANDIRI drg., M.Kes
Pemicu 6 Gema
Nazriyanti, drg.,
M.Kes
UJIAN MODUL 1 UJIAN MODUL 2 UJIAN MODUL 3

09.00-10.00 MANDIRI MANDIRI


10.00-11.00 Kuliah
Penentuan
Metode PKM MANDIRI Sidang Pleno
(GM 3.6) Pemicu 6
Gema Rika Mayasari,
Nazriyanti, drg., drg., M.Kes
M.Kes Gema MANDIRI M M M
11.00-12.00 Kuliah Nazriyanti, drg.,
Perencanaan M.Kes A A A
Program PKM MANDIRI
(GM 3.7) N N N
Gema
Nazriyanti, drg., D D D
M.Kes
12.00-13.30 ISHOMA I I I
13.30-14.30 Kuliah
Penentuan R R R
MANDIRI Metode PKM
(GM 3.6) I I I
Gema
Nazriyanti, drg.,
MANDIRI
M.Kes
14.30-15.30 Kuliah
Perencanaan
MANDIRI Program PKM
(GM 3.7)
Gema
Nazriyanti, drg.,
M.Kes

38
LAMPIRAN 1

Tabel Teknik wawancara medik dengan orang tua pasien

NO. LANGKAH-LANGKAH
1. Memberi salam
a. Memperkenalkan diri
b. Membuat agenda bersama

2. Mendengarkan
a. Memberi jeda waktu
b. Mempertahankan kontak mata (tidak melotot)

3. Memfasilitasi dialog
a. Tidak menghakimi
b. Tidak menyela

4. Mengorek dan menghargai pendapat orang tua

5. Mengorek dan menghargai harapan orang tua

6. Melibatkan anak

7. Berorientasi pada keluarga (family centered)

8. Menuntun, tidak mendominasi dalam wawancara

9. Mengorek pemecahan masalah oleh orang tua

10. Membuat keputusan bersama terhadap penatalaksanaan

11. Penutup dan membuat agenda selanjutnya

39
LAMPIRAN 2

Lembar Penilaian

Formulir Komunikasi Dokter-Pasien

PENILAIAN
No. Tahap Simulasi Diberikan Perlu Tidak Tidak
dengan baik perbaikan diberikan layak
1. Membina Hubungan:
a. Memberikan salam dan
bersikap menunjukkan rasa
tertarik pada pasien sebagai
individu

b. Menggunakan kata-kata yang


menunjukkan perhatian
terhadap masalah yang
dihadapi pasien selama
wawancara

c. Menggunakan intonasi suara,


jeda waktu, kontak mata, dan
sikap tubuh yang
menunjukkan suatu perhatian
2. Membuka diskusi
a. Memberi kesempatan pada
pasien untuk mengemukakan
keluhannya tanpa diinterupsi

b. Menanyakan, “ Apa ada lagi


yang mau disampaikan?”
untuk menyatakan kita
memiliki perhatian penuh

c. Menjelaskan dan/ atau


membuat agenda untuk
kunjungannya

40
PENILAIAN
No. Tahap Simulasi Diberikan Perlu Tidak Tidak
dengan baik perbaikan diberikan layak
3. Mengumpulkan informasi (dapat
juga menggunakan pedoman
wawancara medik
Fudamental four dan Sacred
Seven)
a. Mulai dengan menggunakan
pertanyaan terbuka pada
pasien, “ Ceritakan kepada
saya tentang ………”
b. Melakukan klarifikasi
terhadap hal-hal yang pelu
penjelasan khusus atau bisa
juga dengan menggunakan
pertanyaan “ya/tidak”
c. Membuat resume dan
memberi pasien kesempatan
untuk mengkoreksi atau
menambah informasi
d. Membuat transisi yang efektif
untuk pertanyaan tambahan
(data dasar, skrining)
4. Mengerti harapan pasien
a. Menanyakan tiap peristiwa
dalam hidupnya, lingkungan,
serta orang lain yang mungkin
mempengaruhi kesehatan
pasien
b. Menanyakan kepercayaan
pasien, kepedulian dan
harapan terhadap penyakit
dan pengobatan
c. Merespons secara eksplisit
setiap peryataan yang
disampaikan pasien tentang
nilai, pendapat dan
perasaannnya
5. Berbagi informasi
a. Mengetahui pemahaman si
pasien terhadap penyakitnya
dan keinginannya terhadap
informasi tambahan

41
PENILAIAN
No. Tahap Simulasi Diberikan Perlu Tidak Tidak
dengan perbaikan diberikan layak
baik
b. Menjelaskan dengan menggunakan
kata-kata yang mudah dimengerti
pasien
c. Mengetahui pemahaman pasien
terhadap rencana terapi yang
dilakukan
d. Menanyakan tentang hal-hal yang
masih belum jelas
6. Mencapai kesepakatan
a. Melibatkan pasien dalam memilih
dan membuat keputusan guna
untuk mengetahui sampai sejauh
mana hal yang diinginkan

b. Menanyakan kesanggupan pasien


untuk mengikuti rencana terapi

c. Mengidentifikasi hal-hal tambahan


kalau perlu
7. Penutup
a. Memberi kesempatan si pasien
untuk bertanya hal yang kurang
jelas pada kunjungan berikutnya

b. Membuat kesimpulan atau


menyanyakan rencana pasien
pada kunjungan berikutnya

c. Menjelaskan waktu kontrol atau


bila terjadi sesuatu, dan orang
yang harus dihubungi

42
LAMPIRAN 3

PETUNJUK DISKUSI KELOMPOK


TUGAS MAHASISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK:

1. Mahasiswa harus mampu bekerjasama dalam kelompok.


2. Bekerjasama antar mahasiswa di luar diskusi kelompok
3. Ketua diskusi kelompok harus mampu memimpin kelompoknya.
4. Sekretaris diskusi kelompok harus mencatat pendapat/ usulan kelompok dan
membantu ketua kelompok dalam mengurutkan pendapat kelompok.
5. Setiap anggota diskusi kelompok harus dapat mendengarkan pendapat kawan,
mencatat hal-hal yang didiskusikan, menghargai pendapat/ pandangan kawan,
bersikap kritis terhadap literatur, belajar secara mandiri, mampu menggunakan
sumber belajar secara efektif, dan memiliki ketrampilan dalam presentasi.

TUGAS FASILITATOR:

1. Mengikuti seluruh proses diskusi dari awal sampai akhir.


2. Fasilitator harus cakap dalam memfasilitasi kelompok (process expertise) dan
bukan cakap dalam subject area (content expertise).
3. Fasilitator tidak dibenarkan memberikan klarifikasi/ penjelasan yang berkaitan
dengan contentblok/ modul pada mahasiswa pada diskusi kelompok.
Dengan kata lain, fasilitator berperan sebagai penjaga atau pemelihara proses
diskusi kelompok (fasilitator mendengarkan/ memperhatikan secara aktif,
meningkatkan motivasi, dan refleksi kritis), sekaligus pemandu untuk pencarian
dan bukannya sebagai pemberi informasi.
4. Fasilitator harus dapat memastikan apakah mahasiswa telah memanfaatkan
masalah (pemicu) secara tepat, untuk memastikan apakah mahasiswa telah
merefleksikan atau menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam
diskusi, dan untuk mengetahui apakah kelompok telah memahami apa yang
telah mereka pelajari selama diskusi.
5. Fasilitator membantu ketua diskusi kelompok dan juga sebagai time keeper.
6. Hubungan antara mahasiswa dan fasilitator harus dikembangkan sebagai
hubungan antarkolega. Sikap fasilitator terhadap mahasiswa harus diubah secara
radikal, tidak lagi bersikap paternalistik (boss, cop, judge) melainkan sikap
kolegial.
7. Menentukan materi/ learning issues yang belum tercapai dalam kelompoknya,
melaporkannya pada tim blok dan mengusulkan klarifikasi dari nara sumber jika
diperlukan.
8. Menyerahkan borang dan daftar hadir mahasiswa dalam kelompoknya kepada
tim blok segera setelah diskusi berakhir.

43
LAMPIRAN 4

LEMBAR PENILAIAN FASILITATOR TERHADAP MAHASISWA


TUTORIAL PEMICU Ke- : .........................................
Nama Blok : ............................
No.Kelompok : ............................ Fasilitator : ..........................
Hari / Tanggal : ............................ Pukul : ..........................

Petunjuk Pengisian : Isilah kolom kualitas kontribusi dengan angka l ( Tally Method )
sesuai dengan kategori kualitas untuk setiap mahasiswa
NO NIM NAMA KUALITAS KONTRIBUSI
Sangat Penting Meragukan Tidak
berarti relevan
(skor 4) (skor 3) (skor 2) (skor 1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Keterangan :

Sangat berarti : Mengemukakan gagasan baru yang penting dalam diskusi.


Penting : Alasan – alasan penting dalam pendapatannya
Meragukan : Pendapat yang tak didukung oleh data atau informasi lebih lanjut.
Tidak Relevan : Gagasan yang diajukan tidak relevan dengan masalah yang didiskusikan

Mengetahui,
Pengelola Tutorial, Fasilitator,

NAMA/NIP._____________________ NAMA/NIP. ____________________

44
LAMPIRAN 5

PETUNJUK PENILAIAN LAPORAN TUGAS INDIVIDUAL


DISKUSI KELOMPOK

ASPEK URAIAN NILAI


Pelengkap a. Judul Pemicu/Judul makalah 5
b. Nama mahasiswa

Pengetikan a. Jumlah halaman : 6-10 halaman 5


(termasuk Daftar Pustaka)
b.Kertas ukuran A4
c. Font : Times New Roman 12
d. Jarak pengetikan :1,5 spasi

Pendahuluan : a. Latar belakang 20


b. Deskripsi topik

Pembahasan Lengkap sesuai dengan learning issues setiap 45


pemicu yang bersangkutan

Ringkasan/Penutup Inti dari pendapat tentang topik 10

Referensi a. Sistematika pengutipan (Vancouver) 5


b. Sistematika Pengetikan (Vancouver)

Bahasa a. Mudah dimengerti 10


b. Kalimat logis dan jelas
c. Menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD)

TOTAL NILAI 100

45

Anda mungkin juga menyukai