Anda di halaman 1dari 15

DOSEN PEMBIMBING :

Drs. Kaspul, M. Si
Dra. St. Wahidah Arsyad, M. Pd
KELOMPOK 3
Halimudair A1C209251
Lisa Mayang Sari A1C209027
Nurul Himmah A1C209019
Siti Agustini A1C209006
Tiara A1C209211
Uswatun Nida A1C209 226


A. Pengertian Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses penyatuan atau
peleburan inti sel telur (ovum) dengan inti sel
spermatozoa membentuk makhluk hidup baru
yang disebut dengan zigot, kemudian dari zigot
akan berkembang menjadi embrio tahap dua
sel,empat sel, morula, blastosis, berlanjut dengan
diferensiasi membentuk organ-organ
(organogenesis) hingga akhirnya menjadi fetus dan
lahir.
B. Fungsi Utama Fertilisasi
1. Fungsi reproduksi, yaitu memungkinkan
perpindahan unsur-unsur genetik dari
parentalnya.
2. Fungsi perkembangan memungkinkan
rangsangan pada sel telur untuk melanjutkan
dan menyelesaikan proses pembelahan
meiosisnya dan membentuk pronukleus betina
yang akan melebur (syngami) dengan
pronukleus jantan (berasal dari inti
spermatozoa) membentuk zigot.
C. Proses Terjadinya Fertilisasi
1. Tahap Persiapan Fertilisasi
a. Ovum
Sebelum fertilisasi sel telur harus mencapai
tahap pematangan (maturasi) dan ovulasi. Pada
saat ovum diovulasikan maka pembelahan terhenti
kalau terjadi pembuahan, ovum akan mengeluarkan
gynogamon yang isinya terdiri dari fertilizen dan zat
penelor. Setelah ovulasi telur jatuh ke peritoneum.
Telur yang jatuh tersebut kemudian ditampung oleh
infundibulum.
b. Spermatozoa
Sejak menempuh cervix, uterus sampai
tuba fallopi, spermatozoa pun mengalami
kapasitasi. Yakni suatu kemampuan untuk
melakukan pembuahan. Dengan kapasitasi,
dihasilkan zat dalam saluran kelamin betina
untuk menetralkan zat inhibitor pembuahan
itu. Secara genetis spermatozoa pada saat
pembuahan sudah lengkap menempuh
meiosis I dan II, sudah pula menempuh
proses pematangan dalam duktus
epididimis.
2. Proses Fertilisasi
Sebelum spermatozoa menembus dan masuk
ke dalam sitoplasma sel telur, spermatozoa harus
melalui beberapa lapisan selubung sel telur. Dari
bagian paling luar, selsel kumulus, zona pelusida
dan membran plasma. Spermatozoa menembus
lapisan sel-sel kumulus dengan dikeluarkannya
enzim hyaluronidase. Setelah menembus sel-sel
kumulus, spermatozoa berikatan dengan zona
pelusida melalui ikatan semacam antigen-resptor
yang bersifat spesifik. Yang bertindak sebagai
antigen adalah protein-protein yang ada pada
membran plasma spermatozoa dan sebagai
reseptor adalah glikoprotein pada zona pelusida.
Pembuahan atau fertilisasi adalah proses
peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum
yang sudah matang. Proses pembuahan ini terjadi di
bagian saluran Fallopii yang paling lebar. Sebelum
terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses,
yaitu ovum yang telah masuk akan keluar dari
ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum
yang telah masak tersebut akan masuk ke saluran
Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina
menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam
perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh
mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii.
Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup,
hanya satu yang masuk menembus membran ovum.
Setelah terjadi pembuahan, membran ovum segera
mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk.
Hasil pembuahan adalah zigot. Kemudian
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Jika
ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh
sperma, jaringan penyusun dinding rahim yang
telah menebal dan mengandung banyak pembuluh
darah akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama
dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut
dikeluarkan dari tubuh lewat vagina dalam proses
yang disebut menstruasi (haid).
Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies
yang sama maupun berbeda supaya terbentuk sel
bastar atau hibridoma. Fusi sel diawali oleh
pelebaran membran dua sel serta diikuti oleh
peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan
inti sel (kariogami). Manfaat fusi sel, antara lain
untuk pemetaan kromosom, membuat antibodi
monoklonal, dan membentuk spesies baru.
Singami adalah proses bergabung, seperti
bersatunya pronukleus jantan dengan pronukleus
betina dalam oosit setelah terjadi fertilisasi, atau
berdempetnya dua individu ciliate dan pindahnya
sebagai inti antara keduanya.

D. Monospermy dan Polispermy
Monospermy adalah spermatozoa yang hanya
berjumlah satu yang masuk ke dalam ovum.
Polispermy adalah spermatozoa yang jumlahnya
banyak yang masuk ke dalam ovum.
Polispermy dibagi atas 2 macam, yaitu :
1. Polispermy patologis, terjadi jika konsentrasi
spermatozoa yang terlalu tinggi
2. Polispermy fisiologis, terjadi secara normal
E. Akibat Pembuahan
1. Telur giat tumbuh.
2. Dapat menentukan jenis kelamin
bakal embrio, berasal dari pilihan
gabungan kromosom kelamin antara
jantan dan betina.
3. Dapat mengembalikan susunan
diploid kromosom species, dengan
bergabungnya kedua gamet yang
haploid.
F. Parthenogenesis
Partenogenesis adalah bentuk reproduksi
aseksual di mana betina memproduksi sel telur yang
berkembang tanpa melalui proses fertilisasi.
Partenogenesis dapat kita lihat pada kutu daun, lebah,
kutu air, dan beberapa invertebrata lainnya, juga pada
beberapa tumbuhan.
a) Parthenogenesis terbagi atas 2 macam, yaitu :
1. Natural Parthenogenesis
Merupakan parthenogenesis yang berlangsung
secara alam atau normal, proses ini dapat terjadi
pada berbagai jenis Arthropoda seperti lebah,
semut, tawon, kutu daun dan kutu air.
2. Artificial Parthenogenesis
Merupakan parthenogenesis yang dilakukan
secara tiruan. Proses ini biasa dilakukan manusia
dalam eksperimen. Berbagai jenis hewan yang
dipakai dalam proses ini mulai dari Invertebrata
sampai pada mamalia.

Sekian dan
Terimakasih
Wasalammualaikum
Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai